Dosen Pengampu:
Indhitya R. Padiku, S.Kom., M.Kom
Disusun Oleh:
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022/2023
DAFTAR ISI
2
Resume I: Konsep Proses Bisnis
3
juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan, mengurangi biaya operasional,
dan meningkatkan daya saing organisasi dalam pasar yang semakin kompetitif.
Oleh karena itu, organisasi harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja
mereka dengan terus mengembangkan dan merevisi proses bisnis mereka,
memanfaatkan teknologi yang tepat, dan meningkatkan kualitas produk atau jasa
yang mereka tawarkan.
Model peningkatan kinerja oleh Bredrup, 1955. Siklus ini melibatkan empat tahap
yaitu Plan (perencanaan), Do (penerapan), Check (evaluasi), dan Act (tindakan
perbaikan).
4
1.5. Mengorganisasikan Perbaikan
Tim perbaikan kinerja adalah sebuah tim yang dibentuk dengan tujuan
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Tim ini terdiri dari berbagai anggota tim
yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tertentu dan bekerja sama
untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi.
Pada proyek perbaikan yang spesifik bisa dilakukan oleh sebuah tim. Tim
tersebut memiliki tugas:
5
- Memperhatikan supplier internal dan eksternal
- Merekomendasikan kebutuhan external assistane and expert
Latar Belakang
PT Bumi Alam Segar (WingsFood) merupakan suatu perusahaan manufaktur
yang sudah bekerja selama kurang lebih 20 tahun. perusahaan ini memiliki kurang
lebih 450 karyawan tetap yang tersebar di beberapa departemen yang ada.
contohnya seperti bagian pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya
manusia. meskipun mampu bertahan dengan posisi daya saing di pasar akan tetapi
terdapat banyak masalah yang menghambat kinerja karyawan. penurunan
produktivitas, kualitas,dan karyawan yang mulai tidak termotivasi merupakan
salah satu contohnya.
Tujuan
menemukan solusi dari permasalahan penurunan kinerja karyawan di perusahaan
PT Bumi Alam Segar (WingsFood).
Penyelesaian
Metode Penelitian :
Metode yang digunakan pada studi kasus ini adalah dengan melakukan observasi
langsung terhadap kinerja karyawan perusahaan PT Bumi Alam Segar (Wings
Food)., melakukan wawancara dengan karyawan dan manajemen, serta
melakukan analisis data dan informasi yang ada.
Setelah di lakukan analisis pada perusahaan tersebut maka dapat di simpulkan
bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan
yaitu sebagai berikut :
6
● Tidak Terdapat Motivasi
sebagian besar karyawan yang bekerja sudah mulai merasa jenuh dan tidak
termotivasi karena merasa tidak di apresiasi oleh perusahaan hasil kerja keras
mereka.
7
● Perusahaan Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan
secara berkala
Kesimpulan
Dengan adanya pelatihan dan pengembangan kepada karyawan secara berkala,
diharapkan karyawan dapat meningkatkan keterampilan mereka dan dapat
menyelesaikan tugas dengan lebih efektif serta dapat menumbuhkan semangat
kerja bagi karyawan lagi.
8
Resume II: Dokumentasi Proses
Penting untuk memahami kondisi saat ini sebagai aturan awal dalam
melakukan peningkatan sesuatu. Tanpa pemahaman yang cukup tentang kondisi
proses saat ini, akan sulit untuk mengetahui inisiatif apa yang harus diambil untuk
melakukan peningkatan dan apakah tindakan tersebut akan berhasil. Oleh karena
itu, dokumentasi proses menjadi tahap awal dalam aktivitas peningkatan.
- Pertama, dokumentasi dapat dilakukan secara terpisah satu per satu terkait
dengan proyek yang melibatkan proses tertentu.
- Kedua, dokumentasi dapat dilakukan secara menyeluruh di awal
"improvement journey" yang bersifat umum.
