Anda di halaman 1dari 44

Bahasa Indonesia

BAB 1

MELAPORKAN HASIL
OBSERVASI
BAB I
Teks Laporan Hasil Observasi

https://wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/Lesser_Bird_of_Paradise

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi;
2. menyusun ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasi;
3. menyimpulkan fungsi laporan hasil observasi;
4. melengkapi isi teks laporan hasil observasi;
5. membenahi kesalahan teks laporan hasil observasi;
6. menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi;
7. membenahi kesalahan bahasa teks laporan hasil observasi;
8. melengkapi gagasan pokok dengan gagasan penjelas, dan
9. menyusun teks laporan hasil observasi dengan memperhatikan isi dan kebahasaan.

Karakter yang Dikembangkan


kerja sama jujur
disiplin toleran
bertanggung jawab

Peta Konsep

9
Kata Kunci
pernyataan umum maksud tersirat
hal yang dilaporkan maksud tersurat
deskripsi bagian kalimat definisi
deskripsi manfaat kalimat deskripdi
kata sifat

APERSEPSI

10
Teks laporan hasil observasi dapat disampaikan secara tertulis ataupun lisan. Kegiatan
pengamatan atau observasi sering kita lakukan, tetapi jarang dituangkan dalam bentuk laporan
secara tertulis. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman penyusunan teks laporan hasil observasi
yang baik dan benar. Oleh karena itu, saat ini akan kalian akan mempelajari penyusunan teks
laporan hasil observasi berikut ini.

Menginterpretasi Teks Laporan Hasil Observasi

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan dapat:


1. mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi;
2. menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi, dan
3. menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi.

Mengidentifikasi Teks Laporan Hasil Observasi

A. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang ditulis berdasarkan hasil pengamatan atau
observasi, isinya objektif berdasar pada kenyataan, sehingga dapat digolongkan dalam jenis teks
faktual. Teks tersebut memaparkan informasi atau fakta-fakta mengenai suatu objek tertentu. Objek
yang dimaksud bisa keadaan alam, perilaku sosial, kondisi budaya, benda, dan sejenisnya.
Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan pengamatan, wawancara, ataupun
penelitian lapangan, dan laboratorium secara intensif. Mengidentifikasi isi teks laporan hasil
observasi adalah kegiatan menentukan atau menetapkan isi teks laporan hasil observasi.
Pokok-pokok isi teks terangkum dalam rumus 5W + 1H. Pokok-pokok isi atau informasi
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan singkatan ADISIMBA (Apa, DI mana, SIapa, Mengapa,
BAgaimana).
1. Apa (what) peristiwanya?
Jawaban  Sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan.
2. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
Jawaban  Pihak (subjek) yang diinformasikan.
3. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban  Tempat terjadinya peristiwa.
4. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?

11
Jawaban  Waktu terjadinya peristiwa.
5. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
Jawaban  Alasan/penyebab terjadinya peristiwa.
6. Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Jawaban Proses terjadinya peristiwa.

B. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi


1) Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, atau orang
Teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menyampaikan fakta dengan sejelas-jelasnya.
Fakta akan lebih jelas dan menarik bila disertai gambar yang berupa tabel, grafik, atau
bagan yang berfungsi untuk membantu memperjelas fakta di samping menjadikan suatu
laporan itu lebih menarik.
2) Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya
3) Ditulis secara lengkap berdasarkan struktur dan kaidah kebahasan teks laporan hasil
observasi.
Berikut disajikan contoh teks laporan hasil observasi “Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di
Papua”. Bacalah dalam hati dan pahamilah isi teks tersebut dengan baik.
Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di Papua

Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam Pemilu khusus untuk wilayah
Provinsi Papua. Sistem noken ini merupakan bagian dari kearifan lokal dalam demokrasi
kemasyarakatan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadikan noken sebagai bagian penting dalam
pelaksanaan pilkada di Papua, khususnya untuk masyarakat Papua yang berada di daerah
pegunungan. Pilkada pada 2017 sistem noken dilakukan di Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani
Jaya, Tolikara, Dogiyai, Intan Jaya, dan Jayawijaya.

Warga mengikuti Pilkada serentak di distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua, 9 Desember 2015. Pemilihan di
distrik ini menggunakan sistem noken, khususnya untuk masyarakat Papua yang berasal dari daerah pegunungan.
TEMPO/Maria Hasugian
https://nasional.tempo.co/read/1056905/kpu-minta-sistem-noken-di-papua

12
Sistem noken dapat diklasifiaksikan menjadi dua pola, yaitu pola bigman dan pola noken
gantung. Sampai saat ini kedua pola tersebut masih digunakan. Noken sebagai wakil suara atau
pola bigman adalah suara diserahkan dan diwakilkan kepada kepala suku. Pemilik hak politik bisa
mewakilkan hak pilihnya kepada orang lain atau tidak perlu mendatangi tempat pemungutan suara.
Sistem noken dengan pola gantung, yaitu setiap orang memasukan suara dan masyarakat lain
menyaksikan hak suara tersebut masuk ke kantong partai yang sebelumnya telah ditetapkan dan
disepakati bersama. Masyarakat memutuskan secara bersama siapa yang akan dipilih, kemudian
menunjuk wakilnya untuk memberikan suara mereka.
Dengan demikian, sistem noken adalah salah satu kekayaan budaya pada bidang politik
yang diakui di Indonesia. Setiap pemilikdapat memberikan hak suara sesuai kontek budayanya.

(Sumber: https://www.scribd.com)

Tugas

Berdasarkan teks “Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di Papua” di atas, identifikasilah teks
tersebut dengan memjawab pertanyaan berikut ini!
1. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1) Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
2) Mengapa noken ditetapkan sebagai sistem Pemilu di Papua?
3) Apa manfaat noken bagi masyarakat Papua?
2. Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
3. Presentasikan hasil kerjamu dalam kelompokmu!

Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Observasi

A. Pengertian Ringkasan atau Rangkuman


Ringkasan adalah penyajian singkat dan efektif sebuah karangan yang panjang. Ringkasan
terdiri dari rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap
memperhatikan urutan isi dan bagian demi bagian. Sudut pandang (pendapat) pengarang tetap
diperhatikan dan dipertahankan. Hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan sebuah ringkasan
adalah menemukan kalimat utama dan pokok-pokok isi informasi.

13
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung pokok pikiran atau gagasan utama yang
menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama bersifat umum yang terangkum
dalam sebuah paragraf. 
Cara membuat ringkasan atau rangkuman, yaitu:
a. membaca teks berupa artikel atau tajuk rencana;
b. menandai pokok-pokok yang penting atau intisari;
c. mencatat pokok-pokok yang sudah ditandai;
d. membuat bagan atau skema, dan
e. mengembangkan ringkasan yang utuh (singkat dan padat) dalam bahasa yang lugas dan jelas
berdasarkan bagan.

B. Tujuan Membuat Ringkasan


Adapun tujuan membuat ringkasan adalah sebagai berikut:
a. untuk mengembangkan ekspresi dan penghematan kata;
b. mempertajam daya kreasi dan konsentrasi, dan
c. mengetahui dan memahami dengan mudah isi karangan aslinya.

C. Ciri-ciri Ringkasan
Adapun ciri-ciri dari ringkasan adalah sebagai berikut:
a. merupakan hasil memendekkan bacaan;
b. bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas;
c. terdapat intisari bacaan;
d. struktur bacaan tidak berubah sesuai teks bacaan, dan
e. perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan.

D. Langkah-langkah Membuat Ringkasan


Adapun langkah-langkah membuat ringkasan adalah sebagai berikut:
a. membaca naskah atau karangan asli untuk mengetahui kesan umum dan maksud serta sudut
pandang pengarang;
b. mencatat gagasan utama atau pokok pikiran dalam tiap paragraph, dan
c. menyusun pikiran pokok atau gagasan pokok bacaan menjadi suatu paragraf.
Bacalah contoh identifikasi gagasan pokok setiap paragraf dalam teks “Pelaksanaan
Pilkada Sistem Noken di Papua”!

