NPM : 85ARS17010
Prodi : S1 Administrasi Rumah Sakit
MK : Health Quality Assurance Management
SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti enam (6) dan SIGMA yang
merupakan satuan dari Standard Deviasi yang juga dilambangkan dengan simbol σ, Six
Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6σ. Makin tinggi Sigma-nya, semakin baik
pula kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula
tingkat kecacatan atau kegagalannya, Seperti Tabel konversi Sigma dibawah ini.
Focused)
Konsep dasar dari Six Sigma sebenarnya berasal dari gabungan Konsep TQM
(Total Quality Management) dan Statistical Process Control (SPC) dimana kedua
konsep tersebut berasal dari pemikiran-pemikiran para pakar seperti Deming, Ishikawa,
Walter Shewhart dan Crossby. Dalam perkembangannya, Six Sigma yang mulanya
adalah sebuah metric berkembang menjadi sebuah Metodologi dan saat ini sudah
improve, dan control (DMAIC). metode six sigma yaitu alat yang berguna bagi
mempertahankan kualitas produk yang diciptakan hingga dapat mencapai zero defect.
1. Define
SIPOC dan penentuan Critical to Quality (CTQ) berdasarkan jenis cacat yang
tidak dapat ditolerir dan diterima oleh pihak konsumen (Harpensa, Harsono, &
Fitria, 2015).
2. Measure
mengevaluasi berdasarkan goal yang telah ada (Rakasiwi & Haryono, 2014).
pengukuran:
atribut yaitu bagian produk yang tidak sesuai dengan standar yang
nilai mean atau control line (CL). Control line adalah rata-rata
Rumus mean:
∑ 𝑛𝑝
𝐶𝐿 = 𝑝̅ =
∑𝑛
Keterangan:
πp = jumlah kecacatan
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝐷𝑃𝑀𝑂 = × 1.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 × 𝐶𝑇𝑄
Ket :
No Langkah Tindakan
proses produksi
per hari
cacat (CTQ)
3. Analyze
menggunakan diagram cause & effect dan Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA) yang akan mem-break down secara detail sebab masalah yang terjadi
(Trihendradi, 2006).
5. Control
(Trihendradi, 2006) .
Tahap terakhir dalam pendekatan six sigma di mana dalam tahap ini
kinerja yang sedang berjalan. Pada tahap ini manajer memastikan level baru
perbaikan berikutnya.
Terdapat 5 Tahapan yang dipergunakan Six Sigma dalam penyelesaian masalah
2. Define
SIPOC dan penentuan Critical to Quality (CTQ) berdasarkan jenis cacat yang
tidak dapat ditolerir dan diterima oleh pihak konsumen (Harpensa, Harsono, &
Fitria, 2015).
3. Measure
mengevaluasi berdasarkan goal yang telah ada (Rakasiwi & Haryono, 2014).
pengukuran:
atribut yaitu bagian produk yang tidak sesuai dengan standar yang
nilai mean atau control line (CL). Control line adalah rata-rata
Rumus mean:
∑ 𝑛𝑝
𝐶𝐿 = 𝑝̅ =
∑𝑛
Keterangan:
πp = jumlah kecacatan
Keterangan:
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝐷𝑃𝑀𝑂 = × 1.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 × 𝐶𝑇𝑄
Ket :
No Langkah Tindakan
proses produksi
per hari
cacat (CTQ)
4. Analyze
Analyze merupakan tahap mengidentifikasi masalah berdasarkan analisis
menggunakan diagram cause & effect dan Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA) yang akan mem-break down secara detail sebab masalah yang terjadi
(Trihendradi, 2006).
5. Improve
6. Control
(Trihendradi, 2006) .
Tahap terakhir dalam pendekatan six sigma di mana dalam tahap ini
kinerja yang sedang berjalan. Pada tahap ini manajer memastikan level baru
perbaikan berikutnya.