9
Cakupan proses didefinisikan termasuk batasan terhadap proses yang
berdampingan. Pendefinisian problem yang lebih spesifik di dalam
proses tersebut.
c) Pendekatan ini sesuai untuk perusahaan yang kekurangan sumber daya
dan perusahaan yang proses bisnisnya berubah dengan cepat
2) Dokumentasi Proses di Awal Improvement Journey
a) Dilakukan dengan melihat keseluruhan perusahaan dan dokumentasi
seluruh atau sebagian besar proses bisnis
b) Dengan melibatkan seluruh karyawan dalam pekerjaan ini, terbentuk
perilaku positif dan motivasi peningkatan.
c) Top management akan mempunyai gambaran umum tentang
organisasi dan kebutuhan peningkatan tertentu.
d) Masukan dari proses dokumentasi seringkali dapat menunjukkan
elemen proses tertentu yang dapat ditingkatkan
Jika perlu untuk memahami secara rinci bagaimana proses tertentu bekerja
atau mengidentifikasi masalah pada proses spesifik, maka dokumentasi satu per
satu terkait dengan proyek yang melibatkan proses tertentu harus dilakukan. Di
sisi lain, jika ingin memahami secara keseluruhan seluruh proses yang ada dalam
organisasi dan di mana terdapat peluang perbaikan potensial di seluruh organisasi,
maka sebaiknya dilakukan dokumentasi keseluruhan di awal "improvement
journey". Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
tergantung pada tujuan dan kebutuhan yang ingin dicapai, sehingga perlu dipilih
dengan bijak untuk memastikan keberhasilan peningkatan kinerja.
10
2) Memetakan urutan elemen berikut:
a) Strategi organisasi, yang ditentukan dan dibentuk oleh
b) Stakeholder (organisasi, institusi, atau orang yang dipengaruhi oleh
atau dengan kepentingan tertentu terhadap organisasi dan proses
bisnisnya) yang memiliki
c) Ekspektasi terhadap produk/servis yang diberikan organisasi melalui
d) Proses bisnis yang membuat, mendukung dan memungkinkan produksi
produk/servis ini
2.4. Tahapan dan Teknik Pembuatan Dokumentasi Proses
11
Contoh Studi Kasus :
Latar Belakang :
Tujuan :
Penyelesaian :
berikut ini adalah cara untuk melakukan dokumentasi proses bisnis di e-commerce
:
1. Pemesanan Produk
● Pelanggan melakukan pemesanan produk melalui website perusahaan atau
melalui aplikasi mobile.
● Sistem otomatis akan mengirimkan notifikasi pesanan kepada gudang.
● Gudang melakukan pengecekan ketersediaan stok produk dan melakukan
penyiapan produk untuk dikirimkan.
2. Penyiapan Pesanan
● Gudang menyiapkan pesanan sesuai dengan detail pesanan pelanggan.
● Setiap produk yang disiapkan diberikan label sesuai dengan nomor
pesanan pelanggan.
● Setelah selesai, pesanan dikirim ke staf pengiriman.
3. Pengiriman
● Staf pengiriman menerima pesanan dan melakukan pemeriksaan ulang
terhadap produk dan detail pesanan.
12
● Jika tidak ada masalah, staf pengiriman memuat produk ke dalam
kendaraan pengiriman dan melakukan pengiriman ke alamat pelanggan.
Kesimpulan
13
Resume III: Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah suatu proses untuk menilai sejauh mana tujuan
telah dicapai dan seberapa baik suatu organisasi, individu, atau sistem telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
14
5) Menjaga keunggulan kompetitif: Dengan melakukan pengukuran kinerja,
bisnis dan organisasi dapat membandingkan kinerja mereka dengan
pesaing dan mengambil tindakan untuk menjaga keunggulan kompetitif.
15
- Waktu: Pengukuran waktu digunakan untuk menentukan berapa lama
suatu kegiatan atau proses berlangsung.
- Kualitas: Pengukuran kualitas digunakan untuk menentukan sejauh mana
suatu produk, layanan, atau proses memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan.
- Biaya: Pengukuran biaya digunakan untuk menentukan jumlah uang yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu kegiatan atau memproduksi suatu
produk atau layanan.
- Fleksibilitas: Pengukuran fleksibilitas digunakan untuk menentukan
seberapa mudah suatu sistem, produk, atau layanan dapat diubah atau
disesuaikan dengan perubahan kebutuhan atau tuntutan pasar.
- Reliabilitas: Pengukuran reliabilitas digunakan untuk menentukan
seberapa dapat diandalkannya suatu produk, layanan, atau sistem untuk
melakukan fungsinya dengan konsisten dan tanpa gangguan.
