OLEH:
Celine Jusup (545140040)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA BARAT
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
METODE PENELITIAN
2.1 DMAIC
Didalam penerapan six sigma ada lima langkah yang disebut DMAIC (Define,
Measure, Analisys, Improve, Control). (Gaspersz, V, 2002).
1. Define (Definisi), merupakan langkah operasional pertama dalam program
peningkatan kualitas six sigma. Sebelum mendefinisikan proses kunci beserta
pelanggan dalam proyek six sigma, disini kita perlu mengetahui model proses
SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Costumer). SIPOC merupakan alat
yang berguna dan paling banyak dipergunakan dalam manajemen dan
peningkatan proses. SIPOC merupakan kepanjangan dari lima elemen utama
dalam sistem kualitas, yaitu :
a. Supplier, yaitu orang atau kelompok orang yang memberikan informasi
kunci, material dan sumber daya lain kepada proses.
b. Input, adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pemasok (Supplier)
kepada proses.
c. Processes, merupakan sekumpulan langkah yang mentransformasi dan
secara ideal menambah nilai pada input.
d. Output, merupakan produk (barang atau jasa) dari suatu proses. Dalam
industri manufaktur, output dapat berupa barang setengah jadi maupun
barang jadi (final product).
e. Customer, merupakan orang atau sekelompok orang yang dianggap
sebagai pelanggan internal (Internal Customer)
2. Measure (Pengukuran), merupakan langkah operasional kedua dalam
program peningkatan kualitas six sigma.
a. Pada tahap ini ditetapkan karakteristik kualitas (Critical to Quality)
kunci yang berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik dari
pelanggan, yang diturunkan secara langsung dari persyaratan-
persyaratan output dan pelayanan
b. Menghitung nilai kapabilitas sigma. Tahap-tahap perhitungan nilai
sigma sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah unit yang akan diukur.
2) Identifikasi Opportunity.
3) Menghitung jumlah cacat (Defect).
4) Menghitung DPMO
5) Menghitung nilai kapabilitas sigma
Banyak Produk yang Cacat
DPMO= 1.000 .000
Banyak Produk yang diperiksa CTQ Potensial
Di
= i=1n
P
ni
i=1
BPB= P3
(1P)
P
n
ni
n = i=1
n
b. Mengidentifikasi sumber-sumber akar penyebab kecacatan atau
kegagalan.
4. Improve (Perbaikan), setelah akar penyebab dari masalah kualitas
teridentifikasi, maka perlu dilakukan penetapan rencana tindakan untuk
melaksanakan peningkatan kualitas. Langkah-langkah untuk melaksanakan
peningkatan kualitas dengan menggunakan alat implementasi Kaizen yang
meliputi Five-M Checklist, 5W dan 1H, dan Kaizen Five-Step Plan.
5. Control (Pengendalian), merupakan tahap operasional terakhir dalam proyek
peningkatan kualitas six sigma. Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas
didokumentasikan dan disebarluaskan, praktek-praktek terbaik yang sukses
dalam meningkatkan proses distandarisasikan dan dijadikan pedoman kerja,
yang berarti six sigma berakhir pada tahap ini
2.2 Kaizen
Kaizen merupakan istilah dalam bahasa Jepang terhadap konsep Continous
Incremental Improvement. Kai berarti perubahan dan Zen berarti baik. Kaizen
berarti penyempurnaan yang berkesinambungan yang melibatkan setiap orang.
Pelaksanaan implementasi Kaizen dilakukan dengan menggunakan empat alat
yang terdiri dari: (Tjiptono. F & Diana. A, 2000)
1. Kaizen Checklist
Kaizen merupakan perbaikan berkesinambungan ats orang, proses, prosedur,
dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas. Salah satu cara
untuk mengidentifikasi masalah yang dapat menggambarkan peluang bagi
perbaikan adalah dengan menggunakan suatu daftar pemeriksaan (checklist)
terhadap faktor-faktor yang besar kemungkinannya membutuhkan perbaikan.
2. Kaizen Five Step Plan
Rencana lima langkah ini merupakan pendekatan dalam implemenatasi
Kaizen yang digunkan perusahaan-perusahaan Jepang. Langkah ini sering
ddisebut gerakan 5-S yang merupakan inisial kata Jepang yang dimulai
dengan huruf S yaitu: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
a. 5W+1H
5W+1H digunakan secara luas sebagai alat manajemen dalam
berbagai lingkungan. 5W+1H yaitu Who (siapa), What (apa), Where
(dimana), When (kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana).
b. Five-M Checklist
Alat ini berfokus pada lima faktor kunci yang terlibat dalam setiap
proses, yaitu Man (operator atau orang), Machine (mesin), Material
(material), Methods (metode) dan Measurement (pengukuran). Dalam
setiap proses, perbaikan dapat dilakukan dengan jalan memeriksa
aspek-aspek proses tersebut. (Pande, P. S, 2003)
BAB 3
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya melalui melalui konversi DPMO ke nilai sigma (lihat tabel) diketahui
bahwa DPMO = 5310 dan nilai sigma = 4,055 sehingga dipilih angka ini.
Artinya, bahwa diartikan bahwa dari sejuta kesempatan yang ada akan terdapat
5310 kemungkinan bahwa proses produksi itu akan menghasilkan produk yang
cacat.
c. Mengetahui urutan CTQ potensial
Urutan jumlah cacat tiap item/jenis cacatnya, yaitu sebagai berikut:
3.3 Tahap Analyze
1) Menghitung Garis Tengah
Di
P=
ni
Dst..
2) Menghitung Sampel Rata-Rata
n
Di
= i=1n
P
ni
i=1
= 6413 =0,0956
P
67093
+3 P (1P)
BPA = P
n
BPA =0,0956+3
0,0956(10,0956)
3354
=0,1108
(1P)
P
BPB= P3
n
BPB=0,09563
0,0956(10,0956)
3354
=0,0803
ni
n = i=1
n
67093
n = =3354,65
20
Analisa Diagram Sebab Akibat
Diagram sebab akibat (cause and effect diagram) adalah alat formal yang sering
digunakan untuk menyingkap berbagai penyebab potensial dari suatu kesalahan
yang tejadi. Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengetahui berbagai penyebab
yang potensial tetapi tidak mampu untuk melakukan analisa terhadap akar dan
penyebab dari setiap permasalahan yang sesungguhnya. Pada alat ini akan
dilakukan analisa terhadap 5M+1E yaitu man, machine, material, method,
measurement dan environment.
2. Diagram Afinitas
Hasil analisis masalah:
a. Perumusan tujuan: Untuk menekan jumlah produk cacat
b. Perumusan kondisi saat ini: Rata-rata tingkat kecatatan produk hasil
produksi masih cukup tinggi.
c. Perumusan problema utama
- Lipat omo tidak oval, muntir dan meleset.
- Pasang ibu jari meleset, tidak oval dan gemuk.
- Pasang Machi meleset, kerut dan gemuk
d. Merumuskan hubungan problem
3. Diagram Pohon
Metode diagram pohon merupakan metode yang digunakan untuk
memetakan suatu tugas-tugas yang dilakukan untuk mengatasi suatu
permasalahan.
BAB 4
KESIMPULAN