Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU DAN SHITSUKE BAGIAN

MAINTENANCE PARTISIPATORI PABRIK CRUMB-RUBBER


(Studi Kasus : PT Bintang Gasing Persada)

Malik Bimayu
11 173 039
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Darma Palembang
Jl. Jendral. A. Yani No.3 Palembang 30264
Email : bim_yu92@yahoo.com

ABSTRAK
PT Gasing Persada adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan getah karet. Untuk kelancaran
kinerja staf di area bengkel las , untuk itu diperlukan langkah-langkah untuk mengurai aktifitas yang
tidak menghasilkan nilai tambah dengan dirancang dan dimplementasi tentang program 5S dan
melakukan implementasi 3S (seiri, siton,seiso). Implementasi yang telah dilakukan antara lain
membuat denah ruang penataan barang, sparepart dan komponen mesin dan membuat rak besi. Hasil
dari implementasi sebelum dan sesudah ini dapat dibuktikan berupa foto dan hasil kuisioner kesesuai
kondisi area kerja bengkel las dan untuk pengujian statistik kuisioner implementasi 5S jawaban
responden dilihat bahwa alpha 0.873 >dari 0.60 sangat konsisten dan dapat dipercaya sebagai alat
pengumpulan data penelitian mengenai implementasi 5S
Kata kunci : Implementasi 5S, Uji Validitas, Uji Reliabilitas.

ABSTRACT
Spinner PT Persada is a company engaged in the processing of rubber latex. To the smooth
performance of staff in the area welding shop, it is necessary for measures to parse activities that do
not generate added value with dimplementasi about programs designed and implemented the 5S and
3S (Seiri, siton, Seiso). Implementation has been done, among others, make the plan space
arrangement of goods, spare parts and engine components and making iron rack. The results from
before and after the implementation of this can be evidenced in the form of photographs and the
results of the questionnaire kesesuai forge welding work area conditions and for statistical testing 5S
implementation questionnaire respondents shows that alpha 0873> of 0.60 is very consistent and
reliable as a means of gathering research data on the implementation of 5S
Keywords: 5S Implementation, Test Validity, Test Reliability

1. PENDAHULUAN awareness) (Heizer and Render, 2009 dalam

Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke Nina, H., 2013). 5S berarti membedakan

(5S) yang dapat diterjemahkan menjadi antara yang diperlukan dengan yang tidak

Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin atau perlukan, mengambil keputusan yang tegas,

dalam bahasa Inggris adalah singkatan dari menerap-kan manajemen stratifikasi untuk

Sort, Straighten, Shine, Standardize dan membuang yang tidak diperlukan serta

Sustain. Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, menghilangkan penyebab menurunnya

Seiketsu dan Shitsuke) merupakan dasar bagi kualitas kerja yang sebelumnya menimbulkan

mentalitas karyawan untuk melakukan masalah produktivitas kerja (Osada, 2011 :

perbaikan (improvement) dan juga untuk 33).

