Trilogi Kualitas (The Quality Trilogy) Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, bahwa persaingan pasar bukan
bahwa persaingan pasar bukan merupakan gejala yang
Konsep Trilogi Kualitas pertama kali dikembangkan oleh misalnya mesin-mesin rusak segera diperbaiki. stabil dan dapat diperkirakan dengan mudah. Dr. Joseph M. Juran seorang ilmuwan yang banyak mengevaluasi performa produk Plan, Do, Check and Action atau lebih kita kenal dengan mengabdikan dedikasinya pada bidang manajemen membandingkan antara performa aktual dan target sebutan PDCA merupakan suatu proses pemecahan kualitas dan mempunyai kontribusi penting dalam melakukan tindakan jika terdapat masalah yang menggunakan empat langkah penyelesaian perkembangan dan kemajuan quality untuk mengukur kualitas suatu kegiatan maupun kinerja. perbedaan/penyimpangan managementkhususnya di bidang industri manufaktur. PDCA ini dirumuskan oleh W. E. Deming. Oleh karena itu, 3. Perbaikanan Kualitas (quality improvement) Pada tahun 1986, sarjana bidang electrical engineering siklus PDCA ini juga sering disebut Siklus Deming. Variasi Quality improvement, suatu proses dimana mekanisme yang mengawali karirnya di perusahaan Western lain dari PDCA, yaitu PDSA (Plan, Do, Study, Action). yang sudah mapan dipertahankan sehingga mutu dapat Electric ini mempublikasikan Trilogi Kualitas (The Quality dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi sumber- Trilogy), dengan mengidentifikasi aspek ketiga dalam sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan manajemen kualitas yakni perencanaan kualitas (quality Plan(Perencanaan) proyek mutu, melatih para karyawan yang terlibat dalam planning). Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi gejala atau proyek mutu dan pada umumnya menetapkan suatu Dunia akan senantiasa mengenang dan menerapkan potensi masalah yang akan timbul selama melakukan struktur permanen untuk mengejar mutu dan konsep Trilogi Kualitas (The Quality Trilogy) khususnya di proses yang sedang berjalan saat ini. Selain itu, pada mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya. industri manufaktur. Dengan adanya perencanaan tahap ini juga dilakukan pencarian solusi atau ide-ide dari kualitas yang baik akan sangat bermanfaat bagi dunia mengidentifikasi proyek perbaikan (improvement) pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk industri dalam menetapkan serta membuat langkah membangun infrastruktur yang memadai menyelesaikan masalah tersebut. Hal yang perlu strategis agar para konsumen terpuaskan melalui membentuk tim diperhatikan yaitu proses dari awal hingga akhir yang ketersediaan dan pemakaian produk yang berkualitas. melakukan pelatihan-pelatihan yang relevan akan memberikan dampak terhadap hasil/output yang Dunia pun pantas berterima kasih kepada salah seorang diagnosa sebab-akibat (bisa memakai diagram diberikan. Output yang diberikan ini harus dinilai kembali tokoh manajemen kualitas, Dr. Joseph M. Juran. Fishbone-Ishikawa) apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Hal ini tergolong terobosan baru saat itu, dimana cara penanggulangan masalah Untuk menghasilkan proses PDCA yang efektif dan manajemen kualitas pada dunia industri masih hanya cara mencapai target sasaran efisien, maka sebaiknya dilakukan prioritas masalah yang mengenal dua aspek kualitas yang dikenal; pengendalian akan diselesaikan lebih dahulu. kualitas (quality control) dan perbaikan kualitas (quality Do (Kerjakan) improvement). Penerapan konsep Trilogi Kualitas IMPLEMENTASI PDCA DA LAM CONTINU OUS Langkah ini merupakan kelanjutan atas hasil dari menjadikan cakupan manajemen kualitas menjadi lebih IMPROVEMENT PERUSAHAAN identifikasi masalah yang telah dilakukan sebelumnya. luas dan kompleks. Membutuhkan keahlian dan Pada tahap ini, dilaksanakannya rumusan langkah- dukungan sumber daya dalam pelaksanaannya. Adapun langkah penyelesaian masalah yang telah disusun rincian trilogy itu sebagai berikut : sebelumnya. Selain itu, pada tahap ini, pelaksanaan 1. Perencanaan Kualitas (quality planning) Seiring dengan semakin tingginya daya saing antar langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut juga Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi perusahaan pada pasar saat ini, maka semakin menjadi monitoring terhadap proses yang sedang pelanggan dan proses yang akan menyampaikan produk meningkatnya tuntutan bagi suatu perusahaan untuk berjalan. dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan kemudian berkembang lebih mandiri menuju era perusahaan Check (Pemeriksaan) mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan industrialisasi. Perkembangan suatu perusahaan dapat Pada tahap pemeriksaan, terdapat dua hal yang perlu perusahaan guna memuaskan pelanggan. dinilai dengan semakin kecilnya tingkat masalah yang diperhatikan yaitu memantau dan mengevaluasi. Pada memenuhi kebutuhan pelanggan/konsumen dihadapi oleh perusahaan. Seperti kita ketahui, bahwa tahap ini dapat dilakukan pemantauan terhadap tidak ada perusahaan yang tidak mengalami adanya tentukan market segment (segmen pasar) produk keberhasilan penyelesaian masalah yang telah masalah. Namun, perusahaan yang dapat bertahan dirumuskan. Untuk kegiatan evaluasi, perlu adanya mengembangkan karakteristik produk sesuai dalam pasar merupakan perusahaan yang mampu pemeriksaan antara proses yang diterapkan dengan dengan Permintaan konsumen meminimalkan masalah yang dihadapinya, baik masalah spesifikasi hasil yang diharapkan. Metode yang mengembangkan proses yang mendukung internal maupun masalah eksternal. digunakan dapat berupa observasi dan survey. Jika tercapainya karakteristik produk Untuk meminimalkan dan mengurangi masalah yang sesuai, maka proses perbaikan tersebut dapat terus 2. Pengendalian Kualitas (quality control) dihadapi, maka perlu adanya tindak lanjut atas masalah- dijalankan dan kemudian dijadikan rutinitas kegiatan Quality control, suatu proses dimana produk benar-benar masalah tersebut. Tindak lanjut ini akan memberikan yang diberlakukan. Jika tidak sesuai, maka perlu diperiksa dan dievaluasi, dibandingkan dengan pengaruh kepada peningkatan kualitas dan kinerja kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. perusahaan. Hal ini perlu terus dilakukan mengingat dilakukannya pencarian dan perumusan pemecahan Perbaikan kualitas menjadi inisiatif strategi penting Melakukan evaluasi melalui riset market untuk masalah kembali. dalam meningkatkan daya saing bisnis. Beberapa menemukan apa yang dirasakan pengguna dan mencari Action (Tindak Lanjut) pendekatan dan metodologi perbaikan kualitas telah tahu mengapa suatu produk tidak diminati pasar. Tindak lanjut dari hasil yang diperoleh merupakan tahap dikembangkan, seperti Kaizen, Deming Cycle, dan Six untuk melakukan perubahan standarisasi. Perubahan Sigma. Pendekatan Deming Cycle dalam perbaikan kualitas berisi standarisasi ini mempertimbangkan bagian mana saja 4 tahapan: plan, do, study, dan act. Empat tahapan yang memungkinkan untuk dilakukannya penerapan, Kaizen tersebut seringkali disebut PDSA cycle. melakukan revisi terhadap proses yang akan diperbaiki, Banyak organisasi menerapkan pendekatan kaizen dalam Tahapan plan mencakup aktivitas reviewpermasalahan merevisi standar prosedur dan kebijakan yang telah ada, perbaikan kualitas untuk memecahkan permasalahan dan situasi saat ini, pengumpulan data, dan serta melakukan sosialisasi terhadap para pelaku yang yang paling urgent. Umumnya pendekatan kaizen rencana improvement. Tahapan do, rencana yang telah terlibat dalam suatu kegiatan. menggunakan metodologi yang terstruktur dalam proses dirumuskan selanjutnya dijalankan melalui uji coba di Aplikasi dari siklus PDCA telah ditemukan lebih efektif perbaikan kualitas sesuai langkah-langkah sebagai laboratorium atau piloting. Selanjutnya tahapan study, dibandingkan dengan metode lainnya. Penggunaan siklus berikut: mengevaluasi apakah uji coba yang telah dilakukan dapat PDCA berarti melakukan pencaharian metode perbaikan berjalan dengan baik, serta mengevaluasi apakah yang lebih baik lagi dengan terus menerus. Siklus PDCA permasalahan dan peluang perbaikan ditemukan. Tahap dapat diterapkan dalam tindakan perbaikan temporer Mendefinisikan dan menganalisis masalah. akhir dari PDSA cycle adalah act. Pada tahap ini, maupun permanen. Untuk tindakan perbaikan temporer, Siklus PDCA memberikan hasil praktis dalam menangani Mengembangkan ide dan alternatif solusi implementasi final plandijalankan untuk memastikan masalah. bahwa improvement telah distandardisasi dan dan memperbaiki masalah. Sedangkan untuk tindakan perbaikan permanen, Siklus PDCA bertujuan untuk Mengevaluasi ide dan memilih solusi alternatif diterapkan secara berkelanjutan. menyelidiki dan menghilangkan akar permasalahan terbaik. sehingga meningkatkan proses dan target perusahaan Melaksanakan solusi masalah. Six Sigma yang diharapkan. Metodologi Six Sigma dalam perbaikan kualitas menggunakan pendekatan sistematis yang dikenal Perbaikan kualitas dengan menggunakan pendekatan Siklus PDCA tidak hanya sekedar alat, ini merupakan dengan DMAIC – Define, Measure, Analyze, kaizen dengan memanfaatkan pertemuan tim perbaikan sebuah konsep atau gambaran proses perbaikan yang Improve, dan Control. kualitas, yang dikenal dengan kaizen event atau sering berkelanjutan. Siklus PDCA ini dapat ditanamkan menjadi disebut juga dengan kaizen blitz. Umumnya dalam kaizen budaya organisasi suatu perusahaan. Hal terpenting event ini melibatkan semua anggota organisasi dari Define. Setelah proyek Six sigma mulai dijalankan, dalam proses PDCA adalah pada langkah “act”. Hal ini berbagai unit atau divisi yang mewakili berbagai langkah pertama adalah mendefinisikan permasalahan dikarenakan pada tahap ini merupakan tahap terakhir tingkatan organisasi, mulai dari staf, supervisor, manajer, dengan jelas. Perumusan masalah secara jelas dimulai penyelesaian suatu masalah serta merupakan langkah sampai kepada direksi. Dalam kaizen event ini dibahas dari identifikasi target pelanggan dana pra harapan awal dalam menemukan dan menyelesaikan masalah permasalahan kualitas yang perlu solusi perbaikan pelanggan terhadap karakteristik kualitas produk (CTQs – selanjutnya. Hal inilah yang menjadikan siklus PDCA segera. critical to quality characteristics) yang paling sebagai suatu tindakan perbaikan yang berkelanjutan. Pelaksanaan implementasi PDCA menjadi wewenang dan berpengaruh terhadap kinerja produk dan layanan, tanggung jawab bagi pihak yang bersangkutan. mendeskripsikan kinerja produk saat ini, mengetahui Deming Cycle Wewenang dan tanggung jawab antar bagian tentulah error produk, pengaduan pelanggan, Deming CYCLE mengembangkan serangkaian tidak sama. Wewenang dan tanggung jawab tersebut melakukan benchmark praktik-praktik terbaik di industri proses improvement untuk memastikan produk bukan sekedar kumpulan semua aktivitas yang harus sejenis, dan menghitung estimasi dihasilkan dengan berkualitas: dijalankan namun tetap perlu diharmonisasikan atau peningkatan revenue dan cost untuk menjalankan proyek diseimbangkan. Tujuan dari Siklus PDCA ini adalah untuk perbaikan kualitas. melakukan perbaikan di dalam perusahann secara terus Mendesain produk dengan terlebih dahulu menerus. Jangan sampai wewenang dan tanggungjawab melakukan beberapa uji coba. Measure. Fokus tahapan DMAIC adalah mengukur proses ini terlalu berat untuk dijalankan atau tidak dapat Membuat produk dan mengujinya di lini internal yang memengaruhi CTQs. dijalankan karena tidak sesuai dengan fungsinya. produksi dan laboratorium. Tahapan Measure memerlukan pemahaman yang baik Menjual produk ke market. kausalitas antara kinerja produk atau layanan terhadap customer value. Pengumpulan data, observasi, dan mendengar masukan dari tim internal dan pelanggan Scatter diagrams. Pareto diagrams. Analisis pareto merupakan teknik untuk untuk perbaikan kualitas. memprioritaskan atau memfokuskan pada sumber Control charts. masalah. Manajer akan fokus pada frekuensi sumber masalah yang paling sering. Umumnya aturan pareto Analyze. Tahapan Analyze pada proses DMAIC Teknik-teknik tersebut umumnya dikembangkan dari adalah 20/80, artinya 20% sumber masalah akan memfokuskan pada mengapa terjadi defects, errors, ilmu statistika, operasional riset, dan ekonometrika. berdampak terjadinya masalah 80%. atau varian. Analisis yang komprehensif akan memungkinkan diperoleh solusi akar masalah, bukan solusi symptom masalah. Flowcharts. Flowchart atau sering disebut process Cause-and-effect diagrams. Teknik yang paling banyak map merupakan gambaran proses yang menunjukkan digunakan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya urutan langkah-langkah masalah adalah diagram cause-and-effect. Diagram ini Improve. Setelah akar masalah pekerjaan. Flowcharts membantu tim yang terlibat dalam juga dikenal dengan diagram fishbone atau diagram ditemukan, improvement dilakukan. Dalam tahap ini proses suatu pekerjaan atau proses bisnis dengan lebih Ishikawa, merujuk pada nama seorang ahli kualitas dari diperlukan pengelolaan perubahan untuk memastikan baik. Manakala proses pekerjaan telah dideskripsikan Jepang yang pertama kali mengembangkan proses perbaikan dapat dijalankan dengan baik sesuai dalam bentuk flowchart, selanjutnya beberapa diagram cause-and-effect. rencana. pertanyaan kritis diajukan untuk perbaikan kualitas: Dalam menggunakan diagram cause-and-effect, Control. Tahap akhir dari proses DMAIC adalah control yang memfokuskan pada perbaikan kualitas Bagaimana proses ini memengaruhi customer umumnya dilakukan dengan cara brainstormingsehingga value? setiap anggota organisasi dapat berkontribusi. dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Identifikasi akar masalah (root cause analysis) Apakah tim dapat melakukan perbaikan atau mengeliminasi proses yang tidak Teknik Continuous Improvement memberikan value-added bagi pelanggan? Scatter diagrams. Scatter diagram menyajikan grafik Tidak menjadi masalah pendekatan dan metodologi apa hubungan antarvariabel yang diduga sebagai penyebab yang digunakan dalam quality improvement. Untuk dapat Check sheets. Pada dasarnya check sheet merupakan dan akibat. Scatter diagram membantu manajer dalam melakukan perbaikan kualitas, kita perlu mengetahui lembar pengumpulan data dan membantu dalam melakukan improvement, dengan fokus pada penyebab kinerja kualitas produk atau layanan saat ini, melakukan interpretasi data. Teknik ini membantu dalam yang paling berpengaruh terhadap masalah kualitas. pengukuran kinerja kualitas secara periodik, mencari akar pengumpulan data. Sebelum pengumpulan data harus Analisis regresi dapat digunakan untuk analisis pengaruh penyebab sumber masalah kualitas, dan melakukan diajukan beberapa pertanyaan mendasar sebagai berikut: dengan multiple variable. perbaikan kualitas secara konsisten dan berkelanjutan.
Control charts. Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh
Implementasi perbaikan kualitas memerlukan alat-alat Apa pertanyaan yang akan kita jawab? Walter Shewhart pada tahun 1924. Teknik ini dan teknik untuk pengumpulan preliminary data, Apa jenis data yang kita perlukan untuk dikembangkan berdasarkan statistical process perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, menjawab pertanyaan tersebut? control (SPC). Control chart membantu manajer dalam dan rekomendasi solusi perbaikan kualitas. Di mana kita mendapatkan data tersebut? mengidentifikasi peluang improvement dan verifikasi Siapa yang menyediakan data tersebut? hasil improvement dengan yang diinginkan. Teknik yang dikembangkan dalam continuous improvement dikenal dengan The Seven QC Tools sebagai Bagaimana kita mengumpulkan data dengan upaya yang minimal dan tingkat kesalahan Perbaikan kualitas memerlukan tindakan manajer yang berikut: yang paling minimal? konsisten dan berkelanjutan. Pengukuran dan pengendalian atas kinerja kualitas penting untuk Flowcharts. Histograms. Varian atau penyimpangan dari proses selalu dilakukan. Penggunaan teknik-teknik quality control akan membantu manajer dalam quality improvement sehingga Check sheets. ada. Varian ini dapat disajikan dalam bentuk diagram solusi perbaikan dapat dilakukan. Histograms. batang (histogram) agar secara visual mudah dilihat dan diinterpretasikan dengan cepat. Pareto diagrams. Cause-and-effect diagrams.