Anda di halaman 1dari 42

Modul 1

Manajemen Produksi, Sistem


Produksi, dan Proses Operasi Produksi
Drs. Agus Achyari, M.B.A.

PE N D A HU L UA N

odul pertama dari Manajemen Operasi membahas pengertian dasar


dari manajemen produksi/operasi. Pengertian manajemen produksi/
operasi, sistem produksi, dan proses produksi, yang merupakan pendukung
dari operasi perusahaan perlu diketahui dengan baik sebelum berbicara lebih
jauh tentang manajemen operasi. Pengertian yang tidak benar tentang
beberapa hal tersebut di atas akan mengundang terdapatnya kekeliruan
pemahaman manajemen/produksi operasi yang pada ujungnya akan
menuntun kepada penyusunan kebijakan yang tidak benar manakala harus
menyusun kebijakan operasi dalam bisnis.
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan dapat memahami
konsep dasar tentang manajemen produksi/operasi, sistem produksi, dan
proses produksi. Di samping hal tersebut karena manajemen operasi ini
menggunakan beberapa model keputusan maka pengertian tentang model
juga harus dikuasai sebelum membahas manajemen operasi secara
keseluruhan. Lebih khusus tujuan dari mempelajari modul ini dapat
dinyatakan sebagai berikut.
1. Anda dapat menjelaskan pengertian tentang manajemen produksi/
operasi. Pengertian yang benar ditandai dengan kemampuan menjelaskan
dengan memberikan beberapa contoh konkret dari produksi/operasi yang
ada dalam kegiatan bisnis sehari-hari.
2. Anda dapat menjelaskan pengertian tentang lingkup manajemen
produksi/operasi. Sejauh mana hal-hal yang terkait dalam manajemen
produksi/operasi dapat dijelaskan melalui aspek atau variabel yang
terkait dalam pembahasan manajemen produksi/operasi.
3. Anda dapat menjelaskan dan memberi contoh sistem produksi/operasi
dalam perusahaan. Anda dapat memberikan contoh konkret dari apa saja

1.2

4.

5.

Manajemen Operasi 

yang dapat menjadi masukan (input) dalam sistem produksi, apa saja
yang termasuk proses dalam sistem produksi, serta apa saja yang dapat
menjadi keluaran (output) dalam sistem produksi.
Anda dapat menjelaskan proses produksi secara lebih spesifik. Di
samping menjelaskan pengertian proses produksi, Anda juga dapat
menjelaskan pembagian proses produksi menurut beberapa sudut
tinjauan yang berbeda dengan kepentingan yang berbeda pula.
Anda dapat menjelaskan beberapa macam model untuk pengambilan
keputusan secara garis besar. Dari pengertian berbagai model tersebut
Anda dapat memilih model yang bagaimana yang sesuai untuk
digunakan dalam manajemen produksi/operasi.

Untuk mencapai tujuan di atas, modul pertama ini dibagi menjadi empat
kegiatan belajar yang masing-masing berjudul: Manajemen Produksi/Operasi
dan Lingkupnya, Sistem Produksi Perusahaan, Proses Produksi dan Jenisnya,
dan Model Untuk Pengambilan Keputusan.
Langkah yang baik adalah mempelajari dengan teliti dari setiap uraian
dan contoh yang ada pada masing-masing kegiatan belajar untuk kemudian
mencoba latihan yang ada dan dikerjakan dalam buku catatan Anda.
Kemudian bandingkanlah dengan kunci jawaban yang ada. Apabila Anda
masih mempunyai keraguan, bacalah kembali uraian dan contoh yang ada
sehingga Anda benar-benar menguasai konsep yang diberikan. Demikian
juga pada tes formatif, minimal Anda mendapatkan 80% jawaban yang benar.
Apabila tidak, janganlah Anda berpindah pada kegiatan belajar yang lain
karena hal ini akan membuat belajar Anda menjadi kurang efektif.
Penguasaan materi dengan benar pada suatu kegiatan belajar sangat
diperlukan sebelum beralih pada kegiatan belajar berikutnya.

 EKMA4215/MODUL 1

1.3

Kegiatan Belajar 1

Manajemen Produksi/Operasi dan


Lingkupnya
anajemen produksi/operasi adalah manajemen yang diterapkan dalam
bidang produksi/operasi. Sebagaimana diketahui manajemen adalah
merupakan proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengawasan. Dengan demikian dalam manajemen
produksi/operasi proses tersebut diterapkan dalam bidang produksi/operasi
suatu bisnis.
Meningkatnya secara pesat persentase pengeluaran untuk konsumsi dan
pendayagunaan tenaga kerja pada sektor jasa di negara-negara maju, terutama
Amerika Serikat telah menyebabkan istilah manajemen produksi digantikan
oleh istilah manajemen produksi/operasi atau cukup dengan istilah
manajemen operasi.
Produksi sendiri memuat pengertian penambahan manfaat. Banyak
manfaat yang dapat ditambahkan melalui proses produksi, antara lain
manfaat bentuk, manfaat tempat, manfaat waktu. Kegiatan produksi/operasi
diartikan sebagai suatu proses transformasi dari sejumlah input menjadi
output dan karenanya mendapatkan tambahan manfaat. Apa saja yang dapat
menjadi input dan output dibahas dalam kegiatan belajar dua.
Agar tidak terjebak dalam persepsi yang salah, beberapa istilah dalam
manajemen operasi/produksi perlu untuk diketahui terlebih dahulu.
Pengetahuan yang benar tentang istilah berikut sangat membantu untuk
memahami manajemen produksi/operasi dengan benar. Adapun berbagai
macam istilah tersebut adalah sebagai berikut.
Produk, adalah hasil dari kegiatan produksi/operasi. Dalam arti luas
produk bisa berwujud barang, bisa pula berwujud jasa. Dalam pengertian
sehari-hari produk diartikan sebagai barang yang berwujud. Penghasil produk
disebut sebagai produsen, sedangkan kegiatannya disebut sebagai kegiatan
produksi atau operasi. Perencanaan produk merupakan perencanaan tentang
produk apa yang dapat diproduksi oleh perusahaan, sedangkan perencanaan
produksi merupakan perencanaan produk apa yang segera akan diproduksi.
Produk yang dapat diproduksi belum tentu semuanya akan diproduksi dalam
jangka pendek. Dalam hubungannya dengan kepentingan manajer produksi/

1.4

Manajemen Operasi 

operasi, perencanaan produk berhubungan dengan penyediaan fasilitas


produksi, seperti mesin dan peralatan produksi, sedangkan perencanaan
produksi berhubungan dengan penyediaan input, misalnya bahan baku,
tenaga kerja langsung, jam mesin.
Erat kaitannya dengan perencanaan produk dan perencanaan produksi
adalah luas produksi dan luas perusahaan. Luas produksi adalah sejumlah
kapasitas yang digunakan, sedangkan luas perusahaan adalah sejumlah
kapasitas yang disediakan. Besarnya kapasitas terpasang merupakan
kapasitas yang disediakan, dan tentunya tidak akan dapat berubah dalam
jangka pendek. Adapun kapasitas yang digunakan, yang ditunjukkan oleh
besarnya tingkat produksi pada suatu waktu, dapat berubah dalam jangka
pendek.
Pembahasan manajemen produksi/operasi meliputi tiga aspek utama,
yaitu perencanaan sistem produksi/operasi, pengendalian produksi atau sering
disebut sebagai pengendalian operasional, dan sistem informasi produksi.
Namun demikian, pembahasan manajemen operasi dalam modul satu sampai
sembilan akan membahas dua aspek pertama, yaitu perencanaan sistem
produksi dan pengendalian operasional saja. Sistem informasi produksi akan
dibahas dalam kesempatan yang lain di luar modul manajemen operasi.
Perencanaan sistem produksi adalah perencanaan yang harus sudah
diselesaikan sebelum kegiatan operasional dilaksanakan. Hasil dari
perencanaan sistem produksi ini akan merupakan masukan yang sangat
berharga untuk menyusun fasilitas fisik guna kegiatan produksi/operasi.
Pembahasan meliputi perencanaan produk, perencanaan standar produksi,
perencanaan lokasi, perencanaan layout, dan perencanaan lingkungan kerja.
Apabila perencanaan sistem produksi ini sudah dapat diwujudkan menjadi
sistem produksi yang siap untuk dioperasikan, permasalahan yang harus
diselesaikan adalah pengendalian operasional.
Sesuai namanya, pengendalian operasional atau pengendalian produksi
adalah kegiatan untuk mengendalikan operasi perusahaan yang sudah
berjalan. Beberapa hal yang perlu dibahas adalah pengendalian proses,
pengendalian bahan, pengendalian karyawan, pengendalian biaya,
pengendalian kualitas, dan pemeliharaan fasilitas produksi/operasi. Guna
mendukung kegiatan operasional, perlu suatu sistem informasi produksi/
operasi. Tentu saja sistem informasi produksi ini akan tergantung kepada
beberapa aspek, antara lain organisasi yang ada, teknologi yang digunakan,
serta kemampuan sumber daya manusia yang mendukung sistem informasi