mewujudkan kesadaran mutu (quality PT BINTANG GASING PERSADA


merupakan perusahaan yang bergerak dalam

i
pengolahan getah karet khususnya di daerah tentang aspek-aspek manusia dalam
Banyuasin yang mana dalam pengolahan getah lingkungan kerjanya yang ditinjau secara
karet ini terutama menjadikan getah tersebut anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
menjadi crumb rubber dengan demikian akan manajemen dan perancangan/desain
meningkatkan nilai tambah dari getah karet (Nurmianto, 1996 dalam Nina, H., 2013).
yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat (Manuaba, 1992 dalam Nina, H., 2013)
terutama yang berada di Kabupaten menyatakan bahwa Ergonomi adalah ”Ilmu”
Banyuasin, Sumatera Selatan. Di tengah atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan
persaingan yang ketat ini tentunya perusahaan mengoptimalkan sistem manusia-
produksi crumb rubber ini juga harus pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan
meningkatkan performance-nya agar mampu lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman,
untuk bersaing bahkan dapat memenangkan dan efisien.
persaingan. Pada perusahaan ini untuk
meningkatkan performa bukan hanya di bagian 2.2 Pengertian 5S
manajemen saja namun juga di bagian Sebagaimana setiap kata memiliki arti
lapangan. yang luas, demikian pula dengan aktivitas 5S
Cara penataan pada lokasi tempat yang bahkan kadang-kadang memiliki arti
penyimpanan peralatan/perkakas pada bagian yang kurang jelas. Secara umum tidak ada
maintenance di bengkel utama PT Bintang penjabaran definisi yang baku mengenai tiap
Gasing Persada yang digunakan sebagai tahap dalam 5S, yang ada adalah prinsip-
area/bagian perbaikan dan perawatan mesin prinsip dalam tiap tahap 5S. Prinsip-prinsip
produksi juga harus sangat diperhatikan. tersebut mengacu kepada aktivitas yang
Namun pada perusahaan ini masih kurang dilakukan dan sikap mental yang diperlukan
dalam melakukan penataan peralatan/perkakas dalam melaksanakan setiap tahapan 5S.
pada bagian maintenance di bengkel utama PT (Osada, 2011 : 33)
Bintang Gasing Persada. Penataan pada 1. Seiri (Pemilahan)
peralatan/perkakas untuk perbaikan dan Umumnya istilah ini berarti mengatur
perawatan mesin produksi area kerja pada segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan
bagian maintenance Kedua hal ini sangat atau prinsip-prinsip yang spesifik. Sesuai
berpengaruh sekali sebab dapat mempengaruhi dengan terminologi 5S, Seiri berarti
performance kerja pada karyawannya. membedakan atau memisahkan antara yang
diperlukan dan yang tidak diperlukan,
2. LANDASAN TEORI mengambil keputusan yang tegas, dan
2.1 Pengertian Ergonomi menerapkan manajemen stratifikasi untuk
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin membuang hal-hal yang tidak diperlukan.
yaitu Ergon (kerja) dan Nomos (hukum 2. Seiton (Penataan)
alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi

ii
Umumnya, dalam penerapan 5S, 3. METODE PENELITIAN
Seiton berarti menyimpan barang-barang di Penelitian ini dilakukan pada PT
tempat yang tepat atau dalam tata letak yang GASING BINTANG PERSADA yang
benar sehingga dapat dipergunakan dalam beralamat di Jalan Raya Tanjung Api-api Desa
keadaan mendadak. Pada tahap ini, titik Tanjung Km10 Kecamatan Talang Kelapa
beratnya adalah pada manajemen fungsional Kabupaten Bayuasin Sumatera Selatan.yang
dan mengeliminasi aktivitas mencari. Jika bergerak dibidang industri Crumb Rubber.
segala sesuatu disimpan pada tempatnya Waktu penelitian mulai dari bulan April
sehingga menjaga mutu dan keamanan, maka sampai dengan bulan Juli 2015.
akan tercipta tempat kerja yang rapi. 3.1 Ruang Lingkup Penelitian
3. Seiso (Pembersihan) Penelitian ini menggunakan metode
Secara umum Seiso berarti melakukan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber
pembersihan sehingga segala sesuatunya informasi dari penelitian ini diperoleh dari
bersih. Pada terminologi 5S, Seiso berarti informan sebanyak 20 Orang yaitu karyawan
menyingkirkan sampah, kotoran, dan lain-lain bagian maintenance, kepala bagian
sehingga segala sesuatunya bersih. maintenance dan personalia pada PT Bintang
Membersihkan merupakan salah satu bentuk Gasing Persada.
pemeriksaan. 3.2 jenis Penelitian
4. Seiketsu (Pemantapan) Jenis penelitian yang digunakan dalam
Hal tersebut meliputi kebersihan penenlitian ini merupakan penelitian deskriptif
personil dan kebersihan secara terus menerus. (descriptive research). Penelitian ini
Hal tersebut meliputi kebesihan personil dan menggunakan instrumen kuesioner
kebersihan lingkungan. Titk beratnya adalah (questionnaire) dengan menggunakan skala
manajemen visual dan standarisasi 5S. Inovasi likert yang diisi oleh para responden dari objek
dan manajemen visual dilakukan untuk penelitian yang ditetapkan.(Sugiyono : 2015)
mencapai dan memelihara kondisi
terstandarisasi sehingga tindakan dapat 3.3 Metode Pengumpulan Data
diambil dengan cepat. Metode pengumpulan data yang dilakukan
5. Shitsuke (Pembiasaan) adalah dengan menggunakan metode survei
Pada terminologi 5S, Shitsuke berarti untuk memperoleh informasi dan data yang
memiliki kemampuan untuk melakukan memiliki hubungan dengan penelitian ini.
pekerjaan sebagaimana seharusnya dikerjakan. Adapun jenis data yang penulis perlukan
Titik beratnya adalah melakukan pekerjaan dalam penelitian ini yaitu :
sebagaimana seharusnya dilakukan. Titik
beratnya adalah lingkungan kerja dengan 1. Data Primer
kebiasaan dan disiplin yang baik. Data ini diperoleh dengan cara melakukan
penelitian langsung ke objek yang akan

