Anda di halaman 1dari 7

1) Sebut dan jelaskan karakteristik komik

 Bersifat Proposional

Komik mampu membuat pembaca terlibat secara emosional dalam membaca


komik.                 Pembaca seperti ikut berperan dan terlibat dalam komik menjadi pelaku
utama.

 . Bahasa Percakapan

Bahasa yang digunakan dalam komik biasanya bahasa percakapan sehari-hari,jadi pembaca
mudah mengerti dan memahami bacaan komik. Bahasa komik tidak menggunakan bahasa
yang sulit untuk dipahami pembaca.

 Bersifat Kepahlawanan

Umumnya isi cerita yang ada didalam komik,akan cenderung membuat pembaca
mempunyai rasa ataupun sikap kepahlawanan.

 Penggambara Watak

Penggambaran watak dalam komik,digambarkan secara sederhana.Penggambaran secara


sederhana dilakukan agar pembaca mudah mengerti karakteristik tokoh-tokoh yang terlibat
dalam komik tersebut.

 Menyediakan Humor

Humor kasar yang tersaji dalam komik akan mudah dipahami seseorang karena memang
humor tersebut sering ada dimasyarakat.

2) jelaskan pengertian dari wawasan kebangsaan dan bela negara?

a) Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara
etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat
juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan
Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional
yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya,
ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1)
ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian
dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.

b) Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

3) Jelaskan masalah dan penyelesaian wawasan kebangsaan

.Contoh-contoh nyata adalah lepasnya Timor-imur dari pangkuan Republik Indonesia, insiden-
insiden bernuansa makar yang terjadi di Papua, Aceh, dan Maluku, kerusuhan etnis di Sampit
dan Ambon, serta terorisme yang sedang menghangat akhir-akhir ini. . Inilah akibat dari
hilangnya tekad kebersamaan sebagai suatu bangsa dan rasa cinta tanah air sehingga
kepentingan golongan menjadi suatu hal yang harus diperjuangkan di atas kepentingan negara
dan masyarakat.

Untuk mengatasi dan mencegah semua masalah tersebut di atas, penanaman dan penguatan
konsep yang diwujudkan dengan penerapan nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan menjadi
agenda yang harus segara dilakukan jika kita ingin menyelamatkan bangsa dan negara kita.
Dalam menerapkan konsep wawasan kebangsaan, Seminar Pendidikan Wawasan Kebangsaan
(1993) mengemukakan perlunya 2 (dua) aspek sebagai berikut:
 Aspek Moral, mensyaratkan adanya perjanjian diri (commitment) pada seseorang atau
masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan eksistensi bangsa dan bagi peningkatan
kualitas kehidupan bangsa.

 Aspek Intelektual, menghendaki pengetahuan yang memadai mengenai tantangan-


tantangan yang dihadapi bangsa serta potensi-potensi yang dimiliki bangsa.

4) Jelaskan apa yang dapat saudara lakukan dalam upaya membela negara

1. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku

2. Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara

3. Membayar pajak tepat pada waktunya

4. Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun

5. Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa

6. Bersikap selektif pada masuknya budaya asing ke Indonesia dan lain sebagainya.

7. Selalu kritis pada kebijakan pemerintah

8. Membeli produk dalam negri dari pada luar negeri

9. Meningkatkan imtaq dan iptek

7] Sebut dan jelaskan Langkah-langkah menyusun resensi

1. Menentukan karya yang akan diresensi

2. Mengumpulkan data terkait identitas karya seperti judul, penulis, jumlah halaman,
penerbit dan lain sebagainya

3. Menentukan kerangka karangan

4. Mengumpulkan informasi penting terkait kerangka resensi

5. Mengembangkan kerangka resensi


6. Memeriksa kembali resensi perihal adanya kesalahan penulisan atau tidak.

9].Sebut dan jelaskan sistematika proposal PKM-GT

Sistematika Penulisan Kegiatan PMK-GT

Usulan PKM-GT ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran font 12 dengan jarak
baris

1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai

berikut.

1. Halaman sampul

Format Halaman Sampul

2. Halaman Pengesahan
3. DAFTAR ISI
4. Ringkasan (maksimum 1 halaman)
Pada bagian ini kemukakan tujuan dan target penelitian yang ingin dicapai serta metode
yang
akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan
secara
cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan.
5. BAB I Pendahuluan
Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi
(keutamaan) penelitian. Pada bab ini juga dijelaskan temuan apa yang ditargetkan serta
kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang ilmu pengusul. Luaran yang
diharapkan dan manfaat dari kegiatan ini juga harus disajikan pada bab ini.
6. BAB 2 Tinjauan Pustaka
Pada bab ini, kemukakan teori yang melandasi kegiatan yang diusulkan sesuai acuan primer
serta hasil penelitian yang uptodate dan relevan dengan mengutamakan hasil penelitian pada
jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan
mendasari
kegiatan PKM yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan
bahan
penelitian lain yang diperoleh dari pustaka acuan serta menjadi landas¬an usulan kegiatan
PKM.
Tinjauan Pustaka bukan kumpulan teori, namun merupakan rangkaian hasil yang sudah
dikenali
dan mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu peristiwa ilmiah
dari
suatu topik ilmiah yang akan dikaji atau diteliti.
7. BAB 3 Metode Penelitian
Metode penelitian harus menjelaskan secara utuh tahapan penelitian yang akan
dilaksanakan,
luaran, indikator capaian yang terukur di setiap tahapan, teknik pengumpulan data dan
analisis
data, cara penafsiran, dan penyimpulan hasil penelitian.
8. BAB 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan
9. Daftar Pustaka
10. Lampiran-lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota (Lampiran 4)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan (Lampiran 5).
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas (Lampiran 6).
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti (Lampiran 7).
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra (apabila ada)
Mengacu dari sistematika dan panduan diatas, bahwa:

 Sumber dana kegiatan


Sumber dana PKM-P berasal dari Ditlitabmas Ditjen Dikti, internal perguruan tinggi, dan
pihak-pihak lain.
 Seleksi dan Evaluasi Usulan
Seleksi dan evaluasi usulan PKM-P dilakukan secara online.
 Pelaksanaan dan Pelaporan
Pelaksanaan PKM-P akan dipantau dan dievaluasi oleh penilai dari Ditlitabmas dalam
bentuk Monitoring dan evaluasi (monev). Hasil penilaian evaluasi terpusat diunggah ke
SIM-LITABMAS. Pada akhir pelaksanaan penelitian, setiap kelompok PKM-P melaporkan
hasil kegiatan penelitian dalam bentuk kompilasi luaran penelitian. Setiap kelompok PKM-P
wajib melaporkan pelaksanaan penelitian dengan melakukan hal-hal berikut:
a. Mencatat semua kegiatan pelaksanaan program pada Buku Catatan Harian Kegiatan
(logbook) dan mengisi kegiatan harian secara rutin terhitung sejak penandatanganan
perjanjian penelitian secara online di SIM-LITABMAS.
b. Menyiapkan bahan pemantauan oleh penilai Ditlitabmas melalui SIM-LITABMAS
dengan mengisi/mengunggah laporan kemajuan.

c. Mengunggah ke SIM-LITABMAS softcopy laporan akhir yang telah disahkan oleh


pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan dalam format pdf dengan ukuran file
maksimum 5 MB, berikut softcopy luaran penelitian (publikasi ilmiah dan atau paten,
makalah yang diseminarkan) atau dokumen bukti luaran.

d.  Peneliti yang dinyatakan lolos dalam PIMNAS, harus membuat artikel ilmiah yang
penulisannya mengacu pada panduan Penulisan Artikel Ilmiah PIMNAS.

e. Semua catatan harian, laporan kemajuan, dan laporan akhir harus diunggah.

Anda mungkin juga menyukai