Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KACANG KULIT

MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC)


DI CV. ANUGRAH MITRA KARYA MALANG

Alan Sebastian Christanto


Program Studi Teknik Industri S.1, Institut Teknologi Nasional Malang
Email : alansebastian98@yahoo,com

Abstraks, CV. Anugrah Mitra Karya masih memiliki tingkat kecacatan kacang kulit yang
tinggi. Sehingga persaingan yang ketat dalam bisnis membuat CV. Anugrah Mitra Karya
harus menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisis pengendalian kualitas, mengidentifikasi jenis kerusakan, dan faktor-faktor
kerusakan dalam proses produksi di CV. Anugrah Mitra Karya. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Pada pengolahan
data, penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC), metode ini
meliputi diagram kontrol, diagram pareto, diagram sebab dan akibat. Hasil analisis dan
pembahasan data menunjukkan bahwa tingkat kecacatan produksi kacang kulit dapat
dikurangi dengan merubah prosedur proses produksi. Sehingga kecacatan awal dari semua
variable yaitu 280 kg atau 14% dapat diturunkan menjadi 124 kg atau 6.2%.

Kata kunci: Kualitas, Proses Produksi, Pengendalian Kualitas Statistik.

PENDAHULUAN pencapaian pengendalian kualitas atau dapat


Kegagalan dalam melaksanakan pengendalian pula digunakan sebagai pedoman dalam
kualitas terhadap produk barang atau jasa yang menentukan dan membedakan antara produk
dihasilkan mengakibatkan banyak produk yang yang dapat diterima oleh konsumen karena
cacat. Untuk menghasilkan barang yang sesuai dengan standar kualitas dan standar mutu
berkualitas dibutuhkan perencanaan dan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, serta
pengendalian proses produksi secara intensif. produk yang harus disisihkan karena produk itu
Pengendalian yang perlu dilaksanakan bukan rusak atau cacat, sehingga diperlukan proses
hanya pada bagian proses produksinya saja, perbaikan agar dapat meminimumkan jumlah
melainkan mulai dari pembelian bahan baku produk yang rusak atau cacat. Adanya proses
sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan. perbaikan akan menyebabkan pemborosan pada
Terutama untuk perusahaan yang mempunyai bahan baku, mesin, tenaga kerja dan waktu.
proses produksi secara terus menerus Untuk itu perusahaan harus melakukan
(kontinyu). pengendalian sejak dini agar tidak terjadi
kerugian yang lebih besar. Persaingan dibidang
Pada dasarnya dalam menentukan standar
industri semakin tinggi dan meluas, dimana-
kualitas produk diharapkan nantinya dapat
mana bahkan dalam lingkungan bisnis yang
digunakan sebagai tolak ukur terhadap
kompetitif telah merubah pasar pembeli
menjadi hukum pasar penjual, sehingga
perusahaan yang secara total mengutamakan
kualitas. Kualitas menjadi faktor kunci yang

180
akan membawa keberhasilan bisnis memahami data tersebut sehingga bisa
pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. dilakukan analisis lebih lanjut.
2. Membuat peta kendali 𝑝 ̅
CV. ANUGRAH MITRA KARYA adalah
suatu perusahaan yang memproduksi Kacang Dalam hal ini mengalisis data
̅
menggunakan peta kendali 𝑝 (peta kendali
Kulit, Kacang Mede/Mente, dan Bubuk Kayu
Manis. Adanya kemajuan kebudayaan saat ini, proporsi kerusakan) sebagai alat untuk
maka konsumen semakin kritis dan selektif pengendalian proses secara statistik.
dalam melakukan pembelian terhadap produk ̅
Penggunaan peta kendali 𝑝 ini adalah
yang dihasilkan perusahaan. Hanya produk yang dikarenakan pengendalian kualitis yang di
benar-benar memiliki kualitas yang baik saja lakukan bersifat atribut, serta data yang di
yang menjadi pilihan konsumen, sehingga peroleh yang di jadikan sample pengamatan
persaingan yang ketat dalam bisnis ini membuat tidak tetap dan produk yang cacat tersebut
CV. ANUGRAH MITRA KARYA harus tidak dapat di perbaiki lgi sehingga harus di
menjaga kualitas produk yang dihasilkan. reject. Adapun langkah-langkah dalam
Pengendalian kualitas dalam CV. ANUGRAH ̅ sebagai berikut:
membuat peta kendali 𝑝
MITRA KARYA belum optimal. Perusahaan
A. Menghitung Persentase Kerusakan
hanya melakukan pemeriksaan kualitas produk ̅
secara berkala terhadap produk yang dihasilkan ̅𝑝 𝑛𝑝
pada akhir proses, namun hasil yang diperoleh 𝑛
dari hasil pemeriksaan tersebut tidak diolah lebih Keterangan :
lanjut, sehingga informasi yang diperoleh dari  𝑛𝑝 ̅ : Jumlah gagal dalam sub-grup
kegiatan pengendalian kualitas dinilai terlambat,  𝑛 : Jumlah yang diperiksa dalam
oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian sub-grup
statistik yang lebih baik untuk mengendalikan B. Menghitung garis pusat atau Central line
proses tersebut. Untuk melakukan pengendalian (CL) Garis Pusat merupakan rata-rata
kualitas produk guna menigkatkan standart kerusakan produk ( p )
kualitas produk yang dihasilkan, maka produk
∑ 𝑛𝑝
yang akan diamati adalah produk kacang kulit. 𝐶𝐿
∑𝑛
Keterangan
METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini  ∑ 𝑛𝑝 : Jumlah total yang
yaitu tahapan pemeriksaan, analisis dan rusak
̅ , mengurutkan tingkat
menghitung peta kendali 𝑝  ∑𝑛 : Jumlah total yang
diperiksa
kecacatan dengan diagram pareto, serta analisis
C. Menghitung batas kendali atas atau
diagram sebab-akibat (cause and effect
Upper Control Limit (UCL) Untuk
diagram).
1. Pengumpulan Data menhitung batas kendali atas atau UCL
Data yang di peroleh dari perusahaan dilakukan dengan rumus :
terutama yang berupa data produksi dan data 𝑝̅ 1 ̅
𝑝
𝑈𝐶𝐿 ̅
𝑝 3 √
produk cacat kemudian disajikan dalam 𝑛
bentuk table secara rapi dan tersruktur. Hal
Keterangan :
ini dilakukan agar memudahkan dalam ̅ : Rata-rata ketidak sesuaian
 𝑝
produk

181
 𝑛 : Jumlah produksi tengah yang merupakan nilai rata-rata
D. Menghitung batas kendali bawah atau karakteristik kualitas yang berkaitan dengan
Lower Control Limit (LCL) Untuk keadaan yang terkendali (CL). Dua garis
menghitung batas kendali bawah atau mendatar dinamakan garis pengendalian atas
LCL dilakukan dengan rumus: (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Adapun
lankah-langkah untuk membuat peta kendali 𝑝̅
̅ (1
𝑝 ̅)
𝑝
̅ tersebut adalah :
𝑈𝐶𝐿 𝑝 3√
𝑛
Keterangan : Langkah pertama yang dilakukan adalah
 𝑝 ̅ : Rata-rata ketidak menghitung presentase kerusakan dengan rumus:
sesuaian produk
 𝑛 : Jumlah produksi 𝑝̅
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA Langkah kedua menghitung garis pusat atau
Central Line (CL) yang merupakan rata-rata
Pengumpulan Data
kerusakan produk 𝑝 yang dihitung dengan
Pengukuran kualitas yang di gunakan dalam
melaksanakan pengendalian kualitas CV. menggunakan rumus, yaitu :
Anugrah Mitra Karya dilakukan secara atribut
yaitu pengukuran kualitas terhadap karakteristik
𝐶𝐿
produk yang tidak dapat atau sulit diukur. Jenis- 2000
jenis kerusakan yang sering terjadi pada kacang
kulit antara lain busuk, kempes, gosong dan
Langkah ketiga menghitung batas kendali
kontaminasi serangga.
Berkaitan dengan penyelesaian masalah atas atau Upper Control Limit (UCL) dengan
pengendalian kualitas produk tersebut, maka rumus:
akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

𝑈𝐶𝐿 √
Analisis Dengan Metode Peta Kendali ̅
Inti pengendalian mutu adalah penggunaan
metode statistika untuk mengambil keputusan. Langkah ke empat menghitung batas kendali
Salah satu metode staristika yang dapat di bawah atau Lower Control Limit (LCL) dengan
gunakan untuk pengendalian adalah 𝑝̅ . Peta rumus :
kendali 𝑝̅ adalah suatu alat yang secara drafis
digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi
suatu aktivitas atau proses berada dalam 𝐿𝐶𝐿 √
pengendalian kualitas secara statistika atau tidak
sehingga dapat memecahkan masalah dan
Berdasarkan proses Penghitungan di atas,
menghasilkan perbaikan kualitias. Bentuk dasar
maka dapat di buat hasil Perhitungan Peta
bagan atau grafik pengendalian merupakan
Kendali 𝑝̅ sebagaimana dapat dilihat pada table
peragaan grafik suatu karakteristik kualitas yang
1. berikut :
telah diukur atau dihitung dari sampel terhadap
nomor sampel waktu. Grafik ini memuat garis

