Manajemen Kualitas
• QUALITY : Terjadinya peningkatan kualitas dalam suatu produk/proses bisnis (Best Quality)
• Cost : Terdapat penurunan/penghematan biaya produksi/peningkatan revenue (Cost
Reduction/Revenue Increase)
• Delivery : Meningkatkan penyerahan tepat waktu/proses lebih singkat (Ontime Delivery-Shorter
Lead Time)
• HSE : Meningkatkan ruang kerja yang sehat,service/safety dan awerenes terhadap dampak
pencemaran lingkungan
• Morale : Meningkatkan motivasi, interest (High Morale)
Tahap Implementasi TQM
3. Penggunaan alat statistic
Untuk mengenal kondisi atau
menilai tingkat operasi yang ada,
harus menggunakan data yang
memerlukan pengetahuan statistic
sederhana.
7 Konsep Program TQM yang efektif
• Heizer mengembangkan implementasi program TQM menjadi 7 aspek
menjadi lebih detail antara lain sebagai berikut ini:
1. Continuous Improvement
2. Six sigma
3. Employee empowerment
4. Benchmarking
5. Just in time
6. Taguchi Concepts
7. TQM tools
• Sebelumnya dijelaskan oleh W. Edwards Deming dalam implementasi
TQM dalam 14 poin sebagai berikut ini
1. Continuous Improvement
• TQM mengharuskna proses perbaikan yang tidak pernah berhenti
mencakup orang, peralatan, pemasok, material, dan prosedur.
• Digambarkan prosesnya dengan siklus PDCA ( Plan-Do-Check-Action)
2. Six sigma
• Six sigma adalah suatu program untuk menghemat waktu,
memperbaiki kualitas, biaya terendah.
• Definisi TQM dari six sigma adalah program yang direncakan untuk
mengurangi cacat untuk mengurangi biaya, menghemat waktu, dan
meningkatkan kepuasaan pelanggan.
• Six sigma:
- Merupakan strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan secara
keseluruhan.
- Model perbaikan six sigma dikenal dengan DMAIC ( Defines,
Measures, Anlyzes, Improves, Controls)
DMAIC
3. Employee Empowerment
• Pemberdayaan karyawan (Employee empowerment) adalah memperluas
perkejaan karyawan sehingga penambahna tanggung jawab dan kewenangan
dipindahkan ke level yang serendah mungkin dalam organisasi.
• Techniques for building employee empowerment include (1) building
communication networks that include employees; (2) developing open,
supportive supervisors; (3) moving responsibility from both managers and staff to
production employees; (4) building highmorale organizations; and (5) creating
such formal organization structures as teams and quality circles.
• Dapat membentuk quality circle: sekolompok karyawan yang bertemu secara
regular dengan fasilitator untuk memecahkan masalah pekerjaan di lingkungan
pekerjaan.
4. Benchmarking
• Tolok ukur (benchmarking) adalah melibatkan pemilihan standar
barang, jasa, biaya, atau praktik yang mewakili kinerja yang paling
baik untuk proses atau aktivitas yang serupa.
• Langkah-Langkah untuk mengembangkan tolok ukur:
5. Tepat waktu (Just In Time / JIT)
• JIT dirancang untuk menghasilkan atau mengirim barang pada saat
dibutuhkan.
• JIT berkaitan dengan kualitas pada 3 cara sebagai berikut ini:
1. JIT memotong biaya kualitas: Hal tersebut karena bahan sisa,
pengerjaan kembali, investasi persediaan, dan biaya kerusakan
berkaitan langsung dengan persediaan yang dimiliki.
2. JIT meningkatkan kualitas: Saat JIT mengurangi waktu tunggu dan
membatasi kesalahan potensial.
3. Better quality means less inventory and a better, easier-to-employ
JIT system
6. Konsep Taguchi
• Sebagian besar masalah kualitas adalah hasil dari produk dan proses
rancangan yang buruk. Genichi Taguchi telah memberikan 3 konsep
untuk memperbaiki produk maupun proses kualitas.
1.Kualitas harus dirancang ke dalam suatu produk, bukan diperiksa di
dalamnya.
2.Kualitas yang terbaik dicapai dengan meminimalkan terjadinya
penyimpangan target. Produk harus dirancang sesuai dengan target
kebutuuhan.
3.Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi standard dan
kerugiannya diukur dari sistem secara menyeluruh.
7. TQM tools