iii
diteliti, adapun metode pengumpulan data pada tahap ini harus menganalisa alat
dalam penelitian ini, yaitu kebersihan yang tersedia pada area bengkel
a. Metode Observasi (Pengamatan) las tersebut, apakah alat-alat tersebut tersedia
Yaitu dengan mengadakan penelitian langsung dengan baik atau tidak, penempatan pada alat
pada bagian maintenance yang akan diteliti, kebersihan rapi atau tidak. Setelah itu
Wawancara (Interview) membuat langkah perancangan pada jadwal
kebersihan dan setiap petugas penanggung
b. Kuisioner (Angket) jawab.

2. Data Sekunder d. Perancangan Seiketsu


Data ini diperoleh dengan mengumpulkan data Dimulai dengan membuat prosedur untuk
yang berasal dari literatur atau lembaga lain memelihara 3S diatas. Prosedur ini berupa
yang terkait melalui studi pustaka yaitu alat bantu untuk mempertahankan 3S yang
dengan menggunakan pengetahuan teoritis telah dilakukan. Nantinya akan dirancangkan
dengan mempelajari buku-buku yang dapat prosedur untuk menjaga agar ke 3S tersebut
menunjang serta berhubungan dalam dapat tetap berjalan dengan baik.
penelitian ini.
e. Perancangan Shitsuke
3.5 Perancangan Budaya Kerja 5S Pada tahap ini merancang suatu sistem untuk
a. Perancangan Seiri mendukung membudayakan konsep 5S, agar
Pada perancangan konsep seiri hal pertama selalu terciptanya kondisi kerja yang lebih
yang perlu dilakukan yakni memisahkan baik. Dengan perancangan konsep ini
barang yang diperlukan dengan barang yang diharpkan setiap orang yang terlibat dalam
tidak diperlukan, cacat, dan lain-lain 5S ini dapat setiap selalu melaksanakannya
dibersihkan dari area kerja dan disimpan di
tempat terpisah dari lantai bengkel. 3.6 Implementasi Budaya Kerja 5S
dengan Pendekatan Ergonomi
b. Perancangan Seiton Partisipatori
Melakukan pendataan pada setiap stok barang Pada tahap ini adalah dimana tahap 5S
dan alat-alat bantu yang ada dalam gudang, yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan
untuk mengetahui alat-alat yang sering pendekatan ergonomi partisipatori diterapkan
digunakan dan tidak, dan stok barang kabel pada lingkungan kerja di bagian maintenance
dari yang cepat keluar, sedang, dan kurang. sesuai dengan batasan masalah yang sudah
disetujui dari pihak manajemen yang
c. Perancangan Seiso mencangkup manusia-pekerjaan, manusia-
Tahap ini adalah kebersihan pada ruang mesin. Adapun tahap yang di Implementasikan
lingkup pada bagian maintenance. Awal mencakup 5S yaitu ;

iv
4. Uji Reliabilitas Menggunakan
1. Seiri/Sort/Ringkas/ Pemilahan Program SPSS 2.2
2. Seiton/Stabilize/Rapi/ Penataan Suatu questionare disebut reliabel/handal jika
3. Seiso/Shine/Resik/Pembersihan jawaban-jawaban seseorang konsisten,
4. Seiketsu/Rawat/Pemantapan konsistenan pertanyaan dalam mengungkap
5. Shitsuke/Rajin/Pembiasaan sikap atau pendapat responden pada karyawan
bagian maintenance terutama di bengkel las.
3.7 Pengelolahan Data
4. HASIL PENELITIAN DAN
1. Mengevaluasi Hasil dari Penerapan PEMBAHASAN
5S Setelah implementasi 3S pertama berjalan
Tahap evaluasi juga dapat menggunakan (seiri, seiton, seiso), langkah selanjutnya
alat bantu berupa foto-foto untuk adalah melakukan penilaian terhadap
perbandingan dari bagian maintenance yang implementasi yang sudah diterapkan. Tahap
belum terimplementasi dan sudah evaluasi ini dilakukan dengan
terimplementasi membandingkan foto hasil implementasi
2. Pengujian Hasil Kuisioner sebelum dan sesudah implementasi berjalan.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Perbandingan foto-foto tersebut dapat dilihat
program SPSS 2.2 for windows. Tes pada gambar berikut :
realiabilitas terhadap data yang didapat, 4.1 Evaluasi
dengan menghitung koefisien Cronbach Apha. Setelah implementasi 3S pertama
Perhitungan alpha dilakukan terhadap skor berjalan (seiri, seiton, seiso), langkah
jawaban responden mengenai penerapan 5S selanjutnya adalah melakukan penilaian
diarea bengkel las pada bagian maintenance. terhadap implementasi yang sudah diterapkan.
Menentukan taraf nyata dan nilai tabel Tahap evaluasi ini dilakukan dengan
a. Taraf nyata α = 5% = 0,05, membandingkan foto hasil implementasi
b. Tingkat Signifikansi Untuk Uji 1 arah, sebelum dan sesudah implementasi berjalan.
c. Derajat kebebasan df = n – 2= 20-2 =18. Perbandingan foto-foto tersebut
3. Uji validitas Menggunakan Program
SPSS 2.2
Uji tentang kemampuan suatu questionare
sehingga benar-benar dapat mengukur apa
yang ingin diukur. Cara meguji validitas item-
item pertanyaan ini adalah dengan membuat
korelasi skore pada item itu (yang diuji)
dengan skore total.
Gambar 1(a)

v
Gambar 1(b) Gambar 2 (b)
Gambar 1 Kondisi Area Bengkel Las Sebelum Gambar 2 Kondisi Area Bengkel Las Sebelum
Ringkas(a) Kondisi Area Bengkel Las Sesudah Ringkas(a) Kondisi Area Bengkel Las Sesudah
Implementasi(b) Implementasi(b)
Gambar 1(a). Menunjukkan bahwa masih Gambar 2(a) Menunjukkan bahwa masih
banyak barang-barang dan peralatan kerja banyak barang-barang dan peralatan kerja
yang belum ada tempat peletakannya dan yang belum ada tempat peletakannya dan
belum tertata sebaik mungkin seperti mesin belum tertata sebaik mungkin seperti pipa
motor besar, komponen mesin kecil, besi, besi siku batangan, sparepart mesin dan
gulungan karet besar, gulungan karet kecil tabung gas las karbit yang belum ditata
dan tabung gas las karbit yang belum baik dengan baik peletakannya di area bengkel
tata letaknya di rak besi area bengkel las las.
bagian maintenance. Gambar 2(b) Menunjukan beberapa bagian
Gambar 1(b) Menunjukan beberapa bagian hasil dari pelaksanaan seiri Terlihat pipa
hasil dari pelaksanaan seiri. Terlihat bahwa besi dan besi siku yang sudah tersusun dan
barang-barang mesin motor besar yang telah tertata dengan baik pada tempatnya di rak besi
tertata dengan baik dan sangat efisien pada rak area bengkel las.
besi yang sudah dirancang dengan baik
kemudian dibungkus dengan plastic agar debu
tidak lengket pada mesin motor tersebut
kabel.

