Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Siklus PDCA untuk Meningkatkan Kualitas

A. Definisi
PDCA adalah singkatan dari Plan, Do, Check, and Action yang merupakan
metode manajemen untuk menyelesaikan masalah. Model manajemen yang awalnya
dicetuskan oleh Walter Shewhart ini kemudian dikembangkan oleh Dr. William
Edwards Deming. Metode PDCA sangat dibutuhkan oleh berbagai bisnis untuk
membuat operasional perusahaan lebih efisien, mengurangi biaya, meningkatkan
keuntungan, hingga meningkatkan kepuasan pelanggan. Biasanya, siklus PDCA
banyak digunakan di perusahaan manufaktur, perusahaan manajemen, dan lain-lain.
Karena siklus ini dilakukan secara berulang, maka dapat digunakan para perusahaan
untuk keluar dari stagnasi dan bisa membuat sistem di perusahaan menjadi lebih
baik. Perusahaan sering kali menggunakan metode PDCA untuk meningkatkan
proses internal dan eksternal dengan meminimalkan kesalahan dan memaksimalkan
hasil.

B. Tahapan
Siklus PDCA terbagi menjadi empat tahapan yang saling berkaitan yaitu:
 Plan
Plan merupakan tahap perencanaan yang dilakukan dengan mengenali dan
memahami masalah. Dalam hal ini, dapat dilakukan dengan teknik 5 W, yang
terdiri dari what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), dan why
(mengapa). Selanjutnya, dilengkapi dengan teknik root cause analysis.
Namun, hal yang terpenting adalah tahapan ini harus mencerminkan misi
dan nilai-nilai organisasi. Selain itu, tahap perencanaan juga harus memetakan
tujuan proyek dan menunjukkan cara terbaik untuk mencapainya dengan jelas.
Dengan begitu, kamu bisa menghasilkan dan menyaring ide-ide, serta
mengembangkan rencana implementasi yang kuat.
 Do
Do adalah langkah di mana rencana dijalankan. Karena setiap rencana
dibuat berdasarkan suatu alasan, jadi perlu dijalankan sesuai dengan rencana.
Tahap ini dapat dipecah menjadi 3 sub-segmen, yakni pelatihan semua personel
yang terlibat dalam proyek, proses aktual dalam melakukan pekerjaan, dan
merekam wawasan, atau data, untuk evaluasi di masa mendatang. Selain itu,
penting juga untuk menerapkan standarisasi agar semua orang yang terlibat
dalam prosesnya benar-benar memahami tugas dan melakukannya sesuai
tanggung jawab mereka.
 Check
Check adalah tahap pemeriksaan yang termasuk dalam siklus PDCA.
Biasanya, harus ada 2 macam pemeriksaan di seluruh proyek. Pertama,
pemeriksaan di samping implementasi memastikan tujuan proyek terpenuhi.
Kedua, tinjauan yang lebih komprehensif dari proyek yang dilakukan setelah
selesai membahas keberhasilan dan kegagalan, sehingga penyesuaian di masa
depan dapat dilakukan. Jadi, jika pada tahap pemeriksaan ini tidak mencapai
keberhasilan yang diinginkan, maka siklusnya kembali pada tahap perencanaan
dan pengerjaan hingga benar-benar sukses. Barulah boleh dilanjutkan ke tahap
berikutnya. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan proses Do dan Check
secara berulang kali hingga hasilnya benar-benar sempurna
 Act
Action merupakan langkah terakhir dalam siklus PDCA. Tahap ini
dilakukan dengan cara mengambil tindakan korektif setelah kesalahan masa lalu
telah dapat diidentifikasi dan diselesaikan. Meski ini merupakan tahap akhir,
siklus PDCA akan dilakukan terus-menerus secara berulang dan berkelanjutan.
Dalam hal pengulangan siklusnya, perusahaan dianjurkan untuk terus
melakukan perbaikan. Jika semua tahap dalam siklus telah berhasil dilalui,
hasilnya dapat dikembangkan menjadi standar baru dalam operasional
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai