KELOMPOK 1:
-Sulaiman
-Subhan
-Reno
-Ridho
-Reza Afandi
-Muhammad Jefri
-Taufik Arsifa S.F
Perencanaan produksi yang baik dan tepat akan meningkatkan kualitas produk itu
sendiri. Peningkatan kualitas produk akan memberikan kepuasan bagi konsumen jika
dilakukan secara konsisten.
Produksi yang direncanakan juga akan memperbaiki lingkungan kerja bagi tenaga
kerja karena tidak ada tekanan yang berlebihan di tempat kerja. Beban kerja yang telah
ditentukan juga memungkinkan tenaga kerja untuk memanfaatkan waktu mereka
dengan lebih baik.
Untuk dapat melaksanakan perencanaan produksi dengan lancar dan tepat, ada
empat tahapan yang menjadi elemen penting. Berikut adalah empat urutan tahap
perencanaan proses produksi yang perlu kamu ketahui.
1. Routing
Tahap ini akan lebih fokus pada kuantitas dan kualitas bahan yang akan digunakan,
daripada sumber daya yang terlibat (tenaga kerja, mesin, dan bahan), proses
operasional, dan lokasi produksi. Perutean akan mengatur “Bagaimana”, “Apa”,
“Berapa”, dan “Di mana” untuk bisa berproduksi di perusahaan manufaktur. Secara
sistematis tahapan-tahapan tersebut akan menjadikan proses dan pemanfaatan sumber
daya secara optimal sehingga menghasilkan produk yang terbaik.
2. Penjadwalan
3. Pengiriman
-Prosedur kontrol
4. Follow Up
Follow up atau tindak lanjut adalah tahap terakhir untuk menemukan kesalahan atau
cacat produk, hambatan, dan kesalahan sepanjang proses produksi. Pada tahap
perencanaan produksi ini, tim terkait akan mengukur kinerja aktual dari keseluruhan
proses dan membandingkannya dengan harapan.
Forwarder atau stock chaser bertanggung jawab untuk melakukan proses tindak
lanjut. Selama proses produksi, kemungkinan kamu akan menemui kendala seperti
kerusakan mesin. Tindak lanjut akan mendorong kelancaran produksi dengan
meminimalkan kerusakan.
Jika kamu berminat untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, kamu bisa
mempelajari kursus manajemen operasional di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut,
kunjungi website resmi kami di sini. Semoga artikel tentang urutan tahap perencanaan
proses produksi ini dapat membantumu.
3. Scheduling, pada tahapan ini sudah kita bahas pada awal yaitu
penetapan jadwal kerja, kapan produksi dimulai dan berakhir.
1. What? (apa?)
3. When? (kapan?)
4.Who? (siapa?)
- Siapa-siapa orangnya yang menurut kita cocok dan pantas serta dapat
diajak kerja sama dalam menjalankan usaha kita nanti?
5. Why? (mengapa?)
- Mengapa maksud, sasaran, dan tujuan usaha ini sedemikian rupa, apa
sudah cocok?
- Mengapa operasional usaha ini baru bisa dimulai tahun depan? Kenapa
tidak segera saja dimulai?
6. How? (bagaimana?)
Pertanyaan ini menunjukkan cara, metode, teknik, dan prosedur kerja yang
akan dikerjakan.
- Usaha yang akan kita kerjakan apakah bersifat padat modal atau padat
karya?
Sampel ini dibuat supaya produsen tahu seberapa baik produknya, dan
apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.