1.5

 EKMA4215/MODUL 1

produksi ini. Cara penjualan produk perusahaan, misalnya penjualan berdasar


pesanan ataukah penjualan untuk pasar, juga akan memberi warna bagaimana
sistem informasi produksi yang diperlukan dalam perusahaan.
Bagan berikut diharapkan dapat membantu pemahaman manajemen
produksi/operasi dan lingkupnya.
PERENCANAAN
SISTEM PRODUKSI

SISTEM INFORMASI
PRODUKSI

PENGENDALIAN
PRODUKSI

Perencanaan

Pengendalian Proses

Produk

Pengendalian Bahan
Pengendalian

Organisasi
Teknologi

Perencanaan

Karyawan

Standar Produksi

Pengendalian Biaya

Sumber Daya Manusia

Perencanaan Lokasi

Pengendalian

Penjualan Produk

Kualitas

Pesanan
Pasar

Perencanaan Layout
Perencanaan
Lingkungan Kerja

dan
Pemeliharaan
Fasilitas Produksi

Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan, Pengkoordinasian,
Pengendalian

Gambar 1.1.
Bagan Manajemen Produksi/Operasi

LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Berikut yang dimaksud dengan produksi adalah .....
A. suatu proses transformasi dari sejumlah input menjadi output dan
karenanya mendapatkan tambahan manfaat
B. suatu proses penyusunan fasilitas produksi menjadi output tanpa
penambahan manfaat

1.6

Manajemen Operasi 

C. suatu proses pemakaian tenaga listrik sehingga menimbulkan biaya


pemakaian listrik.
D. manfaat yang dapat diperoleh melalui berbagai macam kegiatan
termasuk pengumpulan sumbangan
2) Berikut yang dimaksud dengan pengertian produk adalah ....
A. semua barang berwujud, misalnya pakaian jadi dan bahan yang
berwujud, misalnya benang
B. hasil dari kegiatan produksi/operasi. Dalam arti luas produk bisa
berwujud barang, bisa pula berwujud jasa. Dalam pengertian seharihari produk diartikan sebagai barang yang berwujud
C. semua bentuk jasa yang berhubungan dengan perusahaan, misalnya
perusahaan angkutan, perusahaan tekstil
D. semua barang yang berwujud dan barang yang tidak berwujud
3) Berikut yang dimaksudkan dengan produsen adalah ....
A. penjual produk
B. pembeli produk
C. penghasil produk
D. pengguna produk
4) Fasilitas fisik untuk kegiatan produksi dapat didirikan setelah
manajemen perusahaan selesai menyusun ....
A. pengendalian operasi
B. perencanaan pengendalian
C. pengendalian sistem produksi
D. perencanaan sistem produksi
5) Kapasitas terpasang dalam suatu perusahaan sering disebut sebagai ....
A. luas perusahaan
B. luas pabrik
C. luas produksi
D. luas mesin dan peralatan
6) Berikut yang dimaksudkan dengan produksi adalah ....
A. sejumlah kapasitas yang digunakan
B. sejumlah kapasitas yang dipersiapkan

 EKMA4215/MODUL 1

1.7

C. sejumlah kapasitas yang terpasang


D. sejumlah kapasitas yang direncanakan
Petunjuk Jawaban Latihan
1)
2)
3)
4)
5)
6)

A
B
C
D
A
A
R A NG KU M AN
Manajemen produksi/operasi adalah manajemen yang diterapkan
dalam bidang operasi/produksi. Ada tiga hal utama yang terkait, yaitu
perencanaan sistem produksi/operasi, pengendalian produksi/operasi,
dan sistem informasi produksi.
TE S F OR M AT IF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Berikut yang dimaksudkan perencanaan produk adalah ....


A. perencanaan tentang produk apa yang dapat diproduksi oleh
perusahaan. Dalam hubungannya dengan kepentingan manajer
produksi/operasi, perencanaan produk berhubungan dengan
penyediaan fasilitas produksi, seperti mesin dan peralatan produksi
B. perencanaan tentang produk apa yang segera diproduksi oleh
perusahaan. Dalam hubungannya dengan kepentingan manajer
produksi/operasi, perencanaan produk berhubungan dengan
penyediaan bahan baku, tenaga kerja atau karyawan perusahaan, jam
mesin
C. perencanaan tentang produk apa yang akan dijual oleh perusahaan.
Dalam hubungannya dengan kepentingan manajer produksi/operasi,
perencanaan produk berhubungan dengan perencanaan subkontrak
untuk pembuatan produk

1.8

Manajemen Operasi 

D. perencanaan tentang produk apa yang dapat diproduksi oleh


perusahaan dan produk apa yang dapat diproduksi oleh perusahaan
pesaing terdekat
2) Kapasitas yang digunakan sering disebut sebagai ....
A. luas perusahaan karena kapasitas yang digunakan mencerminkan
besarnya tingkat produksi pada periode yang bersangkutan
B. luas produksi karena kapasitas yang digunakan mencerminkan
besarnya kapasitas mesin dalam perusahaan
C. luas perusahaan karena kapasitas yang digunakan mencerminkan
besarnya kapasitas mesin dalam perusahaan
D. luas produksi karena kapasitas yang digunakan ini menunjukkan
berapa besarnya tingkat produksi pada periode yang bersangkutan
3) Berikut yang dimaksudkan luas perusahaan, yaitu ....
A. besarnya kapasitas yang disediakan atau terpasang dalam
perusahaan
B. besarnya kapasitas yang digunakan dalam perusahaan
C. besarnya luas bangunan pabrik yang digunakan untuk kegiatan
produksi dalam perusahaan
D. besarnya seluruh luas bangunan pabrik dan kantor yang digunakan
untuk kegiatan perusahaan
4) Empat macam aspek yang terkait dalam sistem informasi produksi
adalah ....
A. organisasi, jumlah komputer, jumlah karyawan, dan sistem produksi
yang digunakan
B. organisasi, teknologi yang digunakan, kemampuan sumber daya
manusia, dan cara penjualan produk yaitu penjualan untuk melayani
pesanan atau pasar
C. kemampuan sumber daya manusia, kemampuan mesin dan peralatan
produksi, jaringan informasi dengan para pemasok, dan sumber daya
modal yang dapat digunakan
D. mesin dan peralatan produksi yang digunakan, sumber daya material
yang tersedia, sumber daya manusia yang mendukung proses
produksi, dan sumber daya keuangan yang dapat digunakan untuk
informasi produksi.

 EKMA4215/MODUL 1

1.9

5) Berikut yang dimaksudkan dengan perencanaan sistem produksi


adalah ....
A. perencanaan yang meliputi perencanaan produksi, perencanaan
bahan baku yang digunakan, perencanaan tenaga kerja yang
diperlukan, perencanaan penggunaan mesin dan peralatan produksi.
Perencanaan ini harus telah diselesaikan sebelum kegiatan produksi
dimulai
B. perencanaan yang meliputi perencanaan luas produksi dan
perencanaan luas perusahaan. Perencanaan ini bertujuan untuk
mengetahui seluruh modal kerja yang diperlukan untuk suatu proses
produksi
C. perencanaan yang meliputi perencanaan produk, perencanaan
standar produksi, perencanaan lokasi, perencanaan layout, dan
perencanaan lingkungan kerja. Perencanaan sistem produksi ini
harus sudah diselesaikan sebelum kegiatan operasional dilaksanakan
D. perencanaan yang meliputi perencanaan penjualan produk,
perencanaan besar produksi untuk menunjang kegiatan penjualan
produk, perencanaan kualitas produk, perencanaan mesin dan
peralatan untuk membuat produk
6) Berikut yang dimaksudkan dengan pengendalian produksi/operasi
adalah ....
A. pengendalian produksi adalah kegiatan untuk mengendalikan
operasi perusahaan yang sudah berjalan, terdiri dari pengendalian
proses, pengendalian bahan, pengendalian karyawan, pengendalian
biaya, pengendalian kualitas, dan pemeliharaan fasilitas produksi/
operasi
B. pengendalian produksi adalah kegiatan untuk mengendalikan
operasi perusahaan yang baru pertama kali dilakukan dalam
perusahaan, terdiri dari pengendalian proses, pengendalian bahan,
pengendalian karyawan, pengendalian biaya, pengendalian kualitas,
dan pemeliharaan fasilitas produksi/operasi
C. pengendalian produksi adalah kegiatan untuk mengendalikan
operasi perusahaan yang sudah berjalan, terdiri dari pengendalian
produk, pengendalian layout, pengendalian karyawan, pengendalian
biaya, pengendalian kualitas, dan pemeliharaan fasilitas produksi/
operasi
D. pengendalian produksi adalah kegiatan untuk mengendalikan
operasi perusahaan yang baru pertama kali dilakukan dalam
perusahaan, terdiri dari pengendalian produk, pengendalian layout,
pengendalian karyawan, pengendalian biaya, pengendalian kualitas,
dan pemeliharaan fasilitas produksi/operasi

1.10

Manajemen Operasi 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Tingkat penguasaan =

Jumlah Jawaban yang Benar


Jumlah Soal

100%

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.

