Alat Evaluasi
Untuk menentukan kombinasi biaya promosi yang akan menghasilkan suatu laba dapat
menggunakan suatu model yang dikembangkan oleh Dr. Phillips Kotler sebagai berikut:
Z = R-C
Dimana:
R = P’ x Q
C =cxQ+F+M
Z = [(P-K)-c] Q-F-M
Dimana:
Z = Laba Sebelum Pajak
R = Penjualan
K = Potongan Harga Per Unit Produk
C = Total Biaya
c = Biaya Variabel Per Unit Produk
P’ = Harga Bersih
P = Harga Per Unit Produk
K = Potongan Harga Per Unit Produk
Q = Jumlah Unit Produk Terjual
1
F = Jumlah Biaya Tetap Per Produk
M = Jumlah Biaya Pemasaran
Cara Menganalisis
PT. X memproduksi 3 (tiga) macam barang untuk keperluan industri pembangunan jalan raya dengan
merk dan kualitas berbeda, sehingga harga pun berbeda. Pembuatan barang-barang ini pun
menggunakan mesin-mesin yang berbeda pula. Dapat diasumsikan dengan tabel sebagai berikut:
Harga jual produk yang dirinci atas harga satuan dan kuantitas produk yang terjual beberapa
periode terdahulu.
2
2016 63.180 3.095.820 205.250 5.747.000 551.000 6.612.000
2017 67.335 4.107.435 212.500 7.437.500 565.000 10.170.000
2018 70.400 5.561.600 215.500 9.913.000 570.000 12.540.000
Biaya tetap, biaya variabel, serta biaya potongan harga produk dalam beberapa periode
terdahulu.
Produk Merk X
Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel Potongan Harga
2014 160.994,4 38.220 2.940
2015 173.559 39.877,5 3.067,5
2016 188.845 41.067 3.159
2017 201.264 42.421,05 3.366,75
2018 216.902 43.648 3.520
Produk Merk Y
Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel Potongan Harga
2014 378.473 128.732,5 9.902,5
2015 395.070 131.690 10.130
2016 419.531 133.412,5 10.262,5
2017 438.812 138.125 10.625
2018 465.911 140.075 10.775
Produk Merk Z
Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel Potongan Harga
2014 403.200 341.250 26.250
2015 430.938 349.700 26.900
2016 449.616 358.150 27.550
2017 488.160 367.250 28.250
2018 526.680 370.500 28.500
(seluruh data dalam ribuan rupiah)
3
Total penjualan seluruh produk tiap tahun serta jumlah unit terjual setiap jenis produk.
Dengan menggunakan rumus awal, berikut adalah perhitungan perkiraan laba untuk tiap jenis
produk per tahun.
Hasil hitung laba tiap jenis produk tiap tahun diatas, dapat diringkas seperti tabel dibawah ini
4
Tahun Produk X Produk Y Produk Z
2014 405.360,6 782.917 770.475
2015 486.996 1.091.160 927.612
2016 636.544,3 1.201.212,3 1.430.627,3
2017 995.030,2 1.674.353 2.444.755
2018 1.484.804,3 2.374.367,3 3.101.698,3
Diketahui dari spesifik teknik, untuk tiap jenis mesin, bahwa kapasitas produksi penuh mesin A
adalah 110 unit dengan depresiasi 2 unit per tahun, mesin B adalah 70 unit dengan depresiasi 2
unit per tahun, dan mesin C adalah 30 unit dengan depresiasi 1 unit per tahun. Selama ini
pemakaian mesin belum optimal karena realisasi produksi masih dibawah standar produksi
optimalnya. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
5
Biaya Public Relations : 100/79 x 14.556,6 = 18.426,159
Biaya Promosi Penjualan : 100/79 x 54.51 = 69.006,329
Biaya Penjualan Personal : 100/79 x 59.608,3 = 75.453,586
Dengan mengacu pada cara diatas, untuk menentukan biaya promosi pada tahun 2019 untuk
produk Y adalah sebagai berikut:
Selanjutnya untuk menentukan biaya promosi pada tahun 2019 untuk produk Z adalah sebagai
berikut:
Hasil Analisis
Dari perhitungan diatas, dapat dihasilkan total biaya promosi yang dibutuhkan untuk produksi
dengan kapasitas penuh adalah:
Untuk komposisi biaya promosi tiap bauran promosinya agar mencapai kapasitas penuh adalah:
Biaya Periklanan = 6.255,2 + 6.445,6 + 5.615,5 = 18.316,4
Biaya Public Relations = 18.426,1 + 18.986,9 + 16.541,6 = 53.954,7
6
Biaya Promosi Penjualan = 69.006,3 + 71.106,5 + 61.948,8 = 202.061,7
Biaya Penjualan Personal = 75.453,5 + 77.750 + 67.736,7 = 220.940,3
Evaluasi
Berdasarkan data dan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa selama ini kapasitas produksi
belum optimal. Untuk mengoptimalkan laba, berarti kapasitas mesin pun harus dioptimalkan.
Dengan kapasitas mesin yang optimal, dampaknya adalah kenaikan biaya termasuk didalamnya
biaya promosi. Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dari mesin-mesin perlu dipertimbangkan
banyak aspek, seperti kemampuan penyerapan pasar atas produk, dukungan sumber daya, dan
dana. Jika hal-hal tersebut tidak bermasalah, maka aplikasi mengenai laba optimal ini dapat
direkomendasikan untuk diimplementasikan.
Daftar Pustaka:
Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama