LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mekatronika
Yang diampu oleh Bapak Didin Zakaria S.Pd., M.Eng.
Disusun oleh:
Abdul Muhsi (150514603618)
Achmad Dody Irawan (150514608260)
Adhi Andoyo L. (150514600139)
Aldi Ferara (150514601235)
Alif Firstya Akbar (150514607045)
FAKULTAS TEKNIK
OKTOBER 2017
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
yang diambil dari udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke
dalam tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri
(khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses
mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam
pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara
mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik
pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan, pengukuran, pengaturan,
pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan
penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik
semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat
sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang
bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.
Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani pneuma yang berarti napas atau
udara. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat.
Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya
meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri
atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan
penggunaan udara mampat.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan
keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya
gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam
pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan
dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.
Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana
terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam
pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).
6
keadaan diam
Gaya lurus Torsi penuh Torsi penu Torsi rendah
dalam keadaan selama diam
diam
Tidak ada energi
tambahan
Gerakan lurus Mudah Mudah Sulit dan mahal
dibangkitkan dibangkitkan melalui alat pemindah
Percepatan melalui silinder mekanik
tinggi +- 1,5 m/s Gerakan pendek
dilakukan oleh
selenoid
Motor linear hanya
untuk gaya kecil
Gerakan putar Motor udara Motor hidraulik Efisiensi paling baik
ayun tekan dengan dan silinder padda motor
kecepatan tinggi sivwel Kecepatan terbatas
Biaya operasi mempunyai
tinggi kecepatan lebih
Efisiensi rendah rendah dari
pneumatik
Efisiensi baik
Pengaturan Pada daerah Gaya dan Hanya Mungkin
putaran rendah kecepatan dapat dilakukan dengan
pengaturan diatur dengan terbats biaya yang
mudah tenaga mudah tinggi
dilakukan Tepat untuk
dengan melalui pengaturan
pengaturan gerakan lambat
Kecepatan diatur
dari katup throtle
atau katup
pembuang cepat
9
Udara kempa merupakan media yang menjadi ciri khas pada sistem
pneumatik. Kelebihan penggunaan udara adalah karena dapat mengembang
dengan kuat dan cepat dalam ruangan yang sempit sekalipun dalam waktu yang
relatif singkat. Penggunaan udara lebih praktis karena tersedia dan tidak terbatas.
Pengankutan udara juga mudah dapat dilakukan melewati pipa pipa dan apabila
tidak digunakan dapat langsung dibuang tanpa mencemari lingkungan. Udaraa
jiga dapat disimpan didalam tangki resorvoar. Udara yang bertekanan juga tidak
sensitif terhadap perubahan suhu ataupun api.
Udara dimampatkan kira kira menjadi 1/7 volume udara bebas oleh kompresor
dan disalurkan melalui suatu sistem pendistribusian udara. Untuk menjaga
kualitas udara peralatan unit pemeliharaan udara ( air servis unit) harus
digunakan. Kerusakan dalam sistem pneumatik bisa dikurangi jika udara
bertekanan dipersiapkan dengan benar. Udara yang berkualitas da[at menjamin
keandalan pengendalian pneumatik dengan memperhatikan faktor faktor
kebersihan, kekeringan, dan tekanan udara. Elemen elemen yang digunakan untuk
penyiapan udara bertekanan adalah:
1. Kompresor udara
2. Tangki udara
3. Penyaring udara dan pemisah air
4. Pengering udara
5. Pengatur tekanan
6. Pelumas
7. Tempat pembuanagn kondensasi
12
1) Sumber energi (Energy supply) seperti compressor, tangki udara (Reservoir), unit
penyiapan udara, unit penyalur udara dan lain-lain.
2) Actuator, seperti silinder kerja tunggal, silinder kerja ganda dan lain-lain.
3) Elemen kontrol, seperti katup jenis 5/2, 3/2, Flow Regulator, dan lain-lain.
4) Elemen masukan, seperti sensor, tombol, pedal, roller dan sebagainya.
A. Sumber energi
Pada sistem pneumatik, sumber energi didapatkan dari udara, dalam
penelitian ini nantinya didapatkan dari kompresor. Kompresor berfungsi untuk
menampung udara yang ada sehingga udara tersebut nantinya dapat digunakan
untuk sumber energi sistem pneumatik.
Prinsip kerja dari sumber energi pada sistem pneumatik adalah udara
dimampatkan sehingga udara yang ada berkumpul dan mempunyai energi untuk
menggerakkan sistem pneumatik tersebut.