16
Dengan kata lain, faktor-faktor kompetitif yang berbeda mempengaruhi
tujuan kinerja yang berbeda pula. Perusahaan harus memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi persaingan dalam industri mereka dan menetapkan tujuan kinerja
yang sesuai dengan faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, penting bagi perusahaan
untuk melakukan analisis lingkungan bisnis secara teratur guna memahami faktor-
faktor yang berubah dalam pasar dan mengadaptasi tujuan kinerja mereka sesuai
dengan perubahan tersebut.
17
dan result measures. Berikut adalah penjelasan mengenai horizon validitas dari
masing-masing jenis pengukuran kinerja tersebut:
- Level 1: Proses. Proses pada level ini adalah tingkatan tertinggi dalam
hierarki. Proses menggambarkan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya adalah proses
produksi, pemasaran, pengadaan, dan pengembangan produk.
18
menjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil, sehingga memudahkan
pengelolaan dan pengawasan. Contohnya adalah proses pengembangan
produk dapat dibagi menjadi beberapa sub-proses seperti perencanaan
produk, desain, prototyping, dan uji coba produk.
Latar Belakang
Tujuan
Penyelesaian
untuk menyelesaikan masalah ini maka kita dapat melakukan cara sebagai berikut
19
● Evaluasi Efisiensi Produksi
Kesimpulan
20
perusahaan berhasil meningkatkan keuntungan mereka kembali dan kembali
menjadi perusahaan yang sukses.
Self assessment adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh individu atau tim
dalam organisasi terhadap kinerjanya sendiri, baik dalam aspek tugas,
keterampilan, maupun perilaku.
Self assessment biasanya dilakukan sebagai bagian dari pengembangan diri atau
program manajemen kinerja di dalam organisasi.
Waktu: Self assessment dilakukan secara periodik oleh individu atau tim,
sedangkan performance measurement dilakukan secara kontinu atau berdasarkan
target yang sudah ditetapkan.
Fokus: Self assessment lebih berfokus pada penilaian diri sendiri, sedangkan
performance measurement lebih berfokus pada hasil dan pencapaian target.
Menumbuhkan kesadaran individu atau tim terhadap kekuatan dan kelemahan diri
dalam kinerja.
Membantu individu atau tim untuk menetapkan tujuan pengembangan diri dan
mengembangkan rencana tindakan untuk mencapainya.
Memberikan umpan balik yang berguna bagi individu atau tim dalam peningkatan
kinerja dan pengembangan karir.
21
Meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab individu atau tim dalam
manajemen kinerja organisasi.
Jumlah proses inti yang logis dalam organisasi dapat berkisar antara 10
hingga 20, tergantung pada jenis industri dan ukuran perusahaan. Beberapa contoh
proses inti yang umum meliputi pengembangan produk, pengiriman, penyediaan
jasa, pengadaan, dan lain-lain.
Dalam self assessment, penting untuk menentukan proses inti mana yang
harus dievaluasi dan diukur kinerjanya. Setiap proses inti harus dikaitkan dengan
22
ukuran kinerja yang relevan, seperti produktivitas, kualitas, kemampuan, dan etika
kerja. Misalnya, dalam proses pengiriman, ukuran kinerja yang relevan dapat
mencakup kecepatan pengiriman, akurasi pengiriman, dan tingkat kepuasan
pelanggan.
23
Pemeliharaan sistem self assessment meliputi penyesuaian bagian dari
sistem yang sudah kuno, seperti menghilangkan proses yang tidak lagi dilakukan
perusahaan. Hal ini penting untuk menjaga relevansi dan akurasi sistem self
assessment sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja
organisasi atau individu.
24
Interpretasi hasil self assessment dapat membantu organisasi atau individu
untuk memprioritaskan area peningkatan yang paling kritis dan mengidentifikasi
kekuatan yang dapat menjadi keunggulan kompetitif.
Spider chart, atau yang juga dikenal sebagai radar chart, dapat membantu
organisasi atau individu untuk memvisualisasikan kekuatan dan kelemahan di
berbagai area kinerja. Dengan menggunakan spider chart, organisasi atau individu
dapat memprioritaskan area peningkatan yang paling penting untuk mencapai
tujuan kinerja yang diinginkan.
25
Contoh Studi Kasus
Latar Belakang
Anisa bekerja menjadi supervisor di salah satu perusahaan yang bekerja di bidang
makanan dan minuman. dia telah bekerja selama 5 tahun dan selama itu dia
memiliki beberapa masalah dengan pekerjaanya. suatu hari bos perusahaan itu
mengadakan evaluasi kinerja tahunan yang di mana di maksudkan untuk
memberikan penilaian terhadap kerja yang telah dia lakukan selama setahun.
Tujuan
Penyelesaian
Berdasarkan hasil self assessment dan evaluasi kinerja yang dilakukan oleh sang
manajer, Anisa sangat menyadari bahwa ia memiliki kelemahan dalam mengelola
waktu dan menyelesaikan tugas-tugas secara efektif. Oleh karena itu, dia
berencana untuk mengikuti pelatihan manajemen waktu agar dapat meningkatkan
kinerjanya di masa depan.
Dalam hal ini, self assessment dan evaluasi kinerja sangat membantu Anisa dalam
memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan kemampuannya. Melalui self
assessment, Anisa bisa mengevaluasi dirinya sendiri secara objektif dan
26
mengetahui kelemahan serta kekuatannya dalam pekerjaan. Sedangkan, evaluasi
kinerja yang dilakukan oleh sang manajer memberikan informasi yang jelas dan
objektif tentang kinerja Budi selama setahun terakhir. Dengan demikian, Anisa
dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerjanya di masa
depan.
Tools for problem understanding atau alat bantu untuk memahami masalah
adalah berbagai metode dan teknik yang digunakan untuk membantu memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu masalah. Beberapa alat bantu
yang umum digunakan untuk memahami masalah antara lain:
27
6.2. Definisi Critical Incident
Critical incident adalah salah satu teknik dalam self assessment yang
dirancang untuk membantu mengidentifikasi proses, subproses, atau area yang
perlu ditingkatkan. Namun, untuk menerapkan teknik ini dengan efektif, terdapat
beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, partisipan harus benar-benar
merasa bebas untuk menyatakan pandangan mereka tanpa takut disensor atau
dihakimi. Hal ini karena jika partisipan merasa terkekang, maka informasi yang
diberikan akan terbatas atau bahkan tidak relevan dengan kondisi sebenarnya.
Selain itu, manajemen juga harus memiliki sikap yang tepat untuk
menghindari situasi di mana karyawan merasa takut atau khawatir untuk
menyatakan pendapat secara jujur. Jika manajemen membangun lingkungan yang
kondusif dan memperlihatkan komitmen mereka untuk menerima kritik dan saran
dari karyawan, maka partisipan akan lebih terbuka dan informasi yang dihasilkan
akan lebih bermanfaat untuk perbaikan proses bisnis di perusahaan.
28
mencari solusinya. Dalam analisis tersebut, insiden yang paling sering muncul
diidentifikasi sebagai prioritas yang harus dicegah atau diatasi dalam proses bisnis
yang sedang dianalisis. Format grafis seperti Pareto Chart dapat digunakan untuk
memvisualisasikan hasil analisis tersebut.
29
Dari grafik critical incident, dapat disimpulkan bahwa insiden paling kritis
dalam pelayanan konsumen saat menjawab telepon adalah tidak dapat mencari
orang yang harus menjawab panggilan atau tidak tahu siapa yang harus
menangani permintaan. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk
mendesain sistem pemantauan setiap karyawan dan menggambarkan aturan yang
lebih jelas tentang siapa yang harus menangani permintaan tertentu.
30
Teknik check sheet adalah metode pengumpulan data yang sederhana dan
mudah digunakan dalam mengukur kejadian atau insiden yang terjadi. Langkah
pertama adalah menentukan dengan jelas kejadian yang akan diukur untuk
menghindari keraguan apakah suatu insiden termasuk dalam kategori yang dipilih.
Setelah itu, rancang check sheet yang akan digunakan untuk mencatat
data. Check sheet dapat dirancang secara manual atau menggunakan aplikasi
digital yang dapat memudahkan proses pengumpulan data. Selanjutnya, lakukan
pengumpulan data sesuai dengan periode yang ditentukan dengan teliti dan
konsisten.
