Kelompok 1 :
1. Izza Afryda Maulidiah 041611233074
2. Dessy Fadillah Iswahyudi P 041611233081
3. Savira Rizma Yunita 041611233084
4. Arizqa Miftahurrohmah 041611233086
5. Cindy Octavia Wiyanto 041611233089
6. Chika Maharani Pamora 041611233116
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
1
BAB 17
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
17.1.2 Six-sigma
● Cakupan Six Sigma
Six Sigma dapat didefinisikan sebagai metodologi untuk mengelola variasi dalam suatu
proses yang menyebabkan produk rusak. Pada awalnya, six-sigma didefinisikan sebagai
indikator (metric) untuk mengukur produk rusak (defect) dan memperbaiki kualitas;
metodologi untuk mengurangi produk rusak sampai di bawah 3,4 produk rusak per 1
juta output.
1
Tujuan dari six sigma adalah untuk mengurangi variasi output dari suatu proses
tertentu, sehingga dalam jangka panjang bisa menghasilkan produk rusak kurang dari
3,4 produk rusak per 1 juta output.
● Metodologi SIx Sigma
❖ DMAIC (define, measure, analyze, improve, control) digunakan untuk
memperbaiki proses bisnis saat ini yang berada di bawah standar, dan digunakan
untuk mencari perbaikan secara gradual.
❖ DMADV (define, measure, analyze, design, verify) digunakan untuk menciptakan
proses atau output yang baru yang mempunyai kualitas dengan standar six-sigma.
DMADV juga bisa digunakan jika proses saat ini membutuhkan lebih dari
perbaikan gradual.
Six sigma engidentifikasi lima peranan kunci untuk menjamin kesuksesannya. Kelima
kunci tersebut adalah:
1. Pemimpin puncak (DIrektur atau CEO) organisasi dan anggota manajemen puncak
lainnya. Mereka bertanggung jawab untuk menetapkan visi untuk pelaksanaan six-
sigma.
2. Champions bertanggung jawab terhadap pelaksanaan six-sigma di organisasi dengan
cara terintegrasi.
3. Master Black Belts (Guru pemegang sabuk hitam), Mereka memastikan bahwa
pelaksanaan six-sigma terintegrasi untuk fungsi dan departemen yang berbeda-beda.
4. Pemegang sabuk hitam bekerja di bawah guru sabuk hitam untuk melaksanakan
metodologi six-sigma untuk proyek spesifik. Fokus mereka adalah pelaksanaan proyek,
sedangkan fokus champions dan guru pemegang sabuk hitam adalah identifikasi proyek
/ fungsi untuk six-sigma.
5. Pemegang sabuk hijau adalah karyawan yang melaksanakan six-sigma berbarengan
dengan pekerjaannya.
PT. Tjiwi Kimia Tbk. selalu berupaya menghasilkan keuntungan yang maksimal dan
meminimalkan biaya produksi dengan salah satu cara yakni mengurangi jumlah produk
cacat. Produk cacat yang ada sekarang adalah ±5.56%. Untuk mengurangi produk cacat
digunakan prosedur Six Sigma Quality untuk proses peningkatan mutu dengan
mengimplementasikan langkah Define-Measure- Analyze-Improve-Control.
Dalam tahap define dipelajari permasalahan penyebab terjadinya cacat dengan grafik
kendali persentase. Kemudian jenis-jenis cacat yang terjadi diidentifikasi pada tahap
measure. Pada tahap analyze dilakukan penelitian mengenai variabel-variabel proses dan
2
level-level yang diduga mempengaruhi kualitas produk dan penyusunan rancangan
eksperimen Taguchi. Hal ini dilanjutkan dengan pengujian level-level variabel proses yang
optimum dengan prosedur Taguchi. Akhirnya, variabel-variabel proses penting yang harus
diperhatikan diinformasikan pada tahap control. Dengan menggunakan metode Taguchi
atribut berbasis langkah-langkah Six Sigma diperoleh level-level variabel proses yang
optimal untuk kecepatan pembuatan buku 400 m/dtk, tekanan pompa pengeleman 3 bar,
jarak roll pengeleman punggung buku 0.3 mm, suhu 55°C, dan bahan B, dengan
peningkatan mutu sebesar 67.28% dan peningkatan nilai sigma dari 4.23 menjadi 4.33.
