Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Greg Brue (2003) “Six Sigma (6σ) merupakan suatu
metode teknik pengendalian dan peningkatan kualitas secara dramatik, di
mana pada enam sigma hanya terdapat 3,4 cacat (defect) dari satu juta
peluang (DPMO-Defect Per Million Opputunities)”.
Tahap six sigma yang pertama adalah define, yakni menentukan
Critical To Quality/ karakteristik kualitas. Tahap berikutnya adalah
menentukan baseline kinerja dan menentukan target kinerja di mana tahap
ini dikenal dengan measure. Selanjutnya analyze dengan menentukan
baseline kinerja kapabilitas sigma dan menentukan target kinerja
kapabilitas sigma. Setelah itu menentukan rencana perbaikan pada masing-
masing sub proses dan menentukan urutan prioritas perbaikan berdasarkan
RPN (Risk Priority Number) kapabilitas sigma. Tahap yang terkhir adalah
control, yakni mengevaluasi hasil penerapan metode Six Sigma.
Berdasarkan jumlah lost yang ada pada PT LIMATUR masih
banyak yaitu sebesar 21225, jumlah lost yang ada membuat PT
LIMATUR mengalami kerugian laba. Selanjutnya mengukur kemampuan
suatu proses untuk menghasilkan suatu produk berhasil menjadi six sigma.
tindakan improve diperlukan mengurangi kecacatan dan agar pencapaian
target 8% terpenuhi. Produk yang dibuat dalam praktikum sistem
produksi, produk Miniatur Truck Tanki. Produk ini dibuat karena murah,
dan bahannya terjangkau. Komponen-komponen yang terdapat produk
Miniatur truck tangki terdiri dari Mainan mobil tangki, Bagian bawah,
Bagian depan, Bagian tangki, Tangki, Pasak, Badan Bawah, Roda depan
kanan, Roda depan kiri, Roda belakang kanan, Roda belakang kiri, Badan
kepala, Sandaran, As roda depan, As roda belakang, Casis, Pasak, Kepala,
dan Sistem produksi dalam pembuatan produk ini bertujuan untuk
menurunkan jumlah tingkat kecacatan produk pada masing- masing sub
proses dengan cara menentukan kondisi awal kinerja (baseline) dan target
kinerja yang harus dicapai dengan menggunakan metode Six Sigma.
Pengumpulan data dilakukan pada Diagram Supplier Input Proses Output
Customer (SIPOC), dengan menyebar kuesioner sebanyak 35 pada setiap
responden. dan pada pengolahan data hasil kuesioner tersebut diolah dari
tahap awal sampai akhir metode six sigma dari mulai Define, Measure,
Analyze, Improve dan Control.

B. Identifikasi Masalah
Identifkasi masalah dalam Laporan Sistem Produksi ini dilakukan terhadap
produk truck tangki. Permasalahan yang ada dalam Laporan Sistem
Produksi ini adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki jumlah lost sebesar 21225 yang menyebabkan
kerugian laba dengan menggunakan metode DMAIC.
2. Meningkatkan kapabilitas proses berdasarkan Cp dan Cpk.
3. Meningkatkan kualitas dengan pencapaian target per-periode
triwulan sebesar 8%.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam Laporan Sistem Produksi ini adalah mengenai
produk yang telah dibuat, yaitu Truck Tangki. Penelitian ini dilakukan di
lantai produksi. Berikut ini merupakan pembatasan masalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada lantai produksi di PT LIMATUR.
2. Pencapaian target sebesar 8%.
3. Jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 35
operator.
4. Kriteria kecacatan ada 3
5. Pengukuran dilakukan pada bulan januari.
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana memperbaiki jumlah lost sebesar 21225 yang
menyebabkan kerugian laba dengan menggunakan metode
DMAIC?
2. Bagaimana menentukan Cp melalui studi kemampuan proses untuk
menilai kemampuan proses dalam menghasilkan output sesuai
target PT LIMATUR ?
3. Bagaimana meningkatkan kualitas dengan pencapaian target per-
periode triwulan sebesar 8%?

E. Tujuan Penelitian
Laporan Sistem Produksi ini terdapat beberapa tujuan. Adapun tersebut,
yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana memperbaiki jumlah lost sebesar 21225
yang menyebabkan kerugian laba dengan menggunakan metode
DMAIC.
2. Mengetahui bagaimana Meningkatkan kapabilitas proses
berdasarkan Cp dan Cpk.
3. Mengetahui bagaimana meningkatkan kualitas dengan pencapaian
target per-periode triwulan sebesar 8%.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebegai berikut:
1. Perusahaan : Manfaat untuk perusahaan adalah untuk menurunkan
jumlah tingkat kecacatan produk pada masing- masing sub proses
dengan cara menentukan kondisi awal kinerja (baseline) dan target
kinerja yang harus dicapai dengan menggunakan metode Six
Sigma
2. Penulis: Memahami apa yang dimaksud dengan six sigma. Serta
tahapan-tahapan yang digunakannya.
3. Akademik: Mengatahui dan memahami six sigma dan menjadikan
six sigma sebagai bahan penelitian yang lebih mudah
dikembangkan karna terdapat perhitungan-perhitungan dalam
pengerjaan six sigma.
G. Sistematika Penulisan
Langkah-langkah penulisan yang terdapat pada laporan modul ini adalah
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah dan asumsi, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang kajian-kajian teori yang relevan, referensi-referensi,
sumber-sumber informasi atau pengetahuan, pedoman penyusunan laporan
terhadap masalah yang akan dibahas pada laporan tugas akhir ini
mengenai six sigma.
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi flowchart tentang langkah-langkah penyusunan laporan
tugas akhir dari awal sampai akhir untuk menyelesaikan masalah.
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini berisi pengumpulan data yang diperoleh dari perusahaan dengan
melakukan penelitian/pengamatan langsung ke perusahaan untuk
memperoleh data yang diperlukan dan melakukan pengolahan data
menggunakan six sigma.
BAB V Analisis
Bab ini berisi hasil analisis dari hasil pengolahan data dengan landasan
teori sesuai dengan metodologi penelitian yang kemudian menjadi suatu
usulan untuk perusahaan dalam mengatasi masalah yang terjadi pada
perusahaan.
BAB VI Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan
saran yang diberikan kepada perusahaan untuk memperbaiki masalah yang
telah dikaji untuk meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan
datang dan untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai