PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan penelitian diperlukan hal-hal penting yang digunakan
sebagai dasar dalam pelaksanaannya. Bab ini akan menjelaskan mengenai latar
belakang mengapa masalah ini diangkat, identifikasi masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, pembatasan masalah dan manfaat penelitian yang dilakukan.
mesin-mesin semi otomatis yang dikendalikan oleh operator pada setiap mesin. Karena
permintaan plat baja yang berbeda-beda dari konsumen, dibutuhkan operator yang
memiliki kemampuan tinggi dalam membuat plat baja.
Di bagian produksi PT.Gunawan Dianjaya Steel Tbk terdapat delapan stasiun
kerja dengan beberapa operator di setiap stasiun kerja seperti yang dapat dilihat di
gambar 1.1.
Pada stasiun kerja slabs cutting terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja
reheating furnace terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja descaler terdapat 1 orang
operator, di stasiun kerja 4 high roughing & finishing mill terdapat 1 orang operator, di
stasiun kerja hot leveler terdapat 1orang operator, di stasiun kerja dividing shear
terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja cooling bed terdapat 1 orang operator, di
stasiun kerja cropping & side shear terdapat 1 orang operator, di stasiun kerja flame
cutting terdapat 1 orang operator. Dimana tenaga kerja tersebut yang berperan didalam
bagian proses produksi. Setiap operator mempunyai sifat dan perilaku yang tidak
konstan dalam menyelesaikan suatu produk. Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa defect
yang disebabkan oleh kesalahan operator selama tahun 2014 sebesar 3, 97% dari total
produk keseluruhan. Angka ini melebihi batas toleransi yang diberikan oleh pihak
manajemen PT. GDS yang hanya mengizinkan adanya defect sebesar 3% selama satu
tahun.
Tabel 1.1 Tabel Total Defect yang Disebabkan oleh Operator pada Tahun 2014
TOTAL
PERIODE
DEFECT
%
PRODUCT
Jan
15413
657
4.26
Feb
20315
857
4.22
Mar
8317
286
3.44
Apr
17048
584
3.43
Mei
774
64
8.27
Jun
18320
668
3.65
Jul
841
371
44.11
Agu
19426
634
3.26
Sep
17732
966
5.45
Okt
10147
273
2.69
Nov
19202
731
3.81
Des
21220
603
2.84
Total
168755
6694
3.97
Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan lebih terhadap
kondisi operator dalam menyelesaikan pekerjaaan, dimana setiap operator dari setiap
mesin memiliki beban kerja yang berbeda. Beban kerja berlebih yang dialami pekerja
dikhawatirkan mampu memberikan dampak kurang baik bagi perusahaan. Maka dari
itu, perusahaan perlu untuk mengetahui beban kerja karyawan di setiap stasiun kerja
maka dari itu, dibutuhkan perhitungan mengenai analisis beban kerja. Menurut
Simamora (1995:57), analisis beban kerja adalah cara untuk mengidentifikasi baik
jumlah karyawan maupun kualifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan menggunakan metode WLA besarnya beban kerja yang diakibatkan
oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat dihitung (Arif, 2009). Dari WLA ini akan
diperoleh sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh operator beserta dengan frekuensi
terjadinya aktivitas tersebut dan waktu yang diperlukan guna menyelesaikan aktivitas
tersebut serta kita juga dapat memiliki model matematis sehingga dapat memberikan
saran jumlah karyawan yang optimal (Dirgantara, 2011). Keunggulan metode WLA
dibandingkan dengan metode lain WLA memiliki perhitungan yang mudah dimengerti
dan langsung dapat mengetahui output tenaga kerja yang ada pada perusahaan.
(Dirgantara, 2011)
Untuk mendukung penelitian ini maka, setelah melakukan perhitungan
menggunakan metode WLA akan dilakukan simulasi perbaikan menggunakan skenario.
Simulasi adalah proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem,
melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem,
mempelajari kinerja sistem, atau untuk membangun sistem baru sesuai dengan kinerja
yang diinginkan (Khosnevis, 1994). Digunakannya simulasi dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui utilitas dari setiap operator di setiap stasiun kerja, simulasi
yang dilakukan menggunakan software Arena. Arena adalah sebuah program penyusun
model dan juga merupakan simulator yang dikembangkan oleh Sistem Modeling
Corporation. Di dalam software arena terdapat process analyzer yang berfungsi untuk
membuat skenario perbaikan setelah utilitas masing-masing operator sudah diketahui,
keluaran dari process analyzer bisa digunakan sebagai rekomendasi optimalisasi
operator di bagian produksi.
Solusi yang diharapkan dengan diterapkannya metode WLA dan simulasi adalah
dapat diketahuinya beban kerja dari operator dan utilitas karyawan. Skenario perbaikan
hasil dari simulasi menggunakan Arena diharapkan dapat menjadi usulan perbaikan
kepada PT. GDS. sehingga peningkatan efisiensi kinerja karyawan dan jumlah
karyawan yang optimal.