31
dimenangkan, pelanggan ditanya alasannya. Respon pelanggan dicatat dalam
check sheet selama tiga bulan. Berikut hasil dari check sheetnya:
Sebagai hasil: sistem baru dirancang untuk memonitor ketersediaan pekerja servis
32
yang berdampak pada suatu sistem atau masalah, sehingga memungkinkan untuk
fokus pada aspek yang paling signifikan dan efektif dalam mencari solusi.
33
6.10. Interpretasi dari Pareto Chart
34
alasan utama kegagalan penawaran dan juga menyebabkan kerugian terbesar
diukur dari nilai pekerjaan.
Latar Belakang
Tujuan
membantu dalam memahami masalah yang kompleks dengan cara yang lebih
sistematis dan terstruktur.
Penyelesaian
Untuk memahami masalah ini dengan lebih baik, maka perusahaan menggunakan
beberapa alat untuk pemahaman masalah. Berikut ini adalah beberapa contoh alat
yang digunakan untuk mengatasi permasalahan itu :
● Diagram Pareto
35
Perusahaan teknologi ini menggunakan diagram Pareto dalam mengidentifikasi
penyebab utama penurunan retensi pelanggan. Langkah selanjutnya adalah
memeriksa data, mereka menemukan bahwa 80% masalah retensi pelanggan
berasal dari 20% faktor yang berbeda, seperti masalah kinerja produk dan juga
kurangnya dukungan pelanggan terhadap produk yang mereka jual.
● Analisis SWOT
● Analisis Gap
Kesimpulan
36
Dengan menggunakan berbagai alat untuk pemahaman masalah, perusahaan
teknologi ini dapat mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengembangkan
solusi yang efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan mereka.
Diagram sebab-akibat atau cause and effect chart merupakan alat bantu
klasik yang paling banyak digunakan dalam manajemen kualitas, yang bertujuan
untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari suatu efek yang terjadi. Efek
yang dianalisis dapat berupa masalah yang telah terjadi atau kondisi yang
diharapkan terjadi di masa depan.
Diagram ini dapat digunakan untuk mencari akar penyebab masalah dan
merencanakan bagaimana mencapai keadaan di mana masalah tidak lagi terjadi.
Terdapat beberapa jenis diagram sebab-akibat, seperti diagram tulang ikan
(fishbone chart) dan diagram proses, yang dapat digunakan untuk
memvisualisasikan hubungan antara efek dan kemungkinan penyebabnya.
37
kelompok kemungkinan penyebabnya diidentifikasi. Kedua, dengan cara
enumerasi penyebab, di mana semua kemungkinan penyebab dicatat secara acak
dan terdaftar berdasarkan urutan yang muncul.
Fishbone chart dengan analisis dispersi merupakan cara yang baik untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk membuat diagram ini, langkah pertama
adalah merangkai sebuah kelompok yang sesuai dengan memiliki pengetahuan
yang dibutuhkan tentang area yang akan dianalisis.
Setelah itu, deskripsikan efek yang akan dianalisis, seperti kinerja rendah.
Kemudian, gambarlah efek tersebut di ujung sebuah panah besar yang menunjuk
ke kanan.
Orang
Bahan
Metode
Ukuran
38
Orang
Kondisi kerja
Lingkungan kerja.
39
Root cause analysis, juga dikenal dengan istilah “why-why chart” dan
“five whys”, bertujuan untuk menemukan akar penyebab sebenarnya dari suatu
masalah. Metode ini dapat digunakan bersamaan dengan chart sebab-akibat untuk
memastikan apakah setiap penyebab yang diidentifikasi benar-benar merupakan
akar penyebab dari masalah tersebut.
40
Contoh Studi Kasus
Latar Belakang
Tujuan
Penyelesaian
41
memahami masalah lebih baik dan mengembangkan solusi yang lebih
efektif. berikut adalah beberapa solusi yang di gunakam Jihan dalam
menghadapi permasalah Perusahaan tempat dia bekerja.
● Diagram Pareto
● Analisis Fishbone
● Analisis SWOT
Kesimpulan
Dengan menggunakan alat analisis masalah yang tepat, maka akan berhasil
mengidentifikasi penyebab utama masalah pengemasan dan mengembangkan
solusi yang efektif. Hasilnya, perusahaan berhasil meningkatkan kualitas
pengemasan dan memuaskan keinginan pelanggan.
42
43