Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

WILLI PARISMA PARSAORAN HUTAPEA


193020403026

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS


STATISTIK

Telah diperiksa dan disetujui pada: Hari


:....................
Tanggal :....................

DOSEN PENGAMPU

Ir. MULIANSYAH, M.Si


19630908 199302 1 001
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
II. METODELOGI
2.1 Sumber Data ..................................................................................... 3
2.2 Analisis Data .................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan ........................................................................... 5
3.2 Pembahasan ..................................................................................... 6
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................10
4.2 Saran............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Terhadap Kadar Asam Lemak
Bebas Pabrik Kelapa Sawit PT. Sapta Karya Damai ................... 5
Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Rata-rata dan Range................................ 6
I. PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Secara Umum pengendalian kualitas adalah suatu proses pengaturan bahan baku
sampai menjadi produk akhir dengan memeriksa atau mengecek dan membandingkan
dengan standar yang telah diharapkan, apabila terdapat penyimpangan dari standar, dicatat
dan dianalisa untuk menentukan di mana penyimpangan terjadi, serta faktor-faktor yang
menyebabkan penyimpangan tersebut. Kualitas merupakan salah satu faktor keputusan
konsumen terpenting dalam pemulihan produk yang diinginkannya, dengan pemilihan
produk atau jasa yang berkualitas akan membuat loyalitas pelanggan menjadi meningkat.
Kualitas ini dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memuaskan konsumen
atau sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan konsumen tersebut.
Fungsi pengendalian kualitas statistik adalah meningkatkan kualitas sehingga
mengurangi ongkos manufaktur, scrap, rework, reschedulling, meningkatkan kepercayaan
konsumen dan memperketat batas spesifikasi serta meningkatkan produktivitas dan hasil
produksi. Peta kendali pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari
Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924 dengan maksud untuk
menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisahan variasi yang disebabkan oleh
penyebab khusus (special-cause variation) dari variasi yang disebabkan oleh penyebab
umum (common-causes variation). Peta kendali (control chart) merupakan metode
statistik yang membedakan adanya variasi atau penyimpangan karena sebab umum dan
karena sebab khusus pada batas pengendali. Bila penyimpangan atau kesalahan telah
melebihi batas pengendali, menunjukkan bahwa penyebab khusus telah masuk dalam
proses dan proses harus diperiksa untuk mengidentifikasi penyebab dari penyimpangan
atau kesalahan yang berlebihan tersebut dan sebab umum biasanya berada di dalam batas
pengendali. Peta kendali terdiri atas tiga garis, dimana garis tengah disebut garis pusat
(central line) merupakan target nilai pada beberapa kasus, kedua garis lainnya merupakan
Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dan karakteristik nilai dalam
chart yang dilukiskan dalam state suatu proses. Berdasarkan uraian di atas, peta kendali
adalah suatu

1
grafik yang digunakan untuk mengevaluasi suatu proses produksi dari waktu ke waktu.

Variabel kualitas
.............................................................................................................> BKA

