Proses evaluasi akhirnya menghasilkan informasi. Salah satu alternatif rekomendasinya adalah
dapat berupa pernyataan bahwa telah terjadi masalah yang dianggap serius yang perlu segera
dicarikan pemecahannya. Hal yang dianggap bermasalah adalah adanya gap yang berada di luar
batas toleransi, sehingga perlu disiapkan langkah-langkah tindak lanjut.
Ada cukup banyak konsep manajemen yang dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah
yang terjadi di dalam perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Audit Manajemen.
- Pengambilan Keputusan (Decision Making).
- Gugus Kendali Mutu (GKM).
- Reengineering.
Audit Manajemen
Audit Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian sistem manajemen perusahaan
(auditee) untuk mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif atau tidak, dan
untuk memperkirakan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi
secara efisien.
Penekanan audit manajemen adalah pada proses manajemennya, khususnya pada prosedur
dalam perencanaan, organisasi, dan pengendalian aktifitas.
Tahapan audit manajemen terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
- Usulan dan Pengenalan, pada tahap ini auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara
keseluruhan, agar dapat menilai tiap aktivitas, unit atau fungsi dalam organisasi/ perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, auditor memperoleh suatu pemahaman mengenai tujuan
organisasi/ perusahaan yang diaudit.
- Survei Pendahuluan, pada tahap ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan terhadap
aktifitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan
yang dapat memonitor kinerja organisasi/ perusahaan.
1
- Penelaahan Yang Lebih Rinci, pada tahap ini, auditor merumuskan dan mendesain suatu
program kerja yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut akan
mencakup penentuan teknik audit khusus yang akan dipakai.
- Pengujian Detail, pada tahap ini, kemutakhiran, kelengkapan, dan akurasi data akan
ditentukan. Secara keseluruhan, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi area yang akan
menjamin perhatian manajemen (untuk pengujian audit yang lebih terperinci).
- Pengembangan dan Penelaahan Temuan Audit, menilai kinerja operasional membutuhkan
definisi standar operasional atau kriteria penilaian. Auditor harus mempunyai pengetahuan
dan pengalaman yang cukup mengenai aktivitas yang diaudit agar dapat mengembangkan
kriteria evaluasi yang memadai.
- Pelaporan, laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan
manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya.
- Tindak Lanjut Setelah Audit, tujuan dari penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan
bahwa rekomendasi yang dimasukkan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan.
Apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan
mengapa manajemen gagal melakukannya.
2
kesepakatan dalam manajemen serta menyeleksi solusi masalah yang terbaik, yaitu
kembangkan data dan berikan bobot pada kriteria, implementasikan kriteria, kemudian
pilihlah solusi terbaik.
- Susun Rencana Tindakan, pada tahap ini, masalah telah terpecahkan walaupun baru diatas
kertas. Harus dilakukan tindakan dengan membuat rencana tindakan. Terdapat beberapa
langkah untuk membuat rencana tindakan, yaitu membagi solusi menjadi tugas berurutan,
dan menyusun rencana kemungkinan.
- Implementasi dan Evaluasi, dengan mengikuti implementasi rencana tindakan dan
mengevaluasi perkembangannya, manajemen dapat memastikan bahwa solusi telah
diterapkan. Terdapat 3 (tiga) langkah dalam membuat tahapan pemecahan masalah yang
berhasil diimplementasikan, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan rencana tindakan,
mengimplementasikan rencana kemungkinan, kemudian evaluasi hasil-hasilnya.
3
- Memperluas cara berpikir.
- Penghasilan yang lebih baik.
- Perbaikan jaminan mutu.
- Mengurangi kerja supervisi.
Setiap tahap mempunyai sasaran, target, tugas, dan hasil akhirnya sendiri yang berbeda-beda.
Karena proses rekayasa ulang harus merefleksikan kebutuhan organisasi yang spesifik, tidak ada
batas waktu untuk menyelenggarakan setiap tahapan. Kebutuhan unik dari setiap organisasi/
perusahaan yang terlibat menentukan tingkat kompleksitas, langkah kerja yang detail, dan jadwal
proyek rekayasa ulang.
Berikut adalah unsur-unsur yang dapat menentukan kesuksesan dari rekayasa ulang, yaitu:
- Berpikir secara terbuka, luas, dan berani.
4
- Memandang proses di seluruh organisasi/ perusahaan.
- Menantang semua doktrin dan proses tradisional dan menciptakan yang baru.
- Menetapkan hasil yang diinginkan.
- Menghubungkan berbagai aktifitas dalam proses yang bersamaan, bukan dalam tugas berurut,
dan pastikan setiap aktifitas dilakukan dalam tata cara yang wajar.
- Memandang setiap bagian dari organisasi/ perusahaan sebagai suatu kesatuan tunggal,
menjalankan bisnis dilakukan dengan menggabungkan semua bagian secara logis menurut
cara yang sama.
- Berdayakan karyawan untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan pelanggan dan
proses yang mereka hadapi.
- Pusatkan perhatian pada nilai yang berasal dari setiap proses, bukan pada tugas perorangan
yang membentuk proses tersebut.
- Pergunakan teknologi yang sesuai untuk memungkinkan suatu proses, harmonisasikan
pekerjaan serta tingkatkan nilai dan kinerja.
- Ambilah keputusan atas masalah-masalah yang sulit. Atasilah hal sulit tersebut.
- Ciptakan tim lintas fungsi yang terdiri dari orang-orang yang tepat dan memiliki keterampilan.
Gunakan sumber daya eksternal, misalnya konsultan bila perlu.
- Realistis terhadap kemampuan yang ada.
Daftar Pustaka:
Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama