Oleh:
Yunita Dwi Cahyani
200312614016
Dosen Pembimbing:
Andi Daniah Pahrany, M.Si
199506222022032018
PERBAIKAN DAN
IDENTIFIKASI DATA PERHITUNGAN DAN ANALISA
CONTROL
Merupakan data primer yang Merupakan data primer yang dilakukan pada Merupakan data primer yang
dilakukan pada tanggal 1 tanggal 12 Oktober hingga 21 Oktober 2023. dilakukan pada tanggal 24 Oktober
September hingga 9 Oktober Data yang dikumpulkan berupa data hingga 2 Desember 2023. Data
2023. Data ini berupa data produktifitas, waktu kerja dan jumlah mesin yang dikumpulkan berupa data
cacat dan jumlah produk yang yang digunakan dalam proses produksi. cacat dan jumlah produksi setelah
diproduksi setiap 2 hari sekali. dilakukan usulan perbaikan
METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL
Fishbone diagram
Diperoleh faktor-faktor
penyebab cacat
1.Teknik Analisa
2. Teknik Perhitungan
3. Allowance
• Presentase Produktivitas
Menjumlahkan faktor-faktor
kelonggarannya
4. Waktu Normal
2. Rating Factor
5. Waktu Baku
OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS
(OEE)
3. Performance
Metode OEE bertujuan mengukur
kemampuan mesin dalam proses produksi.
• Availability
2. Quality Rate
4. Nilai OEE
CONTROL
Waktu optimal yang dibutuhkan untuk menghasilkan 46 unit/siklus dari injection - ejection adalah
0,32 jam.Artinya, tenaga kerja dapat menyelesaikan 3 siklus/jam. Sedangkan pada keadaan yang
sebenarnya, pekerja melakukan 12 siklus/jam.
Beban Kerja karyawan
Beban kerja dikatakann optimal ketika presentasenya tidak melebihi 80%. Ditunjukkan pada hasil
perhitungan berikut bahwa nilai beban kerja dari injection-ejection > 80%. Sehingga
mengindikasikan adanya ketidakseimbangan antara tenaga kerja dengan jumlah produksi.
Usulan Tenaga Kerja
Dengan menambah masing-masing 1 tenaga kerja, maka rata-rata beban kerja menjadi 60,45%.
Namun ternyata masih terdapat 20% beban kerja tak terpakai. Agar industri tidak mengalami
kerugian, maka disarankan sebanyak 20% beban kerja tak terpakai dapat mengalokasikan untuk
melakukan penjadwalan preventive maintenance.
Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Dengan menggunakan metode SQC dan Six Sigma, diperoleh bahwa industri belum capable.
Masih terdapat data yang berada diluar kontrol serta nilai Cp,Cpk dan level sigma yang
masih rendah. Berdasarkan nilai RPN, cacat terbesar disebabkan oleh tenaga kerja dan waktu
maintenance yang kurang. Sehingga dilakukanlah perhitungan dengan metode WLA dan
OEE. Diperoleh hasil bahwa terdapat ketidakseimbangan antara jumlah produksi dengan
jumlah tenaga kerja dan ketersediaan waktu (overload).
Saran
Berdasarkan analisa yang diperoleh penulis memberikan rekomendasi kepada PT Maji Jaya
untuk menambah 1 tenaga kerja pada masing-masing bagian.Terdapat sekitar 20% beban
kerja tak terpakai. Maka untuk menunjang produktivitas, beban kerja tak terpakai tersebut
disarankan dapat dialokasikan untuk preventive maintenance. Selain itu, PT Maji Jaya juga
perlu menambah waktu baku pada injection-ejection untuk mengurangi kecerobohan akibat
pekerja yang tergesa-gesa serta memberi ruang untuk preventive maintenance.
TERIMA KASIH