>GT

-->BKB

Urutan Sampel
Grafik Peta Kendali

Berdasarkan uraian di atas, peta kendali adalah suatu grafik yang digunakan untuk mengevaluasi suatu
proses produksi dari waktu ke waktu. Pengendalian kualitas proses statistik statistical process control
merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis,
pengelola, dan memperbaiki proses mengggunakan metode-metode statistik. Filosofi pada konsep
pengendalian kualitas proses statistik atau lebih dikenal dengan pengendalian kualitas statistik statistical
quality control adalah output pada proses atau pelayanan dapat dikemukakan ke dalam pengendalian
statistik melalui alat-alat manajemen dan tindakan perancangan Ariani, 2004. Pengendalian proses
statistik merupakan penerapan metode-metode statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses.
Dengan menggunakan pengendalian proses statistik ini maka dapat dilakukan analisis dan minimasi
penyimpangan atau kesalahan, menguantifikasikan kemampuan proses, menggunakan pendekatan
statistik dengan dasar six-sigma dan membuat hubungan antara konsep dan teknik yang ada untuk
mengadakan perbaikan proses. Selain itu, tujuan utama dalam pengendalian proses statistik adalah
mendeteksi adanya penyebab khusus dalam variasi atau kesalahan proses melalui analisis data dari
masa lalu maupun masa mendatang. Variasi proses sendiri terdiri dari dua macam penyebab, yaitu
penyebab umum random cause atau chance cause atau common cause yang sudah melekat pada proses,
dan penyebab khusus assignable cause atau special cause yang merupakankesalahan yang berlebihan.
Idealnya hanya penyebab umum yang ditunjukkan bahwa proses berada dalam kondisi stabil dan dapat
diprediksi Ariani, 2004.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum Pengendalian Mutu dengan materi Pengendalian Kualitas
Statistik adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan peta kendali statistik untuk mengontrol hasil produksi suatu
perusahaan dengan menggunakan data kadar asam lemak bebas di pabrik kelapa sawit
PT. Sapta Karya Damai.
2. Untuk mengetahui keberadaan proses pada pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya
Damai menggunakan Diagram Sebab Akibat.
II. METODELOGI

2.1 Sumber Data


Data yang digunakan adalah data sekunder yakni data kadar asam lemak bebas di
pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.

2.2 Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Dari
data diatas diketahui sejauh mana hasil produksi dalam kondisi terkendali dengan
menggunakan metode pengendalian kualitas statistik yakni dengan peta kendali. Karena
data diatas dalam bentuk variabel maka digunakan peta kendali rata- rata dan peta kendali
range untuk mengendalikan hasil produksi diatas dan untuk mengetahui variasi penyebab
khusus pada proses yang ditandai dengan adanya data yang keluar dari kontrol. Langkah-
langkah dalam pembuatan peta kendali rata-rata dan peta kendali range adalah sebagai
berikut:
1. Tentukan ukuran contoh (n = 4, 5, 6, ...). Untuk keperluan praktek
ditentukan lima unit pengukuran dari setiap contoh (n = 5).
2. Kumpulkan set 20 – 25 set contoh (paling sedikit dari 60 – 100) titik data
individual.
3. Hitunglah nilai rata-rata dari tiap set contoh (Ẋ), dan R dari setiap set contoh.
4. Hitunglah rata-rata dari semua Ẋ , yaitu: Ẍ yang merupakan garis tengah (central
line) dari peta kendali rata-rata, serta nilai rata-rata dari semua R, yaitu: Ṙ yang
merupakan garis tengah (central line) dari peta kendali R.
5. Hitung batas-batas kendali 3 sigma dari peta kendali rata-rata dan peta kendali
R.
Peta Kendali Rata-rata (batas-batas kendali 3-
sigma) BKA = Ẍ A2(Ṙ), GT = Ẍ, BKB = Ẍ
A2(Ṙ)
Peta Kendali Range (batas-batas kendali 3-
sigma)

3
BKA = Ṙ D4, GT Ṙ, BKB = Ṙ
D3
Buatlah peta kendali rata-rata dan peta kendali range menggunakan batas-
batas kontrol tiga sigma diatas. Setelah itu plot dan tebarkan data Ẋ dan R dari setiap
contoh yang diambil pada peta kendali rata-rata dan peta kendali R serta lakukan
pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.
6. Apabila proses berada dalam pengendalian (proses stabil), maka hitung indeks
kapabilitas proses, Cp, dan indeks kinerja kane, Cpk, sebagai berikut:
Cp = 6 (USL LSL)/6 Ṙ /d2, Batas spesifikasi

