DEFINISI
A. Definisi Operasional
PDCA, singkatan dari “Plan, Do, Check, Act” adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah
yang terjadi dalam setiap kegiatan atau kinerja yang merupakan siklus yang umum digunakan dalam
pengendalian kualitas. PDCA adalah proses yang kontinu dan berkesinambungan. Jika produk sudah
sesuai dengan mutu yang direncanakan, maka prosedur tersebut dapat dipergunakan di masa
mendatang. Sebaliknya, jika hasil-nya belum sesuai dengan yang direncanakan, maka prosedur
tersebut harus diperbaiki atau diganti di masa mendatang. Dengan demikian, proses sesungguhnya
tidak berakhir pada langkah Act, tetapi merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungan
sehingga kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya. Bukankah sama seperti hidup ini, selama
hidup selalu ada tantangan baru yang muncul, sehingga membuat kita harus terus-menerus belajar.
Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan
kerja, pelaksanaan kerja, pengawasan kerja, dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
Rumah Sakit wajib memastikan staf terkait telah terlatih untuk melakukan kajian PDCA yang seragam
sesuai dengan panduan yang ditetapkan.
B. Tujuan Panduan
Sebagai acuan oleh petugas di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang dalam upaya untuk memahami
pengertian PDCA, manfaat dan konsep PDCA, serta mengetahui proses dari konsep PDCA.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Semakin tinggi level unit tersebut dalam organisasi maka komposisi dari Plan dan Check akan lebih
banyak dibandingkan level di bawah.
1. Pada level Top Management fungsi Plan akan lebih besar dibandingkan fungsi lainnya.
2. Pada level Middle Management fungsi Plan akan lebih sedikit dibandingkan dengan Top
Management.
3. Sebaliknya, pada level Middle Management fungsi Do akan lebih banyak dibandingkan level
Top Management.
4. Pada level Lower Management, fungsi Do lebih besar dibandingkan dengan kedua level
diatasnya, dan seterusnya.
Manfaat PDCA
1. Sebagai model pengembangan berkelanjutan (continuous improvement)
2. Awal sebuah proyek perbaikan (improvement project)
3. Menyusun rencana kerja yang rinci mengenai cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan
sehingga mudah dilaksanakan
4. Memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi
5. Menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan
sistematis
6. Kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja
7. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas
8. Pengembangan proses, produk, jasa pelayanan yang baru
9. Pendefinisian proses kerja yang berulang
10. Implementasi sebuah perubahan
11. Pengumpulan data analisis untuk verifikasi dan penentuan prioritas akar masalah
2
BAB III
TATA LAKSANA
Di dalam ilmu manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan di tempat kerja kita yaitu
menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian
kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola
runtun dan sistematis. Secara ringkas, Proses PDCA dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. P (Plan = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk
menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan.
Yang masuk dalam bagian rencana ini adalah:
a. Tujuan, meliputi:
1) Apa tujuan dari proses atau kegiatan yang dilakukan
2) Kenapa kita harus melakukan ini
3) Untuk siapa kita melakukan ini
b. Target/Sasaran
Target atau sasaran merupakan sesuatu yang ingin kita capai, angkanya harus jelas dan
terukur. Misalnya kita ingin mencapai angka penjualan 100 unit.... di tahun 2017, maka
itulah bagian dari rencana (plan) anda. Sehingga plan sebelum memulai suatu proses
c. Sumber Daya
Siapa yang akan menjalankan proses tersebut, apakah karyawan, outsources, saya sendiri,
berapa orang, apakah kemampuannya cukup, bagaimana kalau orangnya belum mampu.
Jadi sumber daya ini bicara tentang resources orang yang akan mengerjakan dan juga
termasuk bahan, alat yang dipakai, apakah jumlahnya lengkap, kondisinya bagaimana,
apakah siap untuk melakukan proses ini.
d. Risiko
Sebaiknya kemungkinan risiko ini harus menjadi bagian dari plan bahkan manajemen dari
sistem ISO 14001, OHSAS 18001, dan ISO 9001 versi terbaru ISO 9001:2015 sudah
memasukkan ini sebagai bagian dari plan. Kita perlu berhitung hitung dulu berbagai
sumber risiko serta rencana penanggulangannya sebelum melakukan suatu proses.
e. Regulasi / Aturan / Persyaratan
Cek sekali lagi apa yang dipersyaratkan, apakah ada aturan terkait proses yang kita
lakukan serta apa saja aturannya agar kita tidak salah melangkah.
