Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL WAWANCARA

PEDAGANG BAKSO KELILING

WAHYU ROMANINGSIH
NIM : 1901010054

UNIVERSITAS BINA INSAN (UNIVBI)


LUBUKLINGGAU

Jln. Jendral Besar HM, Sueharto KM 13 Kelurahan Lubuk Kupang


Kecamatan Lubuklinggau Selatan 1 Kota Lubuklinggau Provinsi
Sumatera Selatan

TAHUN 2021

i
PEDANG BAKSO KELILING

WAHYU ROMANINGSIH
NIM : 1901010054

ABSTRAK

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah berapakah pendapatan


pedagang bakso keliling, faktor–faktor apa yang mempengaruhi produktivitas
pedagang bakso keliling dan berapa besar produktivitas pedagang bakso
keliling dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Siulak.
Dimana tujuannya untuk mengetahui besarnya pendapatan pedagang bakso
keliling serta faktor yang mempengaruhi produktivitasnya, dan seberapa besar
produktivitas pedagang bakso keliling dalam meningkatkan pendapatan
keluarga di Kecamatan Siulak. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kuantitatif, untuk memperoleh data-data yang di perlukan
dilakukan melalui dua cara yakni Penelitian Keperpustakaan dan Penelitian
Lapangan (survey dan wawancara). Di dalam penelitian ini, penulis
menggunakan sistem penarikan sampel jenuh, dimana semua populasi dijadikan
sampel, jumlah populasi adalah semua pedagang bakso keliling di Kecamatan
Siulak yang berjumlah 12 pedagang bakso dan jumlah sampel juga sebanyak 12
pedagang bakso. Temuan penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pandapatan
pedagang bakso keliling di Kecamatan Siulak sebanyak Rp. 60.417 perhari atau
Rp 1.812.510 perbulan. Dan sebanyak 89,4% pendapatan pedagang bakso
dipengaruhi tiga variabel yakni harga, pelayanan, dan tempat berjualan,
sedangkan 10,6% lainnya disebabkan oleh faktor lain. Pedagang bakso
memperoleh keuntungan karena produktivitasnya lebih dari 1 yaitu 1,29. Kata
Kunci : Pendapatan Keluarga

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala
nikmat nya, shalawat serta salam tak lupa dilimpah curahkan juga kepada
junjungan kita, yakni Nabi Muhammad SAW.
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah dengan judul “Pedagang Bakso Keliling”. Tujuan dari
penulisan karya tulis ini adalah sebagai bahan untuk penilaian sekaligus sebagai
salah satu persyaratan untuk memenuhi kelulusan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah kali ini telah melibatkan banyak
pihak yang sangat membantu. Dukungan dan bimbingan dari semua pihak
sangat membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini. Untuk itu pada
kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Akhir kata, besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini akan
memberikan banyak manfaat bagi para pembacanya. Penulis menyadari bahwa
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan juga memiliki
kekurangan. Oleh karenanya, penulis masih sangat membutuhkan kritik dan
saran yang membangun guna menghasilkan Karya Tulis Ilmiah yang lebih baik
lagi kedepannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Lubuklinggau, 24 April 2021

iii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
BAB. I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB. II TUJUAN DAN SASARAN .......................................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ....................................................... 6
BAB IV KELUARAN YANG DICAPAI................................................... 11
BAB V MANFAAT YANG DIPEROLEH ................................................ 14
BAB VI FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA........................ 15
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 18
SUMBER REFERENSI .............................................................................. 20

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bahan baku................................................................................ 12


Tabel 2. Bahan Tambahan....................................................................... 11

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alat Membuat bakso.............................................................. 11


Gambar 2. Bahan Membuat bakso.......................................................... 11
Gambar 3. Proses Produksi..................................................................... 12

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti ingin menjadi Bos di bisnis atau usaha-nya
sendiri.Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin
menjadi orang gajian.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan
membuat sebuah cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan
daya kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat membutuhkan keberanian yang luar
biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang mampu meng-gelontorkan sejumlah
dana demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang
sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu,
bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk
dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai
sekarang. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya sebuah tempat makan berbasis
one stop for bakso.
Bakso adalah makanan khas Indonesia sekaligus sebagai makanan favorit
masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat mulai dari kalangan menengah atas
hingga menengah bawah menyukai makanan khas yang umumnya terbuat dari
daging dan berbentuk bulat. Dalam penyajiannya, bakso biasanya disajikan dalam
keadaan panas-panas dan rasa yang sangat pedas bagi yang hobi makanan pedas.
Makanan bakso sangat populer sekali di kalangan masyarakat, bahkan dapat
dengan mudah ditemukan untuk dinikmati dari mulai gerobak dorong yang ada di
pinggir jalan hingga mall-mall besar.
Penyajian bakso juga sangat bervariasi untuk menarik minat konsumen.
Sekarang usaha bakso keliling sudah ada yang menerapkan sistem waralaba.
Bakso yang awalnya merupakan makanan “jalanan”, sekarang mulai disajikan
dengan gaya resto. Berkembangnya usaha bakso ini menunjukkan bahwa bakso
sangat banyak penggemarnya, melihat peluang yang begitu besar dan persaingan

1
yang semakin ketat, mencari ide yang kreatif sangat diperlukan. oleh karena itu
bakso cumi dibuat sebagai inovasi dari bakso yang sudah ada dengan varian rasa
pedas berlevel dengan perbedaan dalam hal penyajiannya. Bakso cumi tidak
menggunakan tambahan sayur atau bumbu sebagai pelengkap agar berbeda
dengan bakso lainnya dengan rasa yang lebih unik, kemasannya praktis dan
harganya terjangkau.
Pada tahun 2000 Bang Maman kreatif membuka usaha sendiri. Dia
membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha bakso yang
dirintisnya telah berkembang selain membuka peluang usaha dirumahnya ia juga
mempunyai cabang yang tidak jauh dari rumahnya didaerah kampong Japat dan
Pademangan. Ia mampu menghidupi keluarga berserta 6 orang karyawannya.
Juni 2005, dengan pesangon Rp 1.700.000,- yang didapatnya, ia membeli
alat – alat dan mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Setiap hari, ia bangun
pukul 2 dini hari dan membuat bakso bersama sang istri, yang kemudian ia
pasarkan .
Di tahun 2007, ayah 3 anak ini dapat membeli grobak bakso seharga Rp
1.000.000,- yang memudahkan karyawannya untuk berkeliling. Tahun 2009 Bang
Maman membeli rumah di daerah kampung japat Jakarta Utara yang ia tempati
sampai sekarang. Sambil masih tetap berjualan bakso dengan bantuan dua
pegawai ia membuka usaha dan menjual dagangannya sendiri di rumah, didaerah
kampung Japat dan Pademangan masing-masing 2 pegawai.
Rumahnya yang terletak jauh di dalam gang tidak membuat usahanya sepi.
Setiap hari orang tidak pernah berhenti mampir dan membeli bakso buatannya. Ini
karna harga yang ditawarkan Bang Maman termasuk murah, dan rasanya pun
enak. Seporsi bakso urat ia jual seharga Rp. 9.000,-. Seporsi bakso telor ia jual
seharga Rp. 8.000,-. Yang membuat baksonya ini menarik ialah sambelnya yang
diresepkan berdasarkan resep turun temurun keluarganya.
Dalam usaha ini ia magajak kakak dan sang istri untuk membantu
mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani
pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain seperti: Sate
Bakso dan Bakso Ikan.

2
Serta menyediakan aneka minuman seperti: Es Campur, Es Jeruk, Es The
Manis dan The Manis.
Saat ini Bang Maman sedang membangun sebuah ruangan di sebelah
rumahnya yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.

3
BAB. II
TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan Kegiatan
Dalam berwirausaha, analisis SWOT digunakan untuk memberikan
gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman
usaha bisnis secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan
penyususnan objektif dan strategi usaha bisnis dalam corporate planning.
Dengan melakukan hal ini, dapat diidentifikasi dimana atau kapan sumber
daya baru, ketrampilan, atau mitra baru akan dibutuhkan oleh usaha bisnis
dan juga untuk mengetahui posisi usaha bisnis dalam mencapai suatu
tujuan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
2. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda terutama
mahasiswa
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

B. Sasaran
1. Produk
Produk yang dijual adalah berupa makanan yaitu “Bakso Bang Maman”

2. Place
Tempat yang ia gunakan untuk menjalankan usahanya adalah
dirumahnya sendiri, yang berlokasi di Jl. Lodan Dalam 1C Rt. 11/08 B.
Srikaton. Selain dirumahnya ia juga mempunyai cabang didaerah Kampung
Japat dan Kecamatan Tugumulyo

3. Price
Dengan harga seporsi bakso urat adalah Rp. 9.000,-,bakso telor
adalah Rp. 8.000,-, bakso ikan Rp. 12.000,-

4
4. Promotion
System promosi yang ia lakukan adalah dengan system tatap muka
atau mulut ke mulut. Dan menggunakan spanduk disetiap warung.

5
BAB. III
METODE PELAKSANAAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam Laporan ini adalah melalui
metode eksperimen, untuk mengetahui cara berwirausaha pedagang bakso
keliling.

B. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
1. Variabel Bebas : Bakso
2. Variabel Terikat : Daging

C. Populasi Dan Sampel


1. Populasi : Bakso yang ada di daerah B. Srikaton
2. Sampel : Bakso yang ada di gerobak

D. Tempat Dan Waktu Penelitian


a. Waktu : Jum’at, 23 April 2021
b. Tempat : Kelurahan B. Srikaton

E. Pengertian Bakso
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan
pada masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging
sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat
dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso
umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening,
dicampur mie, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang
goreng dan seledri. Tetapi ada juga yang disajikan dengan bumbu kacang
sebagai pelengkapnya. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di

6
seluruh Indonesia, dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran
besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk
makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mal-mal.
Macam-macam bakso ada banyak sekali, dengan nama yang unik dan
lucu membuat konsumen penasaran dan ingin mencobanya, biasanya
pemberian nama bakso atas nama pedagang sendiri, kasta atau nama
lainnya, seperti bakso mama, bakso papa, bakso panji, bakso barokah,
bakso baqoroh dan sebagainya. Namun dalam wikipedia macam-macam
bakso ada 13 macam, yaitu:
1) Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan
kasar
2) Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi telur
ayam rebus
3) Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih sehingga dinamakan gepeng
4) Bakso ikan: bakso berbahan dasar daging ikan
5) Bakso udang: bakso berbahan dasar dari udang
6) Bakso Malang: hidangan bakso dari kota Malang, Jawa Timur, bakso ini
menggunakan tambahan seperti mie kuning, tahu, siomay, dan pangsit
goreng sebagai ciri khasnya.
7) Bakso Karimunjawa atau lebih dikenal Bakso Ikan Ekor Kuning adalah
bakso yang bahannya berasal dari Ikan Ekor Kuning.
8) Bakso Solo dan Bakso Wonogiri: hidangan bakso yang berasal dari Solo
dan Wonogiri, bentuknya lebih kecil dari bakso Malang dan tidak
selengkap bakso Malang. Tetapi bakso Solo dan Wonogiri memiliki rasa
khas sapi yang kuat. Bakso Solo dan Wonogiri terdapat campuran irisan
daging sapi atau tetelan.
9) Bakso keju: bakso resep baru berisi keju. Bagi yang menyukai keju,
bakso ini dapat dijadikan varian makanan untuk memakan keju
10) Bakso Bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar langsung
(tanpa arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu
yang hangat dan bumbu kacang. Biasanya bumbu oles sebelum dibakar

7
merupakan salah satu yang menentukan enak atau tidaknya bakso bakar.
11) Bakso kerikil : bahan daging relatif sama dengan bakso-bakso pada
umumnya, namun ukuran bakso ini lebih kecil hingga disebut bakso
kerikil.
12) Bakso Balungan: bahan dasarnya tulang
13) Bakso Unyil: bahan dasarnya daging sapi digiling tetapi ukuran
bulatannya seukuran Kelereng

F. Sejarah Bakso
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini
ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa
Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan
penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari
daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan
penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat
yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut
Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan
disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda
dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi
atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak
bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi,
berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak
disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo
yang disajikan dengan kuah melimpah
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bakso).

G. Bakso cumi
Bakso cumi adalah singkatan dari bakso cucah mingkem. Kata
“cucah” diambil dari bahasa slank anak muda yang maksudnya adalah
susah, dan kata “mingkem” adalah bahasa jawa yang artinya dalam
Bahasa Indonesia adalah “tutup mulut”. Dinamakan cucah mingkem

8
karena rasanya yang pedas sehingga membuat mulut merasa panas dan
selalu ingin terbuka sehingga sulit untuk menutup mulut. Bakso cumi
merupakan inovasi dari bakso daging biasa yang ditambahkan cabe yang
sudah dihaluskan pada bahan dasarnya. bakso umumnya disajikan dengan
kuah kaldu sapi bening, dicampur mie, bihun, taoge, tahu, terkadang
telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Dan ada juga yang disajikan
dengan bumbu kacang sebagai pelengkap saja. Dalam penyajian bakso
cumi akan berbeda dengan bakso lainnya yang menggunakan tambahan
sayur, kuah atau sambal, tetapi bakso cumi akan disajikan tanpa
tambahan apapun keran rasanya sudah pedas dengan sudah dikemas
menggunakan mika agar lebih praktis yang dapat dinikmati dimanapun
dan kapanpun. Bakso cumi tergolong masih langka dipasaran karena
rasanya yang unik, lezat dan praktis dapat membuat konsumen ingin
mencobanya.

H. Cara Membuat Bakso Cumi


Cara membuat bakso cumi sama halnya membuat bakso lainnya,
yang membedakan adalah pada bahan dasarnya ditambahkan cabe yang
sudah di haluskan. Untuk membuat varian rasa berlevel, maka harus
dibedakan pula dalam pemberian cabenya, pada rasa original atau level 1
tidak menggunakan cabe, pada level selanjutnya di tambahkan cabe
sesuai dengan tingkat levelnya, perbandingan pemberian cabe pada
levelnya adalah 50 gr. Adapun cara membuat bakso yang dikutip dari
salah satu blog pengusaha bakso
(http://wiprads.blogspot.com/2013/11/cara-membuat-bakso.html) adalah
sebagai berikut:
Bahan dasar bakso cumi level 2:
1. 1/2 Kg daging sapi yang sudah digiling.
2. 100 gram tepung kanji.
3. 50 gram es batu.
4. 1/4 kg bawang putih yang dihaluskan.

9
5. 1 butir telur ayam.
6. 1 sendok teh lada putih bubuk.
7. 100 gr cabe
Cara membuat:
1) Langkah pertamanya yaitu dengan mencampur es batu, daging sapi
giling, telur, dan bumbunya. Kemudian haluskan dengan blender/food
processor/mixer.
2) Haluskan cabe menggunakan uleg an
3) Sembari mencampur tadi, tambahkan pula tepung kanji dan cabai yang
sudah dihaluskan sedikit demi sedikit sambil mengaduk campuran
hingga rata. Setelah rata, tuang bahan pentol tersebut ke dalam baskom.
4) Selanjutnya bentuk adonan pentol sesuai dengan ukuran yang di
inginkan. Pentol yang sudah di bentuk di rebus kedalam air yang sudah
mendidih. Masukan sesuai dengan kapasitas air, angkat pentol yang
sudah terapung, yang terapung merupakan pentol yang sudah masak.
5) Diamkan bakso hingga dingin, bakso siap di hidangkan atau dikemas.