dimana: (USL dan


LSL):Ẍ 0,05
Jika Cpk 1 maka proses dalam keadaan kapabel dan jika Cpk 1 maka
proses dalam keadaan tidak kapabel
Cpk = min (CpA CpB) dimana: CpA = USL Ẋ/3 dan CpB = 3 Ẋ
LSL/3 jika Cpk 1 maka proses dalam keadaan baik dan jika Cpk < 1 maka
proses dalam keadaan tidak baik.
Indeks kapabilitas proses baru digunakan untuk dihitung proses berada dalam
pengendalian. Gunakan peta kendali rata-rata dan peta kendali range untuk memantau
proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu, untuk seterusnya segera diambil
tindakan perbaikan apabila ada tampak perubahan-perubahan yang tidak diinginkan pada
proses.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas Pabrik
Kelapa Sawit PT. Sapta Karya Damai.
Kadar Kadar Kadar
Tanggal Asam Tanggal Asam Tanggal Asam
Lema Lema Lema
k k k
Bebas Bebas Bebas
(%) (%) (%)
1 Januari 2021 3,59 1 Februari 2021 6,45 1 Maret 2021 4,74
2 Januari 2021 4,12 2 Februari 2021 3,59 2 Maret 2021 4,43
3Januari 2021 3,16 3 Februari 2021 4,12 3 Maret 2021 4,87
4 Januari 2021 2,87 4 Februari 2021 3,16 4 Maret 2021 4,14
5 Januari 2021 4,56 5 Februari 2021 2,87 5 Maret 2021 4,04
6 Januari 2021 5,34 6 Februari 2021 4,56 6 Maret 2021 3,56
7 Januari 2021 4,36 7 Februari 2021 5,34 7 Maret 2021 4,08
8 Januari 2021 6,45 8 Februari 2021 4,36 8 Maret 2021 4,29
9 Januari 2021 5,12 9 Februari 2021 6,45 9 Maret 2021 5,32
10 Januari 2021 4,74 10 Februari 2021 5,12 10 Maret 2021 4,87
11 Januari 2021 4,43 11 Februari 2021 4,74 11 Maret 2021 4,29
12 Januari 2021 4,87 12 Februari 2021 4,43 12 Maret 2021 3,98
13 Januari 2021 4,14 13 Februari 2021 4,87 13 Maret 2021 3,86
14 Januari 2021 4,04 14 Februari2021 4,14 14 Maret 2021 5,60
15 Januari 2021 3,56 15 Februari 2021 4,04 15 Maret 2021 4,81
16 Januari 2021 4,08 16 Februari 2021 3,56 16 Maret 2021 4,34
17 Januari 2021 4,29 17 Februari 2021 4,08 17 Maret 2021 4,29
18 Januari 2021 5,32 18 Februari 2021 4,29 18 Maret 2021 4,12
19 Januari 2021 4,87 19 Februari 2021 5,32 19 Maret 2021 4,32
20 Januari 2021 4,29 20 Februari 2021 4,87 20 Maret 2021 4,74
21 Januari 2021 3,98 21 Februari 2021 4,29 21 Maret 2021 4,43
22 Januari 2021 3,86 22 Februari 2021 3,98 22 Maret 2021 4,87
23 Januari 2021 5,60 23 Februari 2021 3,86 23 Maret 2021 4,14
24 Januari 2021 4,81 24 Februari 2021 5,60 24 Maret 2021 4,04
25 Januari 2021 4,34 25 Februari 2021 4,81 25 Maret 2021 3,56
26 Januari 2021 4,29 26 Februari 2021 4,34 26 Maret 2021 4,08
27 Januari 2021 4,12 27 Februari 2021 4,29 27 Maret 2021 4,29
28 Januari 2021 4,32 28 Februari 2021 4,12 28 Maret 2021 5,32
29 Januari 2021 4,21 29 Maret 2021 4,87
30 Januari 2021 4,05 30 Maret 2021 4,29
31 Januari 2021 4,45 31 Maret 2021 3,98
Rata-rata

