Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada mata kuliah
Seminar
Disusun Oleh:
Novian Ricky Rachmansyah
201744500318
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian kualitas adalah suatu sistem dan kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin suatu tingkat atau standar kualitas mutu tertentu sesuai dengan spesifikasi
yang direncanakan mulai dari kualitas bahan, kualitas proses produksi, kualitas
pengolahan barang setengah jadi dan barang jadi sampai standar pengiriman ke
konsumen agar produk yang dihasilkan menjadi efektif dan efisien (Yamit,. 2002).
kualitas dalam produk atau jasa. Pengendalian kualitas merupakan suatu teknik
dan meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah
hanya digunakan untuk mendeteksi kerusakan produk pada suatu rangkaian produksi,
tetapi juga dapat menekan seminimal mungkin kerusakan tersebut. Dengan melakukan
tersebut dan dengan begitu juga sekaligus mempertahankan kualitas produk yang
merupakan andalan bagi dunia industri untuk berkompetisi, apalagi bagi perusahaan
memang mutlak untuk adanya pengendalian kualitas yang baik (Gaspersz,. 2002 dalam
sehingga dapat membantu tercapainya standar kualitas yang telah ada agar produk yang
Pengaruh produk cacat pada perusahaan berdampak pada biaya kualitas, image
perusahaan, dan kepuasan konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus mengadakan
pengendalian kualitas pada proses dan produk jadi untuk menemukan terjadinya
ketidakstabilan proses dan cacat produk sehingga dapat diambil tindakan untuk
Dalam memproduksi sepatu, PT.XYZ masih menghasilkan produk cacat yaitu pada
proses cutting, sewing, dan pressing. Cacat dapat disebabkan parameter proses yang
tidak tepat, tidak mengikuti standar prosedur yang menimbulkan produk cacat. Tabel
1.1 menunjukkan data historis kecacatan produksi pada PT.XYZ pada tahun 2019.
No Proses Jumlah Produk Cacat Jumlah Produksi
yang telah ditetapkan perusahaan yaitu sebanyak 300 unit dalam setahun. Untuk itu
produk. Salah satu metode yang digunakan ialah metode Fault Tree Analysis (FTA).
Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang
night stand serta mengurangi jumlah reject yang ada. Hasil penelitian yang diperoleh
serta crack dan probabilitas masing-masing cacat per 10 menit produksi adalah dekok
sebesar 0,1889, goresan sebesar 0,0864 dan crack pecah sebesar 0,0890 sehingga yang
untuk pengendalian kualitas suatu produk adalah metode Taguchi. Metode Taguchi
digunakan untuk mengetahui seberapa besar interaksi faktor-faktor yang terjadi dan
menggunakan metode taguchi untuk melihat parameter setting mesin pembuatan karet.
Dari penelitian terdapat tiga faktor yang mempengaruhi yaitu kecepatan potong (RPM),
torsi potong (mm/s) dan kedalaman pemotongan (mm) yang memiliki 2 level.
yang akan dilakukan sebanyak 8 yang didapatkan berdasarkan kombinasi semua faktor
Melihat pada penelitian sejenis yang telah dilakukan dan permasalahan yang
ada pada produk sepatu maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Fault
Tree Analysis (FTA) dan Metode Taguchi sebagai salah satu alat yang dapat membantu
Banyaknya proses produk cacat yang melebihi nilai toleransi yang telah diterapkan
produk.
C. Batasan Masalah
serta informasi lainnya agar dapat memberikan hasil penelitian yang baik.
3. Nilai data kecacatan yang diambil adalah nilai yang ada pada proses produksi.
D. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan yang dapat dikaji dari permasalahan diatas, yaitu:
produk.
2. Dapat memahami cara penggunaan metode Taguchi dan FTA (Fault Tree
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa kualitas merupakan topik yang hangat
secara cermat. Faktor utama yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah
kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Produk dan jasa yang berkualitas
adalah produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Ada
banyak sekali definisi dan pengertian kualitas yang sebenarnya definisi atau
pengertian yang satu hampir sama dengan definisi pengertian lain. Pengertian
tingkat kualitas dalam produk atau jasa. Pengendalian kualitas adalah suatu
teknik dan aktivitas atau tindakan yang terencana yang dilakukan untuk
agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan
konsumen.
produk pada suatu rangkaian produksi, tetapi juga dapat menekan seminimal
dihasilkannya.
2.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
yaitu :
tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan pengendalian pada bagian lain.
tidak menjamin bahwa tidak ada hasil produksi yang rusak atau kurang
hasil produksi.
1. Kemampuan Proses
bila ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan
konsumen yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dalam hal ini
melalui proses PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang dikenalkan oleh Edward
Deming seorang pakar kualitas ternama yang kemudia disebut dengan Siklus
produk, proses atau suatu sistem dimasa yang akan datang (Wulandari dan
mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan
penyebab kegagalannya.
Metode Taguchi pertama kali dicetuskan oleh Dr. Genichi Taguchi pada
hanya menghubungkan biaya dan kerugian dari suatu produk saat proses
pembuatan produk tersebut, akan tetapi juga dihubungkan pada konsumen dan
masyarakat disamping kerugian yang disebabkan oleh mutu produk itu sendiri.
diinspeksi ke dalamnya.
deviasi dari standar yang ada dan kerugiannya harus diperhitungkan juga
kedalam sistem.
dan biaya.
dilakukan dengan banyak faktor dan interaksi, akan terjadi pembauran beberapa
1. Dimensi penting dari kualitas produk yang diproduksi adalah total kerugian
2. Dalam era ekonomi yang penuh persaingan, perbaikan kualitas secara terus
menerus dan pengurangan biaya adalah penting untuk dapat bertahan dalam
bisnis.