Gambar 3(a)

Gambar 2(a)

vi
Item-Total Statistics

Cronba
Correcte ch's
Scale d Item- Alpha
Scale Mean Variance Total if Item
if Item if Item Correlati Delete
Deleted Deleted on d

P5 29,5000 12,895 ,502 ,870

P14 29,3500 13,292 ,596 ,861

P26 29,1500 13,818 ,473 ,869

Gambar 3(b) P42 29,4000 12,568 ,593 ,861

P45 29,3500 13,503 ,537 ,865

Gambar 3 Kondisi Area Bengkel Las Sebelum P46 29,4500 13,629 ,609 ,861

Rapi(a) Kondisi Area Bengkel Las Sesudah P47 29,3000 12,747 ,589 ,861

Implementasi(b) P48 29,1000 12,200 ,775 ,845

Gambar 3(a) menunjukkan bahwa masih ada P49 29,2000 12,800 ,641 ,857

barang-barang yang tidak diperlukan seperti P50 29,1500 12,661 ,663 ,855

komponen mesin terbakar, ban troli rusak, besi Untuk uji ulang kuesioner sebanyak
bekas potongan yang berada pada area 20 orang responden dengan signifikansi 5%,
bengkel las. dari sini di dapat nilai df=n-2, df=20-2=18.
Gambar 3(b) Menunjukan beberapa bagian Lihat tabel r product moment pada signifikansi
hasil dari pelaksanaan seiton. Terlihat 5%, didapatkan angka r tabel= 0,4438.
komponen mesin terbakar, ban troli rusak, besi Selanjutnya nilai r yang di dapat dari tabel r
bekas potongan tidak ada lagi dan hanya ada dengan r hasil perhitungan. Jika r ditabel r < r
barang-barang yang diperlukan di area bengkel hasil hitungan, maka pernyataan itu valid.
las. Dari hasil table 4.2 dapat disimpulkan sebagai
4.2 Pembahasan Kuisioner Hasil berikut :
Penelitian 1. r P5 sebesar 0,502 > r
hitung table
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan 0,4438, kesimpulan valid
program SPSS 2.2 for windows. Hasilnya 2. r P14 sebesar 0,596 > r
hitung table
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : 0,4438, kesimpulan valid
1. Uji Validitas 3. r P26 sebesar 0,473 > r
hitung table
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Ulang Validitas Hasil 0,4438, kesimpulan valid
Kuisioner Implementasi 5S Dengan 4. r P42 sebesar 0,593 > r
hitung table
Menggunakan SPSS 0,4438, kesimpulan valid
5. r hitung P45 sebesar 0,537 > r table