17.1.3 Perbaikan Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan kumpulan dari aktivitas struktural yang berkaitan yang
menciptakan sesuatu yang bernilai bagi organisasi stakeholder-nya, atau konsumennya,
Pada intinya, proses bisnis mencakup adanya input, metode, dan output.
Perbaikan proses bisnis adalah pendekatan yang sistematis untuk membantu organisasi
melakukan perubahan signifikan terhadap cara organisasi menjalankan bisnisnya. Tujuan
dari perbaikan proses bisnis lebih pada perubahan radikal, bukannya perubahan secara
gradual.
Cara kerja perbaikan proses bisnis adalah sebagai berikut ini.
1. Mendefinisikan tujuan strategis organisasi, misi dan maksud keberadaan organisasi.
2. Menentukan konsumen, stakeholders organisasi.
3. Menentukan struktur dan proses uang ada saat ini. Menyatukan proses bisnis agar bisa
memenuhi persyaratan yang diminta oleh konsumen.
4. Menentukan output apa dari proses tersebut yang akan menghasilkan nilai tambah bagi
organisasi.
5. Setelah output tersebut ditentukan, organisasi perlu memfokuskan pada pencapaian
output tersebut, perlu melakukan perubahan agar bisa memenuhi misi dan visinya,
menggunakan serangkaian benchmark dan indikator pencapaian target lainnya.
3
temperatur, dan sebagainya. Jika suatu output mempunyai ukuran diluar batas yang ditentukan
, maka proses produksi seharusnya dievaluasi ulang, sebelum dilanjutkan lagi.
Bagan x (x-chart)
Garis vertikal menyajikan skala pengukuran variabel yang diamati. Garis tengah menyajikan
rata – rata dari proses jika proses masih terkendali. Dua batas yaitu batas atas dan batas bawah.
Jika suatu sampel yang diamati berada antara kedua batas tersebut , maka dikatakan bahwa ada
probabilitas yang tinggi bahwa proses masih dalam kendali. Jika sampel mempunyai variabel
di atas batas atas atau di bawah batas bawah , maka ada indikasi proses tersebut di luar kendali
, sehingga tindakan perbaikan seharusnya dilakukan . dari waktu ke waktu sampel akan di ambil
untuk diamati.
Bagan x jika standar deviasi dan rata – rata diketahui
Jika standar deviasi dan rata-rata proses diketahui, kita bisa menyusun bagan x. Misal
perusahaan menjual beras dalam karung. Jika proses berjalan sebagaimana mestinya, beras
karung tersebut adalah 5kg, standar deviasinya adalah 0,5kg. Diasumsikan juga bahwa berat
pengisian beras adalah beristribusi normal. Karena itu akan megamati sampel, maka kita akan
menggunakan rata-rata sampel dan standar deviasi sampel. Distribusi sampel dari rata-rata bisa
digunakan untuk menentukan batas atas dan batas bawah, dengan demikian indikator batas atas
dan batas bawah. Standar deviasi dari bisa dihitung sebagai berikut :
α x~ = α / √n
Misal kita melakukan inspeksi 10x (setelah proses pegisian karung pertama selesai, kita ambil
misal lima karung, kemudian kita rata-rata beratnya, proses diulangi sampai 10x pengisian
karung), nilai rata-rata sampel yang diharapkan adalah 5kg, standar errornya adalah :
4
α x~ = 0,5 / √ 10 = 0,5 / 3,16 = 0,158
Batas atas dan bawah biasanya ditentukan denga 3 standar deviasi dari rata-rata dari total
wilayah. Dengan demikian batas atas dan bawah untuk pengisian beras tersebut adalah :
Batas atas (UCL) = 5 +3 (0,158) = 5,47
Batas bawah (LCL) = 5 – 3 (0,158) = 4,52
Bagan Distribusi Pengisian Karung Beras
5
Bagan x~ jika standar deviasi dan rata-rata tidak diketahui
Jika rata-rata populasi dan standar deviasi tidak diketahui, kita bisa menggunakan rata-rata dan
standar deviasi sampel sebagai proksi rata-rata dan standar deviasi populasi.