Komponen-komponen yang digunakan untuk mendapatkan udara mampat
antara lain, kompresor sebagai penghasil udara mampat, tangki udara sebagai
penyimpan udara, unit persiapan udara untuk mempersiapkan udara mampat dan
unit penyalur udara untuk menyalurkan udara mampat kepada komponen-
komponen pneumatik.
14
B. Aktuator ( actuator )
Merupakan salah satu output sistem, dalam hal ini adalah sistem
pneumatik. Pada penelitian ini nantinya akan menggunakan beberapa komponen-
komponen sistem pneumatik, seperti:
1) Silinder kerja ganda (Double Acting Cylinder)
Pada silinder ini pergerakan maju dan mundurnya diatur dengan sumber
angin yang dimampatkan pada bagian lubang atau belakangnya.
Bila sumber angin dimasukkan melalui lubang dibagian belakang silinder, maka
torak akan bergerak maju dan angin akan keluar melalui lubang bagian depan
silinder. Kondisi ini biasa dikatakan dengan posisi extend
Demikian sebaliknya, jika sumber angin dimasukkan melalui lubang depan, maka
torak akan bergerak mundur dan angin akan keluar melalui lubang bagian
belakang silinder. Kondisi ini biasa dikatakan kondisi Retract.
2) Katup pneumatik
Adalah sebagai komponen pengatur secara mekanik dari pergerakan
silinder baik kondisi torak maju atau pun mundur.
C. Elemen kontrol
Merupakan komponen pneumatik yang digunakan untuk mengendalikan
aliran udara yang masuk dan keluar, tekanan atau tingkat aliran (flow rate) dari
udara mampat yang akan disalurkan kepada komponen-komponen pneumatik lain
15
sebagai input atau pada actuator. Elemen control dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu:
a) Katup satu arah (non-return valves)
b) Katup kontrol aliran ( flow control valves)
c) Katup kontrol tekanan (pressure control valves)
1) Sensor proximity adalah sensor yang aktif tanpa kontak langsung dengan
actuator yang terdiri dari:
a. Sensor kapasitif mendeteksi ada atau tidaknya suatu benda. Simbolnya
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai
oleh sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut:
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosper kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai
dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara
menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya
harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek
yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi
ke atmosper (dibuang).
Udara merupakan media yang menjadi ciri khas pada sistem pneumatik.
Kelebihan penggunaan udara dalam sistem pneumatik adalah karena dapat
mengembang dengan kuat dan cepat dalam ruangan yang sempit sekalipun
dalam waktu yang relatif singkat. Proses pengangkutannya juga mudah yakni
dengan membuat sistem perpipaan sebagai alur jalannya sistem penumatik ini.
a. Kompresor
b. Tangki Udara
c. Penyaring Udara dengan pemisah air ( Air Dryer)
d. Pengatur Tekanan
`
Gambar 2.7. Sistem Pneumatik
22
Dalam suatu elemen kerja yang terkait dengan bahasan kita adalah elemen
kerja yang menggunakan silinder pneumatik. Secara umum silinder pneumatik
sendiri memiliki dua jenis berdasarkan mekanisme keluar masuk udaranya, yaitu
silinder pneumatik single acting dan silinder pneumatik double acting.
Solenoid mengaktuasikan katup pengarah dan relay bisa sebagai pemroses atau
fungsi pengontrol aktuator. Sebagai contoh, jika katup pengarah digunakan
untuk mengontrol silinder, maka katup pengarah adalah komponen kontrol
untuk kelompok ke empat (aktuator dan komponen kontrol akhir). Jika
komponen tersebut didefinisikan sebagai sinyal pemroses, maka harus
ditempatkan pada kelompok ketiga.
mendapatkan bahwa LS 1 adalah B0, LS2 adalah A1, LS3, adalah A0,
dan LS 4 adalah B1. Sehingga dapat dilihat bahwa B0, A1, dan B1 adalah
pemindah saluran sedangkan A0 merupakan penggerak silinder. Gerakan
akan dimulai apabila B0 aktif, dan detent switch diaktifkan maka K1 relay
akan menyaa dan mengaktifkan saluran 1 (K2). Setelah saluran 1 aktif maka
K2 akan menggerakkan silinder 1 maju namun dikarenakan katub yang
digunakan adalah 5/3 maka saluran satu harus dikunci menggunakan make-
switch K2. Setelah silinder 1 maju, akan menekan switch A1 dan
mengaktifkan saluran 2 (K3), dan otomatis memindahkan saluran 1 menuju
saluran 2 karena terdapat switch normally closed K3 di saluran 1. K3 aktif
akan menggerakkan silinder 1 mundur kemudian dikundi dengan makeswitch
K3. Dan masih pada saluran kedua, silinder 1 yang mundur akan bertemu A0
yang akan mengaktifkan K4 yang menggerakkan silinder 2 maju. Silinder 2
akan bertemu switch B1 yang akan memindahkan saluran dari saluran 2 (K3)
menuju saluran 3 (K5). Bila K5 aktif maka akan memutus K3 terlebih dahulu
35
alur gerakan dari ketiga silinder, yaitu silinder 1 maju, silinder 2 maju,
silinder 3 maju, silinder 3 mundur, silinder 2 mundur dan silinder 1 mundur.
Setelah mendapatkan data diagram gerakannya, maka dapat diketahui pula
diagram alurnya seperti yang terlampir diatas.
Dari data yang telah diperoleh diatas, maka kita dapat langsung
membuat wiring diagram elekctropneumatic sesuai dengan input diagram alurnya
seperti rangkaian yang telah terlampir.
Dari rangkain yang terlampir, maka dapat kita lihat bahwa gerakan
dimulai dari A0 dan tombol detent switch akan mengaktifkan K1 dab memutus
K5 atau saluran 2. Hal ini dimaksudkan untuk memindah saluran dari saluran 2
menuju ke saluran 1. Maka K1 akan mengaktifkan K2 yang menggerakkan
silinder 1 maju karena katupnya adlah 5/3 maka K2 harus dikunci. Masih pada
saluran 1, silinder 1 maju akan menekan switch A1 yang mengaktifkan K3 yang
kemudian menggerakkan silinder 2 maju. Silinder 2 maju akan menekan switch
B1 dan mengaktifkan K4 untuk menggerakkan silinder 3 maju. Silinder 3 maju
menekan switch C1 yang akan mengaktifkan K5 dan memutus saluran 1 agar
aliran listrik menuju saluran 2. K5 akan menggerakkan silinder 3 mundur, karena
katup sistem menggunakan 5/3 maka K5 perlu dikunci. Kemundian silinder 3
mundur akan menekan switch C0 yang akan mengaktifkan K6 yang
37
Diagram Alur
A0->C+-C1->C- -C0-B- -B0->B+-B1->A+-A1->A- -A0
Diagram Ledder
39
Diagram Gerak
K1/K2 K3 K4 K5 K6 K7
Diagram Alur
B1->C- -C0->A+-A1->B- -B0->C+-C1->B+-B1
Diagram Ledder
40
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem pneumatik adalah sistem yang seluruh media kerja dan media
penghantarnya menggunakan fluida mampu tekan, baik dari saluran
sinyal/kontrol, saluran masuk, dan saluran keluarnya. Sistem ini masih banyak
digunakan pada mekanisme-mekanisme sederhana seperti rem angin
konvensional. Namun dalam penggunaannya sistem ini masih kurang aman
karena semua sistem bekerja menggunakan udara saja.
Tiada hal yang ada di dunia ini yang sempurna, kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Termasuk laporan praktikum ini, pastilah ada kesalahan atau
kekurangan. Demi tertujunya laporan praktikum ini yang mendekati
kesempurnaan penulis memerlukan kritik dan saran yang membangun yang
bersifat positif yang bertujuan untuk memperbaiki laporan praktikum ini
kedepannya. Apabila penulis berniat membuat laporan praktikum lagi maka dapat
menggunakan kritik dan saran yang dibuat oleh pembaca untuk mengurangi
kesalahan dan kekurangan dalam membuat laporan praktikum.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, dibutuhkan ide ide kreatif lagi untuk
mengembankan turbin kaplan ini agar nanti nya turbin kaplan ini lebih sempurna
dan masyarakat di pelosok pelosok bisa menikmati listrik sama dengan
masyarakat di perkotaan, dan tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya , karena keterbatasan pengetahuan penulis.
42
DAFTAR RUJUKAN
Abi, Royen. 2016. Pengertian, Jenis Dan Fungsi Silinder Pneumatik, (Online),
(http://abi-blog.com/pengertian-jenis-dan-fungsi-silinder-pneumatik/),
diakses 2 Oktober 2017.