5
3.2 Pembahasan
1. Tentukan ukuran contoh (n = 4, 5, 6, ...). Untuk keperluann praktek ditentukan
lima unit pengukuran dari setiap contoh (n = 5).
2. Kumpulkan set 20 – 25 set contoh (paling sedikit dari 60 – 100) titik data
individual.
Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Rata-Rata Dan Range
Pengukuran pada unit
Contoh
contoh Jumlah
sampel Rata -Rata Range
(n=5)
X1 X2 X3 X4 X5
1 3,59 4,12 3,16 2,87 4,56 18,3 3,66 1,69
2 5,34 4,36 6,45 5,12 4,74 26,01 5,202 2,09
3 4,43 4,87 4,14 4,04 3,56 21,04 4,208 1,31
4 4,08 4,29 5,32 4,87 4,29 22,85 4,57 1,24
5 3,98 3,86 5,6 4,81 4,34 22,59 4,518 1,74
6 4,29 4,12 4,32 4,21 4,05 20,99 4,198 0,27
7 4,45 6,45 3,59 4,12 3,16 21,77 4,354 3,29
8 2,87 4,56 5,34 4,36 6,45 23,58 4,716 3,58
9 5,12 4,74 4,43 4,87 4,14 23,3 4,66 0,98
10 4,04 3,56 4,08 4,29 5,32 21,29 4,258 1,76
11 4,87 4,29 3,98 3,86 5,6 22,6 4,52 1,74
12 4,81 4,34 4,29 4,12 4,74 22,3 4,46 0,69
13 4,43 4,87 4,14 4,04 3,56 21,04 4,208 1,31
14 4,08 4,29 5,32 4,87 4,29 22,85 4,57 1,24
15 3,98 3,86 5,6 4,81 4,34 22,59 4,518 1,74
16 4,29 4,12 4,32 4,74 4,43 21,9 4,38 0,62
17 4,87 4,14 4,04 3,56 4,08 20,69 4,138 1,31
18 4,29 5,32 4,87 4,29 3,98 22,75 4,55 1,34
JUMLA 79,688 27,94
H
Rata-rata 4,427 1,552
X̅ = 4,427 R̅ = 1,552
3. Hitunglah nilai rata-rata dari tiap set contoh ( X̄ ), dan R̅ dari setiap set contoh X̄
= 4409,52; R̅ = 6221,8
4. Hitunglah rata-rata dari semua X̄ , yaitu: X̄ yang merupakan garis tengah (central
line) dari peta kendali rata-rata, serta nilai rata-rata dari semua R, yaitu: Ṙ yang
merupakan garis tengah (central line) dari peta kendali R.
Berikut Grafik Rata-rata dan Range Data Hasil pengamatan terhadap kadar
asam lemak bebas pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.
5. Hitung batas-batas kendali 3 sigma dari peta kendali rata-rata dan peta kendali
R.
 Peta Kendali Rata-rata (batas-batas kendali 3-sigma)
 BKA = X̄  A2 (R̅ ) , GT = X̄ , BKB = X̄  A2 (R̅ )
Peta Kendali Range (batas-batas kendali 3-sigma) BKA

= X̄ D4, GT  Ṙ, BKB = Ṙ D3
A. Peta Kendali Rata-Rata (Batas-Batas Kontrol 3 Sigma)
BKA = X̄ + A2 R̅ = 4,427 + (0,577)( 1,552) = 5,322
BT = X̄ = 4,427
BKB = X̄ -A2 R̅ = 4,427 - (0,577)( 1,552) = 3,531

B. Peta Kendali Range (Batas-Batas Kontrol 3 Sigma)


BKA = D4 . R̅ = (2,115) . 1,552= 3,282
GT = R̅ =1,552
BKB = D3 . R̅ = (0) . 1,552 = 0
6. Buatlah peta kendali rata-rata dan peta kendali range menggunakan batas-batas
kontrol tiga sigma diatas. Setelah itu plot dan tebarkan data Ẋ dan R̅ dari setiap
contoh yang diambil pada peta kendali rata-rata dan peta kendali R serta
lakukan pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.
Xbar Chart
6.00

5.50

Xbar
5.00
CL
UCL=5.32
4.50
LCL=3.53

4.00

3.50

3.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Peta Kendali Rata-rata Produksi Kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.
R Chart
6.00

5.00

R
4.00
CL
UCL =3281.4
3.00
LCL

2.00

1.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Peta Kendali Range Produksi Produksi Kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai.