 EKMA4215/MODUL 1

1.11

Kegiatan Belajar 2

Sistem Produksi Perusahaan


istem merupakan suatu gabungan dua atau lebih komponen-komponen
yang saling menunjang untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk menjadi
suatu sistem, berbagai komponen yang ada tidak hanya terkumpul, melainkan
harus bergabung dan saling menunjang. Dengan bergabungnya komponenkomponen yang saling menunjang, tujuan sistem akan menjadi semakin jelas
terlihat. Walaupun terdapat kumpulan komponen, namun apabila tidak
bergabung dan tidak saling menunjang, apalagi tidak mempunyai tujuan
tertentu, belumlah dapat disebut sebagai suatu sistem.
Atas pengertian sistem tersebut dan ditunjang oleh pengertian produksi,
dapatlah ditarik pengertian tentang sistem produksi. Sistem produksi
merupakan gabungan komponen-komponen yang saling menunjang untuk
melakukan transformasi sejumlah input menjadi output dengan tujuan
mendapatkan tambahan manfaat. Ada tiga komponen utama dari sistem
produksi, yaitu input atau masukan, proses produksi, dan output atau
keluaran.
Termasuk dalam masukan atau input dalam sistem produksi adalah dana
yang tersedia, tenaga kerja langsung, waktu dan bahan yang digunakan,
pengetahuan untuk memproses, dan lain sebagainya. Jelaslah bahwa
pengetahuan, termasuk di dalamnya adalah informasi, merupakan masukan
untuk proses produksi. Masukan bukan hanya hal yang berwujud saja
misalnya bahan baku atau sumber daya material.
Komponen proses terdiri dari beberapa hal yang digunakan untuk
kegiatan proses. Produk yang dapat diproduksi, standar produksi yang
berlaku, lokasi proses produksi, susunan letak fasilitas produksi, dan
lingkungan kerja merupakan komponen proses dalam sistem produksi.

1.12

Manajemen Operasi 

MASUKAN
(INPUT)

Dana yang tersedia


Tenaga kerja langsung
Waktu yang digunakan
Bahan baku yang digunakan
Pengetahuan untuk memproses
dan lain sebagainya

PROSES

Produk yang dapat diproduksi


Standar produksi yang berlaku
Lokasi proses produksi
Susunan fasilitas produksi
Lingkungan kerja

KELUARAN
(OUTPUT)

Produk perusahaan dapat berwujud


barang atau jasa
Hasil proses produksi

Gambar 1.2.
Bagan Sistem Produksi

Hasil dari proses produksi adalah keluaran atau output yang disebut
sebagai produk perusahaan. Produk perusahaan ini dapat berwujud sebagai
barang, namun bisa pula sebagai jasa. Hal ini tergantung kepada desain dari
sistem produksi yang disusun, apakah akan mempunyai keluaran barang
ataukah jasa.
Sistem produksi yang dipersiapkan oleh perusahaan bukannya
mempunyai umur yang tak terbatas. Sampai pada saat tertentu, sistem
produksi tidak dapat digunakan lagi atau tidak ekonomis untuk digunakan.
Penyebabnya bisa beragam. Ada penyebab teknis, misalnya terjadi kerusakan
sistem yang tidak dapat diperbaiki lagi, terdapat komponen ataupun suku
cadang mesin yang rusak dan tidak ada gantinya, dan lain sebagainya, dapat
pula terjadi karena pertimbangan ekonomis. Walaupun secara teknis masih
dapat digunakan, namun apabila biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
operasional melebihi pendapatan yang diperoleh dari kegiatan tersebut
tentunya kegiatan operasional ini akan dihentikan. Dengan demikian, berarti

 EKMA4215/MODUL 1

1.13

bahwa pemberhentian sistem produksi ini bukan karena alasan teknis,


melainkan karena alasan ekonomis.
Perjalanan sistem produksi sejak direncanakan sampai dengan
diberhentikan terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap-tahap perencanaan,
persiapan dan percobaan, pemakaian normal, dan pemberhentian. Semua
tahap tersebut membentuk siklus umur sistem produksi. Berapa lama masingmasing tahap tersebut akan dilalui tergantung kepada komponen pendukung
sistem produksi yang digunakan serta jenis produk yang diproduksi. Mesin
dan peralatan yang memproduksi barang konsumsi, apalagi barang-barang
mode pada umumnya akan mempunyai umur yang lebih pendek daripada
mesin dan peralatan yang memproduksi barang industrial. Perangkat keras
sistem informasi (komputer) akan mempunyai umur ekonomis yang lebih
pendek daripada mesin dan peralatan ofset.
Pada saat sistem produksi diberhentikan, terdapat dua macam
pemberhentian. Pertama disebut sebagai pemberhentian sementara, dan yang
kedua disebut sebagai pemberhentian permanen. Pemberhentian sementara
adalah pemberhentian sistem produksi untuk dilakukan perbaikan atau
penggantian sebagian dari komponen sistem tersebut. Apabila perbaikan atau
penggantian ini sudah selesai, sistem produksi dapat digunakan lagi untuk
kegiatan operasional. Adapun yang dimaksud dengan pemberhentian
permanen adalah pemberhentian sistem produksi untuk tidak digunakan lagi.
Oleh karena sistem produksi ini digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional maka siklus umur sistem juga harus diselaraskan dengan siklus
umur produk. Demikian pula kalau perusahaan memutuskan untuk
memproduksi produk baru atau melakukan pengembangan produk, siklus
umur sistem produksi juga harus disesuaikan dengan rencana kegiatan
operasional yang ada.
Pemberhentian sementara dapat disebabkan beberapa macam faktor,
antara lain berikut ini.
1. Perluasan perusahaan.
2. Perubahan teknologi.
3. Perubahan selera konsumen.
4. Penggabungan sistem produksi.
Apabila sistem produksi diberhentikan secara permanen maka terdapat
dua macam pemberhentian. Pertama, disebut sebagai pemberhentian lokal,
sedangkan yang kedua disebut sebagai pemberhentian total. Pemberhentian

1.14

Manajemen Operasi 

lokal berarti terdapat satu atau beberapa komponen sistem yang


diberhentikan secara permanen, namun beberapa komponen yang lain masih
tetap digunakan, sedangkan pemberhentian total berarti seluruh komponen
sistem produksi diberhentikan dan tidak digunakan lagi.

Gambar 1.3.
Bagan Siklus Umur Sistem Produksi

Gambar 1.4.
Bagan Siklus Umur Produk dan Sistem Produksi

Gambar 1.5.
Bagan Siklus Umur Produk dan Sistem Produksi
dengan Pengembangan Produk

 EKMA4215/MODUL 1

1.15

LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Berikut yang dimaksud dengan sistem adalah ....
A. kumpulan komponen dalam suatu lokasi tertentu untuk digunakan
sewaktu ada kepentingan khusus
B. suatu gabungan dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling menunjang untuk mencapai tujuan tertentu
C. suatu kelompok tertentu yang mempunyai tujuan tertentu pada
lokasi tertentu dengan biaya tertentu
D. suatu gabungan dari sepuluh kelompok subsistem yang sama.
2) Berikut yang dimaksud dengan input dalam sistem produksi, adalah ....
A. dana yang tersedia, produk yang dihasilkan, tenaga kerja langsung,
fasilitas produksi, dan bahan yang tersedia, dan lain sebagainya
B. dana yang tersedia, tenaga kerja langsung, waktu dan bahan yang
digunakan, pengetahuan untuk memproses, dan lain sebagainya
C. dana yang tersedia, tenaga kerja langsung yang digunakan, fasilitas
gedung pabrik yang ada, biaya pemasaran produk yang dijual, dan
sebagainya
D. dana yang tersedia, modal kerja perusahaan, modal tetap
perusahaan, informasi yang diperoleh perusahaan tentang karyawan
baru, dan sebagainya
3) Siklus umur sistem produksi terdiri dari ....
A. tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, tahap
jenuh, dan tahap penurunan
B. tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, tahap
penurunan, dan tahap pemberhentian
C. tahap perencanaan, tahap persiapan dan percobaan, tahap pemakaian
normal, dan tahap pemberhentian
D. tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap percobaan dan evaluasi,
tahap pemakaian normal, tahap pemakaian maksimal, dan tahap
pemberhentian

1.16

Manajemen Operasi 

4) Pemberhentian sistem produksi karena pertimbangan ekonomis


adalah ....
A. pendapatan perusahaan telah menurun, lebih kecil dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
B. pendapatan perusahaan sudah tidak dapat berkembang lagi karena
terlalu banyak perusahaan yang lain yang menjual produk yang
sama
C. pendapatan perusahaan tidak dapat dinaikkan karena manajemen
perusahaan tidak menyetujui kenaikan harga per unit produk
D. pendapatan perusahaan dengan menggunakan sistem tersebut lebih
kecil daripada biaya yang harus dikeluarkan
5) Pemberhentian sistem produksi karena alasan teknis adalah ....
A. sistem produksi tersebut secara teknis memang tidak dapat
digunakan atau tidak dapat dioperasikan lagi
B. sistem produksi masih dapat digunakan, namun memerlukan
perawatan intensif dari bagian pemeliharaan dalam perusahaan
C. sistem produksi hanya dapat digunakan apabila perusahaan bekerja
pada siang hari. Penggunaan pada malam hari akan mengakibatkan
terdapatnya kekeliruan proses produksi
D. sistem produksi yang ada adalah satu-satunya milik perusahaan
karena perusahaan yang lain telah mengganti dengan teknologi yang
lebih baru
6) Pemberhentian sistem produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
pemberhentian ....
A. sementara dan pemberhentian permanen
B. permanen dan pemberhentian lokal
C. lokal dan pemberhentian nasional
D. sementara dan pemberhentian total
Petunjuk Jawaban Latihan
1)
2)
3)
4)

