Anda di halaman 1dari 33

Kuliah 13:

Manajemen Kualitas

ITL TRISAKTI..BELAJAR,BELAJAR,BELAJAR, SUKSES !!!

Sesaria Mardhiani Rachma Puspita S.T., M.T.


DEFINITIONS OF QUALITY
 David A.Garvin menyebutkan adanya lima pendekatan untuk mendefinisikan kualitas :
1. Pendekatan trensenden : Kualitas yang fokus utamanya untuk kepuasan konsumen.
2. Pendekatan berdasarkan produk : Pendekatan tersebut merupakan pendekatan kuantitatif
(dapat dihitung). Dalam pendekatan tersebut dapat didefinisikan semakin mendekati ukuran yang
telah disepakati maka kualitasnya semakin baik. Contohnya dilakukan dalam ukuran suatu
produksi alat.
3. Pendekatan bredasarkan konsumen : Kualitas dinilai baik apabila berhasil memenuhi
kebutuhuan pemakainya.
4. Pendekatan manufaktur : Dalam pendekatan ini kulaitas yang baik adalah yang sesuai dengan
desain yang ditentukan, minim error.
5. Pendekatan Nilai : Kualitas yang baik adalah apabila memenuhi biaya yang telah disepakati atau
ditetapkan.
Konsep Kualitas
• Konsep kualitas dapat daiartikan sebagai segala sesuatu yang
mempengaruhi kepuasaan pelanggan terhadap kebutuhannya.
• Hal ini mempengaruhi ekspektasi konsumen terhadap produk yang
menjadi kebutuhannya, yaitu kualitas yang baik.
• Sehingga kualitas sering diartikan sebagai kepuasaan pelanggan atau
kesesuaian terhadap kebutuhan pelanggan.
• Kualitas adalah kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Standar Kualitas Internasional (ISO 9000)
• ISO 9000 adalah kumpulan standar kualitas yang dikembangkan oleh
internasional Organization for Standarization (ISO).
• Fokus dari ISO 9000 adalah:
1. Top management leadership
2. Kepuasaan pelanggan
3. Perbaikan berkelanjutan
4. Analisis proses
5. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan
Biaya Kualitas (COST OF QUALITY)
Biaya kualitas:
Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi tingkat kualitas yang diinginkan dan yang
diakibatkan tidak tercapainya tingkat kualitas yang diinginkan tersebut.
Pengelompokan Biaya Kualitas
1. Biaya Kesesuaian (Cost of Conformance)
Biaya tersebut merupakan biaya yang diperlukan untuk memproduksi
suatu produk yang ditentukan dengan perhitungan secara matematis
yang mencakup biaya produksi, man power, dan laba yang
dikehendaki.
2. Biaya Kegagalan pengendalian (Cost of Failure to Control)
Biaya yang timbul dari produk atau jasa yang tidak sesuai degan
persyaratan dan kebutuhan konsumen.
1. Biaya Kesesuaian (Cost of Conformance)
a. Biaya Preventif (Prevention cost)
Biaya yang dirancang untuk menghindari kualitas yang buruk. Contoh biayanya :
- Review produk baru - Survey kesanggupan supplier
- Perencanaan kualitas - Pelatihan mengenai kualitas

b. Biaya Penaksiran (Appraisal cost)


Biaya untuk mengevaluasi dan mengukur produk apakah sudah sesuai terhadap standar kualitas.
Contoh biayanya :
- Inspeksi raw material - Audit terhadap produk
- Inspeksi proses produksi - Monitoring
2. Biaya Kegagalan pengendalian (Cost of
Failure to Control)
a. Biaya Kegagalan internal (Internal failure cost)
Biaya kegagalan yang terjadi karena pengiriman atau packing barang kepada konsumen. Contoh
biayanya :
- Kerusakan - Pengetesan ulang
- Pengerjaan ulang - Inspeksi ulang

b. Biaya Kegagalan Eksternal (Eksternal failure cost)


Biaya kegagalan yang terjadi setelah pengiriman atau packing barang. Contoh biayanya :
- Pemprosesan complaint konsumen - Klaim garansi
- Pengerjaan ulang - Recall (penarikan kembali) produk
KEGUNAAN PENGUKURAN BIAYA
KUALITAS
• Mengidentifikasi peluang laba.
• Menekan biaya pembelian .
• Menidentifikasi waste.
• Mengidentifikasi masalah-masalah yang berpengaruh terhadap
kualitas.
• Sebagai strategic planning.
Kualitas dan Strategi
• Seperti yang dikatakan oleh Arnold palmer Hospital, kualitas adalah
tonik yang bagus untuk meningkatkan operasional.
• Pengelolaan kualitas dapat membantu dalam membangun strategi
yang berhasil dalam diferensial, biaya rendah, dan respon pelanggan.
• Pada bagan berikut memperlihatkan bahwa dengan melakukan
perbaikan pada kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan
profitabilitas.
Total Quality Management (TQM)
• TQM dalam prakteknya untuk meningkatkan kinerja organisasi
dengan cara melibatkan secara total sumber daya organisasi agar
fokus pada pelanggan, mengerahkan kepemimpinan, dan
memberdayakan karyawan demi peningkatan kualitas yang terus
menerus.
• TQM merupakan suatu cara terintegrasi total dalam sebuah organisai
untuk mendapatkan manfaat persaingan dengan terus-menerus
memperbaiki setiap bagian budaya organisasi untuk mencapai
kepuasan pelanggan.
TQM
 Menurut witcher (1990) TQM di definisikan dalam setiap aspeknya
akan dijelaskan sebagai berikut :
• Total
Menandakan bahwa setiap orang di perusahaan harus dilibatkan.
• Quality
Mengindikasikan bahwa keperluan pelanggan harus dipenuhi.
• Management
Menjelaskan bahwa eksekutif senior pun harus berkomitmen secara
penuh.
PILAR / PONDASI TQM
1. C (Customer Focus)
Hal yang harus diperhatikan adalah untuk mencapai kepuasan customer.
2. T (Total participant)
Membangun team work hingga di level senior eksekutif. Pembedayaan sumber
daya dilakukan melalui pelatihan, akses ke informasi, dan pengambilan keputusan.
3. C (Continous Improvement)
Peningkatan secara berkesinambungan. Contoh perbaikan berkseinambungan
antara lain ; meningkatkan kualitas produk, mempercepat cycle time, dan
mengurangi biaya.
4 Prinsip Implementasi TQM
1. Do it right the first time
Organisasi harus senantiasa mendesain dan membangun kualitas
produk atau layanan.
2. Be – customer centered
Organisasi harus memuaskan kebutuhan konsumen eksternal dengan
melakukan antisipasi, mendengarkan, dan merespon.
4 Prinsip Implementasi TQM
3. Continuous Improvement
Kaizen (dalam bahasa jepang) berarti peningkatan secara
berkesinambungan . Kaizen juga memberi penjelasan bahwa perbaikan
di suatu bidang tidak berrati kerugian di bidang lain.
4. Build teamwork and empowerment
Peningkatan kerja sama dalam kelompok dialkukan melalui sistem
saran, kelompok kecil, dan kelompok linats fungsi. Pemberdayaan
sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan, akses ke informasi
dan alat bantu ke pengambilan keputusan.
Continous Improvement
Tahap Implementasi TQM
1. Bekerja dengan rotasi siklus PDCA
 P Plan the solution
Phase 1 : Identify
the opportunity Merencanakan penyelesaian masalah
 D Do or implement the solution
Phase 7 : Plan for Phase 2 : Analyze Melaksanakan atau menerapkan rencana
the future the process
ACT PLA
solusi terhadap masalah
(A)
N  C Check the solution result
(P)
Phase 6 : CHEC DO
Phase 3 : Pemeriksaan hasil kerja.
Develop the
Standardize the
solution
K
(D) optimal  A Act to standardize the solution
(C) solution(s)
Bertindak untuk menstandardisasikan solusi
Phase 5 : Study Phase 4 : terhadap masalah
the results Implement
Tahap Implementasi TQM
2. Penilaian berdasarkan fakta
Dalam TQM, untuk mencapai hasil yang lebih baik, faktor-faktor yang diperhatikan adalah QCDSM
(Quality, Costs, Delivery, Safety, and Moral). Dengan kata lain fakta dan penilaian tingkat
perusahaan harus dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan atau dengan tingkat produksi
atau jasa pesaing.