A. Peta Kendali Range (Batas-Batas Kontrol 3 Sigma)


BKA = D4 . R̅ = (2,115) . 1,552= 3,282
GT = R̅ =1,552
BKB = D3 . R̅ = (0) . 1,552 = 0
7. Buatlah peta kendali rata-rata dan peta kendali range menggunakan batas-batas
kontrol tiga sigma diatas. Setelah itu plot dan tebarkan data Ẋ dan R̅ dari setiap
contoh yang diambil pada peta kendali rata-rata dan peta kendali R serta
lakukan pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.
Cp = 6 (USL  LSL)/ 6 dimana :   R̅ /d2, Batas spesifikasi (USL dan LSL): Ẍ
 0,05
(𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿) 𝑅 1,552
𝐶𝑝 = ; 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜎 = = = 0,667
6𝜎 𝑑2 2.326
USL = X̄ - 0,06 = 4,427 + 0,06 =
4,487
LSL = X̄ - 0,04 = 4,427 - 0,04 =
4,387 = 5,37

(𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿) 4,487−4,387
Jadi, 𝐶𝑝 = =
=
6𝜎 6 .3102,32 18613,92
7. Apabila proses berada dalam pengendalian (proses stabil), maka hitung indeks
kapabilitas proses, Cp, dan indeks kinerja kane, Cpk, sebagai berikut:
Jika Cpk  1 maka proses dalam keadaan kapabel dan jika Cpk  1 maka proses dalam
keadaan tidak kapabel
Cpk = min (CpA;CpB) dimana: CpA = USL  X̄ /3 dan CpB = 3 X̄  LSL/3
jika Cpk 1 maka proses dalam keadaan baik dan jika Cpk < 1 maka proses dalam
keadaan tidak baik.
Cpk = min (CPL,CPU). Dimana;
X̄−𝐿𝑆𝐿
4,487−4,387 4,487−4,3878
CPL = == 0.04 = = 0,019

3 .𝜎 3( ) 3 . 0,667 2,001
𝑑2
USL− X̄0.06
4,487−4,387 4,487−4,387
CPU = = = = = 0,029
3( R̅ )
3 .𝜎 𝑑2 3 . 0,667 2,001
Jadi, Cpk = min(0,019;0,029) = 0,019

 Analisis Histogram
Histogram Kadar Asam Lemak
Bebas Pabrik Kelapa Sawit PT.
Sapta Karya Damai
5

1
Januari Februari Maret

Series1

Berdasarkan hasil analisis histogram diatas dapat diketahui dimana nilai kadar asam
lemak bebas yang diperoleh yaitu pada bulan januari yaitu sebanyak 4,30, pada bulan
Februari sebanyak 4,49 dan pada bulan Maret sebanyak 4,41. Dengan hasil tertinggi
yaitu dibulan Februari dan terendah pada bulan Januari.

 Analisis Peta Kendali


Berdasarkan hasil analisis peta kendali di pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya
Damai dapat diketahui bahwa kadar asam lemak bebas (%) pada pabrik kelapa
sawit dalam kondisi terkendali. Kemudian range pada peta kendali di pabrik kelapa
sawit PT. Sapta Karya Damai terdapat data yang berada pada out of control. Oleh
karena itu data kadar asam lemak bebas grafik range pada pabrik kelapa sawit perlu
diperbaiki agar data tidak ada yang keluar dari batas standar mutu pabrik dan
menyebabkan keadaan menjadi tidak baik.
 Kapabilitas Proses
Kapabilitas proses merupakan suatu analisis variabilitas relatif terhadap persyaratan
atau spesifikasi produk serta untuk membantu pengembangan produksi dalam
menghilangkan atau mengurangi banyak variabilitas yang terjadi.Cpk = min (CpA ;
CpB) dimana: CpA = USL - Ẋ/3σ dan CpB = 3σẊ - LSL/3σ jika Cpk ≥1 maka
proses dalam keadaan baik dan jika Cpk < 1 maka proses dalam keadaan tidak
baik. Dari hasil perhitungan kapabilitas proses diatas maka proses kadar asam
lemak bebas pada pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai berada dalam
keadaan tidak baik, karena Cpk < 1 pada pabrik tersebut yaitu 0,019 yang
menunjukkan proses keadaan tidak baik. Nilai Cpk merupakan nilai yang
menunjukkan posisi dari proses yang terjadi terhadap batas spesifikasi dari produk
yang diukur. Nilai Cpk yang umumnya digunakan bernilai 1.33.
 Diagram Fishbone (Diagram Sebab Akibat)
Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan asam lemak bebas di pabrik kelapa
sawit PT. Sapta Karya Damai dapat digambarkan dalam diagram sebab akibat
(fishbone) yitu sebagai berikut.

Mesin Metode Lingkungan


Akibat
Tidak ada
Suhu vacummetode
dryer tidakPenjadwalan
tercapai

Asam Lemak Bebas (ALB)

Sebab

Kurang Ketelitian
Derajat tingkat kematangan TBS

Kelelahan

Mutu Kualitas TBS


Kurang Keahlian

10
Manusia
Bahan

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan asam lemak bebas di pabrik kelapa sawit
PT. Sapta Karya Damai dapat kita lihat pada diagram sebab akibat (fishbone) diatas, seperti
lingkungan yang kurang bagus, kemudian manusia kurangnya tenaga ahli yang
menyebabkan kelelahan dan tidak teliti, Bahan yang mutu kualitas TBS kurang baik dan
dejarat tingkat kematangan TBS yang tidak sesuai, Mesin yang menyebabkan suhu kurang
bagus, dan Metode yang tidak teratur.
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Karena CP < 1 maka proses dalam keadaan tidak kapabel, dan Cpk < 1 maka
proses dalam keadaan tidak baik. Dalam keadaan tidak kapabel tentu proses
dalam keadaan tidak baik maka dapat di ketahui bahwa proses produksi di pabrik
kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai tidak pada batas pengendalian statistik. Dari
hasil perhitungan kapabilitas proses diatas maka proses kadar asam lemak bebas
pada pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai berada dalam keadaan tidak
baik, karena Cpk < 1 pada pabrik tersebut yaitu 0,019 yang menunjukkan proses
keadaan tidak baik. Nilai Cpk merupakan nilai yang menunjukkan posisi dari proses
yang terjadi terhadap batas spesifikasi dari produk yang diukur. Nilai Cpk yang
umumnya digunakan bernilai 1.33.

Pada diagram sebab akibat ini menggambarkan faktor-faktor penyebab dan akibat
dari suatu masalah di pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan kenaikan asam lemak bebas di pabrik kelapa sawit PT. Sapta Karya Damai
dapat kita lihat pada diagram sebab akibat (fishbone) diatas, seperti lingkungan yang kurang
bagus, kemudian manusia kurangnya tenaga ahli yang menyebabkan kelelahan dan tidak
teliti, Bahan yang mutu kualitas TBS kurang baik dan dejarat tingkat kematangan TBS yang
tidak sesuai, Mesin yang menyebabkan suhu kurang bagus, dan Metode yang tidak teratur.

4.2 Saran

Diharapkan pada praktikum ini praktikan lebih memperhatikan dan memahami


penuntun praktikum agar berjalan dengan baik dan lancar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Azimmatul Ihwah, 2019. Pengendalian Mutu Statistik Produk Akhir Peperboard (Studi
Kasus PT Surya Pamenang Kediri Jawa Timur). Vol 29 No (01): Hal 19-26.
Muhammad Arafat Abdullah, 2015. Aplikasi Peta Kendali Statistik Dalam Mengontrol
Hasil Produksi Suatu Perusahaan. Vol 01 No (01): Hal 05-13.
Muhammad Syarif, 2017. Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode
Statistical Quality Control (SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal Pada
Toko Roti Barokah Bakery. Vol 07 No (01): Hal 15-22.
Santoni Darmawan Tanjong, 2013. Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan
Metode Statistik Pada Pabrik Spareparts CV Victory Metallurgy Sidoarjo. Vol 02
No (01): Hal 01-13.
Muliansyah, 2021. Penuntun Praktikum Pengendalian Mutu. Prodi Teknologi Industri
Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Palangka Raya.

13

Anda mungkin juga menyukai