Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SMKN 3 KUALA KAPUAS

KELOMPOK 1:
-Sulaiman
-Subhan
-Reno
-Ridho
-Reza Afandi
-Muhammad Jefri
-Taufik Arsifa S.F

PROJECK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


(PKK)

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


(TKRO)
Perencanaan Produksi

Perusahaan dapat memantau proses produksi, mengidentifikasi masalah,


mengirimkan produk secara tepat waktu, serta menghindari eskalasi masalah jika
mereka melakukan perencanaan produksi yang efektif.

Pada akhir perencanaan, perusahaan akan memiliki informasi yang merinci


mengenai ketersediaan produk, proses produksi, dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan. Biasanya, informasi akan dihasilkan dalam spreadsheet atau laporan formal
lainnya.

tujuan utama dari perencanaan produksi:

● Meminimalkan kelebihan dan pemborosan yang terkait dengan pembelian


bahan produksi.
● Mengefisiensikan penggunaan bahan, alat, dan sumber daya.
● Penggunaan waktu dan peralatan karyawan secara efektif.

Perencanaan produksi yang baik dan tepat akan meningkatkan kualitas produk itu
sendiri. Peningkatan kualitas produk akan memberikan kepuasan bagi konsumen jika
dilakukan secara konsisten.

Produksi yang direncanakan juga akan memperbaiki lingkungan kerja bagi tenaga
kerja karena tidak ada tekanan yang berlebihan di tempat kerja. Beban kerja yang telah
ditentukan juga memungkinkan tenaga kerja untuk memanfaatkan waktu mereka
dengan lebih baik.

Tahap Perencanaan Proses Produksi

Untuk dapat melaksanakan perencanaan produksi dengan lancar dan tepat, ada
empat tahapan yang menjadi elemen penting. Berikut adalah empat urutan tahap
perencanaan proses produksi yang perlu kamu ketahui.
1. Routing

Routing atau perutean merupakan tahapan perencanaan produksi pertama yang


menentukan jalur di mana bahan baku akan diproses di perusahaan. Setelah mengikuti
urutan yang ada, bahan mentah akan diubah menjadi produk jadi. Pengaturan waktu
untuk setiap tahapan sangat penting karena dapat mengukur seluruh durasi proses
produksi. Bisa dikatakan, rutinitas dalam manufaktur menunjukkan urutan kerja dan
proses operasional.

Tahap ini akan lebih fokus pada kuantitas dan kualitas bahan yang akan digunakan,
daripada sumber daya yang terlibat (tenaga kerja, mesin, dan bahan), proses
operasional, dan lokasi produksi. Perutean akan mengatur “Bagaimana”, “Apa”,
“Berapa”, dan “Di mana” untuk bisa berproduksi di perusahaan manufaktur. Secara
sistematis tahapan-tahapan tersebut akan menjadikan proses dan pemanfaatan sumber
daya secara optimal sehingga menghasilkan produk yang terbaik.

2. Penjadwalan

Penjadwalan merupakan tahap selanjutnya dari perencanaan produksi yang


menekankan pada waktu operasional yang harus diselesaikan. Tujuan dari tahapan ini
adalah memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan seluruh proses
produksi.

Perusahaan menggunakan berbagai jenis penjadwalan untuk mengatur waktu yang


dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

3. Pengiriman

Tahap pengiriman akan memastikan bahwa proses operasional dilakukan dengan


lancar dan sukses, dan semua data telah dimasukkan ke dalam perangkat lunak.
Pengiriman pesanan sesuai jadwal termasuk dalam tahap perencanaan produksi ini.
Berikut adalah beberapa hal yang termasuk dalam pengiriman:

-Menyediakan bahan atau peralatan yang dibutuhkan untuk produksi


-Memberikan arahan atau deskripsi untuk memulai proses produksi

-Menyimpan catatan dari awal hingga akhir produksi

-Prosedur kontrol

-Kelola pekerjaan dari satu proses ke proses lainnya

4. Follow Up

Follow up atau tindak lanjut adalah tahap terakhir untuk menemukan kesalahan atau
cacat produk, hambatan, dan kesalahan sepanjang proses produksi. Pada tahap
perencanaan produksi ini, tim terkait akan mengukur kinerja aktual dari keseluruhan
proses dan membandingkannya dengan harapan.