14
Gagasan
Paragraf
Pokok
Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam Pemilu
khusus untuk wilayah Provinsi Papua. Sistem noken ini merupakan bagian
Sistem noken
dari kearifan lokal dalam demokrasi kemasyarakatan. Komisi Pemilihan
adalah salah
Umum (KPU) menjadikan noken sebagai bagian penting dalam
satu sistem
pelaksanaan pilkada di Papua, khususnya untuk masyarakat Papua yang
Pemilu di
berada di daerah pegunungan. Pilkada pada 2017 sistem noken dilakukan di
Papua
Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani Jaya, Tolikara, Dogiyai, Intan Jaya, dan
Jayawijaya.
Sistem noken dapat diklasifiaksikan menjadi dua pola, yaitu pola Sistem noken
bigman dan pola noken gantung. Sampai saat ini kedua pola tersebut masih diklasifikasikan
digunakan. menjadi dua pola.
Noken sebagai wakil suara atau pola bigman adalah suara diserahkan dan
diwakilkan kepada kepala suku. Pemilik hak politik bisa mewakilkan hak Sistem noken
pilihnya kepada orang lain atau tidak perlu mendatangi tempat pemungutan pola bigman
suara.
Sistem noken dengan pola gantung, yaitu setiap orang memasukan suara dan
masyarakat lain menyaksikan hak suara tersebut masuk ke kantong partai
Sistem noken
yang sebelumnya telah ditetapkan dan disepakati bersama. Masyarakat
pola gantung.
memutuskan secara bersama siapa yang akan dipilih, kemudian menunjuk
wakilnya untuk memberikan suara mereka.
Dengan demikian, sistem noken adalah salah satu kekayaan budaya Sistem noken
pada bidang politik yang diakui di Indonesia. Oleh karena itu, Setiap pemilik kekayaan budaya
dapat memberikan hak suara sesuai kontek budayanya. bidang politik

Berdasarkan gagasan pokok tiap paragraf dalam teks laporan hasil observasi tersebut,
gabungkanlah kalimat-kalimat tersebut dengan konjungsi yang tepat untuk membuat ringkasan.
Bandingkanlah hasil ringkasan yang kalian buat dengan contoh ringkasan teks “Pelaksanaan
Pilkada Sistem Noken” di Papua berikut ini.

Sistem noken adalah salah satu sistem Pemilu di Papua. Sistem noken dapat
diklasifikasikan menjadi dua pola, yaitu sistem noken pola bigman dan sistem noken pola
gantung.

Setelah ringkasan yang kamu buat selesai, diskusikan hasil kerjamu dengan teman
sebangkumu!
1. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas!
2. Tanggapi ringkasan hasil kerja temanmu!

Tugas
Tugas

15
Upacara Bakar Batu

Tradisi bakar batu adalah salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai
tanda rasa syukur yang unik dan khas. Pesta bakar batu merupakan sebuah ritual memasak
tradisional Papua yang dilakukan bersama-sama warga satu kampung. Disebut bakar batu karena
benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan
dimasak.

Dokumentasi Pribadi

 Tiap daerah dan suku di kawasan Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk
kata bakar batu. Masyarakat Paniai menyebutnya dengan gapiia atau mogo gapiia, masyarakat
Wamena menyebutnya kit oba isagoa, sedangkan masyarakat Biak dan Jayawijaya menyebutnya
dengan barapen. Namun, tampaknya barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan.
Prosesi pesta bakar batu biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap bakar
makanan, dan makan bersama. Tahap persiapan adalah kegiatan membuat lubang dan membakar
batu hingga membara. Pada saat itu, masing-masing suku menyerahkan babi atau makanan lainnya
untuk dimasak. Tahap kedua adalah memasukkan makanan ke dalam lubang yang sudah diisi batu
membara yang dilapisi daun pisang. Setelah matang, tahap berikutnya makan bersama di lapangan
tengah kampung.
Tradisi bakar batu tersebut bermanfaat untuk menjaga kerukunan dan menjalin kerjasama
antar masyarakat. Oleh sebab itu, tradisi tersebut baik untuk dilestarikan sebagai salah satu
kekayaan budaya nasional.
(Sumber: https://www.scribd.com dengan perubahan)

Cermati teks laporan hasil observasi di atas!


1. Tuliskan gagasan pokok teks Upacara Bakar Batu pada setiap paragraf!
2. Susunlah gagasan pokok tersebut menjadi sebuah ringkasan!
3. Kemukakan jawaban kalian dengan mengisi kolom berikut ini!

Paragraf Gagasan Pokok

Ringkasan

16
Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan Observasi

Teks laporan hasil observasi berfungsi untuk memberitahukan atau menjelaskan kegiatan
pengamatan yang dilakukan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk
memberitahukan pihak berwenang atau terkait suatu informasi. Selanjutnya, informasi tersebut
dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan. Teks laporan hasil observasi dapat dijadikan
bahan informasi untuk berbagai kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga
berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan. Selain itu, teks laporan
hasil observasi berfungsi juga sebagai pertanggungjawaban atas suatu kegiatan yang dilaksanakan.
Salah satu contohnya adalah teks laporan hasil observasi “Sistem Noken” dan “Upacara Bakar
Batu”.

Fungsi Teks Laporan Observasi


1) Memberitahukan atau menjelaskan hasil pengamatan.

Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan pemilu sistem noken
adalah salah satu sistem pemilu yang ada dan dilakukan di Indonesia, khususnya di Papua.
Pemilu sistem noken ini merupakan kekayaan budaya pada bidang politik yang diakui di
Indonesia.

2) Pendokumentasian Suatu Kegiatan

Tradisi bakar batu biasa dilakukan di daerah pegunungan maupun pantai di Papua.
Tradisi tersebut dilaksanakan pada saat pengucapan syukur saat pelantikan kepala suku,
atau gubernur dan bupati. Selain itu dilakukan pula setelah menyelesaikan sengketa atau
masalah yang cukup rumit.

Tugas
Tugas

17
Jembatan Merah Holtekamp

Jembatan Merah Holtekamp Papua adalah


jembatan yang menghubungkan Muara Tami ke
kota Jayapura. Jembatan ini memangkas waktu
tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami
maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw
dari 2,5 jam menjadi 60 menit.
Pembangunan jembatan yang membentang
di atas Teluk Youtefa sepanjang 732 meter
berakhir di Pantai Hamadi, Jayapura. Jembatan
yang panjangnya 732 meter ini dirakit dan
dikapalkan dari Surabaya. Ada tiga perusahaan
milik negara yang turut terlibat dalam proses
pembangunan jembatan Merah Holtekamp ini,
yaitu PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya.
Kehadiran Jembatan Merah Holtekamp yang merupakan jembatan kebanggaan Jokowi
(lewat laman face booknya). Kehadirannya sangat dibutuhkan masyarakat Papua, khususnya Kota
Jayapura dan sekitarnya di bidang transportasi dari Muara Tami ke kota Jayapura, demikian pula
sebaliknya.

(Sumber bacaan: Dana Aditiasari – detikFinance dengan perubahan)

1. Simpulkanlah fungsi teks laporan hasil observasi Jembatan Merah Holtekamp!


2. Carilah sebuah contoh teks laporan hasil observasi lainnya, kemudian tentukan fungsinya!
Jawaban diisi dalam tabel berikut.

Fungsi Jembatan Merah Holtekamp

memberitahukan

mendokumentasikan

Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan dapat:

18
1. melengkapi isi laporan hasil observasi, dan
2. membenahi kesalahan isi teks laporan hasil observasi.

Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur pembangun. Demikian pula dengan teks
laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur berikut ini.

Struktur Teks Laporan Observasi


Struktur teks laporan hasil observasi disusun berikut ini.
2)..Pernyataan Umum atau Klasifikasi
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi
hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang
hal tersebut.
Contoh:

Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut, bertubuh
besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga istimewa. Kalau
makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan paru-parunya.
Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua kategori yaitu paus
bergigi dan paus yang tidak bergigi (baleen atau balin).
Dikutip dari http://www.ngasih.com dengan penyesuaian)

Contoh paragraf di atas merupakan pernyataan umum yang disajikan dalam kalimat definisi.
Kalimat definisi seringkali mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni, merupakan, dan
yaitu. Kalimat di atas pengklasifikasian paus disajikan dengan mencantumkan tiga hal yaitu: (a)
objek yang dilaporkan, yakni paus; (b) dasar pengelompokan berdasarkan, yaitu gigi paus; dan
(c) jumlah anggota objek, yaitu dua.

