YOGYAKARTA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
2.1 Kualitas
Pada dasarnya kualitas adalah keseluruhan gambaran karakteristik produk dan jasa
dalam pemasaran, rekayasa pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk dan
jasa yang digunakan dapat memenuhi harapan konsumen (Montgomery, 1990).
2.1.1. Dimensi Kualitas
Terdapat delapan dimensi kualitas yang dikembangkan (Garvin,2005), dan
dapat digunakan sebagai perencanaan strategi dan analisis. Dimensidimensi
tersebut adalah :
a. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap.
c. Kehandalan (realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering
macet/rewel/rusak.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat
terus digunakan.
f. Serviceability, sebuah mobil dapat meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, dan juga kecepatan service.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
2.1.2. Tujuan Pengendalian Kualitas
Adapun tujuan dari pengendalian kualitas menurut (Assauri,1998) adalah :
a. Produk yang telah dihasilkan dapat memenuhi kualitas yang telah
ditetapkan perusahaan.
b. Meminimalisir biaya inspeksi perusahaan.
c. Meminimalisir biaya proses dan biaya desain dari produk.
2.2 Stastistical Process Control
Menurut Gaspersz (1998) berpendapat bahwa Statistical Process Control merupakan
suatu metodologi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil produksi dan
memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen dengan cara mengumpulkan dan
menganalisa data yang berkaitan dengan kualitas, serta melakukan pengukuran-
pengukuran tertntu yang meliputi proses dalam suatu sistem industry.
2.2.1. Metode Statistical Process Control
Dalam melakukan Statistical Process Control (SPC) terdapat beberapa tools
atau alat bantu yang biasa digunakan mengendalikan kualitas yang biasa disebut
dengan seven tools. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing tools :
• Check Sheet.
• Scatter Diagram (Diagram Penyebaran).
• Histogram.
• Control Chart.
• Pareto Diagram.
• Fishbone Diagram.
• Stratification (Stratifikasi).
2.3 Kapabilitas Proses
Kapabilitas proses merupakan suatu ukuran kinerja kritits yang menunjukkan proses
mampu menghasilkan sesuai dengan spesifikasi produk yang diterapkan oleh
manajemen berdasarkan kebutuhan dan ekspetasi pelanggan (Gaspersz, 2005).
Adapun kriteria kapabilitas proses untuk nilai Cp dan Cpk sebagi berikut :
a. Nilai Cp = Cpk, menunjukkan bahwa proses berada ditenga-tengah spesifikasi.
b. Nilai Cpk negatif menunjukkan rata-rata proses berada di luar batas spesifikasi.
c. Nilai Cpk = 0, menunjukkan bahwa proses menghasilkan produk di range yang
tepat pada salah satu batas spesifikasi.
d. Nilai 0 < Cpk < 1, menunjukkan bahwa proses menghasilkan produk yang tidak
sesuai dengan spesifikasi dan tidak capable.
e. Nilai Cpk > 1.33, maka kapabilitas proses sangat baik.
2.4 Penelitian Terdahulu
Agar tidak terjadi penyalinan dan plagiasi,maka mengambil Tindakan melampirkan
peneliti-peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan metode stastical proses control
sebagai berikut :
No Peneliti Judul peneliti Metode Tujuam
1 Mohamad Analisis Pengendalian STATISTICAL mengidentifikasi faktor-
Solihudin, Kualitas Proses PROCESS faktor penyebab terjadinya
2017 Produksi Dengan CONTROL barang produk cacat UTS
Metode Statistical (SPC) (ukuran tidak standar) pada
Process Control (Spc) proses produksi seksi
Di Pt. Surya Toto machining 5 dan tindakan
Indonesia, Tbk perbaikannya serta
mengetahui pengendalian
kualitas proses produksi
dalam mengatasi produk
cacat UTS dengan
pendekatan aplikasi
Statistical Process Control
(SPC)
METODOLOGI PENELITIAN
Penerapan metode SPC berfokus pada setiap proses produksi dimana melakukan
analisis penyebab terjadinya kecacatan proses produksi dan menghitung jumlah
kecacatan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya dilakukan analisis lebih
lanjut yaitu membuat histogram dan diagram pareto untuk melihat lebih dalam lagi
proses mana saja yang memiliki tingkat kecacatan yang paling tinggi yang akan
selanjutnya dianalisis untuk mencari akar dari permasalahan yang terjadi.
3.6 Metode Penelitian
Tahapan-tahapan dalam penelitian juga disebut dengan metode penelitian. Metode
penelitian dapat dilihat pada Gambar.3.2. berikut :
JADWAL PENELITIAN
Jurnal online (Ridwan & Savitri, Ridwan, A., & Savitri, N. A. (2020a).
2020a)
Pengendalian Mutu Inventory Loss Bahan
Baku Utama Pakan Ternak Dengan
Metode Statistical Process Control (Spc).
Journal Industrial Servicess, 5(2).
https://doi.org/10.36055/jiss.v5i2.7995
Jurnal online (Paulina & Paulina, D., Sebayang, B., & Sukarsono, B. P.
Sukarsono, 2021)
(2021). PENGENDALIAN KUALITAS
MENGGUNAKAN METODE
STATISTICAL PROCESS CONTROL
PADA PRODUK KERNEL ( INTI
KELAPA SAWIT ) ( Studi Kasus PT Supra
Matra Abadi ).