5. Kualitas akhir dan biaya proses produksi ditentukan oleh perluasan yang
parameter dari produk atau proses yang akhirnya dapat mengurangi variasi.
2.9 Fault Tree Analysis (FTA)
kesalahan secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu teknik analitis. Pohon
kesalahan adalah suatu model grafis yang menyangkut berbagai paralel dan
kejadian dari peristiwa tidak diinginkan yang sudah didefinisi sebelumnya, atau
juga dapat diartikan merupakan gambaran hubungan timbal balik yang logis dari
kerja tersebut digambarkan dalam bentuk model pohon kesalahan (fault tree).
Analisis pohon kesalahan (fault tree) merupakan salah satu metode yang dapat
Hasil dari pengaturan ini merupakan satu struktur yang mirip pohon, yang
disajikan dalam bentuk grafis dari satu logika Boolean yang dihubungkan
dengan kegagalan sistem luar biasa “kejadian TOP”, dan dapat berkembang ke
konstruksi “fault tree” yaitu satu proses yang dapat digunakan untuk menarik
kegagalan.
diperhatikan.
kuantitatif.
bentuk model pohon kesalahan (fault tree). Analisis pohon kesalahan (Fault
Tree Analysis) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
1. Event
3. Logic Event
Hubungan secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR.
4. Transferred Event
5. Undeveloped Event
Kejadian dasar (basic event) yang tidak akan dikembangkan lebih lanjut
6. Basic Event
Manfaat dari metode fault tree analysis adalah (Ansori, 2013 dalam
Satryawan, 2016):
dicari penyebabnya.
event.
tempat yang sama (AND) atau salah satu kejadian yang mungkin terjadi
kembali.
1. Basic Event
Simbol lingkaran digunakan untuk menyatakan basic event atau
2. Undeveloped Event
Simbol wajik atau diamond ini untuk menyatakan undeveloped event
dengannya.
3. Intermediate Event
Simbol persegi panjang ini berisi kejadian yang muncul dari kombinasi
input yang mengaruh pada kejadian output dengan kata lain, kejadian
tertentu.
4. Gerbang OR
Gerbang OR dipakai untuk menunjukkan bahwa kejadian yang akan
muncul terjadi jika satu atau lebih kejadian gagal yang merupakan
inputnya terjadi.
5. Gerbang AND
Gerbang AND digunakan untuk menunjukkan kejadian output muncul
Permasalahan
Belum diketahui banyaknya proses
produk cacat yang melebihi nilai
toleransi yang telah diterapkan
perusahaan dan menentukan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap
kecacatan produk. Data
Data jumlah kecacatan produk
melebihi standar toleransi yang telah
ditetapkan perusahaan yaitu
sebanyak 300 unit dalam setahun.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian
Pengolahan data terhadap faktor-faktor yang
Data diolah dengan menggunakan metode berpengaruh terhadap kecacatan
Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) produk.
untuk menentukan banyaknya proses produk
cacat yang melebihi toleransi dalam
pengendalian kualitas.
Analisis
Melakukan identifikasi pengendalian kualitas terhadap banyaknya jumlah kecacatan
produk yang melebihi standar serta melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kecacatan.
1. Dian Anggraini, Shanty Kusuma Dewi, Thomy Eko Saputro. 2015. APLIKASI
PADA PRODUK PAVING. Jurnal Teknik Industri. Vol. 16 (1) Hlm. 1-9. Home
paving blok yang ingin meminimasi adanya kecacatan produk dalam proses
faktor yang paling mempengaruhi kualitas produk tersebut adalah waktu proses
DAN FMEA. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol. 16 (2) Hlm. 88-99. Evaluasi
(FTA) dan failure mode and effect analysis (FMEA). Dengan FTA,
event gangguan isolasi jarlokat, gangguan isolasi jarlokaf, dan gangguan alat
tidak berfungsi jarlokar. Hasil dari FTA berupa; 8 basic events gangguan isolasi
jarlokat, 7 basic events gangguan isolasi jarlokat, dan 6 basic events gangguan
alat tidak berfungsi jarlokat yang merupakan events terendah. Basic events
risk priority number dengan mengetahui skala severity dari failure effect, skala
occurence dari causes, dan skala detection dari control. Hasil dari FMEA berupa
1x2 putus, rumah kabel korslet, distribution point korslet, trans radio rusak,
pesawat telepon rusak, kabel primer putus, dan kabel sekunder putus.
Kata Kunci: Basic event, Fault Tree Analysis, Failure Mode and Effect
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004. Lembaga
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Hanif, R. Y., Rukmi, H. S., & Susanty, S. (2015). Perbaikan kualitas produk keraton
luxury di PT. X dengan menggunakan metode failure mode and effect analysis
(fmea) dan fault tree analysis (fta). Jurnal online Institut Teknologi Masional,
137-147.
Lochner, Robert H., and Joseph E, Matar. Designing for Quality : an Introduction to
Sinaga, Yessi Yolanda, dkk. 2014. Identifikasi dan Analisa Risiko Kecelakaan Kerja
dengan Metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) dan FTA (Fault
Ilmu.
Wulandari, S..D., dan Amelia, 2012, Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Nutrifood