Kelelawar disebut sebagai hewan yang menakutkan karena selalu dihubungkan


dengan mitos vampir. Bagaimana fakta sebenarnya tentang kelelawar? Hewan ini
termasuk jenis mamalia, hewan beranak dan menyusui, seperti anjing, kucing, dan sapi.
Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang.
Hewan menyusui ini berasal dari ordo Chiroptera. Hanya ada tiga jenis kelelawar
di dunia yang mengisap darah, yaitu (1) kelelawar vampire biasa (Desmodus Rotundus),
(2) kelelawar vampire kaki berbulu (Diphylla Ecaudata), dan (3) kelelawar vampire sayap
putih (Diaemus Youngi). Tiga jenis kelelawar ini, semuanya ebdemil di Amerika Latin,
dari wilayah-wilayah Meksiko, Brasil, Chili, dan Argentina.
19(Sumber: http://www.ngasih.com dengan penyesuaian)
Kutipan pernyataan umum disajikan dalam kalimat definisi dan diikuti

dengan pengklasifikasian dengan dasar yang jelas.

3)..Deskripsi Bagian
Deskripsi perbagian menjelaskan aspek-aspek tertentu dari objek yang diobservasi.

Semua makhluk di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu benda
hidup dan benda mati. Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua
disebut benda mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas,
tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda
mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum
tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh benda hidup. Sementara
itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh benda mati.

4)..Deskripsi Manfaat
Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau
fungsi dalam kehidupan.

Selain untuk digunakan sebagai tas sehari-hari, noken juga digunakan sebagai alat
dalam pemilu. Di dalam petunjuk (Juknis) KPU Papua no 1 tahun 2013, noken
digunakan sebagai kotak suara.
Laporan Observasi
Struktur Teks

Definisi Umum
Bagian I

Deskripsi Bagian
Anggota aspek yang dilaporkan Bagian II
Klasifikasi

Bagian III
20
Deskripsi Kegunaan
Teks laporan hasil observasi minimal terdiri atas pernyataan umum (tentang hal atau objek
yang dilaporkan), deskripsi bagian-bagian dari objek yang dilaporkan, dan penjelasan atau
deskripsi manfaat dari objek tersebut.
Saat menganalisis struktur teks, kalian dapat menemukan bagian-bagian informasi yang
tidak lengkap. Misalnya dapat menemukan suatu teks laporan hasil observasi tidak dilengkapi
dengan: (a) pengklasifikasian/pengelompokan objek yang diobservasi atau (b) tidak memiliki
deskripsi manfaat. Sekarang, bandingkanlah teks “Jembatan Merah Holtekamp” dengan teks
“Mengenal Suku Koroway” berikut.

MENGENAL SUKU KOROWAI

Rumah Pohon Suku Korowai Sumber: jeratpapua.org

Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35 tahun lalu di
pedalaman Papua. Berpopulasi sekitar 3.000 orang. Suku terasing ini hidup di rumah pohon yang
disebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah bisa mencapai ketinggian 50 meter dari permukaan tanah.
Suku Korowai adalah salah satu suku di daratan Papua yang tidak menggunakan koteka.
Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon. Untuk
membangun rumah dipilih pohon besar yang kokoh sebagai tiang utama. Lantainya terbuat dari
cabang. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat dinding. Atapnya dari daun hutan. Untuk
merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat. Untuk menjangkau rumah, disusun tangga panjang
menjulai ke bawah.
Suku Korowai sangat patuh pada adat. Mereka mengenal pesta sagu. Ritual ini dilakukan
setiap terjadi kelahiran, perkawinan, dan kematian. Pada momen seperti itu, barang-barang bernilai
sosial seperti babi, gigi anjing, dan kerang disajikan kepada kelompok yang menyelenggarakan
ritual. Kelompok yang menerima wajib membalas pesta berikutnya.
Masyarakat Suku Korowai dulu memiliki kebiasaan memakan daging manusia (kanibal)
walau tidak dilakukan setiap saat. Ritual ini sudah jauh berkurang sejak mereka mulai mengenal
dunia luar. Mereka juga makan daging hewan yang biasa diburu, seperti burung kasuari, ular,
kadal, rusa, atau babi hutan. Mereka juga memenuhi nutrisinya dengan makan larva kumbang.
Keluarga Korowai sangat menyadari hal baik dan jahat. Mereka juga harus mengetahui
keseimbangan alam, kesehatan, seksualitas, dan pengetahuan dunia roh. Korowai percaya bahwa
alam semesta dipenuhi dengan makhluk spiritual yang berbahaya. Roh-roh nenek moyang
memainkan peran khusus. Beberapa wanita tua yang memiliki pengetahuan spiritualitas dianggap
sebagai tokoh. Mereka percaya bahwa seseorang dapat menjelma menjadi hewan. Mereka juga

21
meyakini roh orang yang meninggal akan berkeliaran di sekitar rumah pohon untuk beberapa
waktu. Untuk itu, sebelum menempati rumah, mereka melakukan ritual malam mengusir roh jahat.
(Sumber: http//www.jeratpapua.org)

Tugas
Tugas

1. Apakah dalam teks laporan hasil observasi “Mengenal Suku Koroway” terdapat:
1) peryataan umum tentang hal yang diobservasi;
2) deskripsi bagian objek yang dilaporkan;
3) manfaat objek yang dilaporkan?
2. Apakah dalam teks laporan hasil observasi “Jembatan Merah Holtekamp” terdapat:
1) peryataan umum tentang hal yang diobservasi;
2) deskripsi bagian objek yang dilaporkan;
3) manfaat objek yang dilaporkan?
3. Apabila teks laporan hasil observasi “Mengenal Suku Koroway” atau “Jembatan Merah
Holtekamp” tersebut tidak lengkap, lengkapilah isi teks laporan hasil observasi tersebut,
sehingga menjadi teks laporan hasil observasi yang lengkap.

Membenahi Kesalahan Isi Teks Laporan Hasil observasi

Dalam teks laporan hasil observasi tentu terdapat kesalahan isi teksnya. Oleh karena itu,
perlu dibenahi kesalahan isi teks tersebut.

Bagian Teks Analisi Isi


Noken merupakan tas anyaman tradisional masyarakat
Papua yang terbuat dari kulit kayu yang dibuat oleh penduduk
lokal. Noken digunakan orang Papua yang mendiami Pernyataan umum berisi
definisi umum tentang objek
pegunungan. Noken dibawa dengan menggunakan kepala dan yang diobservasi, yaitu noken
terbuat dari serat kulit kayu yang digunakan untuk membawa
barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Noken memiliki ukuran yang bervariasi. Noken Klasifikasi berdasarkan
ukuran besar disebut yatoo dipakai untuk membawa barang ukuran nokennya. Perhatikan
seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang urutan klasifikasi ukuran
belanjaan atau untuk menggendong anak. Noken ukuran noken dan keguna-annya.
sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang- Urutan tersebut juga menjadi
barang belanjaan dalam jumlah sedang. Noken ukuran kecil dasar sistematika penulisan
disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-barang deskripsi tiap bagian yang

22
Bagian Teks Analisi Isi
pribadi.
diklasifikasikan.
(Sumber: https://id.wikipedia.org dengan perubahan)

Pada contoh di atas dapat kamu temukan bagian pernyataan umum terdapat dua hal, yaitu:
(a) definisi tentang noken dan (b) pengelompokan ukuran noken.
Selanjutnya, perhatikan contoh pengklasifikasian dan bagian pernyataan umum berikut ini!

a. Kutipan 1

Noken memiliki ukuran yang bervariasi. Noken ukuran besar disebut yatoo dipakai
untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang
belanjaan atau untuk menggendong anak. Noken ukuran sedang disebut gapagoo
digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang. Noken
ukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

(Sumber: https://id.wikipedia.org dengan adanya perubahan)

b. Kutipan 2

Noken merupakan tas anyaman tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari kulit
kayu yang dibuat oleh penduduk lokal. Noken digunakan orang Papua yang mendiami
pegunungan. Noken dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit
kayu yang digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.

(Sumber: https://id.wikipedia.org dengan adanya perubahan)

Pelajarilah cara membuat kalimat definisi yang baik dan cara menguji ketepatannya, yaitu
dengan mengubah kalimat definisi berikut ini.

Tas anyaman tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari kulit kayu yang dibuat oleh
penduduk lokal disebut noken.

(Sumber: https://id.wikipedia.org dengan adanya perubahan)

Selanjutnya, pelajarilah bagaimana cara membuat pengklasifikasian yang baik.


Pengklasifikasian sebuah objek yang baik harus menyebutkan dasar pengklasifikasian dan jumlah
keanggotaannya.
Pada kutipan satu di atas pengklasifikasian noken dapat dilihat dalam kalimat berikut.

23
Noken memiliki ukuran yang bervariasi. Noken ukuran besar disebut yatoo dipakai untuk
membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan atau
untuk menggendong anak. Noken ukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk
membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang. Noken ukuran kecil disebut
mitutee digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

(Sumber: https://id.wikipedia.org dengan adanya perubahan)

Dalam kalimat di atas pengklasifikasian ukuran dan kegunaan noken disajikan dengan
mencantumkan tiga hal, yaitu: (a) objek yang dilaporkan yaitu noken; (b) dasar pengelompokan
adalah ukuran; dan (c) jumlah anggota objek yang dilaporkan ada tiga.
Bandingkan kutipan 1 dan 2 dengan dua kutipan berikut ini!
c. Kutipan 3

Membuat noken cukup rumit karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan
mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-seratnya, kemudian dipintal
secara manual menjadi tali/benang. Variasi warna pada noken dibuat dari pewarna alami.
Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d. 2 minggu. Noken yang ukuran besar bisa
mencapai 3 minggu bahkan sampai 2 s.d. 3 bulan, tergantung prosesnya. Di daerah
Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan noken secara langsung.
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Noken dengan perubahan)

d. Kutipan 4

Harga noken relatif murah, antara Rp25.000,00 – Rp50.000,00 per buah tergantung jenis
dan ukurannya. Noken dibuat oleh orang perempuan Papua asli dan hanya merekalah yang
berhak membuatnya, perempuan yang menguasai pembuatan noken menunjukkan bahwa ia
telah dewasa. Jika sudah dianggap dewasa, maka perempuan Papua barulah boleh menikah.

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Noken dengan perubahan )

Deskripsi Bagian
Deskripsi bagian yang baik disajikan mengikuti urutan dalam pengklasifikasian. Perhatikan
paragraf-paragraf yang merupakan deskripsi bagian secara berurutan membahas ukuran dan
manfaat noken. Noken yang berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk membawa barang seperti
kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk
menggendong anak, yang berukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-

24
barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk
membawa barang-barang pribadi.
Perhatikan analisis isi deskripsi bagian berikut ini!

Bagian Teks Analisi Isi

Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon


Perhatikanlah urutan atau
Manduam, pohon Nawa, atau Anggrek hutan dan masih
sistematika penyajian deskripsi
banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.
tiap bagiannya mengikuti urutan
Masyarakat Papua biasanya menggunakan noken untuk
pengklasifikasian yang telah
bermacam kegiatan, tergantung dari ukurannya. Noken
disampaikan pada bagian
yang berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk
sebelumnya.
membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil
Pada bagian inilah setiap jenis
panen, barang-barang belanjaan, atau digunakan untuk
objek atau bagian dari objek
menggendong anak. Noken berukuran sedang disebut
diuraikan secara lebih detail.
gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang
Setiap objeknya dijelaskan
belanjaan dalam jumlah sedang. Noken berukuran kecil
dengan menggunakan kalimat
disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-barang
deskripsi.
pribadi.

Apabila pada bagian pernyataan umum terdapat kalimat definisi dan kalimat
pengklasifikasian, dalam bagian klasifikasi akan ditemukan kalimat deskripsi.
Contoh kalimat deskripsi dapat dilihat berikut ini.
1) Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan, dan
masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.
2) Masyarakat Papua biasanya menggunakan noken untuk bermacam kegiatan, tergantung dari
ukurannya. Noken yang berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk membawa barang seperti
kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan atau digunakan untuk menggendong
anak. Noken berukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang
belanjaan dalam jumlah sedang. Noken berukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk
membawa barang-barang pribadi.

Deskripsi Manfaat
Teks laporan hasil observasi biasanya diakhiri dengan deskripsi manfaat. Manfaat objek
yang diobservasi tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pada teks Noken deskripsi
manfaat dinyatakan pada paragraf terakhir berikut ini.

25
Bagian Teks Analisis Isi
Noken yang berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk membawa barang
seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan atau
Deskripsi
bahkan digunakan untuk menggendong anak. Noken berukuran sedang
manfaat berisi
disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan
manfaat objek
dalam jumlah sedang. Noken berukuran kecil disebut mituteedi gunakan
yang
untuk membawa barang-barang pribadi. Keunikan Noken juga difungsikan
diobservasi.
sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang biasanya baru pertama
kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam upacara.

Tugas
Tugas

Bacalah teks laporan hasil observasi berikut ini, kemudian kerjakan tugas yang disajikan di
bagian akhir teks sesuai dengan petunjuk.

Noken

Noken yaitu tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kayu dan diletakkan di
atas kepala. Sama dengan tas umumnya, noken ini digunakan untuk membawa barang-barang
kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasa menggunakannya untuk membawa hasil-hasil
pertanian, seperti sayuran, umbi-umbian, dan untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.
Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini didaftarkan
ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia tak benda
pada 04 Desember 2012. Pengakuan UNESCO ini akan mendorong upaya perlindungan dan
pengembangan warisan budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi
Papua dan Papua Barat.

Para wanita di Papua sejak kecil sudah harus belajar membuat noken. Membuat noken dari dulu
hingga saat ini dapat melambangkan kedewasaan si perempuan, Berdasarkan adat setempat, bila

26
perempuan Papua belum bisa membuat noken dia belum dianggap dewasa dan itu merupakan
syarat untuk menikah.
.
Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan,
dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan. Membuat noken cukup rumit, karena
menggunakan cara manual dan tidak menggunakan mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan,
dipilah-pilah serat-seratnya, kemudian dipintal secara manual menjadi tali atau benang. Variasi
warna pada noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d. 2 minggu,
untuk noken dengan ukuran besar bisa mencapai 3 minggu bahkan sampai 2 s.d. 3 bulan tergantung
prosesnya. Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan Noken secara
langsung.
Keunikan noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu penting
yang baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua, dipakaikan pada saat upacara
penyambutan. Karena keunikannya tersebut, noken juga digunakan sebagai oleh-oleh bagi sanak
keluarga oleh pendatang yang berkunjung ke Papua.
(Sumber: wikipedia.org dengan perubahan)

Berdasarkan teks laporan hasil observasi di atas.


1. Jawablah pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kalimat definisinya sudah tepat? Jelaskan alasanmu!

2. Apakah pengklasifikasian objek yang diobservasi sudah disajikan


dalam kalimat yang tepat? Jelaskan alasanmu!
3. Apakah urutan penyajian dalam deskripsi bagian telah mengikuti
urutan pengklasifikasian objek yang diobservasi? Jelaskan
jawabanmu!

4. Apakah dalam teks laporan hasil observasi tersebut telah terdapat


deskripsi manfaat? Jelaskan jawabanmu!
5. Apakah dalam teks tersebut terdapat kalimat yang tidak padu atau
menyimpang dari topik yang dibahas? Jelaskan jawabanmu!

2. Berdasarkan hasil pekerjaanmu di atas, benahilah teks laporan hasil observasi di atas sehingga
benar isi laporannya!

C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Observasi

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan dapat:

27
1. menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi, dan
2. membenahi kesalahan bahasa teks laporan hasil observasi.

Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan


Observasi

1. Kata, Frasa Verba, dan Nomina


Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan
hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
Kata: Satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Satuan bahasa yang dapat
berdiri sendiri terjadi dari morfem tunggal atau gabungan morfem (mahakuasa, pejuang,
pancasila, mengikuti).
Frasa: Gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif dan hanya menduduki salah satu
fungsi dalam sebuah kalimat.
Misalnya: gunung tinggi  frasa nonpredikatif
gunung itu tinggi bukan frasa karena predikatif.
Kata Frasa
… tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala
dan terbuat dari serat kulit kayu yang digunakan untuk membawa barang-

Noken barang kebutuhan sehari-hari …


… kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas.
… terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau
Anggrek hutan, dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.
UNESCO … lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB

1) Kata benda (nomina) biasanya berfungsi sebagai subyek atau obyek dari klausa; kelas kata ini
sering berpadanan dengan orang, benda, atau hal yang dibendakan. Kelas kata benda adalah
kata yang bisa digabung dengan kata bukan.
2) Kata kerja material (verba) atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda yang
ditandai dengan diawali kata tidak.

