MANAJEMEN
PDCA - PT. TOBA PULP LESTARI.Tbk (INRU)
DISUSUN OLEH:
PERBANAS
JAKARTA
2018
PDCA PT. TOBA PULP LESTARI TBK (INRU)
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Rencanakan, Kerjakan,
Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang
umum digunakan dalam pengendalian kualitas. PDCA dikenal sebagai “siklus Shewhart”,
karena pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart beberapa puluh tahun yang lalu.
Namun dalam perkembangannya, metodologi analisis PDCA lebih sering disebut “siklus
Deming”. Hal ini karena Deming adalah orang yang mempopulerkan penggunaannya dan
memperluas penerapannya. Namun, Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus
Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian
kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do,
Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.Dengan nama apa pun itu disebut,
PDCA adalah alat yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa
berhenti.
Kaizen berasal dari bahasa Jepang Kai yang berarti perubahan dan Zen yang berarti
baik, jadi arti dari kaizen adalah perubahan kearah yang lebih baik. Kaizen juga dapat
diartikan sebagai perbaikan yang berkelanjutan, karena awal mula konsep kaizen adalah
mengadopsi konsep PDCA (plan-do-checkaction) yang diperkenalkan oleh Edward Deming
pertama kali pada tahun 1950 (Rother, [2]). Terdapat delapan langkah dalam melakukan
kaizen yang dikelompokkan ke dalam PDCA. Langkah pertama hingga kelima yang termasuk
dalam tahap plan yaitu, clarify the problem, breakdown the problem, target setting root cause
analysis, dan develop countermeasures. Langkah keenam pada tahap do, yaitu see
countermeasures. Langkah ketujuh dalam tahap check, yaitu monitor result & processes.
Langkah kedelapan pada tahap action, yaitu standardise sucessful processes
Kualitas saat ini sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional dimana
kualitas hanya dipahami sebagai pemenuhan terhadap suatu persyaratan, melainkan dikaitkan
sebagai suatu produk atau hasil yang dapat memuaskan konsumen dan memajukan suatu
organisasi atau perusahaan. Ketika suatu organisasi atau perusahaan dibangun, berbagai
tahapan atau proses harus dilalui, seperti perencanaan (planning), pelaksanaan/ kerjakan (do),
pengontrolan, pengawasan, tidak luput dari sebuah penjagaan kualitas agar dapat
menghasilkan output yang optimal. Tahapan dalam penjagaan sebuah kualitas agar tetap
berada pada standar yang telah ditetapkan, menjadi sebuah penekanan terpenting dalam
keberlangsungan hidup sebuah organisasi/ perusahaan. Tahapan tersebut diantaranya adalah :
perencanaan dimana diperlukan sebuah prosedur perencanaan kualitas, tahap pelaksanaan
diperlukan sebuah jaminan kualitas, tahap evaluasi diperlukan sebuah pengontrolan terhadap
kualitas, dan tahap penjagaan serta pengembangan mutu. Untuk menciptakan sebuah produk
yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen, tidak harus mengeluarkan biaya yang
lebih besar. Maka dari itu, diperlukan sebuah program peningkatan kualitas yang baik, yaitu
misalnya dengan menerapkan program PDCA (Plan, Do, Check, Act).
Manfaat PDCA
Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit
organisasi;
Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi;
Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang
runtun dan sistematis;
Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja;
Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
Proses PDCA
Di dalam ilmu manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan di tempat
kerja kita yaitu menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah.
Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian
dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. Secara ringkas, Proses PDCA
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. P (Plan = Rencanakan) PT. Toba Pulp Lestari
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari
tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk
memecahkan masalah ini. Tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain: mengidentifikasi
pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk memberikan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi. Kemudian mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang akan
dilakukan. Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu (pilih salah satu permasalahan
yang akan diselesaikan terlebih dahulu). Identifikasikanlah akar penyebab masalah.
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi.
Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang perbaikan dan/ atau identifikasi terhadap
cara-cara mencapai peningkatan dan perbaikan.Terakhir mencari dan memilih penyelesaian
masalah.
Keuangan Perseroan tahun 2017 lebih baik dari tahun 2016. Pada tahun 2017,
Perseroan merencanakan merevitalisasi pabrik agar lebih ramah lingkungan dan hemat
energi. Proyek revitalisasi pabrik yang diantaranya melakukan perbaikan dan penggantian
mesin-mesin dengan teknologi terbaru dapat memperbaiki kualitas lingkungan menjadi lebih
ramah termasuk efisiensi biaya operasional serta mengurangi bau. Selain itu, sistem
pengendalian pabrik akan dijalankan secara otomatis untuk memastikan mesin-mesin dapat
berjalan dengan prima dan mengurangi kemungkinan “shutdown” (penghentian mesin) serta
memastikan efisien dalam perawatan dan konsumsi air. Proyek revitalisasi ini akan
memperkerjakan lebih dari 1.000 orang baik pekerja langsung maupun tidak langsung dan
proyek ini diprediksi akan selesai dan dapat beroperasi pada kuartal pertama tahun 2019.
Pada tahun 2017, Perseroan memproduksi total 182.292 ton pulp. Pulp Perseroan
diekspor ke China, India, Thailand dan Bangladesh dan kami melanjutkan usaha terbaik
untuk mencari pelanggan pulp kami dengan harga bersaing. Perseroan telah memulai
GENBA setiap hari di setiap bagian untuk memperbaiki pabrik lama dan meningkatkan
ketersediaan dan efisiensi. Kami telah mencapai penghematan USD 3,5 juta melalui
pendekatan Kaizen dan JDI. Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa Manajemen
menyetujui CAPEX proyek baru untuk memperbaiki Smell, Eniviromental Emmissions, Pulp
Quality, Pulp Yield dan mengurangi konsumsi bahan baku dan kimia. Proyek-proyek ini akan
mulai pada tahun 2018 dan berakhir pada kuartal pertama tahun 2019. Proyek baru kami akan
memenuhi komitmen kami terhadap filosofi 5C dan QPC. 5C berarti Baik untuk Komunitas,
Baik untuk Negara, Baik untuk Iklim, Baik untuk Pelanggan dan Baik untuk Perusahaan.
Proyek-proyek ini terutama berfokus pada pengurangan bau di daerah sekitarnya dan
mengurus QPC (Quality, Productivity, Cost) yang akan membawa kinerja dan efisiensi yang
lebih baik
Pada tahun 2017, industri pulp dan kertas di Indonesia menghadapi tantangan dengan
banyaknya kritikan dampak negatif lingkungan bagaimanapun juga industri pulp dan kertas
merupakan industri yang memegang peranan utama di perekonomian Indonesia. Pada tahun
2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di angka 5 persen Perseroan sudah
menindak lanjuti dan melakukan perencanaan perbaikan lingkungan sejak tahun 2016 dan
terus berlangsung pada tahun 2017, Perseroan mulai menyusun perencanaan untuk
melakukan revitalisasi pabrik. Perseroan akan melakukan perbaikan-perbaikan dan
penggantian beberapa mesin-mesin. Harapan yang hendak dicapai adalah meningkatkan
kualitas yang lebih ramah lingkungan, hasil produksi yang lebih stabil dan meningkatkan
kualitas hasil produksi. Proyek revitalisasi pabrik ini akan dimulai pada tahun 2018 dan
diperkirakan akan rampung pada kuartal pertama tahun 2019.
Tahun 2017 Perseroan mulai menganalisa tenaga kerja terhadap pencapaian dari
pengelolaan dan perencanaan tenaga kerja. Terlepas dari pengukuran kontribusi karyawan
dengan SDM yang tepat. Matriks SDM juga digunakan untuk memantau inisiatif manajemen
bakat antara lain pengembangan program peremajaan pabrik dan perencanaan suksesi/calon
pengganti dengan tenaga kerja yang lebih berkualitas untuk kemajuan Perseroan. Tenaga
kerja merupakan aset terbesar Perseroan. Perseroan menyadari bahwa untuk memenuhi
tujuannya sangat penting untuk mendorong lingkungan kerja yang positif dan kondusif bagi
karyawan Perseroan. Perseroan terus mengembangkan kualitas SDM yang semakin baik dan
juga mengembangkan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mendukung kegiatan
operasional yang terbaik untuk mencapai tujuan Perseroan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan adalah
mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon),
mendirikan, menjalankan, dan mengadakan pembangunan termasuk namun tidak terbatas
pada hutan tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri
tersebut, mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan
tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut
Perseroan telah beroperasional lebih dari 30 tahun, sehingga jumlah karyawan yang
mendekati usia pensiun menjadi semakin banyak terutama dalam masa 5 tahun mendatang.
Dalam upaya melakukan regenerasi, maka program GT dan MOT semakin ditingkatkan
sehingga suksesi dapat dilakukan dengan baik. Bagi karyawan pada usia pensiun, Perseroan
dapat menjadikan mereka “mentor” bagi karyawan baru berbakat sehingga dapat
melancarkan transfer ilmu dan keahlian. Di tahun 2017, jauh lebih banyak tamatan Diploma
III dan Sarjana yang berlatar belakang pendidikan teknik direkrut. Dan program ini masih
akan berlanjut di tahun 2018
Pertumbuhan perekonomian global pada tahun 2017 lebih kuat dibandingkan tahun
2016, dengan pertumbuhan yang lebih merata, baik dari negara maju maupun negara
berkembang. Pemulihan ekonomi global terus berlanjut dan cepat, hal ini membawa dampak
positif yang luas karena menawarkan kesempatan bagi lingkungan bisnis global untuk
membuat kebijakan yang ambisius untuk mendukung pertumbahan dan meningkatkan
ketahanan ekonomi. Salah satu penyebab perekonomian tumbuh baik adalah peningkatan
permintaan yang lebih kuat dari yang diperkirakan dari China dan Eropa. Perseroaan
merencanakan merevitalisasi pabrik agar lebih ramah lingkungan dan hemat energi termasuk
efisiensi biaya operasional. Perseroan akan terus memperkuat kapasitasnya melalui
pengurangan biaya dan peningkatan arus kas dengan membuat Rencana kerja dan
menerapkan strateginya untuk menciptakan nilai lebih bagi para Pemegang Saham.
26 Januari 2017 Pembahasan Rencana Program Kerja Akuntan Publik untuk Laporan
Keuangan tahun buku 2016.
Implementasi proses dalam langkah ini, yaitu melaksanakan rencana yang telah
disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil (proyek uji
coba).Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
Tingkat keluar masuk karyawan relatif meningkat sehubungan dengan mulai banyaknya
karyawan yang mencapai usia pensiun dan upaya dilakukan untuk menilai karyawan
pengganti setiap karyawan yang baru diterima, terutama yang masih baru tamat, selalu
mengikuti pelatihan diruang kelas maupun di area guna meningkatkan pengetahuan kerja dan
skill. Karyawan sudah bekerja juga selalu mengikuti pelatihan (training) sesuai usulan dari
atasan masing-masing yang bertujuan untuk mengurangi kelemahannya dan juga untuk
pengembangan ke depan bagi karyawan yang berbakat. Pelatihan tersebut disusun dalam
bentuk TRE (Training Requiremen Evaluation) dan IDP (Individual Development Plan).
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa
saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjakan, sudahkah sesuai dengan
standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan
melaporkan hasilnya.
Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau dan
mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.
Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih menemukan
kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan selanjutnya.
Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan rutinitas.
Menelaah atau Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perusahaan Pada tahun 2017,
Perseroan melakukan evaluasi terhadap manajemen risiko oleh pihak Auditor Internal.
Evaluasi dilakukan dengan diskusi dan interview di mana responden yang terlibat adalah
karyawan, manajemen, kepala departemen, serta direksi. Selama tahun 2017 telah dilakukan
usaha-usaha antara lain: 1. Studi manajemen risiko; 2. Pemantauan implementasi manajemen
risiko internal secara berkala.
Operasional: - Pemeriksaan Fisik Tahunan Persediaan Sparepart dan Raw Material -
Pemeriksaan Fisik Tahunan Aktiva Tetap - Pemeriksaan Fisik Tahunan Persediaan Pulp
Tinjauan atas efektivitas Sistem Pengendalian Interen Perusahaan: - Pada tahun 2017,
secara keseluruhan tidak ditemukan adanya kelemahan dalam sistem pengendalian internal
yang berlaku di Perseroan yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan Perseroan. Walaupun demikian, Perseroan terus melakukan perbaikan terhadap
proses-proses internal yang dilakukan setiap saat, dengan mengacu pada temuan audit baik
internal maupun eksternal, serta temuan oleh setiap fungsi baik secara mandiri maupun
fungsifungsi terkait di perusahaan. - Terhadap temuan-temuan yang menyangkut proses
bisnis, pembenahan dilakukan dengan melakukan perbaikan atas prosedur operasional standar
(SOP) yang kemudian akan disosialisasikan kembali ke With the internal control system, the
accountant can provide financial information to the management level, shareholders, creditors
and other stakeholders for: 1. Directing management to detect before any financial problems
occur such as fraud; 2. Protecting Company’s tangible and intangible assets; 3. Foundation
for economic decision-making 4. Ensuring that any decisions are made in accordance with
applicable laws and regulations 5. Planing and controling operations and strategies. View on
effectivness on Company Internal Control System: - In 2017, in overall there was no finding
on any weakness in Internal control system implemented in the Company which can impact
significantly to Company’s financial performance. Nonethelss, Company will keep on
improving internal proceses which was actuated all the the time, by referring to the audit
findings either internal or external, also findings from every function either independently or
linked function in Company. - Regarding findings which related to business process,
countermeasure will be done by 82 LAPORAN TAHUNAN 2017 seluruh fungsi terkait.
Temuan yang berkaitan dengan kedisiplinan karyawan ditindaklanjuti dengan mengacu pada
Peraturan Perusahaan. Sementara itu, temuan yang terkait dengan sistem ditindaklanjuti
bekerja sama dengan fungsi Teknologi Informatika (IT) Perusahaan
Perseroan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat
peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut
kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Nilai residu, umur manfaat, serta metode
penyusutan ditelaah paling tidak setiap tahun.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga dengan
mengevaluasi tingkat tren pasar. Manajemen juga melakukan penilaian antara suku bunga
yang ditawarkan oleh bank untuk mendapatkan tingkat bunga yang paling menguntungkan
sebelum mengambil keputusan apapun dalam kaitannya dengan penempatan tersebut.
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjakan
masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk
memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh
ke proses perbaikan selanjutnya.
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga
meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum
implementasi berikutnya.
Dalam Model Proses ISO 9001, manajemen suatu organisasi setelah memahami
persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu, selanjutnya melakukan tahap-tahap
sebagai berikut :
menunjuk wakil manajemen yang bertugas mengawasi pelaksanaan sistem manajemen mutu;
Proses berikutnya yang juga merupakan Proses Perencanaan (plan) adalah Pengelolaan
Sumber Daya, dimana organisasi menetapkan sumber daya-sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan sistem manajemen mutu dan memenuhi persyaratan pelanggan. Sumber
daya tersebut berupa :
- peralatan proses;
- alat transportasi;
Dengan kata lain, semua kegiatan operasional suatu perusahaan merupakan bagian dari
proses Realisasi Produk dalam ISO 9001:2000. Pada tahapan ini, Persyaratan Pelanggan
merupakan input bagi proses sedangkan outputnya adalah Kepuasan Pelanggan. Setelah
proses implementasi (do) dijalankan, maka proses berikutnya adalah pemeriksaan (check)
hasil-hasil yang diperoleh dan penetapan tindakan (act) yang diperlukan untuk perbaikan.
Pada proses ini :
Pinjaman Lama
Rencana Perdamaian
Ringkasan
Perusahaan bersama Bank, Pemegang Obligasi, dan Kreditur Usaha Dagang lainnya, setuju
atas rencana perdamaian yang dijabarkan..
Re-sertifikasi terhadap Sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu untuk Produk
Manufacture of Speciality Kraft and Bleached Market Pulp pada tanggal 2 – 6 Oktober 2017
dengan Hasil: “No Major & 1 Minor CAR and 18 Observations for Improvement” dari SGS
United Kingdom Ltd dengan masa berlaku sertifikat sampai dengan 15 September 2018. Re-
certification on ISO 9001:2008 certificate Quality Management System for the activity of
Manufacture of Speciality Kraft and Bleached Market Pulp on October 2-6, 2017 with the
results of: “No Major & 1 Minor CAR and 18 Observations for Improvement” from SGS
United Kingdom Ltd with the certificate validity period until September 15, 2018
Pada tahun 2017, dewan direksi memperkenalkan budaya kerja di Perseroan, budaya
kerja ini disebut nilai inti (Core Value) yang dibangun berdasarkan nilai-nilai yang sudah ada
agar Perseroan dapat mencapai tujuannya yang selaras. Core Value ini sudah disosialisasikan
kepada karyawan pada tahun 2017. Core Value merupakan serangkaian keyakinan yang
memandu perilaku karyawan bagaimana harus bersikap dan melakukan aktivitas
kesehariannya. Core Value ini sangat penting untuk dapat menjadi bahan referensi untuk
melengkapi SOP dan kebijakan Perseroan. Selain Core Value, Perseroan pada tahun 2017
telah menetapkan kebijakan 5 C. Kebijakan 5 C ini adalah komitmen Perseroan untuk
senantiasa berkontribusi kepada Masyarakat (Communitiy), Negara (Country), Lingkungan
(Climate), Pelanggan (Customer) dan Perusahaan (Company). Kebijakan ini dibangun
dengan rencana dan strategi pembangunan untuk masa depan yang jelas. Perseroan yakin
akan dapat mengelola, mengatasi dan berjuang mengatasi tantangan internal dan eksternal
untuk terus bertumbuh dan berkembang.
Keselamatan adalah prioritas utama kami untuk operasi pabrik. Kami menjaga
sertifikasi SMK3 dengan peraturan baru PP no. 50 tahun 2012 dengan melakukan audit
internal. Dalam komitmen kami terhadap kesadaran keselamatan, kami memperbaiki sistem
proteksi kebakaran kami, juga melakukan berbagai program pelatihan penyegaran untuk
masalah keselamatan (pertolongan pertama, proteksi kebakaran dan sistem manajemen
risiko).
Hasil dari proses ini kemudian digunakan sebagai input bagi proses perencanaan
selanjutnya.