0,4438, kesimpulan valid


6. r hitung P46 sebesar 0,609 > r table

0,4438, kesimpulan valid

vii
7. r hitung P47 sebesar 0,589 > r table bahwa Cronbach’s Alpha 0.873 >dari 0,60.
0,4438, kesimpulan valid Hal ini berarti jawaban responde untuk
8. r hitung P48 sebesar 0,775 > r table variabel implementasi 5S (Y) sudah reliabel.
0,4438, kesimpulan valid 5. KESIMPULAN
9. r hitung P49 sebesar 0,641 > r table 1. Berdasarkan hasil perancangan dan
0,4438, kesimpulan valid implementasi, didapatkan perubahan
10. r hitung P50 sebesar 0,066 > r table yang cukup baik dalam lokasi area
0,4438, kesimpulan valid bengkel las bagian maintenance. .
Pembuktian lain dapat dilihat dengan
Berdasarkan hasil perhitungan ini, hasil foto-foto,
dapat disimpulkan tujuh indicator pertanyaan 2. Metode 5S yang digunakan memberikan
variable implementasi 5S memiliki rhitung lebih dampak positif terhadap kondisi
besar dari nilai rtabel telah valid. informasi khususnya tata letak barang
2. Uji Relibilitas pada bengkel las bagian maintenance
Uji reabilitas dimaksudkan untuk PT Bintang Gasing Persada. Sehingga
mengetahui konsistensi hasil pengukuran kondisi kerja menjadi lebih efektif
variabel. Pengukuran yang reliabel akan sesudah diterapkannya metode 5S.
menunjukkan instrumen yang sudah dipercaya 3. Hasil evaluasi Seiri, Seiton, Seiso sudah
dan dapat menghasilkan data yang dapat dilakukan dengan baik, sangat optimal
dipercaya pula. Reabilitas suatu konstruk dilihat dari perubahan kondisi area kerja
variabel dikatakan baik jika memiliki nilai bengkel las pada layout awal dan layout
Cronbach’s Alpha >dari 0,60. akhir yang membuat tata letak dan
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Reliabilitas kondisi barang/komponen mesin di area
Kuisioner Implementasi 5S Dengan bengkel lebih efektif, efisien dan sangat
Menggunakan SPSS optimal setelah implementasi
Reliability Statistics 4. Hasil pengujian statistik yang
Cronbach's menyatakan bahwa Cronbach’s Alpha
Alpha N of Items 0.873 >dari 0,60. Hal ini berarti
,873 10 jawaban responde untuk sudah reliabel
atau jawaban yang diberikan responden

Pengukuran yang reliabel akan sangat konsisten dan dapat dipercaya.

menunjukkan instrumen yang dapat


menghasilkan data yang dipercaya. Reabilitas DAFTAR PUSTAKA
suatu konstruk variabel dikatakan baik jika
Daniel Setiono 2008, Perancangan Dan
memiliki nilai Cronbach’s Alpha >dari 0,60.
Implementasi 5s Di P.T. Ekasapta
Maka berdasarkan hasil ini dapat dilihat
Hidupmaju. Tugas Akhir, Jurusan

viii
Teknik Industri, Fakultas Teknologi Kecelakaan Kerja (Studi Kasus di
Industri, Universitas Kristen Petra. Pabrik Pembuatan Outsole di Banjaran,
Bandung)”. Proceeding. National
Dika Ika Putri, 2014, Analisis Penerapan 5S Conference On Applied Ergonomics
Dibengkel Utama Pt Bukit Asam 2008. Yogyakarta, 29 Juli. PP 117-122.
(Persero) Tbk Unit Pertambangan
Tanjung Enim Tahun 2014. Tugas Takashi Osada, Sikap Kerja 5S, Seri
Akhir. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Manajeman Operasi No.5, PPM dan
Universitas Sriwijaya. Bisnis 2030, Jakarta 2011.

Endang, Fahma, 2012, Perencanaan Putri, D.K. 2006. “Pendekatan Ergonomi


Pemeliharaan Mesin Dengan Makro Terhadap Usaha Peningkatan
Menggunakan Metode Markov Chain Kualitas Pelayanan Loket Pembuatan
Untuk Mengurangi Biaya Surat Keterangan Mahasiswa”.
Pemeliharaan Di Pt. Philips Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi
Jurusan Teknik Industri, Universitas dan K3, Surabaya 29Juli 2006.
Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.

Nina A, Hari Purnomo, 2013, Implementasi 5s


Pada CV.Valasindo Menggunakan
Pendekatan Ergonomi Partisipatori
Jurusan Teknik Industri Universitas
Islam Indonesia.

Sugiyono, 2015, Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D), Alfabert,
Bandung.

Suharyadi, Purwanto, Statistik untuk ekonomi


dan keuangan Modern Edisi 2. Salemba
Empat. 12610. Jakarta 2009

Sukapto, P. 2008. “Penerapan Model


Participatory Ergonomics dengan
Model Amell dalam menurunkan

ix

Anda mungkin juga menyukai