Musibah banjir di Jakarta bukan semata melumpuhkan akses transportasi yang


kemudian membatasi aktivitas warga dan merugikan berbagai pihak. Banjir telah
memakan banyak korban, jumlah pengungsi pun terus bertambah di sejumlah titik
banjir di Jakarta hingga Bekasi. Berbagai pihak pun mulai mengulurkan tangan untuk
memberikan bantuan dan menunjukkan kepedulian. Dari bantuan komunitas,
yayasan, organisasi internasional, relawan, hingga situs belanja online juga turun
tangan (Kosasih).
28
Kata Frasa Verba
menggunakan dengan menggunakan
dibawa yang dibawa
membawa untuk membawa

3) Menggunakan kopula, yakni kata adalah, merupakan, yaitu. Kata-kata itu digunakan untuk
menjelaskan pengertian atau konsep.
Contoh:
(1) Darah adalah cairan merah yang kental. Terdapat sekitar 3,5 liter darah pada rata-rata
tubuh manusia dan dapat digolongkan menjadi golongan A, B, O, dan AB.
(2) Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah arteri
adalah pembuluh darah yang lebar. Pembuluh darah jenis ini menyalurkan darah ke
seluruh bagian tubuh. Darah pada pembuluh arteri berwarna merah cerah dan
mengandung oksigen. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang sempit.
Pembuluh darah jenis ini memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Adapun pembuluh
darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil.
(3) Jantung adalah organ yang berbentuk seperti kerucut. Jantung terletak di tengah dada
bagian dalam. Jantung merupakan organ yang tebal, berotot, dan mempunyai empat
bilik. Rata-rata jantung mempunyai ukuran panjang kira-kira 13 cm, lebar 9 cm, dan tebal
6 cm. Berat jantung sekitar 300 gram.
2. Menyatakan Pengelompokan, Perbedaan, atau Persamaan
a. Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup
dan benda mati.
b. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri
umum tersebut.
c. Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui.
3. Kata yang Menggambarkan Sifat atau Perilaku Benda, Orang, atau Suatu Keadaan
Ini berkaitan dengan kepentingan di dalam memaparkan suatu objek dengan sejelas-jelasnya.
Contoh:
1) Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul ....
2) Kelompok pelajar ini melakukan pawai ....

29
3) Rombongan ini terbagi ....
4) Mereka asyik memainkan ....
5) ... sekelompok pelajar yang berbaris.

Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuh-
tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi hidup. Selain itu,
tumbuh-tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang sangat penting yang tidak dapat
dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri,
sedangkan binatang tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-
tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena itu,
tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan
tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga,
tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak (Kosasih. 2014).

Dalam contoh di atas, pemaparan tumbuhan didahului oleh penggunaan kata mempunyai. Di
samping itu, dapat pula digambarkan langsung oleh penggunaan kata-kata yang menyatakan
keadaan, seperti bergerak, melakukan, menghasilkan, berbunga, dan sejenisnya.
Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me(N)-, be(R)-, di-,
bahkan terkadang ter- atau ke-an. Kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika
diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-an. Berikut contoh kata dan kelas kata.
No Kata Dasar Jenis Verba Nomina
1. kata nomina berkata perkataan
2. hasil nomina menghasilkan keberhasilan
3. ubah verba berubah perubahan
4. lemah adjektiva melemah kelemahan
5. kuat adjektiva menguatkan penguat

4. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi


1) Kalimat definisi berisi uraian tentang makna kata, frase, atau lambang.
Contoh:
a. Noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang diletakkan di atas kepala dan
terbuat dari serat kulit kayu.
b. Noken adalah kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas.
2) Kalimat deskripsi berisi penggambaran konstituen ujaran dan hubungannya dari sudut
semantik.
Contoh:

30
a. Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan,
dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.
b. Noken dapat digunakan untuk bermacam kegiatan, seperti noken yang berukuran besar
disebut yatoo dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen,
barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. Noken
berukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan
dalam jumlah sedang. Noken yang berukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk
membawa barang-barang pribadi.
c. Harga Noken relatif murah, antara Rp25.000 - Rp50.000 per buah tergantung jenis dan
ukurannya.
5. Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
Kalimat: satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final dan secara
aktual maupun potensial terdiri dari klausa bebas.
Klausa: satuan gramatikal berupa kelompook kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek
dan predikat (predikatif) dan mempunyai potensial untuk menjadi kalimat.
Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas: 
1. Kalimat Simpleks/Tunggal: kalimat yang hanya memiliki satu klausa bebas.
Contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:
1) Ada beragam jenis noken di Papua.
P S K

2) Kelelawar merupakan hewan unik.


S P Pel
3) Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.
S P K
2. Kalimat Majemuk: kalimat yang terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling
berhubungan, baik koordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3
jenis, yaitu:
1) Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat yang terbentuk dari dua atau lebih klausa dan kedudukan tiap kalimat sederajat
yang dihubungkan oleh konjungsi koordinatif.

31
Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi:
a. Kalimat majemuk setara penggabungan
Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
a) Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
b) Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
b. Kalimat majemuk setara pertentangan
Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan.   
Contoh:
a) Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan Jepang termasuk negara yang
sudah maju.
b) Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan adik.
c. Kalimat majemuk setara pemilihan
Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
a) Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
b) Aku atau dia yang akan kamu pilih.
d. Kalimat majemuk setara penguatan
Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.
Contoh:
a) Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
b) Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
e. Kalimat majemuk setara urutan waktu
Kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
f. Kalimat majemuk setara yang menandakan suatu kejadian berurutan Dibentuk dari
dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian.

32
Contoh:
Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian
disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.
2) Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif) 
Kalimat majemuk yang terbentuk dari dua atau lebih klausa yang tidak bebas. Kedua
kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki
kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut klausa utama/induk kalimat. Bagian yang
lebih rendah kedudukannya disebut klausa sematan/anak kalimat.

Klausa Tunggal +
Klausa Tunggal
Induk kalimat
Anak kalimat

Konjungsi Subordinatif

Kalimat majemuk bertingkat dihubungkan oleh konjungsi subordinatif, yaitu:


Waktu : ketika, sejak
Sebab : karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu
Akibat : hingga, sehingga, maka
Syarat : jika, asalkan, apabila

33
Perlawanan : meskipun, walaupun
Pengandaian : andai kata, seandainya
Tujuan : agar, supaya, untuk, biar
Perbandingan : seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
Pembatasan : kecuali, selain
Alat : dengan + kata benda:  dengan tongkat
Kesertaan : dengan + orang
Contoh:
Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat
mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat:  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau
klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif
disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan
penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya
ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).

Tugas

1. Lakukan analisis kebahasaan pada teks “Jembatan Merah Holtekamp” atau Noken di atas.
2. Tulislah hasil analisis kamu dalam tabel seperti dalam contoh berikut!
3. Kamu dapat menuliskannya pada buku kerjamu.
Judul Teks laporan observasi:
Kata Nomina Frasa Nomina

Kata Verba Frasa Verba

34
4. Analisislah afiksasi yang terjadi pada kata berimbuhan di bawah ini!

No Kata Berimbuhan Jenis Kata Imbuhan Kata Dasar


1. menggunakannya
2. kerajinan
3. dipandang
4. berukuran
5. belanjaan

5. Carilah kata dasar kemudian ubahlah ke dalam verba dan nomina dengan proses pengimbuhan
(afiksasi) dengan cara melengkapi tabel di bawah ini.

No. Kata Dasar Jenis Verba Nomina


1.
2.
3.
4.
5.

6. Tulislah masing-masing 5 contoh kalimat definisi, yaitu kalimat yang menggunakan verba
definitif dan 5 contoh kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai
deskriptif.

No Kalimat Definitif Kalimat Deskripsi


1.
2.
3.
4.
5.

7. Temukan 2 contoh kalimat simpleks dalam teks di atas!


8. Temukan 2 kalimat majemuk setaranya!
9. Temukan 2 kalimat majemuk bertingkat!
10. Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas!

Membenahi Kesalahan dalam Teks Laporan

35
Sebuah teks laporan hasil observasi selain harus benar berdasarkan strukturnya, kebenaran
isinya, juga harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia baku. Berikut ini kamu secara khusus akan
mempelajari penulisan:
(a) huruf capital, dan
(b) di dan ke sebagai imbuhan dan sebagai kata depan.

Perhatikan kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini.

Para wanita di Papua sejak kecil sudah harus belajar untuk membuat noken, karena membuat
noken dari dulu hingga saat ini dapat melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Berdasarkan
adat setempat, bila perempuan Papua belum bisa membuat noken dia belum dianggap dewasa dan
itu merupakan syarat untuk menikah.

Berdasarkan Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EyD), apakah penulisan di dan ke


pada teks di atas sudah benar? Diskusikan dengan temanmu bagaimana seharusnya.

Tugas

Bacalah kembali teks laporan hasil observasi berjudul Sampah, kemudian kerjakan tugas-
tugas berikut ini.
Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan.
Sampah di bumi ini akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia
maupun alam. Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik
dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk.
Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daun-daunan. Sampah ini dapat diolah
menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.
Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan
Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab Pemerintah
saja, tetapi tanggung jawab kita semua.

