Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MAKALAH

MENGANALISA KUALITAS PROSES PRODUKSI AC


MMENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL
(SPC) PADA PT. X

Disusun oleh :
Kelompok 2

Anggota :
Agus Syafi'i 20-26-201-129
Linggar Prameswari 20-26-201-127
Ricky Dwi Muarif 20-26-201-035

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, tentunya terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan. Beberapa diantaranya adalah kepuasan konsumen dan kualitas
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Tidak hanya selalu memikirkan keuntungan yang
didapatkan, perusahaan juga harus memastikan bahwa kepuasan konsumen atas kualitas
produk yang diberikan terjamin.
Dengan melakukan pengendalian kualitas yang baik maka perusahaan juga akan
mendapatkan kualitas produk yang baik. Tujuan utama dari manajemen pengendalian kualitas
atau mutu ini adalah mencegah dan mengurangi resiko adanya kesalahan selama dilakukannya
proses produksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengusahakan dan memastikan agar
dalam setiap langkah yang terdapat dalam proses produksi berjalan dengan baik dan sesuai
standar yang ditetapkan.
Dengan melakukan penelitian menggunakan metode Statistical Process Control (SPC)
diharapkan akan mengurangi tingkat defeck pada proses produksi. Dengans metode statistical
process control dapat dilakukan pengelompokan dari jenis-jenis defeck dan faktor-faktor
penyebab apa sajakah yang mempengaruhi defeck dari sebuah produk sehingga dapat diketahui
jenis masalah dan factor yang paling berpengaruh terhadap defeck produk yang dialami
Perusahaan.
Berdasarkan penjelasan mengenai pentingnya pengawasan dan pengendalian kualitas
produk untuk mencapai kepuasan konsumen dan meningkatkan penjualan serta permasalahan
yang sedang dialami perusahaan. Maka penting sekali kita memahami SPC untuk membantu
perusahaan mempertahankan mutu kualita.

1.2. Rumus masalah


Perusahaan perlu melakukan pengendalian kualitas produk secara optimal guna
mengurangi atau menekan jumlah kerusakan pada produk sehingga kedepannya dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan. Berdasarkan
uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud kualitas dan spc pada manufaktur?
2. Apa saja faktor penyebab kerusakan produk kipas pada PT X?
3. Bagaimana solusi perbaikan yang dapat dilakukan guna mengurangi produk cacat
pada PT X?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk menngetahui kualitas dan SPC pada manufactur
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan produk kipas pada PT X
3. Untuk mengetahui solusi perbaikan yang dapat dilakukan guna mengurangi produk
cacat pada PT X
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kualitas
Kualitas dapat diartikan dari dua perspektif, yaitu dari sisi konsumen dan sisi
produsen. Dari sisi konsumen menganggap kualitas suatu produk dapat memenuhi kebutuhan
konsumen sehingga konsumen merasa puas akan produk tersebut. Sedangkan dari sisi
produsen menganggap suatu produk akan berkualitas baik jika dapat memenuhi kriteria atau
standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan.
Adapun pengertian kualitas menurut Suyadi Prawirosentono (2007:6)
pengertian kualitas suatu produk adalah “keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk
bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan
memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.”

2.2 Pengendalian Kualitas

Semakin banyaknya perusahaan yang menimbulkan semakin banyaknya


pesaing dalam dunia bisnis mendorong manajer perusahaan untuk memperoleh cara
yang lebih efektif untuk memertahankan kualitas produknya dengan menerapkan
sistem pengendalian kualitas agar produknya tetap mampu bersaing dengan produk
pesaing dan mampu memenangkan persaingan. Pengendalian mutu adalah kegiatan
terpadu mulai dari pengendalian standar mutu bahan, standar proses produksi, barang
setengah jadi, barang jadi, sampai standar pengiriman produk akhir ke konsumen agar
barang (jasa) yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan.
Tujuan Pengendalian Kualitas