B
B
C
D

 EKMA4215/MODUL 1

1.17

5) A
6) A
R A NG KU M AN
Sistem produksi adalah gabungan komponen-komponen yang saling
menunjang untuk melakukan transformasi sejumlah masukan atau input
menjadi keluaran atau output dengan tujuan untuk mendapatkan
tambahan manfaat. Ada tiga komponen utama dari sistem produksi, yaitu
input atau masukan, proses produksi, dan output atau keluaran.
Sistem produksi yang dipersiapkan oleh perusahaan bukannya
mempunyai umur yang tak terbatas. Sampai pada saat tertentu, sistem
produksi tidak dapat digunakan lagi. Penyebabnya bisa beragam. Ada
penyebab teknis, ada pula pertimbangan ekonomis.
TE S F OR M AT IF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Apakah yang dimaksud dengan sistem produksi?
A. Sistem produksi merupakan gabungan komponen-komponen yang
saling menunjang untuk menjual produk dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.
B. Sistem produksi merupakan kelompok komponen-komponen yang
ditempatkan dalam ruangan tertentu dan dengan cara penempatan
tertentu.
C. Sistem produksi merupakan komponen tunggal untuk transformasi
sejumlah output menjadi input dengan tujuan mendapatkan
tambahan manfaat.
D. Sistem produksi merupakan gabungan komponen-komponen yang
saling menunjang untuk melakukan transformasi sejumlah input
menjadi output dengan tujuan mendapatkan tambahan manfaat.
2) Berikut yang termasuk dalam komponen proses dalam sistem produksi
adalah produk ....
A. yang dapat diproduksi, standar produksi yang berlaku, lokasi proses
produksi, susunan letak fasilitas produksi, dan lingkungan kerja
B. yang akan diproduksi, bahan baku yang digunakan, lokasi proses
produksi, susunan letak fasilitas produksi, dan lingkungan kerja

1.18

Manajemen Operasi 

C. yang akan diproduksi, standar produksi yang berlaku, lokasi pasar


produk, susunan letak fasilitas produksi, dan lingkungan bisnis
D. yang dapat diproduksi, standar tenaga kerja langsung yang berlaku,
standar penggunaan bahan, lokasi konsumen, susunan letak fasilitas
produksi, dan lingkungan kerja
3) Sistem produksi dapat diberhentikan karena alasan ....
A. ekonomis, misalnya terjadi kerusakan sistem yang tidak dapat
diperbaiki lagi, terdapat komponen ataupun suku cadang mesin yang
rusak dan tidak ada gantinya. Alasan teknis, apabila biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan operasional melebihi pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan tersebut
B. teknis, misalnya terdapat teknologi yang lebih baru meskipun mahal
harganya dan tidak sesuai dengan kemampuan pendanaan
perusahaan. Alasan ekonomis, apabila biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan operasional melebihi pendapatan yang diperoleh dari
kegiatan tersebut
C. teknis, misalnya terjadi kerusakan sistem yang tidak dapat diperbaiki
lagi, terdapat komponen ataupun suku cadang mesin yang rusak dan
tidak ada gantinya. Alasan ekonomis, apabila biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan operasional jauh lebih kecil dari pada
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan tersebut
D. Alasan teknis, misalnya terjadi kerusakan sistem yang tidak dapat
diperbaiki lagi, terdapat komponen ataupun suku cadang mesin yang
rusak dan tidak ada gantinya. Alasan ekonomis, apabila biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan operasional melebihi pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan tersebut
4) Pada saat sistem produksi memasuki tahap persiapan dan percobaan,
pada umumnya persediaan barang jadi dalam perusahaan yang
bersangkutan akan mengalami keadaan ....
A. penumpukan
B. kekurangan
C. sesuai dengan penjualan
D. sesuai dengan pemesanan
5) Dalam hubungannya dengan pemberhentian penggunaan sistem produksi
dalam suatu perusahaan dikenal dua macam pemberhentian, yaitu
pemberhentian ....
A. lokal dan pemberhentian permanen
B. sementara dan pemberhentian permanen

1.19

 EKMA4215/MODUL 1

C. sementara dan pemberhentian karena perbaikan


D. karena penggantian teknologi dan pemberhentian karena perbaikan
mesin
6) Pemberhentian permanen dapat terjadi salah satu dari dua macam, yaitu
pemberhentian .
A. regional dan pemberhentian nasional
B. lokal dan pemberhentian total
C. internasional dan pemberhentian nasional
D. lokal dan pemberhentian nasional
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Tingkat penguasaan =

Jumlah Jawaban yang Benar


Jumlah Soal

100%

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.

1.20

Manajemen Operasi 

Kegiatan Belajar 3

Proses Produksi dan Jenisnya


etelah sistem produksi diketahui, pembahasan berikutnya adalah proses
produksi. Komponen proses telah diketahui dalam pembahasan sistem
produksi. Dengan menggunakan komponen input dan komponen proses
dalam sistem produksi, perusahaan dapat melakukan proses produksi sesuai
dengan yang telah direncanakan.

A. PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah metode atau cara bagaimana transformasi
sejumlah input menjadi output dilakukan. Pelaksanaan proses produksi dalam
bisnis dapat terdiri dari berbagai macam. Hal ini dimungkinkan karena
terdapat beberapa jenis proses produksi yang dapat digunakan. Pembagian
jenis proses produksi ini dapat dilakukan melalui berbagai sisi, tergantung
kepada tujuannya. Secara umum terdapat empat sudut pandang pembagian
proses produksi, satu dengan yang lain akan menghasilkan tipe proses yang
berbeda. Proses produksi dapat dibagi melalui sudut pandang wujud proses,
aliran proses, tujuan proses, dan penyelesaian proses.
Dari sudut pandang wujud proses, proses produksi dapat dipisahkan
menjadi beberapa macam, yaitu proses perubahan bentuk, proses perakitan,
proses kimiawi, proses transportasi, proses penyimpanan (gudang), proses
pemeriksaan, proses penelitian, dan proses jasa administrasi. Dari sudut
pandang aliran atau arus proses, terdapat dua macam proses produksi, yaitu
proses terus-menerus dan proses terputus-putus. Dari sudut pandang tujuan
proses terdapat proses utama dan proses sampingan. Dari sudut pandang
penyelesaian proses terdapat proses produksi tipe A, tipe B, tipe C, tipe D,
dan tipe E.
Bagan berikut diharapkan dapat membantu pemahaman jenis proses
produksi dalam perusahaan.

1.21

 EKMA4215/MODUL 1

JENIS PROSES PRODUKSI

SUDUT
PANDANG
WUJUD
PROSES

Proses produksi
- perubahan

SUDUT
PANDANG
ALIRAN
PROSES

SUDUT
PANDANG
TUJUAN
PROSES

SUDUT
PANDANG
PENYELESAIAN
PROSES

Proses produksi

Proses produksi

Proses produksi

terus-menerus

utama

tipe A

(continous)

- terus-menerus

bentuk

- terputus-putus

Proses produksi

- perakitan

- proses

tipe B

- kimiawi

- proses yang

- transportasi

sama

- penyimpanan

- industri berat

- pemeriksaan

- proyek khusus

- penelitian
- jasa administrasi

Proses produksi
tipe C
Proses produksi

Proses produksi

Proses produksi

terputus-putus

sampingan

(intermittent)

- model

Proses produksi

- penelitian

tipe E

tipe D

- prototipe
- percobaan
- demonstrasi

Gambar 1.6.
Bagan Jenis Proses Produksi

B. JENIS PROSES PRODUKSI MENURUT WUJUD PROSES


Pembagian proses produksi menurut sudut pandang wujud proses adalah
pembagian proses produksi dengan membedakan apa yang terlihat dalam
proses tersebut. Pembagian ini pada umumnya ditujukan untuk penyusunan
kebijakan umum atau kebijakan makro bagi industri yang bersangkutan.
Proses produksi perubahan bentuk adalah penambahan manfaat dengan jalan
merubah bentuk bahan baku menjadi bentuk yang lain sehingga mendapatkan
tambahan manfaat. Beberapa contoh dari perusahaan yang menggunakan
proses produksi ini antara lain adalah perusahaan garmen (dari tekstil

1.22

Manajemen Operasi 

menjadi pakaian jadi), perusahaan mebel (dari kayu menjadi meja/kursi),


perusahaan jasa konstruksi (dari bahan-bahan bangunan menjadi gedung,
jembatan).
Proses produksi perakitan (assembling) merupakan proses penambahan
manfaat melalui penggabungan komponen produk menjadi suatu produk
tertentu. Komponen produk yang akan digabungkan ini belum tentu
diproduksi sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan, melainkan dapat pula
dibeli dari perusahaan yang lain. Contoh perusahaan ini antara lain adalah
produsen peralatan elektronik (komputer, televisi, kalkulator), perusahaan
perakitan mobil, perusahaan perakitan sepeda motor.
Proses produksi kimiawi adalah penambahan manfaat melalui proses
analisis maupun sintesis kimiawi. Perusahaan yang menggunakan proses ini
pada umumnya akan mempunyai produk dengan persyaratan unsur atau
senyawa kimia tertentu. Titik berat proses bukan sekadar pada perubahan
bentuk atau penggabungan komponen saja, melainkan pada unsur atau
senyawa kimia tertentu yang harus ada pada produk perusahaan. Perusahaan
obat, perusahaan jamu, perusahaan kimia dasar, merupakan beberapa contoh
dari perusahaan yang menggunakan proses produksi kimiawi.
Proses produksi transportasi adalah penambahan manfaat melalui proses
transportasi atau memperoleh tambahan manfaat tempat. Proses produksi
dilakukan dengan memberikan jasa pemindahan baik orang maupun barang
dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh perusahaan yang menggunakan
proses produksi ini adalah perusahaan angkutan, baik angkutan kota,
antarkota, antarpulau, dan bahkan antarnegara.
Proses produksi penyimpanan adalah proses penambahan manfaat
waktu. Dengan waktu yang berbeda akan diperoleh nilai tambah dari suatu
barang tertentu. Melalui proses penyimpanan (dalam gudang), produk atau
barang tertentu tersebut akan mempunyai nilai yang berbeda. Bahan yang
belum digunakan untuk proses produksi, barang yang baru saja datang
(melalui angkutan laut) sebelum diproses lebih jauh, produk yang baru saja
selesai diproses, produk pertanian yang baru saja di panen, kesemuanya
memerlukan penyimpanan sebelum digunakan atau diproses lebih lanjut.
Proses produksi penyimpanan ini dapat dilakukan oleh bagian dari suatu
perusahaan, dapat pula dilaksanakan oleh suatu perusahaan tersendiri yang
khusus melayani jasa penyimpanan.
Proses produksi pemeriksaan merupakan penambahan manfaat melalui
proses pemeriksaan. Contoh proses ini, misalnya pemeriksaan medis,

 EKMA4215/MODUL 1

1.23

pemeriksaan peralatan (dengan mengeluarkan sertifikasi tertentu) misalnya


alat pengukur berat atau timbangan, eskalator, pemeriksaan kemampuan
tertentu, pemeriksaan atau laboratorium tertentu (misalnya pemeriksaan
kadar kolesterol, kadar glukosa dalam darah).
Proses produksi penelitian, sesuai namanya, adalah proses penambahan
manfaat melalui kegiatan penelitian. Apakah penelitian ini dikaitkan dengan
produk perusahaan atau bahkan penelitian yang menghasilkan produk baru,
ataupun penelitian-penelitian yang lain yang berdiri sendiri, tidak terkait
dengan produk perusahaan. Manfaat yang diperoleh adalah melalui hasil
penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Bagian
penelitian dan pengembangan suatu perusahaan atau lembaga tertentu atau
bahkan perusahaan-perusahaan yang memang bergerak dalam bidang
penelitian adalah contoh dari bagian atau lembaga yang menggunakan proses
produksi penelitian.
Proses produksi (penciptaan) jasa administrasi adalah proses
penambahan manfaat melalui pelayanan jasa administrasi. Penyusunan
laporan keuangan, penyusunan brosur penawaran, dan sebagainya merupakan
contoh proses produksi jasa administrasi. Perusahaan-perusahaan yang
menggunakan proses produksi semacam ini, misalnya kantor akuntan publik,
biro iklan.
C. JENIS PROSES PRODUKSI MENURUT ALIRAN PROSES
Aliran proses atau sering disebut sebagai arus proses adalah aliran yang
ada sejak dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Dalam pelaksanaan
produksi dikenal dua macam aliran proses, yaitu aliran yang selalu sama dan
aliran yang tidak selalu sama atau bisa berubah. Aliran yang selalu sama
maksudnya aliran sejak dari bahan baku sampai menjadi produk akhir selalu
tetap dan tidak ada perubahan dalam kegiatan operasi sehari-hari. Adapun
aliran yang tidak selalu sama, dalam kegiatan operasi sehari-hari dapat
berbeda. Artinya, bagian atau departemen yang dilalui dalam proses produksi
dimungkinkan berbeda dari suatu waktu ke waktu yang lain.
Perusahaan yang menggunakan aliran bahan baku sampai menjadi
produk akhir yang selalu sama disebut dengan perusahaan yang
menggunakan proses produksi terus-menerus atau continous. Beberapa
contoh pabrik yang menggunakan proses produksi terus-menerus ini antara
lain pabrik kertas, pabrik tekstil, pabrik semen.

1.24

Manajemen Operasi 

Perusahaan yang menggunakan aliran bahan baku sampai menjadi


produk akhir yang dapat berbeda disebut sebagai perusahaan yang
menggunakan proses produksi terputus-putus atau intermittent. Proses
produksi dari suatu waktu dapat mempunyai aliran yang berbeda dengan pada
waktu yang lain, misalnya hari ini sebuah perusahaan mebel (menengah)
memproduksi kursi dengan proses penyelesaian pengecatan, sedangkan pada
hari yang lain memproduksi meja dengan proses penyelesaian dengan
menggunakan melamik. Suatu hari kursi yang dibuat menggunakan rotan
sebagai alas duduk, hari yang lain bahan untuk alas duduknya menggunakan
karet busa. Dengan demikian, aliran proses yang dilakukan dapat berbeda
karena memproduksi barang yang berbeda. Contoh perusahaan yang
menggunakan proses produksi ini antara lain adalah perusahaan mebel
(menengah dan kecil), perusahaan-perusahaan kerajinan tangan, dan
sebagainya.
Tujuan pembagian proses produksi menurut aliran proses ini adalah
untuk dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang aliran proses
yang digunakan. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan penyusunan
letak fasilitas produksi yang akan digunakan. Dengan mengetahui aliran
proses, perusahaan dapat menyusun letak atau urutan fasilitas produksi yang
tepat sehingga dapat tercapai tingkat produktivitas tertinggi berkat
tercapainya efisiensi kerja yang tinggi.
D. JENIS PROSES PRODUKSI MENURUT TUJUAN PROSES
Proses produksi apabila dibagi menurut tujuan proses ada dua kelompok,
yaitu proses produksi utama dan proses produksi sampingan. Adapun tujuan
pembagian proses produksi menurut tujuan proses ini adalah untuk
melakukan pengawasan proses. Proses produksi yang dibagi menurut wujud
dan aliran proses belum dapat memberikan informasi yang cukup apabila
digunakan sebagai dasar pengawasan proses.
Dimaksudkan dengan proses produksi utama adalah proses produksi
yang dilakukan bertujuan untuk menunjang kegiatan penjualan produk
perusahaan secara langsung sehingga merupakan tujuan utama dari
didirikannya perusahaan. Dari kelompok ini terdapat beberapa macam proses
produksi, yaitu proses produksi terus-menerus, proses produksi terputusputus, proses produksi proses, proses produksi proses yang sama, proses
produksi proyek khusus, dan proses produksi industri berat. Kegiatan

 EKMA4215/MODUL 1

1.25

penjualan produk perusahaan tidak dapat dilakukan apabila proses produksi


utama ini tidak berjalan.
Adapun yang dimaksud dengan proses produksi sampingan adalah
proses produksi yang bertujuan untuk menunjang penjualan secara tidak
langsung. Meskipun proses produksi ini disebut sebagai proses produksi
sampingan, namun bukan berarti bahwa proses produksi ini tidak diperlukan.
Namun demikian, apabila proses produksi ini tidak dilaksanakan, kegiatan
penjualan produk perusahaan masih tetap dapat dilakukan. Termasuk dalam
kelompok proses produksi sampingan adalah proses produksi penelitian,
proses produksi model, proses produksi prototipe, proses produksi percobaan,
dan proses produksi demonstrasi.
Sebagaimana dalam pembagian proses produksi menurut aliran proses,
proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang menggunakan
aliran proses yang selalu sama. Untuk tujuan pengawasan proses, apabila
aliran proses yang dilakukan sudah benar, berarti proses produksi yang
dilakukan juga sudah benar. Produsen es batu adalah salah satu contoh
perusahaan yang menggunakan jenis proses produksi ini.
Proses produksi terputus-putus yang mempunyai aliran proses yang
dapat berbeda perlu mendapatkan perhatian lebih banyak dalam pengawasan
proses. Oleh karena terdapat beberapa kemungkinan aliran proses yang
digunakan, selain pengawasan proses yang dilakukan pada setiap tahap
proses, kebenaran aliran proses yang digunakan juga perlu diperhatikan. Oleh
karena itu, dalam proses produksi terputus-putus permasalahan urutan proses
perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar. Proses produksi bisa terjadi
kekeliruan apabila menggunakan urutan yang tidak benar untuk produk yang
diproduksi, meskipun pelaksanaan proses untuk masing-masing tahap yang
dilalui sudah benar. Contoh perusahaan yang menggunakan proses produksi
ini antara lain adalah perusahaan mebel ukir.
Proses produksi proses adalah proses produksi yang bukan sekadar
tergantung kepada urutan proses saja, namun juga pada proses analisis
dan/atau sintesis yang dilakukan. Dengan kata lain meskipun urutan proses
sudah benar, namun kalau terdapat kesalahan dalam proses analisis atau
sintesis, produk yang diharapkan tidak dapat dihasilkan. Perusahaan
pengilangan minyak bumi merupakan salah satu contoh dari perusahaanperusahaan yang menggunakan proses produksi proses.
Proses produksi proses yang sama adalah suatu proses produksi yang
prosesnya sama, namun produk yang dihasilkannya berbeda. Apabila proses