36
Sumber: Buku Siswa Bahasa Indnesia Kelas X Jakarta 2015
1. Analisislah kebenaran kalimat definisinya. Apabila masih salah, benahilah sehingga menjadi
benar!
2. Benahilah penggunaan huruf kapital yang masih salah, sehingga sesuai dengan Pedoman Ejaan.
3. Benahi pula penulisan di- dan ke- sebagai imbuhan, di dan ke sebagai kata depan.

D. Mengonstruksi Teks Laporan

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan dapat:


1. melengkapi gagasan pokok dengan gagasan penjelas; dan
2. menyusun teks laporan hasil observasi.

Melengkapi Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas

Setiap paragraf yang baik terdapat satu gagasan pokok. Jadi, mengembang-kan teks dimulai
dengan menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap gagasan pokok dikembangkan
menjadi satu paragraf.
Berikut contoh gagasan pokok:
1. Cenderawasih merupakan jenis burung yang menjadi simbol di Papua.
2. Cenderawasih habitat aslinya di hutan-hutan lebat.
3. Burung cenderawasih botak memiliki kelebihan pada warna yang dimiliki tubuhnya.
4. Cenderawasih kuning besar atau paradisaea apoda merupakan burung cenderawasih dengan
ukuran tubuh yang besar dengan panjang kurang lebih 43 cm.
Gagasan pertama dapat dikembangkan, dengan menambah gagasan-gagasan penjelas.
Perhatikan contoh berikut ini.

Gagasan Pokok Gagasan Penjelas


Cenderawasih Cenderawasih dikenal dengan sebutan bird of paradise, yang
merupakan jenis termasuk dalam genus paradisae, yakni genus paling populer diantara
burung yang menjadi 13 genus burung lainnya.
simbol di Papua. Cenderawasih menjadi burung yang sangat terkenal, karena memiliki
keunggulan pada warna bulunya yang cerah mencolok dan sangat
indah.
Berat burung cenderawasih berkisar antara 50 gram sampai 430 gram

37
Gagasan Pokok Gagasan Penjelas
dan panjang 15 cm sampai 110 cm.
Sebagai burung yang berhabitat pada hutan dataran rendah, burung
cenderawasih bisa kita temui di beberapa tempat seperti Papua,
Maluku, dan Papua New Guinea.

Jika gagasan umum dan gagasan penjelas di atas dikembangkan menjadi satu paragraf akan
menjadi paragraf berikut ini.

Cenderawasih merupakan jenis burung yang menjadi simbol di Papua. Cenderawasih


dikenal dengan sebutan bird of paradise, yang termasuk dalam genus paradisae yakni genus paling
populer diantara 13 genus burung lainnya. Cenderawasih menjadi burung yang sangat terkenal,
karena memiliki keunggulan pada warna bulunya yang cerah mencolok dan sangat indah. Berat
burung cenderawasih berkisar antara 50 gram sampai 430 gram dan panjang 15 cm sampai 110 cm.
Sebagai burung yang berhabitat pada hutan dataran rendah, burung cenderawasih bisa kita temui di
beberapa tempat seperti Papua, Maluku, dan Papua New Guinea.

Apabila dilihat dari letak gagasan pokoknya, sebuah paragraf dibedakan menjadi empat
kelompok, yaitu: (a) deduksi, (b) induksi, (c) campuran, (d) naratif dan deskriptif. Pada pelajaran
ini, kamu hanya akan mempelajari tentang paragraf deduksi dan induksi. Paragraf deduksi adalah
paragraf yang letak gagasan utamanya di awal paragraf, sedangkan paragraf induksi adalah
paragraf yang letak gagasan utamanya ada di akhir paragraf.
Perhatikan contoh paragraf deduktif berikut ini.
Gagasan Pokok: Warna burung cendrawasih
Contoh paragraf induktif

Warna bulu cenderawasih yang mencolok merupakan kombinasi beberapa warna yang lain,
seperti hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, dan ungu. Burung ini semakin
molek dengan keberadaan bulu memanjang dan unik yang tumbuh dari paruh, sayap, atau
kepalanya. Burung cenderawasih memiliki keindahan bulu yang khas, yang tidak dimiliki oleh
jenis burung lainnya.
Contoh paragraf deduktif

Keunikan lainnya dari burung cenderawasih ini adalah cara memikat burung betina.
Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit. Jenis paradisaea  jantan bila hendak kawin
mereka berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokan bulunya pada burung betina agar
dapat kawin. Sementara, jenis cicinnurus dan parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan.
Burung jantan jenis ini memiliki dimorfikseksual bersifat poligami. Selain memamerkan keindahan
bulu mereka, cenderawasih jantan bahkan melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang
dinamis dan indah untuk merebut perhatian betina.

Perhatikan teks berikut ini!

38
Burung Cenderawasih

Burung cenderawasih adalah salah satu jenis burung yang terkenal di Papua. Burung ini
umumnya hidup di hutan belantara wilayah Papua. Habitat aslinya di hutan-hutan lebat yang
umumnya terletak di daerah dataran rendah dan hanya dapat ditemukan di Indonesia bagian timur
terutama pulau-pulau Selat Torres, Papua Nugini, dan Australia Timur.
Burung cenderawasih ada beberapa jenis atau kelompok. Di Indonesia diduga terdapat
sekitar 30 jenis cenderawasih, 28 jenis diantaranya dapat ditemukan di Papua. Burung
cenderawasih ada yang termasuk anggota famili paradisaeidae dari ordo passeriformes. Burung
cenderawasih anggota famili paradisaeidae; terdiri dari 13 genus dan 43 spesies (jenis). Burung
anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan, terutama bulu yang sangat memanjang dan
rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cenderawasih mulai dari
cenderawasih raja 50 gram dan 15 cm, hingga cenderawasih paruh-sabit hitam 110 cm dan
cenderawasih manukod jambul-bergulung 430 gram. Jenis lainnya yang paling terkenal adalah
anggota genus paradisaea, termasuk spesies tipenya cenderawasih kuning-besar, paradisaea
apoda.
Burung cenderawasih memiliki keindahan bulu yang khas, tidak dimiliki oleh jenis burung
lainnya. Warna bulu cenderawasih yang mencolok merupakan kombinasi beberapa warna seperti
hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, dan ungu. Burung ini semakin molek
dengan keberadaan bulu memanjang dan unik yang tumbuh dari paruh, sayap, atau kepalanya.
Keunikan lain dari burung cenderawasih ini adalah cara memikat burung betina. Banyak
jenis mempunyai ritual kawin yang rumit. Jenis paradisaea  jantan bila hendak kawin, mereka
berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokan bulunya pada burung betina, agar dapat
kawin. Sementara, jenis cicinnurus dan parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung
jantan jenis ini memiliki dimorfik seksual bersifat poligami. Selain memamerkan keindahan bulu
mereka, cenderawasih jantan melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang dinamis dan
indah untuk merebut perhatian betina.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lesser_Bird_of_Paradise.jpg

Tugas
Tugas

Kembangkan paragraf berikut ini seperti contoh pengembangan paragraf


di atas!

No. Gagasan Utama Gagasan Penjelas

39
1.
Merpati dan dara adalah burung yang
berbadan gempal dengan leher pendek,
paruh ramping pendek, dan cere berair.

Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Kamu sudah berlatih mengembangkan gagasan menjadi paragraf. Untuk menambah


pemahaman kamu tentang teks laporan hasil observasi, buatlah sebuah teks laporan hasil observasi
secara individu! Kalian bisa mengkonsultasikan tema yang akan kamu kembangkan dengan guru di
kelasmu.
Ikutilah langkah-langkah berikut ini.
1. Tentukan objek yang akan kamu amati!
2. Susunlah jadwal observasi yang akan kamu lakukan!
3. Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau pokok-
pokok pengamatan terlebih dahulu!
4. Catatlah hasil observasi kamu! Bila memungkinkan ambil foto dan videokan observasimu!
5. Susunlah teks laporan hasil observasimu dengan memperhatikan ketepatan isi, struktur, dan
kaidah kebahasaannya!
6. Presentasikan teks laporan hasil observasimu di hadapan teman-temanmu!
7. Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks observasi yang disajikan temanmu!
8. Publikasikan teks laporan hasil observasimu di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di
media cetak!

Tugas
Tugas

1. Susunlah sebuah teks laporan hasil observasi yang ada di sekitarmu dengan memperhatikan isi
dan aspek kebahasaan!

40
RANGKUMAN

1. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang melaporkan sesuatu berupa hasil pengamatan
(observasi), isinya objektif berdasar pada kenyataan.
2. Berdasarkan isinya, laporan hasil observasi mempunyai ciri-ciri:
1) bersifat objektif;
2) ditulis dari hasil pengamatan yang fakta;
3) tidak berisi hal-hal yang menyimpangatau memihak sesuatu, dan
4) ditulis secara lengkap atau menyeluruh.
3. Susunan struktur teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
1) definisi umum;
2) deskripsi bagian, dan
3) deskripsi manfaat.
4. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar yang berisi hal umum tentang objek yang
akan dikaji.
5. Deskripsi bagian berisi uraian terinci mengenai objek yang diamati.
6. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain:
1) penggunaan kata/frasa nomina;
2) peggunaan afiksasi pada nomina dan verba turunan;
3) penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripsi, dan
4) berupa kalimat simpleks dan kompleks.

41
UJI
KOMPETENSI

Cermati teks berikut untuk soal nomor 1-2!

Tradisi bakar batu adalah salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi
sebagai tanda rasa syukur yang unik dan khas. Pesta bakar batu merupakan sebuah ritual
memasak tradisional Papua yang dilakukan bersama-sama warga satu kampung. Disebut
bakar batu karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di
atas makanan yang akan dimasak.
https://www.scribd.com

1. Ringkasan dari teks laporan hasil observasi tersebut melaporkan …


A. tradisi bakar batu
B. ritual memasak tradisional Papua
C. batu dibakar hingga panas membara
D. tanda rasa syukur yang unik dan khas
E. batu ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak

2. Frasa verba yang terdapat dalam penggalan teks laporan tersebut adalah....
A. bakar batu, satu kampung
B. yang dilakukan, akan dimasak
C. sebuah ritual, tradisi terpenting
D. panas membara, sebuah ritual
E. panas membara, akan dimasak

Cermatilah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 3 dan 4!

Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam Pemilu khusus untuk
wilayah Provinsi Papua. Sistem noken ini merupakan bagian dari kearifan lokal dalam
demokrasi kemasyarakatan. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Noken menjadi
bagian penting dalam pelaksanaan pilkada Papua, khususnya untuk masyarakat Papua
yang berasal dari daerah pegunungan. Pilkada pada tahun 2017 sistem noken dilakukan
di Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani Jaya, Tolikara, Dogiyai, Intan Jaya, dan
Jayawijaya.

42
3. Simpulan yang terdapat dalam teks tersebut adalah …
A. Sistem noken digunakan dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi Papua.
B. Sistem noken dapat diklasifikasikan menjadi dua pola, yaitu pola bigman dan pola noken
gantung.
C. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), noken menjadi bagian penting dalam
pelaksanaan pilkada Papua.
D. Sistem noken merupakan bagian dari kearifan lokal dalam demokrasi kemasyarakatan oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU).
E. Noken menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Pilkada Papua, khususnya untuk
masyarakat Papua yang berasal dari daerah pegunungan.

4. Gagasan pokok yang terdapat dalam kalimat terakhir penggalan teks tersebut adalah ....
A. keadaan perbagian
B. komponen-komponen
C. jenis-jenis atau klasifikasi
D. kebiasaan
E. kepemilikan

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35


tahun lalu di pedalaman Papua. Berpopulasi sekitar 3.000 orang. Suku terasing ini
hidup di rumah pohon yang disebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah bahkan bisa
mencapai ketinggian 50 meter dari permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah satu
di daratan Papua yang tidak menggunakan koteka.
Jeratpapua.org

5. Kalimat yang mengandung definisi umum dalam penggalan teks laporan tersebut adalah ...
A. Suku Korowai berpopulasi sekitar 3.000 orang yang tinggal di rumah pohon.
B. Suku korowai hidup di rumah pohon yang diberi tangga menjulai ke bawah disebut Rumah
Tinggi.
C. Suku Korowai memiliki beberapa rumah bisa mencapai ketinggian 50 meter dari permukaan
tanah.
D. Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35 tahun lalu di
pedalaman Papua.
E. Suku Korowai memiliki ciri yang masyarakatnya masih menggunakan koteka dan tinggal di
atas pohon di daratan Papua.

6. Kata yang dicetak miring yang tidak mengandung makna antonim terdapat dalam kalimat ...
A. Beberapa rumah bisa mencapai ketinggian 50 meter dari atas permukaan tanah.
B. Beberapa rumah bahkan bisa mencapai ketinggian 50 meter dari atas permukaan tanah.
C. Suku terasing ini hidup di rumah pohon yang disebut Rumah Tinggi.
D. Suku Korowai adalah salah satu di daratan Papua yang tidak menggunakan koteka.
E. Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35 tahun lalu di
pedalaman Papua.

43
Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!

(1) Noken merupakan adalah tas anyaman tradisional Papua yang dibuat dari
kulit kayu dan digunakan orang Papua yang mendiami pegunungan yang dibuat oleh
penduduk lokal. (2) Noken memiliki ukuran yang bervariasi yang berukuran besar disebut
yatoo dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-
barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. (3) Noken ukuran
sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam
jumlah sedang. (4) Noken ukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk membawa
barang-barang pribadi.

7. Berdasarkan teks tersebut, yang termasuk dalam definisi umum hasil analisis
laporan adalah ...
A. Noken memiliki ukuran yang bervariasi yang berukuran besar disebut yatoo.
B. Noken ukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.
C. Noken digunakan orang Papua yang mendiami pegunungan yangdibuat oleh penduduk
lokal.
D. Noken ukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan
dalam jumlah sedang.
E. Noken merupakan tas anyaman tradisional Papua yang dibuat dari kulit kayu dan digunakan
orang Papua yang mendiami pegunungan.

8. Kesalahan bahasa dalam teks laporan hasil observasi terdapat pada kalimat
nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (3)

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan10!

Burung cenderawasih ada beberapa jenis atau kelompok. Di Indonesia diduga


terdapat sekitar 30 jenis cenderawasih, 28 jenis diantaranya dapat ditemukan di Papua.
Burung cenderawasih ada yang termasuk anggota family paradisaeidae dari ordo
passeriformes. Burung cenderawasih anggota famili paradisaeidae; terdiri dari 13 genus
dan 43 spesies (jenis). Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan,
terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau
kepalanya. Ukuran burung cenderawasih mulai dari cenderawasih raja 50 gram dan 15 cm,
hingga cenderawasih paruh-sabit hitam110 cm dan cenderawasih manukod jambul-
bergulung 430 gram. Jenis lainnya yang paling terkenal adalah anggota genus paradisaea,
termasuk spesies tipenya cenderawasih kuning-besar, paradisaea apoda.
wikipedia.org

44
9. Fakta dalam cuplikan teks tersebut diperoleh melalui ....
A. perekaman
B. wawancara
C. penyebaran angket
D. proses pencatatan
E. pengamatan lapangan

10. Berdasarkan teks di atas, kalimat yang mengandung antonim terdapat pada
kata yang dicetak tebal adalah ...
A. Burung cenderawasih ada beberapa jenis atau kelompok.
B. Di Indonesia diduga terdapat sekitar 30 jenis cenderawasih.
C. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan.
D. Jenis lainnya yang paling terkenal adalah anggota genus paradisaea.
E. Burung cenderawasih ada yang termasuk anggota family paradisaeidae.

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12!


(1) Prosesi Pesta Bakar Batu biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap bakar makanan, dan makan bersama. (2) Tahap persiapan adalah
meliputi kegiatan membuat lubang dan membakar batu hingga membara. (3) Pada saat
itu, masing-masing suku menyerahkan babi atau makanan lainnya untuk dimasak. (4)
Tahap kedua adalah memasukan makanan ke dalam lubang yang sudah diisi batu
membara dan dilapisi daun pisang. (5) Setelah matang, tahap berikut adalah makan
bersama di lapangan tengah kampung.

11. Objek pengamatan yang sesuai dengan isi penggalan teks tersebut adalah …
A. tahapan prosesi Pesta Bakar Batu.
B. makan bersama di lapangan tengah kampung.
C. kegiatan membuat lubang dan membakar batu hingga membara.
D. masing-masing suku menyerahkan makanan lainnya untuk dimasak.
E. memasukan makanan ke lubang yang diisi batu yang dilapisi daun pisang.