10
BAB. IV
KELUARAN YANG DICAPAI

Gambar 1. Alat Membuat Bakso

11
Gambar 2. Bahan Membuat Bakso

Gambar 3 Proses Produksi

A. Analisis keuangan
Dalam penjualan bakso cumi ditargetkan dalam sehari membuat
30 kemasan yang berisi 3 buah, jadi pembuatan @hari = 90 buah
Harga penjualan @buah = Rp. 2.000,00.
Jadi pendapatan setiap harinya 90 X Rp. 2.000 = Rp. 180.000
Tabel 1. Bahan Baku
N Bahan baku Volum Harga Tota

12
o e satuan l
harg
a
1 Daging sapi 1 kg 100.0 100.
segar 00 000
2 Tepung kanji 100 gr 1.500 1.50
0
3 Bawang putih ¼ kg 20.00 5.00
0 0
4 Cabe 50 gr 40.00 2.50
0 0
5 Lada halus 2 1.000 2.00
sachet sachet 0
6 Telur 2 butir 1.500 3.00
0
7 Garam 2 sdm 1.500 5.00
TOTAL 114.
500

Tabel Bahan tambahan


N Nama Volum Harga Tota
o barang e Satua l
n Har
ga
1 mika plastik 50 buah 100 5000
2 Staples 1 8000 8000
3 Isi staples 1 4000 4000
TOTAL 17.0
00

3. Modal Investasi
Untuk peralatan/modal investasi sementara menggunakan alat-alat
pribadi.

4. Total pendapatan

13
Adapun total pendapatan @hari adalah:
Bahan baku + bahan tambahan = Rp. 114.500 + Rp. 17.000
= Rp. 131.500
Jadi, Rp. 180.000 – Rp. 131.500 = Rp. 48.500

BAB V
MANFAAT YANG DIPEROLEH

A. Manfaat
Usaha kuliner sangat menjanjikan karena dalam kegiatan sehari-hari
tidak dapat terlepas dari kebutuhan makan.usaha ini memberikan
kemudahan untuk pelanggan dengan harga yang terjangkau dan
mendapatkan kualitas produk yang terjamin dan terjaga kehigenisannya.
Dalam peluang usaha ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang
dengan baik kedepannya. Keuntungan yang diperoleh bisa dijadikan sebagai
pengalaman dalam berbisnis. Juga menjadikan bekal untuk menjalankan
bisnis yang lebih besar lagi. Disamping itu, jika usaha ini terus mengalami
perkembangan maka lapangan pekerjaan pun akan semakin bertambah, bisa
membuka lowongan pekerjaan yang lebih luas.
Tujuan dari usaha ini yaitu untuk mendapatkan keuntungan,
menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia kewirausahaan,

14
memupuk rasa percaya diri dan semangat dalam berwirausaha di kalangan
masyarakat serta mewujudkan mimpi keluarga untuk mendirikan usaha
kuliner.
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
a. Sebagai informasi kepada para pembaca tentang berwirausaha
b. Mencari alternatif makanan baru yang dapat dinikmati oleh semua
orang berbahan daging

BAB VI
FAKTOR PENGHAMBAR/KENDALA

A. Strengths | Kekuatan
 Warga sekitar menyukai makanan berkuah
 Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi
 Kurangnya tempat nongkrong anak mudah
 Harga merakyat
 Konsep anak muda
 Menggunakan konsep lesehan
 Mudah di akses
 Memiliki website dan forum pribadi
 Mengutamakan Brand
 Bebas bahan pengawet
Hal yang dilakukan setelah analisis

15
 Mengutamakan bebas bahan pengawet
 Mengelola dengan baik website dan forum
 Menonjolkan konsep anak muda
 Mempertahankan harga merakyat

B. Weakness | Kelemahan
 Banyak Pesaing
 Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang
 Modal untuk memulai usaha masih kurang
 Modal besar
 Masih belum ada Brand
Hal yang dilakukan setelah analisis
 Menjadikan pesaing sebagai motivasi
 Meminimalisir biaya / modal
 Membuat brand yang unik

C. Opportunities | Kesempatan
 Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar
untuk menguasai pasar.
 Belum banyak tempat makan Sederhana yang memasang Wifi
 Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari
tempat yang memiliki akses Wifi
 Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda untuk berkumpul
bersama teman2.
 Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar
Hal yang dilakukan setelah analisis
 Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar
 Memasang dan merawat Wifi
 Mempertahankan konsep yang inovatif

D. Threats | Ancaman

16
 Wifi terkadang memiliki gangguan
 Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga bakso juga semakin
mahal
 Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah kita buat.
Hal yang dilakukan setelah analisis
 Merawat Wifi dan menyiapkan tekhniksi yang siap dihubungi 24 jam
 Mengusahkan mempertahankan harga
 Mempertahankan pengunjung dengan inovasi baru.