182
Tabel 1. Batas Kendali P-Chart Dengan
Bantuan Microsoft Excel
CL UCL LCL
0,14 0,246 0,034

Setelah dilakukan perhitungan CL, UCL, dan


LCL pada tabel 4.2 Perhitungan Batas kendali
dengan bantuan Microsoft Excel maka bisa di
buatlah grafik P-Chart. Gambar 2. Diagram Sebab Akibat Busuk

0,3
0,25
0,2
Nilai R

CL
0,15
0,1 UCL
0,05 LCL
0 R
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Banyak Data Gambar 3. Diagram Sebab Akibat Kempes

Gambar 1. Grafik P-chart Dengan Bantuan


software microsoft excel
Dari grafik di atas dapat di lihat bahwa tidak
ada titik yang keluar dari batas kendali, tetapi
pada perusahaan ini tingkat kecacatan produk
masih besar yaitu 14%

Faktor Diagram Sebab Akibat (Fishbone


Gambar 4. Diagram Sebab Akibat Gosong
Diagram)

Adapun penggunaan diagram sebab akibat


untuk menusuri jenis masing masing kecacatan
yang terjadi, yaitu busuk, kempes, gosong, dan
kontaminasi serangga.
Berdasarkan faktor di atas, maka dapat
dipelajari faktor-faktor yang paling berpengaruh
terhadap permasalahan yang akan dihadapi oleh
perusahaan yakni terjadinya kecacatan produksi. Gambar 5. Diagram Sebab Akibat
Kondisi ini dapat digambarkan dalam sebab Kontaminasi Serangga
akibat sebagai berikut. Berdasarkan Analisa diagram sebab akibat,
bahwa masalah kegagalan produksi kacang kulit
disebabkan oleh material, manusia, mesin dan
proses produksi. Untuk itu agar produk yang
dihasilkan berkualitas dan rendahnya kegagalan

183
dalam proses produksi maka, perusahaan perlu b. Kempes
dilakukan perbaikan pada 4 faktor tersebut yang
bertujuan untuk menanggulangi kegagalan pada
proses produksi guna meningkatkan produksi
perusahaan. Selain itu pula perbaikan dan
mengurangi terjadinya kegagalan mampu
mengoptimalkan proses produksi dan
mengurangi terjadinya kegagalan proses
produksi.

Upaya Perbaikan Produk Cacat


a. Busuk

c. Gosong

184
d. Kontaminasi Serangga DAFTAR PUSTAKA

Devani & Wahyuni, 2016, Pengendalian


Kualitas Kertas dengan Statistical
Pengendalian Kualitas Kertas Dengan
Menggunakan Statistical Process Control di
Paper Machine 3, Jurnal Ilmiah Teknik
Industri Vol.15 (2)

Hayu, K., 2013, Analisis Pengendalian Kualitas


Produk CPE Film dengan Metode
Statistical Process Control pada PT. MSI,
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 1, No 1 :
50 – 58, Teknik Industri Universitas Mercu
Buana Jakarta.

Isti Khomah, Endang Siti Rahayu, 2015,


Aplikasi Peta Kendali p Sebagai
Pengendalian Kualitas Karet di PTPN IX
Bisa dilihat dari proses produksi sebelum Batujamus/Kerjoarum, Jurnal Penelitian
perbaikan terdapat proses pemilahan (sortasi) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
yang belum standard dan hasil belum optimal. Maret.
Setelah melakukan perbaikan, dilakukan Munjiati, M., 2015, MANAJEMEN OPERASI :
standardisasi proses pemilahan (sortasi), Strategi Untuk Mencapai Keunggulan
pengulangan proses jika diperlukan, pembuatan Kompetitif, GRAMASURYA, Yogyakarta.
work instruction, & standardisasi spesifikasi
bahan baku maupun produk dengan penyesuaian Muhammad Syarif Hidayatullah, 2017.
pengecekan bahan baku & produk. Pengendalian kualitas dengan
menggunakan Metode Statistical Quality
Control (SQC) untuk meminimumkan
KESIMPULAN produk gagal pada toko roti barokah
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bakery. Jurnal Penelitian Teknik Industri.
berdasarkan tingkat kecacatan produk sebagai Vol. VII
berikut:
Muhammad Wildan Noor, 2016, Pengendalian
a. Kempes = 35%
Kualitas Crude Palm Oil Perusahaan
b. Busuk = 23% Minyak Kelapa Sawit Pt. Kalimantan
c. Gosong = 21% Sanggar Pusaka Dalam Upaya
d. Kontaminasi Serangga = 21% Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk
2. Dengan adanya perbaikan proses produksi Menggunakan Alat Bantu Statistical
dengan menggunakan Statistical Quality Process Control, Jurnal Penelitian Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Control (SQC), maka terjadi perubahan
Muhammadiyah Yogyakarta
tingkat kecacatan produk dari 14% menjadi
6,2%

185

Anda mungkin juga menyukai