• QUALITY : Terjadinya peningkatan kualitas dalam suatu produk/proses bisnis (Best Quality)
• Cost : Terdapat penurunan/penghematan biaya produksi/peningkatan revenue (Cost
Reduction/Revenue Increase)
• Delivery : Meningkatkan penyerahan tepat waktu/proses lebih singkat (Ontime Delivery-Shorter
Lead Time)
• HSE : Meningkatkan ruang kerja yang sehat,service/safety dan awerenes terhadap dampak
pencemaran lingkungan
• Morale : Meningkatkan motivasi, interest (High Morale)
Tahap Implementasi TQM
3. Penggunaan alat statistic
Untuk mengenal kondisi atau
menilai tingkat operasi yang ada,
harus menggunakan data yang
memerlukan pengetahuan statistic
sederhana.
7 Konsep Program TQM yang efektif
• Heizer mengembangkan implementasi program TQM menjadi 7 aspek
menjadi lebih detail antara lain sebagai berikut ini:
1. Continuous Improvement
2. Six sigma
3. Employee empowerment
4. Benchmarking
5. Just in time
6. Taguchi Concepts
7. TQM tools
• Sebelumnya dijelaskan oleh W. Edwards Deming dalam implementasi
TQM dalam 14 poin sebagai berikut ini
1. Continuous Improvement
• TQM mengharuskna proses perbaikan yang tidak pernah berhenti
mencakup orang, peralatan, pemasok, material, dan prosedur.
• Digambarkan prosesnya dengan siklus PDCA ( Plan-Do-Check-Action)
2. Six sigma
• Six sigma adalah suatu program untuk menghemat waktu,
memperbaiki kualitas, biaya terendah.
• Definisi TQM dari six sigma adalah program yang direncakan untuk
mengurangi cacat untuk mengurangi biaya, menghemat waktu, dan
meningkatkan kepuasaan pelanggan.
• Six sigma:
- Merupakan strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan secara
keseluruhan.
- Model perbaikan six sigma dikenal dengan DMAIC ( Defines,
Measures, Anlyzes, Improves, Controls)
DMAIC
3. Employee Empowerment
• Pemberdayaan karyawan (Employee empowerment) adalah memperluas
perkejaan karyawan sehingga penambahna tanggung jawab dan kewenangan
dipindahkan ke level yang serendah mungkin dalam organisasi.
• Techniques for building employee empowerment include (1) building
communication networks that include employees; (2) developing open,
supportive supervisors; (3) moving responsibility from both managers and staff to
production employees; (4) building highmorale organizations; and (5) creating
such formal organization structures as teams and quality circles.
• Dapat membentuk quality circle: sekolompok karyawan yang bertemu secara
regular dengan fasilitator untuk memecahkan masalah pekerjaan di lingkungan
pekerjaan.
4. Benchmarking
• Tolok ukur (benchmarking) adalah melibatkan pemilihan standar
barang, jasa, biaya, atau praktik yang mewakili kinerja yang paling
baik untuk proses atau aktivitas yang serupa.
• Langkah-Langkah untuk mengembangkan tolok ukur:
5. Tepat waktu (Just In Time / JIT)
• JIT dirancang untuk menghasilkan atau mengirim barang pada saat
dibutuhkan.
• JIT berkaitan dengan kualitas pada 3 cara sebagai berikut ini:
1. JIT memotong biaya kualitas: Hal tersebut karena bahan sisa,
pengerjaan kembali, investasi persediaan, dan biaya kerusakan
berkaitan langsung dengan persediaan yang dimiliki.
2. JIT meningkatkan kualitas: Saat JIT mengurangi waktu tunggu dan
membatasi kesalahan potensial.
3. Better quality means less inventory and a better, easier-to-employ
JIT system
6. Konsep Taguchi
• Sebagian besar masalah kualitas adalah hasil dari produk dan proses
rancangan yang buruk. Genichi Taguchi telah memberikan 3 konsep
untuk memperbaiki produk maupun proses kualitas.
1.Kualitas harus dirancang ke dalam suatu produk, bukan diperiksa di
dalamnya.
2.Kualitas yang terbaik dicapai dengan meminimalkan terjadinya
penyimpangan target. Produk harus dirancang sesuai dengan target
kebutuuhan.
3.Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi standard dan
kerugiannya diukur dari sistem secara menyeluruh.
7. TQM tools

Anda mungkin juga menyukai