Standar deviasi bisa dihitung (diaproksimasi) denga formula sebagai berikut :
α = R~ / d2
Contoh :
Bagan R (R-chart)
Dalam beberapa situasi, kita ingin membentuk bagan R (R-chart), yaitu bagan yang
memperlihatkan variabilitas suatu proses. Untuk membuat R-chart, kita bisa mengasumsikan
6
range sebagai variabel random dengan nilai rata-rata dan standar deviasinya. Rata-rata range
memberikan estimasi rata-rata variabel random tersebut. Standar deviasi range bisa dihitung
sebagai berikut :
αR=d3 (R~ / d2)
dimana d3 dan d2 adalah konstanta yang nilainya tergantung dari ukuran sampel. Batas atas
dan bawah untuk range tersebut bisa dihitug sebagai berikut :
UCL R = R~ + (αR)
LCL R = R~ - (αR)
7
Perusahaan dalam hal ini menghadapi risiko perubahan kurs; jika rupiah melemah, ia bisa
melakukan langkah atau hedging dengan derivatif dan instrumen money-market.
Karena perusahaan membutuhkan dollar 3 bulan mendatang, maka dia dikatakan short
$. Short $ adalah sedemikian rupa jika rupiah melemah, pemegang posisi short S akan
mengalami kerugian dan sebaliknya. Sebagai hedge-nya, importir tersebut bisa membeli 3-
bulan S forward.
Alternatif dari foward adalah futures. Daam hal ini importir tersebut akan membeli
kontrak futures dengan posisi long futures $. Alternatif lainnya adalah menggunakan opsi.
Dalam hal ini, importir tersebut bisa membeli opsi call atas $. Opsi call mempunyai
karakteristik jika harga pasar aset meningkat, maka pemegang opsi memperoleh keuntungan.
Keuntungan tersebut bisa dipakai untuk menutup kerugian dari posisi spot-nya (yang merugi
jika rupiah melemah)
Pada tahun 1994 PT Tjiwi Kimia dan PT Indah Kiat Pulp yang berada dalam naungan sinarmas
group pernah menderita kerugian akibat transaksi derivatif interest rate swap dan foward
currency contracts masing-masing sebesar USD 12,5juta.
b. Money-market hedge
Misalkan instrumen derivatif tidak ada, hedging dengan money market instrument bisa
dilakukan. Misalkan eksportir Indonesia akan memperoleh 1juta dollar 3 bulan mendatang. Ia
menghadapi risiko perubahan kurs, dan ia ingin menghilangkan risiko tersebut. Hedging
tersebut bisa dilakukan seperti berikut. Misalkan tiingkat bunga dalam $ untuk 3 bulan adalah
5%.
8
Perusahaan dan Entitas Anak terkena risiko perubahan nilai tukar mata uang asing
terutama dalam Rupiah Indonesia, Euro Eropa, Yen Jepang dan Yuan Cina atas biaya, aset dan
liabilitas tertentu yang timbul karena aktivitas pendanaan dan kegiatan operasional seharihari.
