Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anita Suphansa Mongkol

NPM : 202062201073

Mata Kuliah : Manajemen Operasional – B

KENDALI PROSES STATISTIK

A. KENDALI PROSES STATISTIK

Kendali Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) merupakan sekumpulan alat


statistik yang digunakan untuk menguji kualitas. SQC dapat dibagi ke dalam tiga kategori
besar:

a. Statistika Deskriptif

Digunakan untuk menguraikan karakteristik dan hubungan mengenai kualitas.

b. Kendali Proses Statistik (Statistical Process Control)

Digunakan untuk mengambil sampel acak dari hasil suatu proses, kemudian menentukan
apakah karakteristik hasil masuk pada satu rentang kendali yang wajar.

c. Penarikan Sampel untuk Penerimaan (Acceptance Sampling)

Merupakan proses memeriksa sampel barang dari suatu lot, dan menentukan apakah lot
teresebut diterima atau ditolak.

SPC sendiri digunakan untuk mengenali perubahan dan variasi karakteristik kualitas
yang terjadi selama proses produksi. Variasi ini dapat menyebabkan cacat kualitas dan
kurangnya konsistensi produk.

Penyebab variasi dapat dikategorikan dalam dua macam. Pertama, penyebab umum
(common cause of variation), yaitu penyebab berupa perbedaan kecil dalam pemrosesan,
bersifat acak, sulit dikenali, dan tidak dapat dihindari. Contohnya isi minuman tidak selalu
rata, krim pada roti tidak selalu sama, dll.

Kedua, penyebab tertunjuk (assignable cause of variation), yaitu penyebab yang jelas
teramati, dapat dikenali secara tepat, dan dapat diperbaiki. Contohnya kualitas bahan baku
yang buruk, karyawan yang membutuhkan pelatihan, mesin yang aus, dll.
1. Statistik Deskriptif

Beberapa metode deskriptif yang digunakan:

 Rata-rata (Mean)

 Jangkauan (Range)

 Standar Deviasi (Standar Deviation)

 Distribusi Data (Data Distribution)

2. Kendali Proses Statistik (Statistical Process Control)

Metode yang digunakan untuk memantau proses produksi adalah bagan kendali
(control chart). Bagan ini terdiri atas 3 bagian, yaitu garis tengah (center line), batas kendali
atas (upper control limit), dan batas kendali bawah (lower control limit). Proses dikatakan
keluar kendali jika plot data menunjukkan satu atau lebih sampel melampaui batas kendali
tersebut.

3. Bagan Kendali untuk Variabel

Bagan kendali ini digunakan untuk memantau karakteristik bersifat terukur dan
memiliki skala yang kontinyu, seperti tinggi, berat, volum, dan lebar.

a. Mean (X-Bar) Charts

Bagan ini digunakan untuk memantau perubahan dalam rata-rata proses. Perhitungan
dilakukan dengan mengambil beberapa kumpulan sampel dan menghitung rata-rata masing-
masing. Tiap sampel terdiri atas 4 s.d 5 pengamatan. Kemudian garis tengah dihitung sebagai
rata-rata dari kumpulan rata-rata sampel tersebut.

b. Range (R) Charts

Bagan ini digunakan untuk memantai persebaran atau keragaman dalam proses.

Dalam memantau kualitas proses, kedua bagan kendali harus digunakan, karena dapat terjadi
pergeseran kualitas terdeteksi oleh satu bagan tapi tidak oleh bagan lainnya.

4. Bagan Kendali untuk Atribut

Bagan ini digunakan untuk mengukur karakteristik kualitas yang bersifat terhitung. Sebagai
contoh jumlah bohlam yang gagal, proporsi telur yang busuk dalam karton, dll.

Ada dua macam bagan kendali yang digunakan:

a. P-Charts

Digunakan untuk mengukur proporsi barang yang cacat dalam sebuah sampel. Bagan ini
digunakan jika ukuran sampel dapat dihitung. Contohnya proporsi biskuit yang cacat, di
mana sampel biskuit yang dipanggan dapat diketahui. Garis tengah dihitung sebagai rata-rata
proporsi cacat dalam populasi dilambangkan dengan p. Standar deviasi proporsi
dilambangkan σp
b. C-Chart

Digunakan untuk menghitung jumlah cacat secara aktual. Bagan ini digunakan jika ukuran
sampel tidak dapat dihitung. Contohnya jumlah pelanggan yang komplain dalam sehari, di
mana jumlah pelanggan dalam sehari tidak pasti.

B. KAPABILITAS PROSES (PROCESS CAPABILITY)

Merupakan kemampuan proses produksi untuk memenuhi atau melampaui spesifikasi


yang telah ditentukan. Process Capability Index adalah ukuran yang digunakan untuk
memastikan proses memiliki kemampuan dan berada dalam kendali.

Namun rata-rata proses tidak selalu sama dengan rata-rata spesifikasi. Sehingga
pengukuran kapabilitas perlu dimodifikasi menjadi:
C. SAMPEL UNTUK PENERIMAAN (ACCEPTANCE SAMPLING)

Metode untuk menentukan apakah suatu batch atau lot dapat diterima atau ditolak
dengan memeriksa secara acak sejumlah barang dari suatu lot atau batch tersebut. Penarikan
sampel dilakukan jika:

 Mustahil memeriksa seluruh barang secara fisik.

 Pemeriksaan bersifat destruktif.

 Biaya pemeriksaan tinggi

 Kemungkinan error akibat kelelahan pekerja.

Rencana penarikan sampel (Sampling Plans) adalah rencana yang menguraikan


parameter beserta kriteria penerimaan / penolakan untuk suatu proses sampling. Metode yang
dilakukan berupa single sampling, double sampling, atau multiple sampling. Kurva
karakteristik operasi (Operating Characteristic Curve) adalah grafik yang menunjukkan
kemungkinan menerima suatu lot dengan pertimbangan proporsi cacat dalam suatu lot.

Anda mungkin juga menyukai