1.26

Manajemen Operasi 

produksi tidak dilakukan dengan cermat, kesalahan produk dapat terjadi


dalam proses produksi ini. Perusahaan sepatu dan perusahaan percetakan
merupakan contoh dari perusahaan yang menggunakan proses produksi
proses yang sama.
Proses produksi proyek khusus, sesuai dengan namanya adalah proses
produksi untuk proyek khusus. Pembuatan jalan, pembangunan perumahan,
pembangunan pabrik, adalah beberapa contoh dari proyek khusus.
Pengawasan proses produksi proyek khusus sangat tergantung kepada proyek
yang dilakukan karena masing-masing proyek akan mempunyai spesifikasi
dan volume kerja yang berbeda-beda.
Proses produksi industri berat adalah proses produksi yang sangat
kompleks sehingga perlu dukungan dari berbagai macam proses produksi
yang lain. Dengan demikian pengawasan proses produksinya juga menjadi
sangat kompleks. Pembuatan kapal, pesawat, lokomotif (kereta api) adalah
merupakan beberapa contoh dari proses produksi industri berat. Pengawasan
proses produksi perlu dilakukan pada masing-masing proses pendukung, di
samping juga dilakukan pada proses produksi pembuatan perusahaan.
Proses produksi penelitian adalah proses produksi yang dilakukan untuk
tujuan peningkatan kualitas produk atau pembuatan produk baru. Dalam
proses produksi penelitian juga terdapat kemungkinan untuk menghasilkan
produk sebagaimana dalam proses produksi utama, namun titik berat proses
produksi penelitian ini bukan pada membuat produk untuk segera dijual,
namun pada peningkatan kualitas atau pembuatan produk baru. Apabila
proses produksi ini telah dianggap berhasil, barulah produk tersebut
diproduksi dalam proses produksi utama dan siap untuk dipasarkan.
Sebelum suatu produk diproduksi dan dipasarkan, beberapa perusahaan
tertentu sering membuat model terlebih dahulu. Bentuk dari model ini sama
dengan produk yang akan diproduksi, namun ukuran model belum tentu sama
dengan ukuran produk yang sebenarnya. Maket bangunan merupakan salah
satu model untuk produk bangunan. Untuk merancang atau memperlihatkan
suatu bangunan, dapat disusun maket bangunan sehingga dapat dianalisis
lebih jauh.
Model dengan bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama dengan produk
yang sebenarnya disebut sebagai prototipe. Dengan peluncuran prototipe ini,
perusahaan dapat menganalisis berbagai kelebihan dan kelemahan yang ada.
Apabila prototipe telah dianggap cukup baik untuk dipasarkan, barulah
diproduksi dalam proses produksi utama untuk dipasarkan.

 EKMA4215/MODUL 1

1.27

Proses produksi percobaan adalah proses produksi yang bertujuan untuk


melakukan percobaan mesin dan peralatan produksi yang digunakan. Kalau
pada model dan prototipe yang di analisis adalah produknya, dalam proses
produksi percobaan ini yang di analisis adalah mesin dan peralatan
produksinya. Pembukaan unit produksi baru perusahaan-perusahaan semen,
kertas merupakan contoh dari proses produksi percobaan.
Dalam beberapa hal tertentu, perusahaan perlu untuk memamerkan
proses produksinya kepada masyarakat sehingga lebih tertarik pada produk
perusahaan. Perusahaan kerajinan wayang, perusahaan batik, perlu untuk
mendemonstrasikan bagaimana membuat produk yang dipasarkan. Walaupun
dalam skala produksi yang kecil, proses produksi ini dilakukan dan
dipamerkan sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih jauh tentang proses
yang dilakukan perusahaan.
Untuk melakukan pengawasan kualitas proses, proses produksi
dipisahkan berdasar penyelesaian proses. Dalam hal ini proses produksi di
bagi menjadi lima macam, yaitu proses produksi tipe A, tipe B, tipe C, tipe
D, dan tipe E. Perusahaan yang termasuk dalam proses produksi tipe A
adalah perusahaan yang pada setiap tahap proses produksi dapat diperiksa
dengan mudah. Dengan demikian, pemeriksaan dapat dilakukan kapan saja
dan pada tahap apa saja. Hal yang agak berbeda adalah pada proses produksi
tipe B. Dalam proses produksi tipe B pemeriksaan hanya dapat dilakukan
pada tahap tertentu saja. Untuk melakukan pemeriksaan, perusahaan harus
memilih tahap-tahap tertentu yang dapat dilakukan pengawasan proses.
Apabila tahap tersebut telah terlewatkan, pengawasan kualitas proses menjadi
sulit untuk dilakukan.
Proses produksi tipe C adalah proses produksi perakitan. Pengawasan
kualitas proses dititikberatkan kepada proses perakitan yang dilakukan.
Apabila proses perakitan sudah berjalan dengan baik maka produk yang
dihasilkan juga mempunyai kualitas yang baik. Dalam hal ini komponen
yang diperlukan untuk proses perakitan juga perlu untuk diseleksi
kualitasnya. Kerusakan komponen akan berpengaruh langsung terhadap
kualitas produk yang dihasilkan.
Proses produksi tipe D adalah proses produksi yang telah dilengkapi
dengan alat pemantauan pelaksanaan proses dan kualitas proses secara
automatis. Apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan proses, beberapa
sinyal akan memberikan tanda khusus sehingga para operator dapat
mengetahui bahwa terdapat penyimpangan proses. Koreksi terhadap

1.28

Manajemen Operasi 

penyimpangan tersebut dapat segera dilakukan oleh para operator yang


memang ditugaskan untuk hal tersebut. apabila penyimpangannya merupakan
penyimpangan yang tidak segera dapat dikoreksi, proses produksi dapat
dihentikan dulu dan akan dimulai lagi apabila perbaikan yang diperlukan
sudah dilakukan.
Proses produksi tipe E adalah proses produksi untuk perusahaan
perdagangan dan perusahaan jasa. Untuk jenis perusahaan ini perhatian
dalam pengendalian kualitas proses masih belum, seperti pada perusahaan
manufaktur. Pelaksanaan proses produksi yang berbeda dengan perusahaan
manufaktur membuat pengawasan kualitas proses untuk perusahaan tipe E
menjadi berbeda dengan pengawasan yang dilakukan untuk perusahaan
manufaktur.
LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Apakah yang dimaksud dengan proses produksi?
A. Proses produksi adalah kegiatan utama perusahaan.
B. Proses produksi adalah cara perusahaan untuk melengkapi kegiatan
utamanya.
C. Proses produksi adalah cara perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya sehingga memperoleh keuntungan.
D. Proses produksi adalah cara atau metode bagaimana transformasi
sejumlah input menjadi output dilakukan.
2) Menurut aliran proses, proses produksi dapat dibagi menjadi proses
produksi .
A. utama dan proses produksi sampingan
B. proses dan proses produksi proses yang sama
C. terus-menerus dan proses produksi terputus-putus
D. sederhana dan proses produksi kompleks

 EKMA4215/MODUL 1

1.29

3) Menurut penyelesaian proses, proses produksi dapat dibagi menjadi


proses produksi .
A. barang setengah jadi dan proses produksi barang jadi
B. tipe X dan proses produksi tipe Y
C. tipe A, tipe B, tipe C, tipe D, dan tipe E
D. material, proses produksi komponen, dan proses produksi produk
akhir
4) Proses produksi proses yang sama adalah .
A. tidak ada perbedaan untuk semua produk yang diproduksi dan dijual
perusahaan
B. proses produksi yang prosesnya sama namun produk yang
dihasilkannya berbeda
C. proses produksi yang menghasilkan produk yang sama tetapi
menggunakan teknologi yang berbeda
D. proses produksi dengan lebih dari 10 macam produk yang berbeda,
namun masing-masing produk tersebut mempunyai fungsi yang
sama
5) Proses produksi tipe B adalah .
A. pemeriksaan proses produksi hanya dapat dilakukan pada tahap
proses tertentu
B. pemeriksaan proses produksi dapat dilakukan pada setiap tahap
proses, kecuali pada proses pertama
C. pemeriksaan proses produksi tidak dapat dilakukan untuk setiap
tahap proses. Pemeriksaan dilakukan sebelum kegiatan proses
produksi atau sesudah menjadi produk akhir
D. proses produksi tidak perlu diperiksa oleh siapa pun, kecuali dalam
keadaan mendesak
6) Proses produksi transportasi adalah penambahan manfaat .
A. melalui proses transportasi atau memperoleh tambahan manfaat
tempat
B. dilakukan pada setiap tempat dan setiap waktu, sedang penjualan
produknya hanya dilakukan pada waktu tertentu

1.30

Manajemen Operasi 

C. dalam jangka waktu tertentu melalui proses transportasi, dalam


jangka waktu tertentu yang lain melalui pelayanan umum
D. dilakukan pada setiap tempat dan setiap waktu, kecuali pada hari
besar atau hari libur
Petunjuk Jawaban Latihan
1)
2)
3)
4)
5)
6)

D
C
C
B
A
A
R A NG KU M AN
Proses produksi dalam perusahaan dapat dibagi melalui empat
macam sudut pandang, yaitu menurut wujud proses, menurut aliran
proses, menurut tujuan proses, dan menurut penyelesaian proses.
Masing-masing sudut pandang ini mempunyai tujuan yang berbeda dan
karenanya menghasilkan jenis proses produksi yang berbeda pula.

