Anda di halaman 1dari 26

Scanned by TapScanner

Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
QUALITY CONTROL
Nama Anggota Kelompok 9 :
Benazir Nursafira (07231811132)
Siti Sakinah (07231811133)
Rian Arsandi Husain (07231811135)
Bagas W. Ramadhan Ruray (0231911029
A. Hafid Darmawan (07231911033)
1.1 LATAR BELAKANG
Quality control (pengendali mutu) banyak diperlukan atau dibutuhkan di
berbagai sektor industri dari manufaktur mobil sampai produksi pangan.
Tergantung dari sektor industri dimana Quality control tersebut bekerja, tugas
umum mereka memeriksa secara visual, bantuan teknologi modern atau menguji
produk secara manual sebelum, selama atau setelah proses produksi. Quality
control juga bertanggung jawab dalam menjalankan dan memantau peralatan
inspeksi, serta merekam dan menganalisis kual suatu produksi
Lebih detailnya Quality control bertugas meneliti produk dan selama proses
produksi baik sebelum, selama dan setelah proses produksi untuk memperoleh
standar kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring,
uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi
suatu produk. Memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Quality control ?
2. Apa tujuan dari Quality control ?
3. Apa fungsi dari Quality control ?
4. Apa tugas dari Quality control ?
5. Apa itu TQC
6. Apa saja keahlian yang dibutuhkan Quality control ?
7. Apa saja tanggung jawab dari Quality Control ?
2.1. PENGERTIAN QUALITY CONTROL
Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah
suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau
kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga
aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
1) Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses
yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan
kinerja, dan identifikasi catatan.
2) Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan
kualifikasi.
3) Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya
organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan
biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop sterco untuk mendapatkan detail halus sebelum
produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan
diberikan daftar dan deskripsi kecacatan kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak
dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko
mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam
pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan
teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen
pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas
dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya
yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada
kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-
pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan
utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.
2.2. TUJUAN METODE QUALITY CONTROL
Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai
dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa
mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas
dan perusahaan tidak rugi. Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk
menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar
pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali. serta perusahaan mendapat
keuntungan untuk jangka panjang. Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak
perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data,
penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan
kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai
langkah untuk perbaikan. Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila
ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat
digunakan untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut.
Di samping tersebut di atas tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang
dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen
terkait untuk perbaikan proses selanjutnya. Untuk perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya (Cost Control)
Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing (Competitive
price)
2. Pengendalian Produksi (Production Control)
Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat
dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target.
3. Pengendalian Standar Spesifikasi produk
Meliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari
produk
4. Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control)
Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat
waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.
2.3. FUNGSI QUALITY CONTROL DALAM
PERUSAHAAN
Banyak perusahaan yang melihat bahwa fungsi dan peranan quality control adalah suatu fungsi
yang membebankan biaya, baik itu biaya operasional dari gaji karyawannya maupun menghambat dari
proses operasional itu sendiri. Beberapa perusahaan menjadi terpaksa memiliki fungsi QC sehingga
melihat fungsi QC hanya tempelan saja yang digunakan sesuai kebutuhan. Lalu bagaimanakah cara yang
paling tepat dalam memastikan proses dan fungsi quality control dijalankan sesuai dengan standar
persyaratan yang telah ditetapkan.
1) Pengembangan fungsi QC dalam mekanisme bisnis
Dalam penetapan bisnis, fungsi masuk ke dalam bagian quality cost artinya biaya yang
dikeluarkan untuk memastikan proses pemeliharaan terhadap mutu produk dapat dijalankan sesuai
dengan standar persyaratan yang ada. Sebaiknya perusahaan tidak melihat bahwa cost of quality
adalah beban biaya dalam perusahaan melainkan investasi. Fungsi QC memegang strategi yang
berperan penting dalam melakukan proses pengambilan posisi dari pelanggan, yang mana tahapan
ini merupakan suatu aplikasi yang strategis dalam menjamin konsistensi kesepakatan dengan
pelanggan.
2) Peranan QC dalam posisi langkah perbaikan dalam bisnis
Fungsi QC itu sendiri merupakan suatu bentuk langkah strategis yang
penting dan kuatuntuk memastikan bahwa ketidaksesuaian terdeteksi untuk
kemudian ditetapkan sebagai bentuk penetapan langkah tindak lanjut dalam
antisipasi proses pengembangan bisnis khususnya perbaikan produksi.
3) Penjaminan konsistensi operasional
Peranan QC yang ”memaksa” produksi untuk konsisten dapat membantu
perusahaan dalam mengembangkan setting terhadap aspek budget
operasional sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh proses aplikasi penggunaan material, penetapan fungsi
pemasok serta penetapan alokasi beban kerja operasional. Akan menjadi
suatu hal yang menarik apabila perusahaan lebih mengoptimalkan fungsi QC
dan tidak menomorduakan fungsinya hanya karena pemikiran biaya.
2.4. TUGAS QUALITY CONTROL
Tugas quality control secara spesifik bervariasi, tergantung pada industri di
mana mereka bekerja. Tidak peduli pada sektor industri dimana mereka bekerja
tujuan utama mereka adalah pengendalian kualitas, menguji produk sesuai
standar spesifikasi pabrik atau perusahaan. Quality control memiliki
kewenangan untuk menerima atau menolak produk yang yang akan dipasarkan.
Ketika mereka menemukan cacat pada hasil produksi mereka berwenang dan
dapat mengirimkan produk yang cacat kembali untuk perbaikan. Inti tugas
mereka adalah menguji, memeriksa, meneliti, menganalisis kualitas produk
sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan dan layak
diedarkan di pasaran.
2.5. TOTAL QUALITY CONTROL
TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang
mengikuti sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan
teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang
mengerjakannya. Dasar Total Quality Control adalah mentalitas, kecakapan dan
manajemen partisipatif dengan sikap mental yang mengutamakan kualitas kerja.
Mentalitas adalah kesediaan bekerja sungguh sungguh, jujur dan bertanggung
jawab melaksanakan pekerjaannya.
2.6. KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN QUALITY
CONTROL
Keahlian Quality Control harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu
kualitas produk. Dia harus memiliki pendekatan profesional mengenai metode
jaminan kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini.
QC juga harus memiliki keterampilan dokumentasi profesional untuk proses
jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh
karena itu, QC dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi, pertanian,
barang-barang konsumen, peralatan medis, baik teknis, transportasi dan
berbagai layanan lainnya. QC harus bekerja dalam koordinasi dengan
departemen lain seperti produksi, manufaktur, pengepakan dan pemasok.
2.7. TANGGUNG JAWAB DARI QUALITY CONTROL
Adapun beberapa tanggung jawab dari quality control
• Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
• Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
• Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode untuk menentukan
kualitas suatu produk bervariasi setiap perusahaan.
• Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan parameter
seperti berat badan, tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.
• Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian secara individual Demikian juga,
untuk setiap industri metode ini bervariasi setiap produk,
• QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang
jadi.Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas
rendah.Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang
dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan
• QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO
seperti 9001, ISO 9002 dll
• Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu
perusahaan
• Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai
kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang
lebih tinggi.
• Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk
sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.
3.1. KESIMPULAN
Setiap perusahaan pasti menghasilkan produk yang baik dan berkualitas,
disini peran seorang quality control jelas terlihat. Kualitas produksi suatu
perusahaan tergantung dari jasa karyawan di bidang ini yaitu quality control.
Untuk tujuan ini, mereka mempekerjakan staff quality control dalam organisasi
tersebut. Tugas seorang quality control adalah meneliti produk dan proses
produksi perusahaan untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan.
Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua
proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Dia harus
memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau
layanan yang disediakan oleh perusahaan

Anda mungkin juga menyukai