Forwarder atau stock chaser bertanggung jawab untuk melakukan proses tindak
lanjut. Selama proses produksi, kemungkinan kamu akan menemui kendala seperti
kerusakan mesin. Tindak lanjut akan mendorong kelancaran produksi dengan
meminimalkan kerusakan.

Perusahaan yang berbeda mungkin menggunakan prosedur, perangkat lunak, dan


proses yang berbeda untuk perencanaan produksi. Namun, semuanya memiliki tujuan
yang sama, yaitu agar produksi berjalan lancar. Perencanaan yang baik akan
memengaruhi perkembangan perusahaan secara keseluruhan.

Jika kamu berminat untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, kamu bisa
mempelajari kursus manajemen operasional di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut,
kunjungi website resmi kami di sini. Semoga artikel tentang urutan tahap perencanaan
proses produksi ini dapat membantumu.

jawdal kerja dan pelaksanaan jadwal kerja

Planning, tahapan produksi yang paling awal adalah planning. Tahapan


ini berisi tentang perancanaan sebuah produksi. Pemilihan barang baku,
mesin pembuat, hingga tenaga kerja masuk ke dalam tahapan planning.
1. Planning, tahapan produksi yang paling awal adalah planning. Tahapan
ini berisi tentang perancanaan sebuah produksi. Pemilihan barang baku,
mesin pembuat, hingga tenaga kerja masuk ke dalam tahapan planning.

2. Routing, tahapan kedua adalah routing, pada tahapan ini semua


rencana yang ada pada planning dilakukan dengan cara yang efektif dan
efisien.

3. Scheduling, pada tahapan ini sudah kita bahas pada awal yaitu
penetapan jadwal kerja, kapan produksi dimulai dan berakhir.

4. Dispatching, pada langkah ini proses pengerjaan produksi, diharapkan


proses produksi berjalan sesuai dengan scheduling dan routing yang
sudah dibuat.

Menyusun Strategi Produk dengan Riset Pasar

Perlu Anda perhatikan, dengan bantuan riset pasar, Anda dapat


menyusun strategi produk dengan lebih tepat. Dengan begitu,
pengembangan dan pemasaran produk akan lebih optimal.

Untuk mempermudah melakukan riset pasar, Anda bisa memanfaatkan


layanan Populix for Enterprise yang merupakan full suite research yang
dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis secara lebih kompleks.

Research solution yang ditawarkan Populix for Enterprise di antaranya


Market Overview, Brand Research, Advertisement Research, Product
Research, dan Customer Experience

Bisa dibilang, strategi produk adalah bagian utama dalam pemasaran


dan pengembangan produk agar perusahaan bisa mencapai tujuannya.
Hal ini pada akhirnya juga akan membantu Anda menyusun roadmap
bisnis dengan lebih baik.
Standar dan Spesifikasi Produk
Spesifikasi diartikan sebagai sebuah bagian dari sebuah persyaratan
kinerja atau performa dari barang maupun jasa serta uraian terperinci
dalam persyaratan kualitas material dan juga pekerjaan yang akan
diberikan oleh sang penyedia barang serta jasa.

Penerapan Konsep 5W+1H dalam Pengembangan Usaha

Kita biasa mengenal konsep 5W+1H dalam istilah jurnalistik. Pedoman


ini biasa digunakan para wartawan dalam menggali sumber berita. Konsep
5W+1H ini bisa juga diterapkan dalam ranah pengembangan usaha yang
akan dijalankan oleh seseorang. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merencanakan usaha adalah dengan berpedoman pada 5W+1H,
sebagai berikut:

1. What? (apa?)

maksudnya rencana apa yang ingin kita lakukan:

-Jenis usaha apa yang ingin kita lakukan?

- Apakah bidang usaha yang kita inginkan?

- Apakah bentuk usaha yang kita inginkan?

- Apakah maksud yang ingin/akan kita capai?

