Perencanaan proses produksi adalah hal yang krusial, karena dengan rencana yang tepat, akan
membantu perusahaan salah satu contoh untuk menerapkan efisiensi. Semakin tinggi efisiensi,
maka semakin besar profit yang diterima oleh perusahaan.
Efek sebaliknya juga bisa terjadi dengan perencanaan produksi yang buruk.
Efisiensi yang rendah akan mengakibatkan biaya produksi membengkak sehingga menggerus
profit.
Bisa juga produksi menjadi terlambat sehingga distribusi produk ke pasar akan terlambat.
Itu artinya penjualan produk akan menurun dan pelanggan juga bisa kehilangan kepercayaan
pada perusahaan.
Efek buruk itulah yang membuat perusahaan-perusahaan sebisa mungkin membuat sistem
produksi dengan tepat.
Table of Contents
1 Apa itu Perencanaan Produksi?
2 Praktek Perencanaan Produksi
2.1 1. Routing atau menyusun alur kerja
2.2 2. Scheduling atau penjadwalan
2.3 3. Dispatching atau pemindahan tanggung jawab pada staf operasional
3 Tips Menjalankan Perencanaan Produksi agar dapat Berjalan Sesuai Koridor
4 Masalah yang Kerap Muncul dalam Perencanaan Produksi
4.1 1. Pemesanan material atau bahan produksi
4.2 2. Pengadaan peralatan
4.3 3. Bottleneck
4.4 4. Rekruitmen karyawan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas
Contoh kegiatan yang dijalankan perusahaan dengan perencanaan produksi akan diusahakan
sesuai dengan draft rencana final.
Namun ada satu kegiatan yang sulit diperkirakan pelaksanaannya dan terkadang dibiarkan
berjalan begitu saja.
Kegiatan tersebut adalah interaksi dan keterhubungan divisi yang berbeda.
Contohnya saja pembahasan soal kebutuhan bahan dan peralatan, sumber daya manusia,
peningkatan kapasitas karyawan, dan lain sebagainya.
Interaksi antar manusia dari divisi yang berbeda akan membuat tingkat kerumitan hubungan
dapat tereskalasi.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seringkali perusahaan menyerahkannya pada sejarah.
Perusahaan akan memberikan catatan evaluasi rencana produksi, dan melihat masalah apa
yang tercatat di sana.
Umumnya tidak jauh dari apa yang disebutkan pada paragraf sebelumnya.
Catatan ini dapat digunakan sebagai acuan penyelesaian masalah.
Termasuk laporan produksi yang berhubungan dengan periode terjadinya masalah.
Kita bisa melihat faktor dominan masalah yang memengaruhi produksi dan melihat
penyelesaiannya pada periode setelahnya.
Bila cara ini belum mampu untuk menemukan solusi, maka Anda bisa melakukan riset ke
beberapa perusahaan lain dengan masalah serupa.
Sebenarnya, masalah tidak perlu dipandang sebagai hambatan melainkan sebagai sebuah
tantangan.
Setiap pekerjaan yang dilakukan, pastinya selalu memiliki masalah.
Masalah bisa menjadi sebuah tantangan yang diselesaikan dan menjadikan perusahaan Anda
lebih maju satu langkah dibandingkan pesaing. Artinya masalah merupakan tantangan untuk
mengejar perfection.
Penyelesaian contoh masalah malah bisa menjadi kesempatan Anda untuk membuka elemen-
elemen kunci dalam perencanaan produksi.
Manfaatnya adalah mendongkrak performa dan dan memperlancar arus produksi.