TE S F OR M AT IF 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Untuk tujuan penyusunan letak fasilitas produksi, proses produksi dibagi
menjadi proses produksi ....
A. terus-menerus dan proses produksi industri berat
B. terus-menerus dan proses produksi terputus-putus
C. dengan teknologi modern dan proses produksi dengan teknologi
lama
D. di perkampungan dan proses produksi di kawasan industri
2) Proses produksi sampingan adalah proses produksi yang ....
A. bertujuan untuk menunjang penjualan secara tidak langsung
B. tidak perlu mendapatkan perhatian karena bukan merupakan proses
produksi utama

 EKMA4215/MODUL 1

1.31

C. hanya menghasilkan kerugian dalam jumlah besar, tidak pernah


mendapatkan keuntungan
D. menghasilkan sedikit keuntungan sehingga dapat menambah
keuntungan yang dihasilkan proses produksi utama
3) Untuk tujuan pengawasan kualitas proses, proses produksi dibagi
menjadi ....
A. proses produksi sederhana, proses produksi menengah, dan proses
produksi kompleks
B. proses produksi dengan teknologi lama dan proses produksi dengan
teknologi maju atau modern
C. proses produksi tipe X dan proses produksi tipe Y
D. proses produksi tipe A, proses produksi tipe B, proses produksi tipe
C, proses produksi tipe D, dan proses produksi tipe E.
4) Beberapa contoh perusahaan yang menggunakan proses produksi proses
yang sama antara lain adalah ....
A. perusahaan sepatu, perusahaan percetakan, perusahaan konfeksi
B. perusahaan penerbitan, perusahaan percetakan, dan perusahaan
distributor barang cetakan
C. perusahaan konfeksi, perusahaan tekstil, perusahaan pemintalan, dan
perusahaan perkebunan kapas
D. perusahaan makanan dan minuman yang dijual dalam suatu paket
tertentu
5) Dari sudut pandang penyelesaian proses, perusahaan konfeksi termasuk
dalam proses produksi ....
A. perusahaan sederhana
B. Tipe A1 dan A2
C. Tipe A
D. perusahaan dengan teknologi menengah
6) Proses produksi utama adalah ....
A. proses produksi yang dilakukan bertujuan untuk menunjang kegiatan
penjualan produk perusahaan secara langsung
B. proses produksi yang dilakukan bertujuan untuk menunjang kegiatan
utama dari penjualan 3 produk perusahaan yang terlaris
C. proses produksi yang paling penting, yang harus selalu di monitor
oleh pimpinan perusahaan
D. proses produksi satu-satunya yang harus selalu dilakukan sepanjang
hari kerja

1.32

Manajemen Operasi 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Tingkat penguasaan =

Jumlah Jawaban yang Benar


Jumlah Soal

100%

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.

 EKMA4215/MODUL 1

1.33

Kegiatan Belajar 4

Model untuk Pengambilan Keputusan


emua kegiatan operasional yang dilakukan tidak akan terlepas dari proses
pengambilan keputusan. Agar keputusan dapat menunjang peningkatan
produktivitas perusahaan, perlu model keputusan yang benar. Proses
pengambilan keputusan sendiri juga perlu dipelajari dengan baik sehingga
dengan proses yang benar dan ditunjang oleh model keputusan yang benar
akan dapat menghasilkan keputusan yang tepat.

A. JENIS MODEL
Secara umum model dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu model fisis,
model skematis, dan model matematis atau model simbolis. Model mana
yang terbaik adalah model yang paling cocok dengan permasalahan yang
akan dipecahkan oleh perusahaan. Masing-masing model ini mempunyai
kelebihan dan kelemahan yang berbeda sehingga manajemen perusahaan
dapat memilih model yang paling banyak kelebihannya dan paling kecil
kelemahannya untuk digunakan sebagai alat pemecahan masalah yang ada
dalam perusahaan.
Model fisis adalah model yang menonjolkan segi fisik dari model
tersebut. Analisis yang dilakukan berhubungan dengan sisi fisik dari model.
Contoh dari model ini, misalnya maket bangunan (gedung). Dengan
menyusun maket bangunan sebelum benar-benar melakukan pembangunan
gedung akan banyak memperoleh penghematan. Melalui maket bangunan,
bentuk, ukuran, dan berbagai macam variabel lain yang berhubungan dengan
sisi fisik bangunan akan dapat didiskusikan, dirombak, dan diperbaiki
sehingga dapat diperoleh bentuk yang disepakati bersama antara pemberi
kontrak dan pelaksana atau penerima kontrak. Apabila perubahan-perubahan
ini dilakukan pada saat pembangunan fisik, biaya dan waktu yang diperlukan
jelas menjadi jauh lebih besar. Di samping hal itu, maket bangunan, apalagi
untuk bangunan yang besar dan kompleks, akan menjadi miniatur bagi
bangunan itu sendiri sehingga bangunan secara keseluruhan dapat dilihat
dengan mudah tanpa harus mengelilingi bangunan yang sebenarnya.
Model skematis adalah model di susun dengan skema atau bagan.
Melalui model ini dapat ditunjukkan hubungan dari masing-masing variabel

1.34

Manajemen Operasi 

yang ada dalam model tersebut. Contoh penggunaan model ini antara lain
adalah bagan organisasi. Dengan bagan organisasi akan dapat terlihat dengan
mudah jalur perintah, wewenang, dan tanggung jawab. Setiap tempat
kedudukan yang berbeda dalam model akan menunjukkan fungsi atau tugas
yang berbeda. Contoh lain adalah kurva. Dengan menggunakan kurva,
penjelasan tertulis yang memakan tempat banyak dapat dilukiskan melalui
satu atau beberapa kurva saja. Kurva ini dapat digunakan, misalnya untuk
analisis impas, analisis keseimbangan pasar.
Model yang lain lagi adalah model matematis atau model simbolis.
Sesuai namanya, untuk menyelesaikan permasalahan digunakan persamaan
atau pertidaksamaan matematis. Permasalahan yang akan dipecahkan disusun
dalam persamaan atau pertidaksamaan matematis, kemudian diselesaikan
menurut prosedur yang ditentukan. Pemrograman pangkat tunggal (linear
programming) merupakan salah satu contoh model matematis yang sering
digunakan dalam masalah manajemen produksi/operasi.
B. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN MODEL
Walaupun penggunaan model dalam pemecahan masalah sangat
membantu dan banyak keuntungannya, namun bukannya tanpa kelemahan
sama sekali. Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan model ini antara
lain adalah sebagai berikut.
1. Model akan memberikan kerangka penunjuk penyelesaian masalah yang
dihadapi. Dengan menggunakan model penyelesaian masalah akan
mempunyai kerangka yang jelas sehingga tidak sekadar berputar-putar
pada beberapa permasalahan tertentu dan tidak kunjung mendapatkan
jalan keluar. Dengan menggunakan model, prosedur penyelesaian
masalah akan dapat mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam
model tersebut sampai dengan tercapainya solusi dari permasalahan yang
ada.
2. Model akan membawa permasalahan yang dihadapi dari dunia nyata ke
dunia abstrak. Dengan demikian, akan diperoleh simplifikasi dalam
penyelesaian masalah. Sejauh masih berada pada dunia nyata,
kompleksitas permasalahan akan menyulitkan pemecahan masalah.
Variabel terkait, namun tidak mempunyai dampak yang cukup besar
akan dapat diabaikan dalam pemecahan masalah versi model.

 EKMA4215/MODUL 1

3.

1.35

Penggunaan model akan dapat mempermudah komunikasi pemecahan


masalah. Bahasa model yang jauh lebih singkat akan banyak membantu
komunikasi ini, baik antar personal yang berwenang memecahkan
masalah maupun antara personal dan peralatan (misalnya komputer)
yang digunakan untuk pemecahan masalah.