- Apakah sasaran yang ingin/akan kita capai?

- Apakah tujuan yang ingin/akan kita capai?

2. Where? (di mana?)


- Di mana tempat/lokasi usaha yang akan kita dirikan?

- Apakah hanya terfokus satu tempat, dua tempat, ataukah beberapa


tempat?

- Apakah kita akan melakukan usaha di tempat real (toko konvensional)


atau online shop?

3. When? (kapan?)

- Kapan operasional usaha tersebut mulai dikerjakan dan sampai kapan


berakhirnya?

- Kapan usaha bisa dimulai?

4.Who? (siapa?)

Berapa jumlah personil/SDM yang kita butuhkan?

- Dari mana dan bagaimana penjaringan (merekrut) personil-personil


tersebut?

- Siapa-siapa orangnya yang menurut kita cocok dan pantas serta dapat
diajak kerja sama dalam menjalankan usaha kita nanti?

- Keterampilan apa yang kita perlukan dari personil tersebut?

5. Why? (mengapa?)

Mengapa jenis usaha tersebut yang kita pilih?

- Mengapa bidang usaha ini yang dipilih?

- Bagaimana prospek masa depan usaha ini?


Berkaitan dengan nama, mengapa nama tersebut kita pilih? Apakah nama
ini sudah cocok, atau mungkin bisa dicari nama lain?

- Mengapa maksud, sasaran, dan tujuan usaha ini sedemikian rupa, apa
sudah cocok?

- Mengapa lokasi usaha di daerah pasar/pusat perbelanjaan? Mengapa


hanya satu tempat?

- Mengapa operasional usaha ini baru bisa dimulai tahun depan? Kenapa
tidak segera saja dimulai?

6. How? (bagaimana?)

Pertanyaan ini menunjukkan cara, metode, teknik, dan prosedur kerja yang
akan dikerjakan.

- Usaha yang akan kita kerjakan apakah menggunakan teknik tradisional,


modern, atau campuran (semi modern)?

- Usaha yang akan kita kerjakan apakah bersifat padat modal atau padat
karya?

Spesifikasi kualitas produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu


produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

Sedangkan, standar produk adalah panduan yang dapat dipergunakan


dalam proses produksi. Standar produk memberikan pedoman sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan-keputusan mulai dari disain, pabrikasi,
perakitan sampai menjadi produk jadi.

Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam


memproduksikan sesuatu. Standardisasi adalah proses pembentukan
standar teknis, yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji,
standar definisi, prosedur standar, dll.

Standar produksi harus atau sedapat mungkin diikuti agar supaya


kegiatan maupun hasilnya boleh dikatakan dapat diterima umum oleh
penggunaan standar atau ukuran ini adalah hasil kerja sama pihak-pihak
yang berkepentingan dalam industry dimana perusahaan itu berada.

Keberadaan standar yang diterbitkan tidak selalu berarti bahwa itu


berguna atau benar. Hanya karena item dicap dengan nomor standar tidak,
dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut cocok untuk
penggunaan tertentu.

Pengertian pengendalian mutu

“Pengendalian mutu adalah pengukuran kinerja produk, membandingkan


dengan standar dan spesifikasi produk, serta melakukan tindakan koreksi
bila ada penyimpangan.”

Pengendalian mutu merupakan teknik dan aktivitas terencana yang


dilakukan untuk mencapai, mempertahankan, serta meningkatkan mutu
produk atau jasa, agar sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga
dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

Salah satu poin penting dalam pengendalian mutu adalah pengendalian


kualitas produk. Biasa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil
produk atau jasa telah memenuhi standar perusahaan.
Pengendalian kualitas produk dapat dilakukan melalui pendekatan
keluaran yang dilakukan dengan melihat sampel produk.

Sampel ini dibuat supaya produsen tahu seberapa baik produknya, dan
apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Fungsi dari pengendalian kualitas produksi diperlukan agar produk yang


dihasilkan tetap sesuai dengan rencana produksi.

Oleh sebab itu, diperlukan pengecekan kembali kualitas, untuk


memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar.

Anda mungkin juga menyukai