P R O S E S
M Manajemen
B A I K Proses dan
M Strategi
Perbaikan
Proses
KELOMPOK 4
Our Team Kel 4 Ivana Bessie
Daud Sulla Nanggi
Margaretha Kale
P R O F I L
Samuel Dalle
I
Mahipal
L O S S
Henry G. Rumahorbo
K
Suparto H Simanjuntak
Ramses Manurung
Agenda 01 PENDAHULUAN
I
L O S S
05 KESIMPULAN
K
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan zaman, dibutuhkan perusahaan yang pintar dalam
melihat peluang yang sedang bersaing sangat ketat seiring perkembangannya. Bagi
suatu Pendidikan Sekolah yang menginginkan sekolahnya tetap berjalan dan berkompetisi
dengan sekolah lain, maka dibutuhkan suatu produk dari sekolah yang berkualitas, dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dan tidak mengecewakan konsumen.
Bagi konsumen, produk yang berkualitas itu, ialah produk yang bisa digunakan sesuai
kebutuhan, sesuai keinginan dan sesuai dengan permintaan, bagi perusahaan yang tidak jeli
dengan permintaan tersebut maka, akan berakibat fatal. Karena semakin banyaknya produk
yang sejenis yang diproduksi dan lebih memperdulikan keinginan para konsumen yang datang.
Konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk yang akan digunakannya pun bisa
membuat perusahaan semakin ketat bersaing
Semakin ketatnya persaingan yang ada,maka dibutuhkan kualitas yang memadai
pada produk tersebut, dan perlunya perencanaan kualitas yang baik, serta
melakukan perbaikan kualitas secara terus menerus.
Jika kegiatan ini dilakukan atau diterapkan dalam
suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut bisa menjadi kuat apabila diselingi
dengan peduli terhadap pendapat dan keinginan konsumen, kecil kemungkinan perusuhaan
tersebut tidak bisa bersaing di pasar.
PENGERTIAN MANAJEMEN PROSES DAN
PERBAIKAN PROSES
Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi
sekuensial dari orang, material, metode, dan mesin atau
peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai
tambah output untuk pelanggan. Suatu proses
mengkonversi input ke dalam output terukur melalui
sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi
Pelanggan (customers),
Orang yang akan menggunakan output secara langsung (disebut sebagai
pelanggan eksternal) atau orang yang akan menggunakan output itu
sebagai input dalam proses kerja mereka (disebut sebagai pelanggan
internal).
Kelompok kerja (work group),
Orang-orang yang bekerja dalam proses untuk menghasilkan dan
menyerahkan output yang diinginkan itu.
Pemasok (supplier)
Orang yang memberikan input ke proses kerja. Orang-orang yang bekerja
dalam proses pada kenyataannya merupakan pelanggan dari pemasok.
Pemilik proses (process owner)
Orang yang bertanggung jawab untuk operasi dari proses dan untuk
perbaikan proses itu.
Gabriel Pall (1987) mengidentifikasikan enam komponen yang penting dalam manajemen proses, sebagai berikut:
Dalam kaitan ini, Tenner & De Toro (1992) mengemukakan suatu model perbaikan proses yang
terdiri atas enam langkah sebagai berikut :
Model perbaikan dimulai dari penetapan
atau spesifikasi system mana yang terlibat
agar usaha-usaha dapat terfokus pada Mendefinisikan Masalah Proses
proses bukan output. Diagram alir merupakan alat yang umum
dipergunakan untuk mendeskripsikan proses.
Identifikasi dan Dokumentasi
Hal mana dimaksud untuk dapat Pembuatan diagram alir bagi proses akan
Proses memungkinkan untuk melakukan empat
mengidentifikasi baik atau jelek suatu sistem
yang sedang berjalan atau beroperasi. Ukuran- perbaikan
ukuran performa harus didefinisikan dan Mengukur Performa Tidak adanya data menimbulkan kesulitan untuk
dievaluasi dalam konteks harapan pelanggan.
Pada dasarnya pengukuran performa dapat memahami mengapa suatu sistem berjalan seperti itu,
dilakukan pada tingkat, yaitu proses, output dan Memahami Mengapa Suatu sehingga performanya tidak sesuai dengan yang
income. Masalah Proses Terjadi diharapkan. Masalah adalah deviasi atau
Langkah terdahulu membangun kerangka dasar untuk penyimpangan yang terjadi antara performa yang
memahami dimensi kritis dari proses, dengan jalan diharapkan (sasaran) dan performa actual (hasil aktual)
mengidentifikasi proses kunci, mengukur bagaimana Mengembangkan dan
baik atau jelek proses itu beroperasi, dan memahami Menguji Ide-Ide
mengapa proses itu beroperasi dengan caranya sendiri Langkah ini dimulai dengan perencanaan dan implementasi
sehingga menimbulkan masalah. perbaikan-perbaikan yang teridentifikasi dan diuji dalam langkah
Implementasi kelima. Informasi yang diperoleh kemudian dijadikan umpan
solusi dan evaluasi balik untuk melaksanakan perbaikan proses selanjutknya
sehingga akan diperoleh suatu perbaikan proses secara terus
menerus
Mendefinisikan Masalah Proses
Model perbaikan dimulai dari penetapan atau spesifikasi system mana yang terlibat agar usaha-usaha dapat terfokus pada
proses bukan output. Aktifitas spesifik dalam langkah pertama ini, yaitu :
Add Text Add Text Add Text Add Text Add Text
01 Defenisi Masalah
Perbaikan Proses pada Lembaga Pendidikan swasta
Proses perbaikan kualitas yang diimplementasikan oleh Sekolah swasta tidak mengacu
tepat pada salah satu pemikiran atau pandangan pada manajemen kualitas terpadu(TQM).
tetapi lebih banyak berdasarkan proses dari sekolah swasta itu sendiri sehingga telah
dikenal seperti model perbaikan standar. Dasar dari proses adalah mengidentifikasi
kebutuhan pelnaggandan dan melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan itu
BUY
Content Here
Identifikasi Output
Identifikasi Pelanggan
Identifikasi kebutuhan
Tidak / solusi masalah
Menghasilkan Output
Memilih pengukuran
Contents Title Contents Title Contents Title Contents Title Contents Title
10%
Efektivitas dari suatu perbaikan proses
berdasarkan pendekatan manajemen
0%
Fordadalah tergantung pada pelaksanaan
A1 A2 A3 A4 secara tepat dari peranan sponsor,
stakeholder, dan pemimpin proyek
Model Perbaikan Kualitas Berorientasi Proses
Dr. Dougles Montgomey
pada tahun 1990 mengemukakan suatu model yang disebut sebagai Model Perbaikan Kualitas Proses Bisnis (Business
Proccess Quality Improvement = BPQI)
William J. Latzko
Pada tahun 1986 mengemukakan suatu metode perbaikan terstruktur yang dinamakan sistem pengukuran kualitas
(Quality Measuring System = QSM). Berdasarkan konsep utama Sistem Pengkuran Kualitas dari Latzko itu, Woerner
(1995) mengembangkan suatu manajemen proses terstruktur.
Sponsor adalah eksekutif yang mempunyai tanggung jawab atau proses secara menyeluruh, yang biasanya berasal
dari manajemen puncak.
Koordinator adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk memuluskan aliran proses.
Pemilik proses adalah orang yang secara langsung bertanggung jawab untuk proses yang akan dianalisis. Kelompok
penasihat manajemen adalah manajer yang terlibat dalam proses yang sedang dianaalisis.
Tim adalah orang-orang kunci dari area yang dipelajari dalam proses, serta mereka yang memberikan kontribusi,
seperti wakil dari depertemen terkait
Kesimpulan
Proses merupakan kegiatan konversi atau transformasi input menjadi output
melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi. Dalam manajemen
proses ada enam komponen yaitu : Kepemilikan, Perencanaan, Pengendalian,
Pengukuran, Optimisasi, Perbaikan & peningkatan