2. D (Do = Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Lakukan semua
yang telah kita rencanakan sesuai detail rencana yang kita buat dan usahakan sebisa mungkin kita
menjalankan proses ini sesuai dengan rencana yang sudah kita buat. Ukuran-ukuran proses ini juga
3
telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar menghindari
penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan yang pasti
pekerjaan akan bertambah banyak.
a. Implementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun
sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil (proyek uji coba).
b. Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
4. A (Act = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan
perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum
sempurna, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting artinya
sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
a. Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau
seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi
berikutnya.
b. Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan area
mana saja yang mungkin diterapkan, merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan
modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada, mengkomunikasikan kepada seluruh staf,
pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan
rencana yang jelas, dan mendokumentasikan proyek. Selain itu, juga perlu memonitor perubahan
dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
4
Konsep P-D-C-A tersebut merupakan panduan bagi setiap manajer untuk proses perbaikan kualitas
(quality improvement) secara rerus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke keadaaan yang lebih
baik dan dijalankan di seluruh bagian organisasi, seperti tampak pada gambar 1.
Peningkatan
Pemecahan masalah
dan peningkatan
A P
C D
Standar
A P
Pemecahan masalah
C D dan peningkatan
Standar
Dalam gambar 1 tersebut, pengidentifikasian masalah yang akan dipecahkan dan pencarian sebab-
sebabnya serta penetuan tindakan koreksinya, harus selalu didasarkan pada fakta. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindarkan adanya unsur subyektivitas dan pengambilan keputusan yang terlalu cepat serta
keputusan yang bersifat emosional. Selain itu, untuk memudahkan identifikasi masalah yang akan
dipecahkan dan sebagai patokan perbaikan selanjutnya perusahaan harus menetapkan standar
pelayanan.
Hubungan pengendalian kualitas pelayanan dengan peningkatan perbaikan berdasarkan siklus P-D-C-
A (Relationship between Control and Improvement under P-D-C-A Cycle) diperlihatkan dalam
gambar 2. Pengendalian kualitas berdasarkan siklus P-D-C-A hanya dapat berfungsi jika sistem
informasi berjalan dengan baik.
5
Plan Do D Check
Action
o
Follow-up
Corrective
Action
Improvement
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan menggambarkan diagram sebab akibat atau diagram
tulang ikan (fish-bone). Diagram tulang ikan adalah alat untuk menggambarkan penyebab-penyebab
suatu masalah secara rinci. Diagram tersebut memfasilitasi proses identifikasi masalah sebagai
langkah awal menentukan fokus perbaikan, mengembangkan ide pengumpulan data, mengenali
penyebab terjadinya masalah dan menganalisa masalah tersebut (Koentjoro, 2007).
Action Plan
(1)
Menentukan
(6)
Tujuan dan
Mengambil
tindakan sasaran
yang tepat (2)
Menetapkan
Metode untuk
Mencapai tujuan
Menyelenggarakan
(
Pendidikan dan
5
Memeriksa 5
latihan
akibat )
pelaksa (
naan ( 3
4 )
Check )
Melaksanakan
pekerjaan D
o
Konsep PDCA dengan keenam langkah tersebut merupakan sistem yang efektif untuk meningkatkan
kualitas pelayanan. Untuk mencapai kualitas pelayanan yang akan dicapai diperlukan partisipasi
semua karyawan, semua bagian dan semua proses. Partisipasi semua karyawan dalam pengendalian
kualitas pelayanan diperlukan kesungguhan (sincerety), yaitu sikap yang menolak adanya tujuan yang
semata-mata hanya berguna bagi diri sendiri atau menolak cara berfikir dan berbuat yang semata-mata
bersifat pragmatis. Dalam sikap kesungguhan tersebut yang dipentingkan bukan hanya sasaran yang
akan dicapai, melainkan juga cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran tersebut.
Partisipasi semua pihak dalam pengendalian kualitas pelayanan mencakup semua jenis kelompok
karyawan yang secara bersama-sama merasa bertanggung jawab atas kualitas pelayanan dalam
kelompoknya. Partisipasi semua proses dalam pengendalian kualitas pelayanan dimaksudkan adalah
pengendalian tidak hanya terhadap output, tetapi terhadap hasil setiap proses. Proses pelayanan akan
menghasilkan suatu pelayanan berkualitas tinggi, hanya mungkin dapat dicapai jika terdapat
pengendalian kualitas dalam setiap tahapan dari proses. Di mana dalam setiap tahapan proses dapat
dijamin adanya keterpaduan, kerjasama yang baik antara kelompok karyawan dengan manajemen,
8
sebagai tanggung jawab bersama untuk menghasilkan kualitas hasil kerja dari kelompok, sebagai mata
rantai dari suatu proses.
Pencegahan Infeksi yang masih kurang diperhatikan ditempat pelayanan kesehatan saat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ini sangat memberikan dampak negatif, dapat meningkatkan
risiko penularan infeksi terhadap pasien lain atau keluarga, petugas kesehatan, karyawan, dan
lingkungan kesehatan. Apabila prinsip pencegahan infeksi tidak dilakukan secara optimal maka risiko
terjadinya penularan penyakit semakin tinggi, baik pada klien maupun pada tenaga kesehatan.
Langkah-langkah PDCA :
1. PLAN (PERENCANAAN)
1.2. Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah yang dihadapi (problem statement),
a) Di seluruh dunia, 10% pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru
selama dirawat, 1, 4 juta infeksi setiap tahun.
b) Bila tindakan pencegahan infeksi tersebut tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dikhawatirkan dapat menambah angka kesakitan dan kematian pada pasien
c) Resiko infeksi tidak dapat dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi sekecil mungkin
dengan menerapkan pencegahan infeksi yang benar untuk menurunkan resiko penularan
penyakit antar klien atau tenaga kesehatan sendiri.
1.3. Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal,
objective, and target)
9
2) Untuk meminimalkan kejadian infeksi nosokomial pada klien dan tenaga
kesehatan.
Target: Dapat mengurangi terjadinya infeksi pada pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan,
karyawan, dan lingkungan kesehatan.
a) Menerapkan prinsip universal precaution berupa penggunaan alat pelindung diri (sarung
tangan, apron, masker, kaca mata) serta penanganan alat dan sampah sesuai dengan
prosedur.
b) Melindungi klien terhadap kemungkinan terkenanya percikan, berhati-hati saat menangani
benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses peralatan yang terkontaminasi
secara benar.
Biayanya + Rp. 10.000.000, 00 untuk sarana serta alat dan bahan yang diperlukan pada tempat
pelayanan kesehatan seperti :
Proses perbaikan dari pelayanan kesehatan yang menyeluruh terhadap pencegahan infeksi.
2. DO (PELAKSANAAN)
Pada tahap ini melakukan rencana yang telah disusun berdasarkan penyelesaian masalah pencegahan
infeksi :
10
c. Saat memberikan pelayan kesehatan menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, apron,
masker, kaca mata) serta penanganan alat dan sampah sesuai dengan prosedur.
d. Perlindungan terhadap klien jika kemungkinannya terkena percikan, berhati-hati saat menangani
benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses peralatan yang terkontaminasi secara
benar.
e. Melakukan komunikasi terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan agar
menimbulkan pengertian staf terhadap cara penyelesaian masalah yang dilaksanakan.
f. Melakukan keterampilan motivasi terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan
untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara penyelesaian masalah yang telah
direncanakan.
g. Adanya keterampilan kepemimpinan terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan
untuk mengkoordinasi kegiatan cara penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan.
h. Melakukan pengarahan terhadap semua masyarakat yang ada di pelayanan kesehatan untuk
mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.
i. Melengkapi sarana dan prasarana di tempat pelayanan kesehatan.
j. Melakukan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisiensi.
3. CHECK (PEMERIKSAAN)
Pada tahap ini secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana
yang telah ditetapkan. Pemeriksaan dilakukan 1 bulan setelah perencanaan, pada tanggal 01 September
- 30 September 2017. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, semua berjalan dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
a. Dari segi manusianya (pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, dan karyawan), biaya, serta
fasilitas untuk memenuhi terlaksananya pencegahan infeksi ini terpenuhi dan saling
mendukung.
b. Adanya kebijakan yang dibuat oleh pihak pelayanan kesehatan
c. Semua tindakan yang dilakukan oleh pihak pelayanan kesehatan didukung oleh masyarakat
yang ada di pelayanan kesehatan ( pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, dan karyawan )
d. Pencegahan infeksi sudah lebih diperhatikan dan meningkat di pelayanan kesehatan.
e. Pelayanan yang direncanakan berjalan efektif dan efisien.
a. Dari pemeriksaan di atas, ada beberapa faktor-faktor pendukung yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan pada masalah pencegahan infeksi di tempat pelayanan kesehatan
ini, namun harus selalu ada perbaikan yang dilakukan agar dapat menjaga mutu ditempat
11
pelayanan tersebut. Hal ini berarti memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dibutuhkan tersedianya tenaga yang terampil dan didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai.
b. Pemberi layanan kesehatan seharusnya terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan pada
masalah pencegahan infeksi ini dengan efektif, efisien serta merata dan dapat dirasakan oleh
seluruh masyarakat.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
Laporan PDCA berisi rincian seluruh kegiatan pelaksanaan PDCA mulai dari proses merencanakan,
mengerjakan, mengevaluasi, sampai proses menindaklanjuti. Laporan ini kemudian disampaikan
kepada pemimpin organisasi untuk disetujui. Proses persetujuan ini sangat penting. Karena tanpa
persetujuan, rekomendasi tak dapat dieksekusi dan dilaksanakan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin (2007), Pendekatan Mutu dan Kepuasan Pelanggan dalam Pelayanan Kesehatan.
14
Lampiran
LEMBAR KERJA PDCA (Plan-Do-Check-Act)
PJ :
PLAN
15
DO
Apa yang diamati?
1. Hari pertama : (Hari.............,Tgl......................... )
a. .....................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................
c. .....................................................................................................................................
d. .....................................................................................................................................
e. .....................................................................................................................................
CHECK
Apa yang dapat dipelajari? Apakah mencapai target yang diinginkan?
1. Hari pertama :
A. hasil observasi dan monitoring :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
16
2. Hari kedua :
A. hasil observasi dan monitoring :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Mengetahui, Menyetujui,
Direktur Ketua Komite PMKP
______________________ __________________
17