Anda di halaman 1dari 17

PROBABILITAS

Probabilitas merupakan suatu indeks numerik yang nilainya


antara 0 dan 1.
Indeks numerik 0 akan mendefinisikan suatu kejadian yang
pasti tidak akan terjadi, sedang
Indeks numerik 1 akan mendefinisikan suatu kejadian yang
pasti terjadi.

dimana :
p = banyaknya cara kejadian sukses yang dapat terjadi
q = banyaknya cara kejadian kegagalan yang dapat terjadi
PERMUTASI
Sebuah susunan dari n buah obyek dalam urutan tertentu disebut permutasi
dari obyek.
Susunan dari sembarang r dari n obyek dengan r n disebut permutasi r atau
permutasi r obyek dari n obyek dan dinotasikan sebagai P(n,r) atau nPr.
Secara umum permutasi r obyek dari n obyek dan dirumuskan oleh

Contoh :
Dari 10 buah persediaan pompa yang ada di gudang, 4 diantaranya akan diinstal
pada empat buah subsistem yang berbeda. Ada beberapa cara untuk memilih 4 buah
pompa ini dari 10 buah pompa yang ada.
PERMUTASI
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan
konsep permutasi, mengingat penempatan pompa pada
subsistem tertentu identik dengan memberikan urutan tertentu
pada pompa yang akan dipasang.
PERMUTASI
Dari n obyek yang mengalami permutasi mungkin ada r obyek
diantaranya yang sama, sehingga r1 + r2 + . . . + rk = n. Untuk
menghitung banyaknya permutasi dari kasus ini, rumus yang
dituliskan pada persamaan 2.3 akan berubah menjadi :

Contoh :
Beberapa patern yang berbeda yang dapat dibuat dalam sebuah
baris bila ada 10 buah lampu berwarna yang 4 diantaranya
berwarna merah, 3 diantaranya berwarna kuning dan 3 diantaranya
berwarna hijau.
PERMUTASI
KOMBINASI
Jumlah kombinasi r obyek dari n obyek dinotasikan oleh .

Secara umum kombinasi r obyek dari n obyek dapat diekspresikan


ke dalam formula

Contoh :
Sebuah subsistem mempunyai dua buah modul yang identik. Kedua modul
ini didesain untuk bekerja secara bergiliran atau standby. Bila ada 4 buah
modul yang tersedia, ada beberapa cara untuk memilih ke dua modul
untuk diinstal ke dalam subsistem tersebut.
KOMBINASI
Untuk menginstal kedua modul ini, bisa dipilih dua modul diantara
empat buah modul yang tersedia tanpa memperhatikan urutan
penempatan modul itu di dalam subsistem karena modul yang
diinstal adalah identik. Banyaknya cara untuk memilih modul bisa
dipecahkan dengan menggunakan formula kombinasi yaitu
PEMAKAIAN PERMUTASI & KOMBINASI
UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS
Contoh
Empat buah bola lampu dipilih secara random dari 10
buah lampu yang ada, dimana 3 diantaranya adalah
bola lampu yang rusak. Hitung probabilitas dari
pengambilan keempat bola lampu itu.
a) Keempat bola lampu yang diambil
tidak ada yang cacat
b) Ada satu bola lampu yang cacat
c) Paling sedikit ada satu buah bola lampu yang cacat.
PEMAKAIAN PERMUTASI & KOMBINASI
UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS

Solusi
Banyaknya cara untuk memilih 4 bola
lampu dari 10 buah lampu ada
PEMAKAIAN PERMUTASI & KOMBINASI
UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS
a) Ada 7 buah lampu yang tidak mengalami kerusakan. Jadi
banyaknya cara untuk memilih 4 buah lampu tanpa ada
rusak ada

b) Dari data, ada 3 buah bola lampu yang cacat dan


PEMAKAIAN PERMUTASI & KOMBINASI
UNTUK PERHITUNGAN PROBABILITAS
cara untuk memilih 3 buah lampu yang tidak cacat dari 7 buah
bola lampu yang tidak cacat, sehingga banyaknya cara untuk
memilih empat buah bola lampu dimana satu diantaranya
adalah bola lampu yang cacat adalah 3x35 = 105 cara.

P(1 bola lampu cacat dan 3 bola lampu baik)

c) Kejadian yang mewakili pengambilan empat buah lampu paling


sedikit ada satu buah lampu yang cacat merupakan komplemen
dari kejadian yang mewakili pengambilan empat buah bola
lampu tanpa cacat, sehingga probabilitas kejadian ini adalah

P(minimal 1 bola lampu cacat) =


Hukum untuk Menggabungkan Probabilitas
Kejadian Bebas (Independent events)
Dua buah kejadian dikatakan bebas jika hasil dari satu event tidak
mempengaruhi hasil dari event yang lain.
Contoh dari kejadian bebas ini adalah bila kita melemparkan sebuah
dadu dan dan sebuah koin secara bersama-sama. Apapun hasil
keluaran yang dihasilkan oleh dadu tidak akan mempengaruhi hasil
keluaran koin.

Kejadian gabungan eksklusif (Mutually Exclusive Events)


Dua kejadian dikatakan tergabung secara eksklusif bila dua kejadian
tersebut tidak dapat terjadi secara bersama-sama.
Contoh dari kejadian gabungan ekslusif ini adalah bila kita melempar
sebuah koin, keluaran yang mungkin adalah bagian atas atau bagian
bawah dari uang logam itu, tetapi keduanya tidak mungkin terjadi
secara bersama-sama.
Hukum untuk Menggabungkan Probabilitas
Kejadian Bebas (Independent events)
Kejadian komplementer (Complementary Events)
Dua kejadian dikatakan saling berkomplemen bila salah satu dari
kejadian itu tidak terjadi maka kejadian yang lainnya pasti terjadi.
Kejadian ini bisa dilukiskan dalam bentuk diagram venn seperti yang
terlihat pada gambar 2.1. Dari gambar 2.1, bila P(A) mewakili
probabilitas dari kejadian A dan P(B) mewakili probabilitas dari
kejadian B maka hubungan antara P(A) dan P(B) dapat diekspresikan
dalam sebuah formula yaitu P(A) + P(B) = 1
Hukum untuk Menggabungkan Probabilitas
Kejadian Bebas (Independent events)
Kejadian kondisional (Conditional Events)
Kejadian kondisional adalah kejadian yang kondisi terjadinya
tergantung dari kejadian lain.
Misalkan ada dua kejadian A dan B. Probabilitas dari kejadian A adalah
diekspresikan dengan P(A) dan probabilitas dari kejadian B
diekspresikan dengan P(B), selain itu probabilitas dari kejadian ini
dapat dinotasikan dengan ekspresi P(A|B). Ekspresi P(A|B) dapat dibaca
sebagai probabilitas kondisional kejadian A akan terjadi pada saat
kejadian B telah terjadi. Secara matematis probabilitas kondisional ini
dapat diekspresikan sebagai

persamaan 2.7 dapat pula diubah menjadi


Hukum untuk Menggabungkan Probabilitas
Kejadian Bebas (Independent events)
Contoh :
Dari data perawatan peralatan-peralatan yang berada di dalam
suatu sistem pembangkit tenaga listrik, 25% kerusakan yang terjadi
disebabkan karena kerusakan mekanik, 15% kerusakan yang terjadi
disebabkan oleh kerusakan elektrik, dan 10% kerusakan yang terjadi
disebabkan karena kerusakan mekanik dan elektrik. Bila sebuah
peralatan dipilih secara random tentukan :
a. probabilitas kerusakan peralatan itu disebabkan oleh kerusakan
elektrik setelah sebelumnya terjadi kerusakan mekanik.
b. probabilitas kerusakan peralatan itu disebabkan oleh kerusakan
mekanik setelah sebelumnya terjadi kerusakan elektrik.
Hukum untuk Menggabungkan Probabilitas
Kejadian Bebas (Independent events)
Solusi
Misalkan,
M = kejadian yang mewakili kerusakan peralatan yang disebabkan oleh
kerusakan mekanik.
P(M) = 0,25
E = kejadian yang mewakili kerusakan peralatan yang disebabkan oleh
kerusakan elektrik.
P(E) = 0,15, dan
P(M E) = 0,10.
Selanjutnya

Pemodelan Jaringan

Anda mungkin juga menyukai