Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN OPERASI

DISUSUN OLEH :

 Ilanafisatul Izzah ( 021643095 )


 Laila Nur Hidayah ( 021649817 )
 Laili Nur Hidayah ( 021649974 )
 Jauharotul Farida ( 030178356 )
 Mohamad Anis Fahmi ( 021643017 )

Manajemen A
MODUL 2
DESAIN PRODUK
Kegiatan Belajar 3 : Analisis Kelayakan Produk
Terkait dengan desain produk, perusahaan perlu
untuk melakukan analisis kelayakan produk. Analisis
kelayakan produk ini meliputi tiga hal utama, yaitu :
 analisis kelayakan teknis,

 analisis kelayakan ekonomis,dan

 analisis kelayakan komersial

Perlu dikemukakan lebih dulu Product


Development Stage yang salah satu tahapannya adalah
analisis kelayakan produk, terdiri :
Idea Generation - Product Concept -Feasibility Study -
Prelimery Desaign - Final Desaign
Apabila secara teknis produk yang akan diluncurkan
perusahaan ternyata tidak layak, maka upaya pengembangan
produk ini layak untuk dihentikan dan diganti produk lain. Jika
perusahaan tetap bersusah payah untuk meneruskan upaya
pengembangan produk, maka dapat menemui berbagai kendala
teknikal. Bila kendala teknikal bisa diatasi, namun akan
mengeluarkan biaya banyak untuk mengatasi kendala teknikal.
Kondisi semacam ini merupakan ancaman bagi kelayakan
ekonomis dan kelayakan komersial dan seterusnya juga menjadi
ancaman bagi perusahaan. Perusahaan perlu melakukan studi
pemasaran dan keuangan untuk mendukung kelayakan komersial.
Analisis kelayakan teknis adalah analisis dari sudut pandang
teknikal. Variabel-variabel yang menunjukan bahwa perusahaan
mempunyai analisis kelayakan teknis untuk memproduksi sebuah
produk adalah :
1. Tersedianya material yang sesuai spesifikasinya untuk proses
produksi,
2. Tersedianya mesin dan peralatan untuk melaksanakan proses
produksi,
3. Tersedianya tempat yang cukup untuk proses produk,
4. Tersedianya dukungan teknis untuk pelaksanaan proses produksi,
5. Tersedianya tenaga kerja langsung atau operator untuk
melaksanakan proses produksi.
Material, walaupun tersedia dalam jumlah yang cukup
akan tetapi tidak mempunyai spesifikasi sebagaimana yang
telah ditentukan dalam desain produk, tentunya akan
menimbulkan permasalahan yang terkait dengan kelancaran
proses ataupun kualitas produk perusahaan.
Mesin dan peralatan produksi juga perlu dipertimbangkan
di dalam keputusan produk yang akan diproduksi. Manajemen
perusahaan perlu menyakinkan diri bahwa mesin dan peralatan
produksi cukup mampu untuk mendukung proses pembuatan
produk perusahaan.
Pabrik, sebagai tempat dari fungsi teknis perusahaan
berada, perlu mempunyai area yang cukup sehingga proses
produksi tidak terganggu. Keterbatasan area akan
mengakibatkan layout pabrik tidak dapat disusun secara
optimal. Jika ini terjadi maka akan terjadi penurunan efisiensi
dari operasi pabrik dan mengakibatkan terjadinya kenaikan
biaya per unit produk. Di samping area yang cukup, pabrik
perlu ditempatkan di daerah yang mempunyai dukungan teknis
cukup.
Tersedianya tenaga kerja langsung yang akan
terlibat secara langsung dalam proses produksi perlu
mendapatkan perhatian yang cukup. Tenaga kerja
langsung ini diperlukan dalam jumlah yang cukup
banyak, sementara kompensasi yang akan diberikan
kepada mereka secara individual tidak terlalu tinggi.
Berbeda dengan para staf ahli yang umum
memperoleh kompensasi dan fasilitas yang cukup.

Setelah analisis teknis dilakukan dan


kesimpulannya produk secara teknis layak diproduksi.
Langkah berikutnya adalah studi kelayakan ekonomis
, menganalisis apakah produk secara ekonomis layak
untuk diroduksi.
Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh
jalannya proses produksi yaitu :

 Kelancaran pasokan bahan baku


 Kelancaran operasional mesin dan peralatan produksi.
 Ketermpilan para karyawan langsung atau operator,
yang terlibat langsung dlm proses produksi
 Tidak adanya hambatan hambatan lain yang
mengganggu jalannya proses produksi.
Berbagai hambatan lain yang muncul di dalam
proses produksi justru bersumber dari karyawan sendiri.
Motivasi kerja dan dan disiplin kerja yang rendah akan
menurunkan tingkat produktivitas yang rendah. Adapun
produksi skala ekonomis adalah produksi dengan biaya
per unit paling rendah.
Jika analisis yang dilaksanakan menghasilkan
bahwa produk layak secara ekonomis maka langkah
berikutnya adalah melakukan analisis komersial.Analisis
komersial adalah analisis yang harus diperhitungkan
apakah produk layak dipasarkan secara komersial.
MODUL 3
ANALISIS PROSES

Ada empat macam metode kerja yang


biasanya digunakan oleh para tenaga kerja
langsung di dalam perusahaan yaitu :

 Sistem kerja keseluruhan


 Karyawan bekerja pada tempat tetap

 Karyawan bekerja dengan mesin

 Karyawan bekerja bersama


Metode kerja sistem kerja keseluruhan, karyawan
bekerja dan bertanggung jawab penuh kepada pekerjaan
secara keseluruhan. Analisis proses menggunakan bagan
proses. Beberapa contoh pekerjaan yang dilakukan dengan
menggunakan metode kerja ini antara lain : Pemasangan
instalasi listrik, Pembuatan usulan pembelian peralatan,
Perbaikan mesin dan peralatan, Pembersihan ruangan.
Bagi karyawan yang bekerja pada tempat tetap,
analisis proses dilakukan dengan menggunakan bagan
gerak simultan. Oleh karena pada dasarnya karyawan ini
bekerja pada tempat tetap, maka tidak ada kegiatan
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Beberapa
contoh dari karyawan yang menggunakan metode kerja ini
antara lain : Operator mesin jahit, Operator mesin ketik
atau komputer, Pemasang label botol atau kemasan
produk.
Apabila karyawan bekerja dengan mesin maka
Analisis proses dilakukan dengan menggunakan
bagan manusia mesin. Bagan ini akan menunjukkan
apa yang dilakukan operator mesin dan apa yang
dikerjakan mesin.
 Apakah operator mempunyai waktu yang cukup untuk
mengoperasikan mesin? Dan
 Apakah mesin bekerja dengan tingkat efisiensi yang
tinggi dapat dilihat melalui bagan mesin ini?
Contoh karyawan yang menggunakan metode
kerjaan ini antara lain adalah:
 operator mesin cetak
 operator mesin copy
 dan segala macam karyawan yang mengoperasikan
mesin yang bekerja secara otomatis
Contoh bagan manusia mesin , perkerjaan
operator mesin cetak kecil :
Bagi karyawan yang bekerja bersama, alat
analisis proses adalah bagan staf. Bagan yang
menunjukkan kapan masing-masing karyawan atau
staf tersebut harus bekerja.
 Sering terjadi bahwa apabila terjadi keterlambatan
pekerjaan, yang menjadi sasaran adalah karyawan
atau staf yang mengerjakan pekerjaan terakhir.
 Pada hal keterlambatan belum tentu berasal dari
dirinya. Pekerjaan-pekerjaan terakhir menjadi
terlambat boleh jadi karena mulainya memang
terlambat.
 Sangat mungkin keterlambatan saat mulai pekerjaan
ini dikarenakan pekerjaan sebelumnya memang
belum selesai atau tidak sesuai dengan skedul yang
telah ditetapkan.
Oleh karena itu, agar pekerjaan ini bisa selesai
sesuai skedul dan bisa terlihat di mana sebenarnya
keterlambatan itu terjadi perlu disusun bagan staf.
Contoh bagan staf secara sederhana :

Anda mungkin juga menyukai