Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sistem Pengenalan Manajemen Kinerja SDM Teori Mengenai SDM Dan


Organisasi
Pengertian Manajemen Kinerja dan Pengelolaan Kinerja SDM
Setiap organisasi dan perusahaan pasti mempunyai tujuan dan targetnya masing-
masing yang digerakkan oleh para karyawan di perusahaan tersebut. Agar tujuan
dapat tercapai secara maksimal, maka membutuhkan manajemen kinerja. Mungkin
istilah ini terdengar asing bagi orang awam. Namun, bagi karyawan di sebuah
perusahaan tentu paham jika divisi ini memiliki peran yang sangat krusial.
Pengertian Manajemen Kinerja
Secara umum, manajemen kinerja merupakan suatu upaya komunikasi yang
dilakukan secara berkelanjutan antara karyawan dengan atasannya dengan tujuan
untuk mencapai tujuan utama sebuah perusahaan. Kehadiran manajemen ini memang
sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan karena dapat membantu menyelaraskan
karyawan dengan sumber daya lainnya supaya tujuan perusahaan tercapai dengan
maksimal.
Manajemen kinerja ini terdiri dari berbagai komponen antara lain sebagai berikut.
• Pembuatan deskripsi kerja yang jelas dan disesuaikan dengan perencanaan
perekrutan karyawan.
• Memilih calon karyawan yang memenuhi persyaratan untuk bisa melakukan
wawancara.
• Melakukan sesi wawancara kepada seluruh calon karyawan sebagai salah satu
tahap seleksi agar bisa masuk ke tahap selanjutnya.
• Menanyakan calon karyawan terhadap kesediaan dan kemampuannya untuk
meraih tujuan serta memenuhi deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
• Melakukan seleksi kepada calon karyawan melalui berbagai proses yang sesuai
dengan budaya perusahaan.
• Menawarkan pekerjaan kepada calon karyawan yang telah terpilih termasuk hal-
hal yang berkaitan dengan kelebihan perusahaan, seperti fasilitas, tunjangan,
gaji, dan lain-lain.
• Menyambut karyawan baru yang telah terpilih, menunjuk mentor karyawan,
melakukan tahap orientasi, dan juga memperkenalkan budaya perusahaan kepada
karyawan terpilih.
• Memberi pelatihan untuk karyawan.
• Membuat standar kinerja yang dapat diukur oleh karyawan terpilih.
• Rutin melakukan diskusi terkait pengembangan kinerja dengan karyawan.
• Memberi pembinaan dan juga timbal balik untuk karyawan.
• Memberi pelatihan untuk karyawan.
• Menawarkan promosi ataupun pengembangan karier, termasuk di dalamnya
pergeseran posisi, transfer karyawan, dan lain sebagainya.
Apabila ada karyawan yang resign, maka perusahaan wajib melakukan
evaluasi serta mencari tahu penyebabnya.
Siklus Manajemen Kinerja
Setidaknya terdapat empat siklus manajemen kinerja yang perlu diikuti secara
berkelanjutan. Berikut ini adalah penjelasan terkait keempat siklus manajemen
kinerja tersebut.
1. Perencanaan
Pada tahap ini, pihak manajemen dan juga direktur perusahaan akan melakukan
diskusi terkait dengan tujuan dan hal-hal yang ingin diraih oleh perusahaan, baik
dalam jangka waktu tertentu maupun secara keseluruhan. Hal ini menjadi tahapan
yang sangat penting dilakukan karena setiap karyawan memiliki panduan dalam
merancang tujuan secara mendetail.
Adapun tujuan tersebut tidak harus tentang strategi bisnis, tetapi juga bisa tentang
indikator pencapaian terhadap performa karyawan dalam tim, seperti target, tugas,
tindakan, pengembangan, dan lain sebagainya. Biasanya tujuan ini menggunakan
metode SMART atau specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound.
Pada tahap ini, perusahaan juga dapat melakukan perencanaan untuk pengembangan
karyawan.
• Monitoring
Umumnya monitoring akan dilakukan setahun sekali. Pada siklus ini, manajer
diwajibkan untuk melakukan berbagai macam cara agar dapat memastikan jika tujuan
yang sudah direncanakan dapat diraih. Apabila ditemukan masalah pada karyawan,
maka manajer harus bisa membantu karyawan dalam menyelesaikan masalahnya.
Pada tahapan ini, bisa jadi akan muncul tujuan baru yang ditetapkan sehingga kerap
kali terjadi perusahan dalam sebuah perusahaan.
• Reviewing
Siklus yang ketiga adalah reviewing atau pengkajian dua arah. Biasanya tahap ini
dilakukan pada akhir tahun, dimana pihak manajemen dan juga karyawan akan
melakukan diskusi apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan sejak awal bisa tercapai
dengan baik. Reviewing menjadi tahapan yang penting karena nantinya pihak
manajer dapat melakukan kolaborasi dengan karyawan. Melibatkan pekerja juga
dapat membuat karyawan merasa terpacu untuk memberikan kontribusi dan kinerja
yang maksimal untuk perusahaan tersebut.
• Penghargaan
Tahap yang terakhir ini tidak boleh diabaikan oleh perusahaan karena penghargaan
merupakan siklus yang penting untuk meningkatkan semangat para karyawan.
Apabila karyawan tidak mendapatkan cukup perhargaan, maka hal ini akan
berpengaruh terhadap kinerja mereka sehingga besar kemungkinannya akan mencari
pekerjaan lain. Adapun berbagai bentuk penghargaan yang bisa diberikan perusahaan
kepada karyawan antara lain adalah promosi jabatan, peningkatan gaji, pemberian
bonus, proyek tambahan, peningkatan jatah cuti, dan lain sebagainya.
Tujuan Manajemen Kinerja
Pada dasarnya setiap divisi dalam suatu perusahaan pasti memiliki tujuannya masing-
masing. Begitu pula dengan manajemen kinerja yang memiliki beberapa tujuan
umum antara lain sebagai berikut.
a. Tujuan Strategik
Tujuan strategic adalah untuk mengaitkan kegiatan pegawai dengan tujuan organisasi.
Pelaksanaan strategi perlu mendefinisikan berbagai aspek yang harus dicapai, seperti
perilaku, karakteristik karyawan, dan juga mengembangkan pengukuran terhadap
kinerja pegawai.
• Tujuan Administratif
Menggunakan informasi yang dimiliki manajemen kinerja, terutama pada evaluasi
kinerja dengan tujuan untuk kepentingan keputusan administratif, promosi,
penggajian, dan juga pemberhentian pegawai.
• Tujuan Pengembangan
Dapat mengembangkan kapasitas karyawan yang meraih keberhasilan di bidangnya,
pemberian training bagi karyawan yang kinerjanya kurang baik, hingga melakukan
penempatan yang lebih cocok.
Selain ketiga tujuan tersebut, manajemen kinerja juga memiliki berbagai tujuan
khusus lainnya, yakni.
• Mendapat peningkatan kinerja yang sustainable
• Meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan
• Memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan kemampuan mereka
• Meningkatkan kepuasan kerja dan pencapaian potensi pribadi yang
bermanfaat bagi pihak individu dan juga organisasi.
• Daya dongkrak dengan tujuan membawa perubahan yang lebih sesuai dengan
orientasi kinerja.
• Mengembangkan hubungan yang lebih terbuka secara konstruktif antara
individu dengan organisasi secara berkesinambungan.
• Menyediakan kerangka kerja untuk kesepakatan sasaran kerja.
• Memberi perhatian secara fokus pada atribut dan juga kompetensi yang
dibutuhkan.
• Manajer dan karyawan harus membuat kesepakatan yang berkaitan dengan
rencana pengembangan.

Manfaat Manajemen Kinerja


Mengelola kinerja para karyawan maupun sistem dan juga menyelaraskan tujuan
mereka dengan memfasilitasi penyampaian secara efektif dari tujuan strategis serta
operasional. Beberapa pendukung memberi pendapat bahwa terdapat korelasi yang
jelas antara penggunaan program manajemen kinerja dan juga peningkatan hasil
bisnis serta organisasi.
Di sektor publik, efek dari adanya sistem manajemen kinerja ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan karakteristik sistem dan konteks yang diimplementasikan untuk
bermain peran penting bagi keberhasilan atau kegagalan manajemen kinerja. Oleh
karena itulah, manajemen ini sangat penting demi keberlangsungan dan keberhasilan
suatu perusahaan.

Pengertian Perilaku organisasi secara Umum


Perilaku organisasi adalah Suatu faktor yang mempengaruhi bagaimana orang
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok berperilaku dalam organisasi
serta pengaruhnya terhadap struktur dan sistem organisasi.
Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Para Ahli
Robbins and Judge
Robbins and Judge Berpendapat bahwa perilaku organisasi adalah sebagai suatu
bidang studi yang menginvestigasi dampak individu, kelompok, maupun struktur
pada perilaku dalam organisasi dengan maksud mengaplikasikan pengetahuan
tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi..
Ratmawati dan Herachwati
Ada dua hal fokus perilaku organisasi yaitu tindakan (actions) dan sikap (attitudes)
dari orang orang dalam organisasi .

Mereka mengemukakan bahwa Perilaku organisasi sebagai ilmu pengetahuan yang


dipelajari guna menyelesaikan berbagai masalah perilaku manusia dalam organisasi,
menawarkan tantangan untuk memahami berbagai kompleksitas organisasi. Hal ini
sangat mendukung pemahaman bahwa banyak persoalan organisasi mempunyai
berbagai sebab, sehingga pendekatan penyelesaian persoalan organisasi mengacu
pada kondisi dan situasi manusia dalam organisasi yang bersangkutan.
George & Jones
George & Jones menyatakan perilaku organisasi adalah sebagai suatu studi tentang
berbagai faktor yang mempengaruhi tindakan (act) individu dan kelompok dalam
organisasi serta bagaimana organisasi mengelola lingkungannya.
Definisi Organisasi Secara umum dan Menurut Para Ahli
Dalam hal ini George & Jones, sebagaimana juga Robbins and Judge (2013) maupun
Gordon (2002), memberi gambaran bahwa studi tentang perilaku organisasi ini
menyediakan serangkaian alat yaitu konsep-konsep dan teori-teori yang dapat
membantu orang memahami, menganalisis, dan menjelaskan perilaku dalam
organisasi
Kesimpulan:
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perilaku organisasi sangat fokus pada
“Human Side of Management” sehingga pendekatan bidang ini dalam manajemen
adalah pendekatan keperilakuan (Behavioral approach to management). Pengetahuan
yang diperoleh dengan mempelajari perilaku organisasi ini dapat membantu manajer
mengidentifikasi problem, menentukan bagaimana cara koreksinya, dan mengetahui
bahwa perubahanperubahan akan membuat suatu perbedaan, yakni dengan
mengunakan pendekatan keperilakuan.

Anda mungkin juga menyukai