Pada tahap define dilakukan identifikasi jenis-jenis cacat, pengumpulan
data cacat pada setiap jenis cacat, dan penentuan Critical to Quality yang terjadi. Dari hasil yang dilakukan maka didapatkan jenis cacat yang paling kritis yaitu cacat Pemotongan dengan mesin Scrill Saw
2. Analisis Tahap Measure
Pada tahap measure dilakukan pengukuran mengenai nilai DPMO dan nilai sigma.Dari perhitungan didapatkan nilai DPMO rata sebesar 1.361.530,30 dan nilai sigma sebesar 103,3. Berdasarkan Vincent Gaspersz (2002) diketahui bahwa rata-rata industri di Indonesia masih berada pada tingkat sekitar 3-4 sigma dengan nilai DPMO 6.210 hingga 66.807. Hal ini menunjukan bahwa kapabilitas proses penyebab cacat pada produk ini masih berada pada tingkat rata-rata industri di Indonesia. 3. Analisis Tahap Analyze Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian produk dengan menggunakan fishbone diagram. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa faktor penyebab terdiri dari cara Metode, kondisi operator, dan prosedur pemeriksaan terhadap produk. 4. Analisis Tahap Improve Setelah diketahui penyebab-penyebab cacat yang terjadi, maka dilakukan usulan perbaikan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Usulan yang dilakukan yaitu : a) Memberikan usulan untuk pergantian alat potong agar lebih efektif. Akan tetapi setelah melakukan pembicaraan dengan pihak perusahaan hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena akan memberikan biaya yang cukup tinggi. b) Memberikan usulan terhadap lingkungan kerja, baik secara umum maupun pada lingkungan kerja stasiun kerja pemotongan. c) Mengusulkan kepada perusahaan agar melakukan pengawasan terhadap proses produksi untuk setiap harinya agar apabila terjadi kesalahan pada proses tertentu dapat segera ditanggulangi. d) Melakukan perbaikan terhadap posisi kerja operator, yaitu yang pada awalnya operator bekerja dengan berdiri dilakukan perbaikan agar bekerja dengan duduk sehingga dapat meminimisasi kelelahan dan dapat bekerja lebih baik dari sebelumnya. e) Memberikan usulan kepada perusahaan untuk melakukan pengecekan kualitas yang pada setiap akhir proses pemotongan, sehingga apabila terjadi kecacatan dapat langsung diatasi. f) Menyarankan adanya satu orang di bagian Quality Assurance pada PT Limature untuk memeriksa hasil proses produksi sebelum di kirim ke pihak Costumer.