Anda di halaman 1dari 8

M

MODUL PERKULIAHAN
STMIK WIDYA PRATAMA

PEMODELAN PROSES BISNIS


BPM Critical Success Factor

DESKRIPSI MATAKULIAH
Pemodelan proses bisnis merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang pemodelan dan
analisis alur proses bisnis dengan menggunakan bahasa pemodelan Business Process Modeling
Notation (BPMN), menganalisis proses bisnis berdasarkan kondisi riil serta melakukan desain
dari analisis yang telah dilakukan.
.

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu membuat pemodelan dan analisis alur proses bisnis dengan menggunakan
bahasa pemodelan Business Process Modeling Notation (BPMN), menganalisis proses bisnis
berdasarkan kondisi riil dan melakukan desain dari analisis yang telah dilakukan.

DOSEN PENGAMPU
Nurul Amalia, M.Kom, Nur Ika Royanti, M.Kom

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


(STMIK) WIDYA PRATAMA
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

BPM CRITICAL SUCCESS FACTOR


CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu Memahami BPM Critical Success Factor
2. Mahasiswa mampu mencontohkan BPM Critical Success Factor pada suatu bisnis dengan
tepat.

MATERI PEMBELAJARAN
1. Kriteria-kriteria keberhasilan implementasi BPM
2. Faktor-Faktor Penting untuk keberhasilan dalam meningkatkan BPM
3. Tipe-Tipe Critical Success Factor
4. Contoh penerapan Critical Success Factor pada suatu bisnis

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
2
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

MATERI
Critical Success Factor merupakan factor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
dalam mencapai goal.
Bisnis Proses Manajemen (BPM) dalam organisasi yang bagus yaitu di mana Bisnis Proses
Manajemen yang telah diimplementasikan dengan baik dapat memberikan peningkatan kinerja
yang lebih baik dan berkelanjutan.

1. Kriteria yang menunjukkan keberhasilan pada implementasi BPM


• Membuat pekerjaan lebih murah
• Mendorong pendapatan dan pangsa pasar yang lebih tinggi
• Membawa produk dan layanan ke pasar lebih cepat
• Pertahanan kualitas produk dan layanan di pasar lebih lama
• Selalu adanya peningkatan kinerja berkelanjutan
• Selalu adanya inovasi pada produk dan layanan baru yang lebih fleksibel dan lebih
mudah untuk diubah dan dipertahankan

Ketika telah menerapkan BPM dalam bisnis, maka melakukan perbaikan pada BPM
sangatlah penting karena BPM merupakan mekanisme untuk memastikan ketertelusuran
kinerja bisnis, mekanisme untuk memastikan keselarasan semua tindakan dan kemampuan
organisasi yang diperlukan.
Perbaikan proses bisnis manajemen Merupakan praktik menganalisis proses bisnis dan
membuat perubahannya, dengan tujuan untuk meningkatkan cara bisnis beroperasi.
Perubahan ini harus sejalan dengan berbagai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Misalnya, pengurangan biaya, peningkatan efisiensi, peningkatan layanan pelanggan, dll.
Namun untuk mendapatkan peningkatan yang berhasil, bisnis perlu menyadari faktor-faktor
penting yang perlu ada untuk membuat peningkatan berhasil.

2. Faktor-Faktor Penting untuk keberhasilan dalam meningkatkan BPM


1). Metodologi
2). Tim
3). Alat
4). Mengukur
5). Keterlibatan Tingkat Manajemen

Metodologi
Merupakan pendekatan terstruktur yang digunakan untuk mengatasi masalah peningkatan
pada BPM. Dalam Peningkatan Proses Bisnis membutuhkan upaya tim dan perlu adanya
road map (meta jalan) yang ditentukan dengan jelas. Banyak peningkatan proses bisnis yang
gagal karena tidak ditentukan road map yang jelas sehingga semua anggota tim akan
mengikuti jalan yang berbeda.

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
3
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

Metodologi Peningkatan Proses Bisnis yang kuat memiliki tahapan dan dilengkapi dengan
template, aturan, dan pedoman.

Salah satu metodologi peningkatan bisnis adalah PRIME - Processes in a Managed


Environment.
PRIME memiliki 5 fase:
1). Scoping ( cakupan)
2). Reviewing (Meninjau)
3). Improvement (Peningkatan)
4). Implementation (Penerapan)
5). Monitoring (Pemantauan)

Tahapan Metode PRIME


1. Cakupan
Daftar semua proses yang ada pada organisasi/area bisnis. Kembangkan kerangka
proses dan prioritaskan proses untuk menetapkan arah analisis terperinci
2. Meninjau
Membuat peta proses status saat ini dan mengidentifikasi kesenjangan dan masalah
yang ada
3. Peningkatan:
Meningkatkan dan mengoptimalkan peta proses status saat ini dan mendesain
ulangnya ke dalam peta proses status masa depan
4. Implementasi:
Menerapkan proses perubahan dan mengelola perubahan untuk memastikan adopsi
perubahan
5. Pemantauan:
Mengukur kinerja proses yang ditingkatkan, memeriksa dampaknya, dan memantau
kepatuhan

TIM
• Inisiatif peningkatan proses bisnis bukanlah pekerjaan satu orang. Oleh karena itu
diperlukan tim yang terintegrasi dengan baik dalam menjalankan metodologi.
• Dalam menentukan tim, diperlukan mengidentifikasi anggota tim yang tepat sangatlah
penting yang disesuikan dengan pengetahuan dan kompetensi yang tepat agar dalam
implementasi menjadi mudah dan efektif.

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
4
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

Menurut Gartner Business Process Management Summit 2014, semua keterampilan yang
dibutuhkan untuk mendorong proyek BPM yang sukses terbagi dalam tiga kategori:
1. Keterampilan Operasional - Untuk mendeteksi masalah dan meningkatkan kinerja
2. Keterampilan Teknis - Untuk mengembangkan solusi untuk menahan perbaikan
proses bisnis yang berkelanjutan
3. Keterampilan Transformasional - Untuk membuat manajemen perubahan berhasil

Alat
• Faktor keberhasilan penting ketiga adalah alat manajemen proses bisnis yang mudah
digunakan.
• Alat yang dilengkapi dengan fungsionalitas praktis untuk mendokumentasikan,
menganalisis, meningkatkan, dan memantau proses bisnis.
• Alat yang dibutuhkan adalah repositori terpusat tim untuk proses bisnis dan sebagai
tambahan, yang dapat membantu dalam:
✓ Memfasilitasi standar pemodelan proses bisnis, analisis otomatis proses,
mengelola aktivitas perbaikan, sehingga mempercepat seluruh inisiatif.
✓ Mengontrol versi informasi proses
✓ Menciptakan lingkungan kolaboratif untuk organisasi dan anggota tim
peningkatan, untuk melihat, berkomentar, dan berinteraksi secara real-time
tentang informasi proses
✓ Menyediakan simulasi untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis skenario,
dan memvalidasi peningkatan sehingga solusi ujung ke ujung yang sesuai dapat
dihasilkan

Mengukur
Pengukuran merupakan hal penting untuk dapat mengetahui suatu perubahan pada proses
bisnis manajement yang telah dilakukan perbaikan. Perbaikan bukanlah kegiatan yang
hanya dilakukan sekali, oleh karena itu penting untuk membangun reputasi hasil. Oleh
karena itu, tentukan ukuran di awal perbaikan. Ukuran tersebut biasanya dapat diukur dan
disebut sebagai Key Performance Indicator atau KPI.
Pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran keuangan atau non-keuangan yang
umumnya berlaku untuk Lini Bisnis (LOB) atau proses departemen tertentu.
Beberapa metrik keberhasilan yang umum digunakan untuk kinerja proses bisnis adalah:
• Metrik Finansial: Laba atau rugi bulanan, biaya, biaya LOB vs. anggaran, pendapatan
LOB vs. target, Posisi Penjualan Harian, Pengembalian Investasi atau ROI, biaya
overhead, ukuran margin kotor, dll.

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
5
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

• Metrik Pelanggan: Nilai Umur Pelanggan, Biaya Akuisisi Pelanggan, kepuasan dan
retensi pelanggan, Net Promoter Score atau NPS, jumlah pelanggan, ekspektasi vs.
persepsi, dll.
• Metrik Proses: Kualitas produk atau layanan, persentase cacat produk, tiket
dukungan pelanggan, tingkat churn, ukuran efisiensi LOB, dll.
• Metrik Orang: Tingkat Perputaran Karyawan, biaya tenaga kerja, rekrutmen dan
retensi, rasio produktivitas, kepuasan, keselamatan, dll.
Lakukanlah pememilih Key Performance Indicator (ukuran perbaikan) yang tepat untuk
organisasi. Pastikan bahwa Key Performance Indicator (ukuran perbaikan) yang dipilih
selaras dengan tujuan strategis perusahaan, karena akan membuat pengambilan keputusan
bisnis lebih mudah dan pada akhirnya mengarah pada kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.
Setelah Key Performance Indicator (ukuran perbaikan) yang relevan diidentifikasi untuk
suatu proses, lakukan pengukuran tersebut sebelum dan sesudah perubahan.

Keterlibatan Tingkat Manajemen


Untuk membuat peningkatan proses bisnis berhasil, dukungan dan komitmen terhadap
peningkatan harus ada. Untuk menguatkan adanya perbaikan perlu adanya komitmen dari
pimpinan kepada bawahan, seluruh organisasi atau unit bisnis
• Pemilik / Manajemen Puncak: Membuat rencana strategis dan menetapkan arah
yang benar untuk mewujudkan misi perusahaan
• Manajemen Menengah: Membuat rencana taktis yang lebih kecil dan terperinci
yang berfokus pada fungsi atau departemen untuk mencapai tujuan strategis
• Manajemen Operasional: Berinteraksi dengan pelaku proses dan menetapkan
target (harian / mingguan / bulanan) bagi mereka untuk mencapai tujuan taktis

3. Tipe -Tipe Critical Success Factor


• Industry → factor dari karakteristik industry, apa yang harus dilakukan supaya tetap kompetitif
• Environmental→ factor lingkungan yang mempengaruhi organisasi, contoh: iklim bisnis,
ekonomi, competitor, teknologi
• Strategic → factor strategi kompetitif yang dipilih organisasi
Temporal→ factor dari luar organisasi, misalnya : kesempatan, hambatan

4. Contoh Critical Success Factor


Contoh Critical Success Factor dari strategi objective
objective Candidate Critical Success Factor

mendapatkan pangsa pasar lokal sebesar 25% meningkatkan daya saing dalam menarik
pelanggan baru dibandingkan toko lokal lainnya

mencapai pasokan segar dari "pertanian ke mempertahankan hubungan yang sukses dengan

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
6
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

pelanggan" dalam 24 jam untuk 75 produk pemasok local

mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan mempertahankan staf dan mengikuti pelatihan


98% yang berfokus pada pelanggan

memperluas jangkauan produk untuk menarik sumber produk baru secara lokal
lebih banyak pelanggan
memperluas ruang toko untuk mengakomodasi mengamankan pembiayaan untuk perluasan,
produk dan pelanggan baru mengelola pekerjaan bangunan dan segala
gangguan pada bisnis

Pilih Critical Success Factor


• mempertahankan hubungan yang sukses dengan pemasok local
• menarik pelanggan baru
• pembiayaan untuk ekspansi

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
7
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis
Pertemuan 6: BPM Critical Success Factor

TES FORMATIF

DAFTAR PUSTAKA

STMIK Widya Pratama


Jl. Patriot No 25 Pekalongan
8
stmik-wp.ac.id Nurul Amalia, M.Kom

Anda mungkin juga menyukai