Perusahaan dan Entitas Anak memonitor dan mengelola risiko ini dengan menyepadankan
liabilitas keuangan dalam mata uang asing dengan aset keuangan dalam mata uang asing terkait
dan melakukan pembelian atau penjualan mata uang asing saat diperlukan.
c. Risk Shifting
9
Jika rupiah menguat, harga akan mengalami penurunan, dan sebaliknya. Atau dengan cara lain
dengan menggeser risiko perubahan kurs ke konsumen. Jika posisi konsumen konsumen lebih
kuat dibandingkan dengan produsen, maka hal sebaliknya bisa terjadi, yaitu risiko dialihkan
dari konsumen ke produsen.
d. Netting Exposure
10
Dalam situasi jika ringgit malaysia diperkirakan melemah, maka alternatif yang bisa dilakukan
adalah mengurangi aset (misal kas segera dipindahkan ke rupiah) atau menambah kewajiban
(misalnya menambah hutang dalam ringgit malaysia). Tetapi cara seperti itu tidak sepenuhnya
menghilangkan risiko, karena kita masih menebak - nebak arah perubahan kurs. Dalam hal ini
kita melakukan spekulasi. Jika tebakan kita salah, kita akan merugi. Jika pasar sudah efisien,
maka alternatif semacam itu tidak akan menghasilkan keuntungan. Alternatif lain adalah
dengan menggunakan derivatif untuk mencegah kerugian yang muncul akibat perubahan kurs.
17.2.3 Manajemen Eksposur Operasi
Eksposur operasi terjadi karena perubahan kurs akan mengakibatkan terganggunya
operasi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
11
Dalam jangka panjangnya, operasi perusahaan PT. Tjiwi Kimia dibuat menjadi tidak
sensitive pada perubahan kurs, supaya pihak manajer perusahaan lebih memfokuskan
perhatiannya pada aspek non-kurs seperti (pemasaran serta produksi) yang nantinya
dapat menghasilkan sebuah produk yang dapat memuaskan para konsumen yang
menggunakannya. Pengurangan sensitivitas pada dasarnya bertujuan untuk merubah
produk ataupun konsumen perusahaan untuk tidak menjadi sensitive terhadap
perubahan harga (harga berubah karena kurs yang berubah pula). Pengurangan
sensitivitas dapat melalui beberapa cara sebagai berikut :
1. Aspek Pemasaran
Saat ini, produk-produk PT. Tjiiwi Kimia sudah dikenal luas di pasaran dunia terutama
negara-negara di Asia, Amerika, Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Strategi pemasaran yang
dilakukan dengan lebih fokus pada pasar Asia dan domestik yang relatif tidak terpengaruh
secara signifikan oleh krisis ekonomi serta penetrasi terhadap pasar-pasar baru yang prospektif
telah membantu pemasaran produk Perseroan. Untuk distribusi lokal, Perseroan bekerja sama
dengan distributor-distributor yang sudah memiliki hubungan kerja dengan wholesaler,
retailers dan pedagang, dimana mereka menjual barang Perseroan ke penerbit, sekolah, kantor
dan toko. Sedangkan untuk penjualan ekspor, Perseroan melakukan penjualan langsung kepada
distributor, agen, toko, pabrikan maupun ke end customer.
2. Aspek Produksi
12
kerja dan biaya bahan pendukung lainnya. Perseroan secara aktif mencari solusi untuk
mengendalikan biaya tersebut, sebagai contoh penyesuaian energi campuran yang digunakan
dalam proses produksi, bergantung pada biaya biomass, batu bara dan gas alam untuk
memaksimalkan penghematan biaya energi. Untuk meningkatkan efisiensi, Perseroan juga
melakukan perubahan product mix dari waktu ke waktu dan meningkatkan penjualan high
value-added products yang bertujuan untuk memaksimalkan pengembalian dari investasi atas
aset tetap. Di sepanjang 2011 sampai dengan 2013, kapasitas produksi kertas mengalami
peningkatan sedangkan untuk produk pengemas dan stationery cenderung stabil. Kenaikan
kapasitas produksi kertas terjadi di 2012 sebesar 10% dikarenakan adanya penambahan mesin
baru. Perseroan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produk kertas untuk mencukupi
permintaan pasar global. Peningkatan kapasitas produksi ini akan diikuti dengan peningkatan
signifikan belanja modal Perseroan.
3. Aspek lain
Masih banyak aspek lain yang digunakan untuk manajemen eksposur operasi pada PT.
Tjiwi Kimia Tbk.
13