E. Rencana dan Langkah Strategis


Pada tahun 2000 Bang Maman kreatif membuka usaha sendiri. Dia
membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha bakso
yang dirintisnya telah berkembang dan mempunyai cabang didaerah Japat
dan Pademangan. Dan ia mampu menghidupi keluarganya.
Sejak itulah ia melakukan bebagai terobosan, salah satunya ia
mendapatkan ide untuk membuat usaha bakso, yang membedakannya
adalah dari sambalnya, yaitu sambal yang dibuat berdasarkan resep turun-
temurun keluarganya.
Dalam usaha ini ia mengajak kakak dan sang istri untuk membantu
mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani
pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain
seperti: Sate Bakso dan Bakso Ikan. Serta menyediakan aneka minuman
seperti: Es Jeruk, EsTeh, Es Campur dan The Manis.
Saat ini Bang Maman sedang membangun sebuah ruangan di
sebelah rumahnya yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan
usahanya.

17
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
a. Bakso atau baso adalah bola daging. Bakso umumnya dibuat dari
campuran daging sapi dan tepung, tetapi ada juga baso yang terbuat dari
daging ayam atau ikan. Bakso merupakan salah satu makanan yang
populer di Indonesia. Harganya relatif mudah dijangkau oleh berbagai
kalangan. Dari kelas menengah kebawah hingga kelas menengah keatas.
Bakso cumi merupakan salah satu makanan inovasi dari bakso yang
akan dikemas dengan unik dan praktis dengan memberikan varian rasa
pedas yang berlevel 1 hingga level 10. Tampilan dan varian rasa
menjadikan bakso cumi berbeda dengan bakso lainnya, sehingga akan
menarik minak masyarakat untuk segera ingin mencobanya.

18
b. cara mempromosikan bakso cumi adalah dilakukan melalui pendekatan
dari mulut ke mulut pada teman, saudara dengan memberikan sedikit
produk sebagai taster untuk mengetahui selera masyarakat dan untuk
meminta saran guna memperbaiki produk menjadi lebih baik lagi.
c. Cara mengembangkan usaha bakso cumi agar mendapat keuntungan
yang lebih besar adalah menentukan harga dan lokasi penjualan, harus
strategis yang banyak dan sering di kunjungi oleh masyarakat.

B. Saran
a. Pengusaha
Tahap awal untuk membuka usaha bakso adalah memilih jenis
bakso yang akan di jual. Mengingat usaha bakso sangat banyak dan
persaingan semakin ketat, kreativitas dan keuletan sangat diperlukan.
Jadi, membuat ketika membuat usaha hendaklah membuat sesuatu yang
unik dan masih langka bahkan belum ada di pasaran masyarakat. Dengan
begitu akan menarik minat konsumen dan memberikan peluang bagi
untuk mengembangkan usahanya.

2. Pengembangan usaha
Ketika bahan dasar bakso semua naik, sebagai alternatifnya dapat
di ganti dengan daging ayam, ikan atau yang lainnya dan rasa pedas dapat
diganti dengan memebrikan lada yang lebih banyak sebagai pengganti
cabe agar usaha yang dikembangkan tidak berhenti begitu saja. Dan dapat
memberikan sebuah inovasi baru dengan menambahkan berbagai sayuran
pada bahan dasarnya, menambahkan kuah dan sambal dalam
penyajiannya atau bentuk bakso agar menjadi lebih bervariasi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Yuyun. A (2007) Panduan wirausaha aneka membuat bakso. Surabaya :


Agromedia Pustaka
November http://wiprads.blogspot.com/2013/11/cara-membuat-bakso.html
diunduh pada tanggal 24 April 2021 pukul 10.15 WIB
http://saung-kangmuhri.blogspot.com/2013/09 diunduh pada tanggal 24 April
2021 pukul 10.49 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakso diunduh pada tanggal 24 April 2021 pukul
14.35 WIB

20
21

Anda mungkin juga menyukai