Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan penelitian diperlukan hal-hal penting yang digunakan
sebagai dasar dalam pelaksanaannya. Bab ini akan menjelaskan mengenai latar
belakang mengapa masalah ini diangkat, identifikasi masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, pembatasan masalah dan manfaat penelitian yang dilakukan.

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam era globalisasi, banyak perusahaan yang memberikan perhatian khusus
pada efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Karena dari ketiga hal tersebut, perusahaan
dapat melihat penggunaan optimal dari sumber daya yang dimiliki serta pencapaiannya
terhadap target yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Salah satu faktor yang
berpengaruh agar target perusahaan dapat diselesaikan atau terpenuhi sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan yaitu tenaga kerja atau operator yang terlibat langsung didalam
bagian proses produksi.
Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk
mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang
menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja (Djojohadikusumo, 1987).
Tenaga kerja atau operator adalah aset yang berharga bagi perusahaan. Dalam bagian
produksi, tenaga kerja pasti memiliki arti penting dalam menghasilkan keluaran terbaik.
Agar keluaran produksi tetap terjaga baik, penting bagi operator untuk selalu bekerja
dalam kondisi fisik dan lingkungan yang terbaik, beban kerja untuk setiap operator pun
harus diperhitungkan. Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima
pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang
harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang
menerima beban kerja tersebut (Manuaba, 2000).
PT.Gunawan Dianjaya Steel (GDS) merupakan salah satu perusahaan yang fokus
pada kepuasan konsumen. Perusahaan ini selalu memperbaiki kualitas produk dan
secara terus menerus untuk berusaha memenuhi keinginan pelanggan. Produk yang
dihasilkan PT. GDS adalah plat baja. Untuk menghadapi persaingan yang ketat dalam
dunia industri PT. GDS menyediakan plat baja dalam berbagai macam ukuran sesuai
dengan permintaan konsumen. Dalam proses produksinya PT. GDS menggunakan
1

mesin-mesin semi otomatis yang dikendalikan oleh operator pada setiap mesin. Karena
permintaan plat baja yang berbeda-beda dari konsumen, dibutuhkan operator yang
memiliki kemampuan tinggi dalam membuat plat baja.
Di bagian produksi PT.Gunawan Dianjaya Steel Tbk terdapat delapan stasiun
kerja dengan beberapa operator di setiap stasiun kerja seperti yang dapat dilihat di
gambar 1.1.

Gambar 1.1 Urutan Proses Produksi

Pada stasiun kerja slabs cutting terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja
reheating furnace terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja descaler terdapat 1 orang
operator, di stasiun kerja 4 high roughing & finishing mill terdapat 1 orang operator, di
stasiun kerja hot leveler terdapat 1orang operator, di stasiun kerja dividing shear
terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja cooling bed terdapat 1 orang operator, di
stasiun kerja cropping & side shear terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja flame
cutting terdapat 1 orang operator. Dimana tenaga kerja tersebut yang berperan didalam
bagian proses produksi. Setiap operator mempunyai sifat dan perilaku yang tidak
konstan dalam menyelesaikan suatu produk. Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa defect
yang disebabkan oleh kesalahan operator selama tahun 2014 sebesar 3, 97% dari total
produk keseluruhan. Angka ini melebihi batas toleransi yang diberikan oleh pihak
manajemen PT. GDS yang hanya mengizinkan adanya defect sebesar 3% selama satu
tahun.

Tabel 1.1 Tabel Total Defect yang Disebabkan oleh Operator pada Tahun 2014
TOTAL
PERIODE
DEFECT
%
PRODUCT
Jan
15413
657
4.26
Feb
20315
857
4.22
Mar
8317
286
3.44
Apr
17048
584
3.43
Mei
774
64
8.27
Jun
18320
668
3.65
Jul
841
371
44.11
Agu
19426
634
3.26
Sep
17732
966
5.45
Okt
10147
273
2.69
Nov
19202
731
3.81
Des
21220
603
2.84
Total
168755
6694
3.97

Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan lebih terhadap
kondisi operator dalam menyelesaikan pekerjaaan, dimana setiap operator dari setiap
mesin memiliki beban kerja yang berbeda. Beban kerja berlebih yang dialami pekerja
dikhawatirkan mampu memberikan dampak kurang baik bagi perusahaan. Maka dari
itu, perusahaan perlu untuk mengetahui beban kerja karyawan di setiap stasiun kerja
maka dari itu, dibutuhkan perhitungan mengenai analisis beban kerja. Menurut
Simamora (1995:57), analisis beban kerja adalah cara untuk mengidentifikasi baik
jumlah karyawan maupun kualifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan menggunakan metode WLA besarnya beban kerja yang diakibatkan
oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat dihitung (Arif, 2009). Dari WLA ini akan
diperoleh sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh operator beserta dengan frekuensi
terjadinya aktivitas tersebut dan waktu yang diperlukan guna menyelesaikan aktivitas
tersebut serta kita juga dapat memiliki model matematis sehingga dapat memberikan
saran jumlah karyawan yang optimal (Dirgantara, 2011). Keunggulan metode WLA
dibandingkan dengan metode lain WLA memiliki perhitungan yang mudah dimengerti
dan langsung dapat mengetahui output tenaga kerja yang ada pada perusahaan.
(Dirgantara, 2011)
Untuk mendukung penelitian ini maka, setelah melakukan perhitungan
menggunakan metode WLA akan dilakukan simulasi perbaikan menggunakan skenario.
Simulasi adalah proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem,
melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem,

mempelajari kinerja sistem, atau untuk membangun sistem baru sesuai dengan kinerja
yang diinginkan (Khosnevis, 1994). Digunakannya simulasi dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui utilitas dari setiap operator di setiap stasiun kerja, simulasi
yang dilakukan menggunakan software Arena. Arena adalah sebuah program penyusun
model dan juga merupakan simulator yang dikembangkan oleh Sistem Modeling
Corporation. Di dalam software arena terdapat process analyzer yang berfungsi untuk
membuat skenario perbaikan setelah utilitas masing-masing operator sudah diketahui,
keluaran dari process analyzer bisa digunakan sebagai rekomendasi optimalisasi
operator di bagian produksi.
Solusi yang diharapkan dengan diterapkannya metode WLA dan simulasi adalah
dapat diketahuinya beban kerja dari operator dan utilitas karyawan. Skenario perbaikan
hasil dari simulasi menggunakan Arena diharapkan dapat menjadi usulan perbaikan
kepada PT. GDS. sehingga peningkatan efisiensi kinerja karyawan dan jumlah
karyawan yang optimal.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Dari paparan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi
masalah yang muncul, yaitu:
1. Tidak diketahui seberapa besar beban kerja operator di setiap stasiun kerja pada
bagian Produksi di PT.Gunawan Dianjaya Steel
2. Utilitas operator di setiap stasiun kerja pada bagian Produksi di PT.Gunawan
Dianjaya Steel belum diketahui.
3. Tidak diketahui apakah jumlah operator yang sekarang ada sudah optimal atau
belum.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah diatas, maka rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Seberapa besar beban kerja operator di setiap stasiun kerja pada bagian produksi
di PT.Gunawan Dianjaya Steel berdasarkan pendekatan workload analysis?
2. Seberapa besar utilitas kerja operator di setiap stasiun kerja pada bagian produksi
di PT.Gunawan Dianjaya Steel berdasarkan pendekatan simulasi?
3. Rancangan perbaikan dengan simulasi Arena dan rekomendasi optimalisasi
jumlah operator.
1.4 BATASAN MASALAH

Batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:


1. Penelitian dilakukan pada tenaga kerja bagian produksi bagian shift 1 dalam
pembuatan plat baja.
2. Masalah biaya tidak dibahas dalam penelitian ini
3. Penelitian dilakukan pada bagian produksi PT> Gunawan Dianjaya Steel.
1.5 ASUMSI-ASUMSI
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Sarana dan prasarana baik mesin maupun peralatannya dianggap bekerja dengan
baik.
2. Proses produksi berjalan normal dan urutan produksi tidak berubah
3. Kondisi lingkungan internal bersifat tetap dan berjalan normal.
1.6 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Melakukan perhitungan dan analisis beban kerja pada operator di setiap stasiun
kerja pada bagian produksi di PT.Gunawan Dianjaya Steel berdasarkan
pendekatan workload analysis.
2. Melakukan simulasi dan memberikan skenario perbaikan utilitas operator di setiap
stasiun kerja pada bagian produksi di PT.Gunawan Dianjaya Steel menggunakan
simulasi.
3. Melakukan perhitungan jumlah operator yang optimal di setiap stasiun kerja pada
bagian produksi di PT.Gunawan Dianjaya Steel
1.7 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penilitian adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan dapat meminimalisir defect yang disebabkan oleh operator jika sudah
ada optimalisasi jumlah operator.

Anda mungkin juga menyukai