12. Kesalahan bahasa dalam teks laporan hasil observasi terdapat pada kalimat
nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

45
Cermatilah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 13 s.d. 16!

Noken banyak kita jumpai di Papua. Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon
Manduam, pohon Nawa, atau Anggrek hutan, dan masih banyak lagi jenis pohon yang
umum digunakan. Membuat Noken cukup rumit, karena menggunakan cara manual dan
tidak menggunakan mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-
seratnya, dan kemudian dipintal secara manual menjadi tali atau benang. Variasi warna
pada Noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d. 2
minggu, untuk Noken dengan ukuran besar bisa mencapai 3 minggu bahkan sampai 2
s.d. 3 bulan tergantung prosesnya. Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita
temukan pembuatan Noken secara langsung.

13. Kata nomina yang terdapat dalam penggalan teks tersebut adalah ....
A. dikeringkan, dipintal, dibuat
B. bahan, kayu, rumit
C. anggrek, noken, besar
D. terbuat, diolah, pohon
E. noken, kayu, pohon

14. Dalam struktur teks laporan observasi, cuplikan tersebut termasuk ke dalam
bagian ....
A. penutup
B. pendahuluan
C. definisi umum
D. deskripsi bagian
E. deskripsi manfaat

15. Kata yang menyatakan tindakan atau perilaku pada teks tersebut adalah ....
A. terbuat
B. mencapai
C. pembuatan
D. tergantung
E. menggunakan

16. Kalimat yang mengandung konjungsi pada teks tersebut adalah …


A. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d. 2 minggu
B. Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa, atau Anggrek hutan

C. Variasi warna pada noken dibuat dari pewarna alami.


D. Membuat noken cukup rumit, karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan
mesin.

46
E. Daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan Noken secara langsung.

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 17 s.d. 20!


Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon.
Untuk membangun rumah dipilih pohon besar yang kokoh sebagai tiang utama.
Lantainya terbuat dari cabang. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat dinding.
Atapnya dari daun hutan. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat. Untuk
menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.

17. Makna kata yang di cetak tebal dalam teks tersebut adalah ….
A. bisa
B. kuat
C. mantap
D. mampu
E. sanggup

18. Struktur teks yang terdapat pada paragraf tersebut termasuk bagian ....
A. pembukaan teks laporan
B. deskripsi manfaat
C. penutup akhir
D. definisi tujuan
E. definisi umum
19. Kalimat simpleks yang tepat dalam teks tersebut adalah …
A. Lantainya terbuat dari cabang.
B. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat.
C. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat dinding.
D. Untuk menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.
E. Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon.

20. Kalimat kompleks yang tepat dalam teks tersebut adalah …


A. Lantainya terbuat dari cabang.
B. Kulit pohon sagu untuk membuat dinding.
C. Rumah disusun dengan tangga panjang ke bawah.
D. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat.
E. Suku Korowai membangun sebuah rumah di atas pohon.

21. Ide atau gagasan pokokyang terdapat dalam teks tersebut adalah …
A. Membangun rumah dipilih pohon besar yang kokoh sebagai tiang utama.
B. Untuk menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.
C. Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon.
D. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat dinding.
E. Lantainya terbuat dari cabang.

Simaklah teks berikut untuk menjawab soal nomor 22 s.d. 26!

47
(1) Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam Pemilu khusus
untuk wilayah Provinsi Papua. (2) Sistem noken ini merupakan bagian dari kearifan lokal
dalam demokrasi kemasyarakatan. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). (3) Noken
menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pilkada Papua, khususnya untuk masyarakat
Papua yang berasal dari daerah pegunungan. (4) Pilkada pada tahun 2017 sistem noken
dilakukan di Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani Jaya, Tolikara, Dogiyai, Intan Jaya,
dan Jayawijaya.

22. Kalimat definisi pada teks tersebut terdapat pada kalimat nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)

23. Kalimat yang mengandung fakta terdapat pada kalimat nomor …


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)

24. Kaidah kebahasaan pada teks tersebut terdapat pada kalimat nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)

25. Simpulan dari teks tersebut adalah ……


A. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi
Papua yang serba guna untuk semua kebutuhan.
B. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi
Papua yang terkenal sampai ke dunia manca negara.
C. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi
Papua yang banyak digunakan masyarakat di Papua.
D. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi
Papua sebagai pola bigman dan pola noken gantung.
E. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi
Papua yang merupakan bagian dari kearifan lokal dalam demokrasi kemasyarakatan.

48
26. Kutipan teks laporan observasi tersebut merupakan bagian stuktur teks ….
A. penutup
B. pembukaan
C. deskripsi bagian
D. definisi umum
E. deskripsi manfaat

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 27 dan 28!

Masyarakat Suku Korowai dulu memiliki kebiasaan yang disebut kanibal, hal
itu ternyata tidak dilakukannya setiap saat. Namun, ritual ini sudah jauh berkurang
sejak mereka mulai mengenal dunia luar. Mereka juga memakan daging hewan yang
biasa diburu seperti burung kasuari, ular, kadal, rusa, atau babi hutan. Mereka juga
memenuhi nutrisinya dengan makan larva kumbang.

27. Kata kanibal pada teks laporan hasil observasi tersebut bermakna ….
A. pemakan babi hutan
B. pemakan ular dan kadal
C. pemakan burung kasuari
D. pemakan larva kumbang
E. pemakan daging manusia
28. Konjungsi pertentangan yang digunakan pada teks tersebut adalah ….
A. juga
B. yang
C. atau
D. dengan
E. namun

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 29 dan 30!

(1) Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau
Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan. (2)
Masyarakat Papua biasanya umumnya menggunakan Noken untuk bermacam kegiatan,
tergantung dari ukurannya. (3) Noken yang berukuran besar (Yatoo) dipakai untuk
membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan,
atau bahkan digunakan untuk menggendong anak, yang berukuran sedang (Gapagoo)
digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang
berukuran kecil (Mitutee) digunakan untuk membawa barang-barang pribadi. (4)
Keunikan Noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang
biasanya baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam
upacara.

49
29. Ide pokok pada teks tersebut adalah ....
A. ukuran noken
B. kegunaan noken
C. keunikan noken
D. ukuran dan kegunaan noken
E. bahan-bahan pembuatan noken
30. Kalimat yang tidak efektif dalam teks tersebut ditandai pada nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (2) dan (4)
KUNCI JAWABAN

1. A 2. B 3. A 4. A 5. D 6. E 7. E 8. A 9. E 10. C
11. A 12. B 13. E 14. E 15. E 16. D 17. B 18. B 19. A 20. D
21. C 22. A 23. D 24. D 25. E 26. C 27. E 28. E 29. D 30. B

50
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN TEKS LAPORAN OBSERVASI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Nama Sekolah : Jumlah Soal : 30 PG


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 120 menit
Kurikulum : K13 Penyusun :
NIP :

Standar Kompetensi Materi Jml No. Bentuk Kategori


No Indikator Soal
Kompetensi Dasar Pokok Soal Soal Soal Soal
Mengidentifikasi isi Disajikan teks observasi, siswa dapat 2, 3, 4, 13, 14,
Isi laporan hasil
teks laporan hasil 10 menentukan isi teks laporan hasil 18, 21,22, 25, PG C1/Md
observasi 26
observasi observasi.
3.1 Menginter- Menyusun ringkasan Ringkasan isi Disajikan teks laporan observasi,
1, 11
pretasi laporan isi teks laporan hasil teks laporan 2 siswa dapat menunjukkan ringkasan PG C2/Sd
1 observasi. hasil observasi dari teks laporan observasi tersebut.
hasil observasi
Disajikan teks laporan observasi,
Menyimpulkan Fungsi teks
siswa dapat menunjukkan simpulan 5, 7, 9, 23,
fungsi teks laporan laporan hasil 5 PG C3/Sk
fungsi teks laporan hasil observasi 29
hasil observasi. observasi
tersebut.
Menganalisis
Kebahasaan teks Disajikan teks laporan observasi, siswa 6, 10, 15, 16,
3.2 Menganalisis kebahasaan teks
laporan hasil 10 dapat menentukan kebahasaan teks 17, 19, 20, PG C2/Sd
kebahasaan laporan hasil laporan hasil observasi tersebut. 24, 27, 28
observasi
teks laporan observasi
2
hasil observasi Membenahi Kesalahan Disajikan teeks laporan observasi,
kesalahan bahasa bahasa dalam siswa dapat menunjukkan kesalahan
3 8, 12, 30 PG C3/Sk
dalam teks laporan teks laporan bahasa dalam teks laporan hasil
hasil observasi hasil observasi observasi tersebut.

58

Anda mungkin juga menyukai