Tujuan pokok dari pengendalian kualitas adalah untuk mengetahui sampai


seberapa jauh proses dari hasil produk (jasa) yang dibuat sesuai dengan standar yang
ditetapkan perusahaan. Pengendalian kualitas ditujukan untuk mengupayakan agar
produk (jasa) akhir sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Bila
terdapat penyimpangan dari standar dicatat untuk dianalisis. Hasil analisis
pengendalian kualitas tersebut digunakan untuk dijadikan pedoman atau perbaikan
sistem kerja sehingga produk yang bersangkutan sesuai dengan standar yang
ditentukan. Pelaksanaan pengendalian kualitas dan kegiatan produksi harus
dilaksanakan secara terus-menerus untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari rencan standar agar dapat dengan segera diperbaiki.
2.3 Statistical Process Control (SPC)

Menurut Heizer dan Render (2006: 268) Statistical Process Control adalah
sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan
mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.
Menurut Heizer dan Render (2015 : 278-288) dalam mengendalikan kualitas
selama proses produksi menggunakan peta kendali. Peta kendali digunakan untuk
mendeteksi adanya penyimpangan dengan cara menentukan batas-batas kendali :
a. Upper Control Limit/ batas kendali atas (UCL)
Merupakan garis batas atas untuk suatu penyimpangan yang masih ditoleransi.
b. Central Limit/ garis pusat atau tengah (CL)
Merupakan garis yang melambangkan tidak adanya penyimpangan dari sampel.
c. Lower Control Limit/ batas kendali bawah (LCL)
Merupakan garis batas bawah untuk suatu penyimpangan dari sampel.

Peta kendali secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Peta Kendali Variabel

Peta kendali variabel digunakan untuk memonitor proses yang memiliki


dimensi yang berkelanjutan. Seperti berat, kecepatan, panjang, atau kekuatan. Peta
kendali variabel dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :

 Peta kendali rata-rata (x chart)

Suatu grafik kendali kualitas untuk variabel-variabel yang mengidinkasikan


ketika perubahan terjadi di dalam kecenderungan sentral suatu proses produksi.
 Peta kendali R (R chart)

Suatu garfik kendali yang menelusuri “kisaran” di dalam sampel bahwa untung
atau rugi dalam keseragaman yang terjadi di dalam penyebaran suatu proses produksi.
2. Peta Kendali Atribut

Peta kendali atribut digunakan untuk mengendalikan kualitas produk selama


proses produksi yang tidak dapat diukur tetapi dapat dihitung sehingga kualitas
produk dapat dibedakan dalam karakteristik baik atau buruk.

 Peta kendali kerusakan (p chart)

Peta kendali kerusakan digunakan untuk menganalisis banyaknya barang


yang ditolak yang ditemukan dalam pemeriksaan.
 Peta kendali kerusakan per unit (np chart)

Digunakan untuk menganalisis jumlah butir yang ditolak per unit.

 Peta kendali ketidaksesuaian (c chart)

Peta kendali ketidaksesuaian digunakan untuk menganalisis dengan


menghitung jumlah produk yang mengalami cacat dengan cara spesifikasi.
 Peta kendali ketidaksesuaian per unit (u chart)

Peta kendali digunakan untuk menganalisis dengan menghitung jumlah


produk yang mengalami cacat per unit.

Standar Kualitas

Proses Produksi

Hasil Produksi

Produk Baik Produk Rusak/ Cacat

Pengendalian Kualitas
Produk dengan
metode Statistical
Process Control (SPC)

Hasil Analisis
BAB III
METODE PENELITIAN

Ini apaaa????

Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan alat bantu yang
terdapat pada Statistical Process Control (SPC) untuk melakukan pengendalian
kualitas pada pruduk . Adapun langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data produksi dan produk cacat (Check Sheet)
Data yang diperoleh dari perusahaan terutama data produksi dan data produk cacat
kemudian diolah menjadi tabel secara rapi dan terstruktur. Hal ini dilakukan agar memudahkan
dalam memahami data tersebut hingga bisa dilakukan analisis lebih lanjut.

TANGGAL OUTPUT JUMLAH JENIS DEFECK


PRUDUK Pecah
DEFECK
01/06/2023 500 50 20 15 15
02/06/2023 500 40 10 20 10
03/06/2023 500 60 10 30 20
04/06/2023 500 35 5 20 10
05/06/2023 500 25 10 15
06/06/2023 500 40 25 5 10
07/06/2023 500 50 30 5 15
08/06/2023 500 50 20 20 10
total 4000 350
2. Membuat Histogram

Agar mudah membaca atau menjelaskan data, maka data tersebut perlu untuk
disajikan dalam bentuk histogram yang berupa alat penyajian data secara visual dalam
bentuk grafis balok yang memperlihatkan distribusi nilai yang diperoleh dalam bentuk
angka.

70

60
JUMLAH PRUDUK DEFECK

50

40

30

20

10

0
01/06/2023 02/06/2023 03/06/2023 04/06/2023 05/06/2023 06/06/2023 07/06/2023 08/06/2023
perhari

3. Membuat Peta Kendali P (P-Chart)

Alat pengendalian kualitas statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peta kendali p . Penggunaan peta kendali p ini dikarenakan pengendalian kualitas yang
dilakukan bersifat atribut dan produk yang mengalami kerusakan (cacat) tidak dapat
diperbaiki kembali sehingga harus ditolak (reject).
Adapun langkah-langkah membuat peta kendali p adalah sebagai berikut :

a. Menghitung persentase kerusakan

p=

Sumber : Heizer dan Render


(2006)Keterangan :

np : jumlah gagal dalam sub grup


n : jumlah yang diperiksa dalam
sub grupsub grup : hari ke-

b. Menghitung garis pusat/ Central Line (CL)

Garis pusat merupakan rata-rata kerusakan

produk ( p ) CL= p =

Sumber : Heizer dan Render (2006)

Keterangan :
∑np : jumlah total yang rusak

∑n : jumlah total yang diperiksa


c. Menghitung batas kendali atas/ Upper Control Limit (UCL)

UCL=

Sumber : Heizer dan Render


(2006)Keterangan :
p : rata-rata kerusakan produk

n : total produksi

d. Menghitung batas kendali bawah/ Lower Control Limit (LCL)

LCL =

Sumber : Heizer dan Render


(2006)Keterangan :
p : rata-rata kerusakan produk

n : total produksi
PROPORSI
OUTPUT JUMLAH PRUDUK
TANGGAL JUMLAH
(n) DEFECK (np)
DEFECK (np/n)
1 500 50 0.1
2 500 40 0.08
3 500 60 0.12
4 500 35 0.07
5 500 25 0.05
6 500 40 0.08
7 500 50 0.1
8 500 50 0.1
total 500 350 0.7

∑ 𝑛𝑝 350
𝑃̅ = = = 0.0875
𝑛 4000

𝑃̅(1 − 𝑃̅ ) 0.0875 (1 − 0.0875)


𝑈𝐶𝐿 = 𝑃̅ + 3 √ = 0.0875 + 3 √ = 0.1009032995
𝑛 4000

𝑃̅(1 − 𝑃̅ ) 0.0875 (1 − 0.0875)


𝐿𝐶𝐿 = 𝑃̅ − 3 √ = 0.0875 − 3 √ = 0.0740967004
𝑛 4000
0.14

0.12
0.12

0.1 0.1 0.1


0.1

0.08 0.08
0.08 0.07 UCL
LCL
0.06 0.05 P

0.04

0.02

0
1 2 3 4 5 6 7 8

Dari peta kendali diatas, terjadi fluktuasi dimana nilai p tidak tetap, sehingga
sistem proses dalam produksi perlu diubah. Pada tanggal 3, nilai p keluar dari batas
kendali, menandakan bahwa operator mungkin tidak paham instruksi yang diberikan
atasan atau operator kurang konsentrasi dalam memproduksi AC. sehingga AC banyak
yang tidak sesuai standar.

Dari peta kendali diatas, manajer dapat memberikan evaluasi maupun


mengambil tindakan tertentu terhadap proses produksi ataupun karyawan produksi
agar kualitas pada bulan – bulan berikutnya dapat kualitas dari produksi AC lebih baik.
Selain itu, manajer dapat memberikan ide – ide baru untuk quality improvement.
START

Pra Penelitian

Pengumpulan Data

Standar Kualitas

Hasil Produksi

Produk Baik Produk Rusak/ Cacat

Analisis Data :
Statistical Process
Control (SPC)

Pembahasan

Kesimpulan dan

STOP

Anda mungkin juga menyukai