Di samping kelebihan tersebut di atas, terdapat beberapa kelemahan


penggunaan model, antara lain berikut ini.
1. Bahasa model adalah bahasa yang terbatas. Belum tentu semua
karyawan dalam perusahaan yang bersangkutan mengerti dan dapat
menggunakannya. Apabila bahasa model tidak atau belum dimengerti
oleh para karyawan yang terlibat dalam pemecahan masalah,
penggunaan model justru merupakan faktor yang menghambat
komunikasi personal dalam perusahaan. Siapa pun yang belum
memahami bahasa model yang digunakan akan memperoleh kesulitan
dalam menangkap informasi, apalagi mengolah dan mengambil
kesimpulan dari informasi yang ada.
2. Bahasa model pada umumnya hanya mampu mengungkapkan sebagian
dari permasalahan yang dihadapi. Jika masih terdapat sebagian
permasalahan yang terkait yang mempunyai dampak besar belum
terangkum dalam model, pemecahan masalah dapat saja menjadi bias.
3. Kebiasaan menggunakan salah satu model tertentu dapat menuntun
seseorang untuk selalu menggunakan model tersebut walaupun
permasalahan yang dihadapi seharusnya lebih cocok dengan
menggunakan model yang lain. Hal ini juga dapat menuntun pengguna
model kepada keputusan yang bias.
Bagan berikut dapat lebih menjelaskan hubungan antara model dan dunia
nyata.

1.36

Manajemen Operasi 

MODEL

DUNIA NYATA
DATA

MODEL
(SIMBOL)
PENENTUAN
PARAMETER
PEMECAHAN
(SIMBOL)
PERAMALAN

TES DATA
EVALUASI

Gambar 1.7.
Bagan Hubungan Model dan Dunia Nyata

C. MODEL UNTUK ANALISIS DATA


Agar dapat terhindar dari beberapa kelemahan penggunaan model,
kesesuaian model dengan permasalahan yang dihadapi hendaknya selalu
disimak. Apabila suatu model belum sesuai dengan kondisi yang ada, perlu
dicari model yang lain sehingga cocok dengan permasalahan yang dihadapi.
DUNIA NYATA

MODEL

DATA

DATA BARU

MODEL I

EVALUASI
TIDAK BAIK

MODEL II
DATA BARU
EVALUASI
KURANG

MODEL III

DATA BARU
EVALUASI
O.K.

Gambar 1.8.
Bagan Model untuk Data

 EKMA4215/MODUL 1

1.37

Untuk mendalami pemahaman Anda mengenai apa yang telah diuraikan


di atas, kerjakanlah latihan berikut ini!
LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Secara umum model dapat dibagi menjadi tiga, yaitu .
A. mudah, sedang, dan kurang
B. fisis, skematis, dan matematis
C. sederhana, menengah, dan kompleks
D. model input, model proses, dan model output
2) Salah satu contoh penggunaan model skematis adalah .
A. model simpleks
B. model kendali
C. struktur organisasi
D. struktur model
3) Salah satu dari kelemahan penggunaan model adalah bahasa model .
A. merupakan bahasa yang terbatas
B. sangat mudah untuk berubah
C. tidak dapat dikomunikasikan
D. merupakan bahasa rahasia
4) Salah satu dari kelebihan model adalah dapat .
A. memperlancar komunikasi pemecahan masalah
B. menaikkan gaji karyawan
C. menurunkan pengangguran
D. meningkatkan kontribusi marjin per unit produk
5) Penggunaan dua atau lebih model bertujuan untuk .
A. menunjukkan tingkat penguasaan model yang lebih banyak
B. mencari model yang paling cocok dengan kondisi yang dihadapi
C. menunjukkan ketergantungan kepada model
D. mencari jawaban yang dikehendaki pimpinan perusahaan

1.38

Manajemen Operasi 

6) Pemrograman pangkat tunggal merupakan contoh dari model .


A. matematis
B. anarkis
C. praktis
D. kausalistis
Petunjuk Jawaban Latihan
1)
2)
3)
4)
5)
6)

B
C
A
B
C
A
R A NG KU M AN
Model, secara umum dapat dibagi menjadi model fisis, skematis,
dan matematis. Untuk mempermudah dan memperjelas proses
pengambilan keputusan diperlukan model yang cocok dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi perusahaan. Model yang tidak cocok dengan
situasi dan kondisi perusahaan justru akan menuntun keputusan yang
dibuat menjadi bias.
TE S F OR M AT IF 4
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Dimaksudkan dengan model skematis adalah model yang ....


A. disusun berdasarkan seluruh gambar dan skema yang terdapat dalam
perusahaan melalui model ini seluruh karyawan dapat mengenal
gambar dan skema yang digunakan perusahaan
B. disusun dengan skema atau bagan. Melalui model ini dapat
ditunjukkan hubungan dari masing-masing variabel yang ada dalam
model tersebut

 EKMA4215/MODUL 1

1.39

C. menghindarkan diri dari penggunaan skema atau gambar. Semua


skema atau gambar diterjemahkan dalam bahasa yang mudah
dimengerti karyawan
D. menghindarkan diri dari penggunaan sebagian skema atau gambar
yang hanya diperuntukkan bagi pimpinan. Skema atau gambar yang
lain diterjemahkan dalam bahasa yang mudah dimengerti karyawan
2) Tiga macam keuntungan penggunaan model untuk pengambilan
keputusan adalah ....
A. mempunyai biaya murah, pelaksanaannya mudah, tidak memerlukan
waktu panjang
B. mendapatkan arah pemecahan masalah, membawa persoalan abstrak
ke dunia nyata, memperlancar komunikasi dalam pemecahan
masalah
C. mendapatkan arah pemecahan masalah, membawa persoalan nyata
ke dunia abstrak, memperlancar komunikasi dalam pemecahan
masalah
D. tidak memerlukan keahlian khusus, dapat dilakukan di mana saja,
dapat memecahkan persoalan apa saja
3) Tiga macam kerugian dari penggunaan model dalam perusahaan adalah
bahasa model merupakan bahasa yang .
A. terbatas, bahasa model hanya mampu mengungkapkan sebagian dari
keadaan dunia nyata, tertuntun menggunakan satu model saja
sehingga belum tentu cocok dengan permasalahan yang ada
B. umum sehingga semua orang dapat mengetahui rahasia perusahaan,
bahasa model hanya mampu mengungkapkan sebagian dari keadaan
dunia nyata, tertuntun menggunakan satu model saja sehingga belum
tentu cocok dengan permasalahan yang ada
C. terbatas, bahasa model hanya mampu mengungkapkan sebagian dari
keadaan dunia nyata, tertuntun menggunakan banyak model
sehingga memerlukan waktu yang sangat lama
D. tidak terbatas, bahasa model tidak mampu mengungkapkan keadaan
yang ada pada dunia nyata, tertuntun menggunakan satu model saja
sehingga belum tentu cocok dengan permasalahan yang ada
4) Pemecahan masalah versi model adalah pemecahan masalah dalam
bentuk ....
A. produk
B. simbol
C. rumus
D. persamaan

1.40

Manajemen Operasi 

5) Evaluasi model yang digunakan diperlukan untuk ....


A. kelengkapan penggunaan model sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan penggunaan model
B. melakukan pengecekan kembali apakah seluruh permasalahan yang
ada sudah pasti dapat diselesaikan melalui satu model
C. melakukan penilaian apakah model yang digunakan sudah sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan
D. melakukan penilaian kembali apakah memang model diperlukan
untuk pemecahan masalah yang ada dalam perusahaan
6) Kerangka pemecahan masalah dapat diperoleh apabila pemecahan
masalah tersebut menggunakan model. Hal ini disebabkan ....
A. model menunjukkan kerangka pemecahan masalah
B. kerangka pemecahan masalah menunjukkan model
C. kerangka pemecahan masalah dan model merupakan variabel
dominan
D. kerangka pemecahan masalah dan model merupakan variabel yang
bebas
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 4.

Tingkat penguasaan =

Jumlah Jawaban yang Benar


Jumlah Soal

100%

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 4, terutama bagian yang
belum dikuasai.

1.41

 EKMA4215/MODUL 1

Kunci Jawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1
1) A
2) D
3) A
4) B
5) C
6) A

Tes Formatif 2
1) D
2) A
3) D
4) A
5) B
6) B

Tes Formatif 3
1) B
2) A
3) D
4) A
5) C
6) A

Tes Formatif 4
1) B
2) C
3) A
4) B
5) C
6) A

1.42

Manajemen Operasi 

Daftar Pustaka
Adam, Jr. E.E. (1989). Production and Operations Management. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Buffa, E.S. (1987). Modern Production/Operations Management. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Dilworth, J.B. (1996). Operations Management, Design, Planning, and
Control for Manufacturing and Services. 2nd edition. New York:
McGraw-Hill, Inc.
Garvin D.A. (1992). Operations Strategy, Text and Cases. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Heizer J. & Render, B. (1996). Production and Operations Management,
Strategic and Tactical Decisions. 4th edition. New Jersey: Prentice Hall,
Inc.
Hill, T. (1991). Production and Operations Management. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Meredith, J.R. (1992). The Management of Operations: A Conceptual
Emphasis. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Noori, Hamid and Radford, Russell. (1995). Production and Operations
Management, Total Quality and Responsibility. New York: McGrawHill, Inc.
Starr, M.K. (1989). Managing Production and Operations. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Weiss, H.J. (1989). Production and Operations Management. Boston: Allyn
and Bacon.

Kembali ke Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai