Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

MANAJEMEN PERBANKAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan

Dosen Pengampu : Mensy Otelyo Kastanya, SE., M.Ak

Disusun Oleh :

Khusnul Khadija (202162201023)

Adila Rusnani (202062201053)

Afifah Nur Fitriyani (202062201074)

Aysah Erva Yani (202062201086)

Oliva Raharusun (202062201009)

Resmin N. Tanggipaimu (201862201004)

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjat kan kehadira Allah SWT atas limpah rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan sholawat kepada
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sehinga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “MANAJEMEN PERBANKAN” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil pemyusunan data – data yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan judul serta infotmasi dari buku serta artikel.
Terimah kasih kepada semua rekan masiswa yang telah berkerjasama sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal menambah wawasan kita mengenain MANAJEMEN PERBANKAN,
khususnya bagi penulis, memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimah kasih.

Merauke, 04 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTRA ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
LATAR BELAKANG....................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
TUJUAN RUMUSAN...................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
DEFINISI MANAJEMEN PERBANKAN....................................................................7
FUNGSI MANAJEMEN BANK...................................................................................7
STRUKTUR ORGANISASI BANK..............................................................................9
TEORI RAHASIA BANK...........................................................................................10
SUMBER DANA DAN PRINSIP PENGELOLAAN DANA PERBANKAN.............11
MANAJEMEN LIKUIDITAS PERBANKAN............................................................15
TIME DEPOSIT(DEPOSITO BERJANGKA..............................................................16
JASA GIRO.................................................................................................................18
MANAJEMEN PERKREDITAN................................................................................19
PENILIAAN DAN PENGAWASAN KREDIT...........................................................23
KREDIT RISK MANAGEMENT................................................................................24
DEFAULT RISK DAN SOLUSINYA.........................................................................27
BAB III............................................................................................................................30
KESIMPULAN............................................................................................................30
SARAN........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan
pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran
agar efektif mencapai tujuan.Manajemen perbankan memiliki peranan yang
penting dan harus dimiliki oleh semua lembaga keuangan mengingat segala
kegiatan usaha sangat memerlukan sebuah manajemen agar bisa menjadi lebih
berkembang. pengertian manajemen perbankan adalah sebagai suatu ilmu yang
lebih difokuskan dalam hal mengatur segala kegiatan bank agar mampu lebih
efektif untuk mencapai tujuan dari bank. Arti Penting Manajemen Perbankan
Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis antar bank (Lembaga Depositori) dan
dengan lembaga keuangan lainnya. Mayoritas aset bank adalah aset keuangan,
sehingga lebih mudah disalahgunakan. Sifat bisnisnya yang mengutamakan
kerahasiaan & kepercayaan menuntut bank harus menerapkan prinsip kehati-
hatian. Peraturan yang sangat ketat terhadap perbankan menuntut bank untuk
kreatif dan inovatif. Membuat gagasan usaha terhitung memutuskan sasaran/
target usaha yang pengin diraih Membuat susunan organisasi berdasar sektor
usaha/ layanan atau volume usaha Mengerakkan/memberdayakan seluruh sumber
daya bank khususnya sumber daya manusia dan dana yang diatur Melakukan
pemantauan pada rutinitas usaha bank. Fungsi dan Tugas Manajemen Bank
Terlihat bahwa proses manajemen saling berkaitan satu sama lain. Anak panah
dua arah menunjukkan bahwa fungsi merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengendalikan adalah tindakan simultan dan saling
berhubungan atau berinteraksi dalam manajemen sebuah badan usaha. Berbicara
mengenai teori-teori rahasia bank, maka ada ketentuan mnegenai rahasia bank itu
sehingga kemudian menimbulkan kesan bagi masyarakat (nasabah) bahwa bisa
juga bahwa bank sndiri sengaja untuk menyembunyikan keadaan keunagan yang

4
tidak sehat dari nasabah debitur, baik orang perorangan, atau perusahaan yang
sedang menjadi sorotan masyarakat.

Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam
memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk
menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank
harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga
tersebutlah bank memperoleh keuntungan.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu defenisi manajemen perbankan?
2. Apa Fungsi manajemen bank?
3. Apa struktur organisasi bank?
4. Teori rahasia bank?
5. Apa sumber dana dan prinsip pengelolaan dan perbankan?
6. Apa Sumber dana dan prinsip pengelolaan dan perbankan?
7. Manajemen likuiditas perbankan?
8. Time deposite(deposito berjangka)?
9. Jasa giro perbankan?
10. Manajemen pengkreditan?
11. Peniliaan dan pengawasan kredit?
12. Peranan credit risk manajemen?
13. Default risk dan solusinya?

TUJUAN RUMUSAN
1. Untuk Mengetahui defenisi manajemen perbankan
2. Untuk Mengetahui Fungsi manajemen bank
3. Untuk Mengetahui organisasi bank
4. Untuk Mengetahui Teori rahasia bank
5. Untuk Mengetahui sumber dana dan prinsip pengelolaan dan
perbankan

5
6. Untuk Mengetahui Sumber dana dan prinsip pengelolaan dan
perbankan
7. Untuk Mengetahui Manajemen likuiditas perbankan
8. Untuk Mengetahui Time deposite(deposito berjangka)
9. Untuk Mengetahui Jasa giro perbankan
10. Untuk Mengetahui Manajemen pengkreditan
11. Untuk Mengetahui Peniliaan dan pengawasan kredit
12. Untuk Mengetahui Peranan credit risk manajemen
13. Untuk Mengetahui Default risk dan solusinya

6
BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI MANAJEMEN PERBANKAN


Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan
pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran
agar efektif mencapai tujuan.Manajemen perbankan memiliki peranan yang
penting dan harus dimiliki oleh semua lembaga keuangan mengingat segala
kegiatan usaha sangat memerlukan sebuah manajemen agar bisa menjadi lebih
berkembang.

pengertian manajemen perbankan adalah sebagai suatu ilmu yang lebih


difokuskan dalam hal mengatur segala kegiatan bank agar mampu lebih efektif
untuk mencapai tujuan dari bank.

Arti Penting Manajemen Perbankan Persaingan yang semakin ketat dalam


bisnis antar bank (Lembaga Depositori) dan dengan lembaga keuangan lainnya.
Mayoritas aset bank adalah aset keuangan, sehingga lebih mudah disalahgunakan.
Sifat bisnisnya yang mengutamakan kerahasiaan & kepercayaan menuntut bank
harus menerapkan prinsip kehati-hatian. Peraturan yang sangat ketat terhadap
perbankan menuntut bank untuk kreatif dan inovatif.

FUNGSI MANAJEMEN BANK


Membuat gagasan usaha terhitung memutuskan sasaran/ target usaha yang
pengin diraih Membuat susunan organisasi berdasar sektor usaha/ layanan atau
volume usaha Mengerakkan/memberdayakan seluruh sumber daya bank
khususnya sumber daya manusia dan dana yang diatur Melakukan pemantauan
pada rutinitas usaha bank. Fungsi dan Tugas Manajemen Bank Terlihat bahwa
proses manajemen saling berkaitan satu sama lain. Anak panah dua arah
menunjukkan bahwa fungsi merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,

7
dan mengendalikan adalah tindakan simultan dan saling berhubungan atau
berinteraksi dalam manajemen sebuah badan usaha.

 Tugas menejer di planning(perencanaan)


Yaitu memikirkan tujuan dan merencanakan aktivita-aktivitas yang
logis.

Tujuan perencanaan:

 Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang


perusahaan. Berdasarkan tujuan perusahan atau organisasi,
dibuat tujuan untuk bagian-bagian dalam perusahaan yang
sejalan atau menunjang tujuan organisasi atau perusahaan.
 Merumuskan kebijakan dan prosedur. Setelah tujuan
ditetapkan, selanjudnya menentukan langka-langkah yang
perlu diambil atau rencana kerja untuk mencapai tujuan
tersebut.
 Tugas menejer di oprganizing (pengorganisasian)
 Menerima seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan bank
 Membagi seluruh beban kerja ke dalam kelompok-
kelompok kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh pegawai

8
 Mengembangkan suatu mekanisme untuk
mengkordinasikan pekerjaan menjadi suatu kesatuan yang
terpadu dan harmonis sehingga setiap pegawai menjadi
terfokus untuk mencapai tujuan bank, oleh karena itu setiap
badan usaha ataupun bank membuat sruktur organisasi serta
membuat diskripsi tugas dan tanggung jawab setiap tugas
pegawai,seksi,bagian,divinisi, dan direktur.
 Tugas manajer di directing ( actuating) (mengarahkan)

Yaitu mengarahkan, memotivasi, mempengaruhi karyawan


untuk mempengaruhi tugas – tugas pokok mereka.

 Tugas manajer di (controlling) (pengendalian / pengawasan)

Memastikan bahwa suatu organisasi itu telah bergerak menuju arah


sasaranya. Sebenarnya pengawasan ada 2 jenis yaitu:

Pengawasan melekat ( dari diri pegawai sendiri ) : yaitu tugas


di nilai, setiap pegawai sudah mengerti tugasnya, sudah ada
pengawasan dirinya sendiri untuk tidak melenceng dari tugas.
Sehingga memudahkan kabag, direksi, dari jarak jauh.

Controlling : yaitu pengawasan dari atas. Jadi, pengawasan bagian atasan kepada
bawahan untuk mengonntrol tugas para pegawainya. Jadi, dapat di simpulkan
bahwa tugas utama manajer adalah melakukan ke empat fungsi di atas, secara
simultan ( bersama-sama).

STRUKTUR ORGANISASI BANK


Adalah skema jalinan yang mengatakan peranan, rutinitas atau tanggung jawab
dan kuasa dari bermacam elemen organisasi pada jenjang yang lain pada bank

UNSUR-UNSUR DALAM STRUKTUR ORGANISASI BANK

 Pemegang saham
 Dewan Komisaris

9
 Dewan Direksi
 Petinggi Eksekutif
 Pegawai
 Pemantauan Operasional Bank : BI (protektif atau representif)

TEORI RAHASIA BANK


Berbicara mengenai teori-teori rahasia bank, maka ada ketentuan
mnegenai rahasia bank itu sehingga kemudian menimbulkan kesan bagi
masyarakat (nasabah) bahwa bisa juga bahwa bank sndiri sengaja untuk
menyembunyikan keadaan keunagan yang tidak sehat dari nasabah debitur, baik
orang perorangan, atau perusahaan yang sedang menjadi sorotan masyarakat.

Teori-teori rahasia bank artinya bahwa suatu bank wajib merahasiakan berbagai
informasi nasabahnya itu dengan ketentuan yang bersifat mutlak. Selanjutnya
dikemukakan beberapa dua teori tentang rahasia bank, antara lain:

 Teori rahasia bank yang bersifat mutlak (Absolutely Theory).

Maksud dari teori ini bahwa bank mempunyai


kewajiban untuk menyimpan rahasia atau keterangan-
keterangan mengenai nasabahnya yang diketahui bank
karena kegiatan usahanya dalam keadaan apapun juga,
dalam keadaan biasa atau dalam keadaan luar biasa. Teori
ini menonjolkan kepentingan individu dan masyarakat yang
sering terabaikan.

 Teori rahasia bank yang bersifat relatif.

Menurut teori ini, bank diperbolehkan untuk


membuka rahasia atau memberikan keteranagn nasabah
mengenai nasabahnya, jika untuk kepentingan yang
mendesak, misalnya untuk kepentingan negara atau
kepentingan hukum.Artinya bahwa adanya pengecualian
dari rahasia nasabah itu untuk memungkinkan bank

10
membuka informasi itu yang berkaitan dengan suatu badan
atau instansi diperbolehkan untuk meminta informasi atau
keterangan data tentang keuangan nasabah yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan peerundang-
undangan yang berlaku.

Pengecualian rahasia bank yang terkait dengan teori relatif diatas,


mengacu Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1998 yang menentukan
sebagai berikut :

Untuk kepentingan perpajakan. Hal ini diatur dalam Pasal 41 ayat (1),
yang menyatakan bahwa :

“Untuk kepentingan perpajakan, Pimpinan Bank Indonesia


atas permintaan Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan
perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai
keadaan keuangan nasabah penyimpan tertentu kepada pejabat
pajak”. Untuk kepentingan penyelesaian piutang bank yang telah
diserhakan kepada BUPLN/PUPN.

SUMBER DANA DAN PRINSIP PENGELOLAAN DANA PERBANKAN


Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam
memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk
menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank
harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga
tersebutlah bank memperoleh keuntungan.

Jenis sumber-sumber dana bank

• Dana yang bersumber dari bank itu sendiri : modal


sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau
bank mengeluarkan atau menjual saham baru

11
kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba
yang belum digunakan
• Dana yang berasal dari masyarakat luas : Simpanan
tabungan, rekening giro, deposito
• Dana yang bersumber dari lembaga lain : Kredit
likuiditas dari Bank Indonesia, Pinjaman antar bank,
Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU).

Prinsip pengelolaan dan perbankan

Ada 4 prinsip dalam pengelolaan perbankan

 Prinsip Kepercayaan
Prinsip yang paling utama dalam menjalankan
kegiatan perbankan adalah prinsip kepercayaan atau
fiduciary principle. Prinsip kepercayaan ini yang menjadi
dasar hubungan antara bank dengan nasabah. Yaitu
menyatakan bahwa kegiatan perbankan dilandasi oleh
kepercayaan antara nasabah dengan bank. Hanya
berdasarkan kepercayaan, nasabar bersedia menyimpan
uang mereka untuk dikelola oleh pihak bank secara ama
dan jujur. Sehingga sewaktu-waktu nasabah meminta
kembali uang mereka yang disimpan, bank tersebut mampu
menyediakannya.

Tujuan prinsip kepercayaan Tujuan utama dari


prinsip kepercayaan adalah agar bank tetap menjaga dan
memelihara kepercayaan yang diberikan nasabah. Hal ini
dikarenakan kemauan nasabah untuk menyimpan uang
mereka di bank semata-mata karena rasa percaya. Nasabah
percaya bila bank sanggup memberikan uang mereka
sewaktu-waktu dibutuhkan atau sesuai dengan perjanjian.

12
Apabila kepercayaan pada bank berkurang, tidak menutup
kemungkinan akan terjadi kericuhan dengan uang yang
disimpan nasabah di bank. (Baca juga: Bank dengan Bunga
Deposito Tertinggi)

 Prinsip Kehati-hatian
Prinsip kehati-hatian merupakan prinsip yang menjadi
acuan bank untuk menjalankan usaha perbankan yaitu
dengan mengedepankan sikap hati-hati guna melindungi
dana nasabah yang telah dipercayakan di bank.

Tujuan Prinsip Kehati-hatian Menjaga bank tetap


sehat adalah tujuan utama dari prinsip kehati-hatian, yaitu
agar bank senatiasa dalam keadaan sehat. Selain itu, prinsip
kehati-hatian juga menjaga agar tingkat kepercayaan
nasabah dan masyarakat terhadap bank tetap tinggi.
Sehingga nasabah dan masyarakat tidak tetap bersedia dan
mau menyimpan dana mereka di bank. Dalam hubungannya
dengan 5C of credit, prinsip kehati-hatian juga meliputi
beberapa poin berikut: capacity atau kemampuan, character
atau watak, capital atau modal, collateral atau agunan, dan
condition of economy atau prospek kegiatan usaha dari
kreditur. Prinsip 5C ini juga saling berkaitan satu sama lain,
sehingga kesemua poinnya tidak bisa dikesampingkan

 Prinsip Kerahasiaan
Hubungan yang terjalin antara bank dengan nasabah
bukanlah hubungan kontraktual biasa. Namun, dalam
hubungan tersebut, bank memiliki kewajiban untuk tidak
membocorkan rahasia nasabahnya kepada pihak lain
kecuali bila ditentukan oleh perundang-undangan lain yang
berlaku. Dalam industri perbankan, prinsip kerahasiaan

13
merupakan jiwa dari semua kegiatan usaha bank, sehingga
sangat penting untuk selalu dijaga

Tujuan utama Prinsip Kerahasiaan Tujuan utama


dari prinsip kerahasiaan adalah nasabah mendapatkan
perlindungan dan jaminan hukum yang setimpal dengan
kepercayaan yang diberikan nasabah kepada bank untuk
menyimpan dan mengelola dana yang mereka simpan.
Prinsip kerahasiaan atau secrecy principle ini hanya
diberlakukan untuk simpanan nasabah. Pada pinjaman
kredit, bank akan secara umum memberikan informasi
mengenai debitur. Hal ini bertujuan agar semua pihak
mengetahui bila usaha yang dijalankan debitur merupakan
pinjaman dari kredit bank. Hal ini juga menjadi beban
moral bagi debitur untuk selalu konsisten dalam
mejalankan perjanjian kredit tersebut. Selain itu,
keterbukaan bank mengenai informasi debitur juga menjadi
motivasi untuk pengusaha lain untuk lebih mengembangkan
usahanya melalui kredit dari bank.

 Prinsip Mengenal Nasabah

Prinsip yang keempat adalah prinsip mengenal


nasabah yang mana bank memiliki keleluasaan atau hak
untuk mengetahui lebih jauh serta mengenal identitas
nasabah, memantau setiap transaksi keuangan nasabah serta
melaporkan bila ada transaksi yang mencurigakan. Dalam
menerapkan prinsip mengenal nasabah ini, baik nasabah
peminjanm atau penyimpan akan sama-sama dilihat dan
dipantau oleh pihak bank. Hal ini dikarenakan bank perlu
untuk melihat identitas kedua golongan nasabah secara

14
jelas untuk memberikan perlindungan pada pihak bank itu
sendiri dan juga menjaga nama baik bank

Tujuan Prinsip Mengenal Nasabah Tujuan dalam


menerapkan prinsip mengenal nasabah ini ialah untuk
menghindari adanya kemungkinan bank atau lembaga
keuangan dijadikan sarana tindak kejahatan dan kegiatan
illegal oleh nasabah, serta menjaga reputasi dan nama baik
lembaga keuangan.

MANAJEMEN LIKUIDITAS PERBANKAN


Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam
menyediakan dana yang cukup utuk memenuhi kewajibanya setiap saat. Tuntutan
pekerjaan manajemen likuiditas:

 Mampu memprediksi kebutuhan dana di waktu mendatang


 Mencari sumber-sumber dana untuk mencukupi jumlah yang
dibutuhkan
 Penatausahaan dana atau mengawasi arus dana masuk dan keluar

Selanjutnya dalam pengelolaan likuiditas bank ada beberapa risiko yang


mungkin timbul.

 Risiko pendanaan (funding risk), merupakan risiko yang timbul apabila


bank tidak cukup dana untuk memenuhi kewajibannya.
 risiko bunga (interest risk), dimana akan muncul berbagai variasi tingkat
suku bunga dalam aset maupun liabilitas yang dapat menimbulkan
ketidakpastian tingkat keuntungan yang akan diperoleh.

Oleh karena itu, pengelolaan likuiditas terutama ditujukan untuk


memperkecil risiko yang disebabkan oleh kekurangan dana, sehingga tidak perlu
mencari dana dengan suku bunga yang relatif tinggi di pasar uang atau dengan
menjual sebagian asetnya yang mempengaruhi pendapatan bank.

15
Potensi resiko liquiditas muncul dari ketidakmampuan bank untuk
memenuhi kewajiban mereka saat jatuh tempo. Ini muncul ketika bank tidak dapat
menghasilkan uang untuk memenuhi penarikan dana, komitmen kredit atau
peningkatan aset. Pengukuran dan pengelolaan kebutuhan likuiditas sangat
penting bagi pengoperasian yang efektif untuk bank-bank komersial karena hal ini
dapat menjadi sebab dan akibat dari risiko likuiditas terutama terkait dengan aset
dan kewajiban bank. Bank harus terus memantau posisi likuiditas dalam jangka
panjang dan terus menerus setiap hari. Ada dua pendekatan yang berhubungan
dengan kedua analisis situasi yaitu:

(1) Pendekatan Fundamental

Pendekatan Fundamental:Sebuah cara yang bijaksana untuk


mengatasi situasi ini bisa dengan mengatur jatuh tempo aset dan
kewajiban atau dengan melakukan diversifikasi dan memperluas
sumber-sumber dana.

(2) Pendekatan Teknis

Bank harus mengetahui persyaratan dan uang tunai arus kas


masuk dan menyesuaikan keduanya untuk memastikan tingkat yang
aman untuk posisi likuiditas.

TIME DEPOSIT(DEPOSITO BERJANGKA)

Definisi Deposito Berjangka “Simpanan yang penarikannya hanya


dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
penyimpan dengan bank (time deposit).”

Fungsi Deposito

Deposito mempunyai 2 fungsi, yaitu fungsi internal dan fungsi eksternal

 Fungsi Internal

16
Simpelnya adalah deposito secara internal mendukung
semua kegiatan dan operasional dalam bank. Jenis simpanan ini
adalah salah satu sumber utama modal bank yang mudah
pemakaiannya karena memiliki limit waktu. Deposito ini untuk
sebuah bank fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan modal bank,
dan disisi lain juga membantu menjaga posisi likuiditas bank.
Keperluan terhadap modal kerja sebuah bank harus selalu dipenuhi
setiap saat sehubungan dengan salah satu fungsi yang utama yaitu
sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat berupa
kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit.

 Fungsi Eksternal

Fungsi eksternal ini berhubungan dengan fungsi yang


berada di luar perusahaan bank sebagai lembaga yang
pergerakannya pada bidang jasa yang mempermudah arus
pembayaran uang. Dalam negara yang masih berkembang, dapat
diharapkan lembaga perbankan dapat berkontribusi pada level yang
lebih tinggi untuk membantu perekonomian nasional dan juga
internasional.

Jenis-Jenis Deposito

Deposito akan dibedakan berdasarkan dengan jangka


waktunya. Berikut ini jenis-jenis deposito yang dibedakan
berdasarkan dengan jangka waktu dan kondisinya:

 Deposito berjangka Pada dasarnya, deposito itu punya


jangka waktu penyimpanan. Pilihan jangka waktunya pun
beragam, dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga
24 bulan. Uang yang disimpan hanya bisa diambil ketika

17
jatuh tempo oleh pihak yang tertera pada bilyetnya (bisa
perorangan atau lembaga)
 Sertifikat deposito Sertifikat tersebut tidak mengacu pada
nama seseorang atau lembaga tertentu karena sertifikat
tersebut nantinya dapat digunakan untuk
memindahtangankan atau bisa juga dijual pada pihak lain.
Pencairan bunga dari sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka, tiap bulan, atau tiap jatuh tempo, baik tunai maupun
non tunai.
 Deposito on call Jika kamu dapat memiliki kedua jenis
deposito di atas berbulan-bulan maka berbeda dengan
deposito on call. Deposito on call adalah tabungan
berjangka dengan waktu minimal tujuh hari atau paling
lama kurang dari satu bulan. Deposito ini diterbitkan
dengan diatasnamakan oleh nasabah dan dalam jumlah
yang besar. Pencairan bunganya bisa dilakukan pada saat
pencairan deposito on call dengan catatan bahwa nasabah
sudah memberitahukan sebelumnya bahwa tabungannya
akan diambil atau dicairkan.

JASA GIRO
Pengertian Jasa Giro Jasa giro adalah manfaat atau benefit yang
didapatkan nasabah ketika menempatkan dana dalam rekening giro. Jasa
giro dapat disamakan dengan bunga yang diterima jika Anda memiliki
tabungan biasa. Giro merupakan tabungan nasabah di suatu bank yang bila
ingin ditarik bisa melalui cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet, atau
surat pemindahbukuan yang lain. Cek yaitu surat instruksi bayar tanpa
syarat, sementara bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan. Dana
tersebut bisa diambil sewaktu-waktu. Ini adalah sumber dana jangka
pendek untuk bank yang memiliki biaya murah sebab lebih rendah dari

18
bunga tabungan biasa atau juga deposito. Giro sendiri dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :

a. Giro Swasta: dapat dipegang oleh individu, Perusahaan,


organisasi, lembaga swasta, yayasan sosial, maupun organisasi
non-pemerintah.
b. Giro Pemerintah: dipegang instansi pemerintah, contohnya giro
departemen atau kelurahan.

PERBEDAAN JASA GIRO DAN REKENING TABUNGAN BANK

Sepintas, rekening giro nampak serupa dengan rekening tabungan bank, dimana
keduanya adalah cara menyimpan uang di bank.

Sepintas, rekening giro nampak serupa dengan rekening tabungan bank,


dimana keduanya adalah cara menyimpan uang di bank. Namun, rekening giro
lebih ditujukan bagi nasabah dengan berbagai aktivitas keuangan sering dan
dalam nilai uang yang besar. Kendati diperuntukkan bagi nasabah individu dan
perusahaan namun rekening giro kebanyakan dimanfaatkan perusahaan. Sebabnya
yaitu dengan jasa giro ini maka pihak perusahaan bisa menyelesaikan transaksi
keuangan dalam jumlah yang besar tiap harinya.

MANAJEMEN PERKREDITAN
Manajemen kredit atau manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan
suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana
yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian,
administrasi dan pengamatan kredit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
penghasilan yang tinggi sekaligus untuk menjaga keamanan untuk nasabah
penyimpan. Sedangkan fungsi kredit adalah sebagai berikut :

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang


2. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang
3. Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang

19
4. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
6. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
7. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Kredit menurut sifat penggunaan

a) Kredit komsumtif

Kredit ini digunakan peminjam untuk keperluan konsumsi

Kredit produktif

Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi


tegasnya digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha
produksi, perdagangan maupun investasi

b) Kredit menurut keperluannya Kredit produksi/ekploitasi

Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan


produksi baik jumlah hasil produksi maupun kualitas/mutu
hasil produksi

Kredit perdagangan

Kredit ini dipergunakan untuk keperluan


perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan
utility of place dari suatu barang. Kredit perdaganmgan ini
dapat terbagi dua yaitu :

 Kredit perdagangan dalam negeri


 Kredit perdagangan luar negeri atau lebih
dikenal kredit ekspor dan impor
 Kredit investasi
Kredit yang diberikan bank untuk keperluan
penambahan modal guna mengadakan

20
rehabilitasi, perluasan usaha ataupun
mendirikan proyek baru.
c) Kredit menurut jangka waktunya

Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu


selama – lamanya 1 tahun Kredit jangka menengah, yaitu kredit
yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 3 tahunKredit
jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu melebihi 3
tahun

d) Kredit menurut cara pemakaian Kredit


 rekening koran bebas, artinya debitu atau nasabah bebas
melakukan penarikan – penarikan ke dalam rekening
bersangkutan selama kredit berjalan
 Kredit rekening koran terbatas, artinya nasabah dilarang
untuk melakukan penarikan uang sekaligus tetapi secara
teratur serta disesuaikan dengan kebutuhannya
 Kredit rekening koran aflopend, artinya penarikan kredit
dilakukan sekaligus dalam arti kata seluruh maksimum
kredit pada waktu penarikan pertama telah sepenuhnya
dipergunakan oleh nasabah
 Revolving kredit, artinya sistem penarikan kredit sema
dengan rekening koran bebas dengan masa penggunaannya
1 tahun, namuncara pemakaiannya berbeda
 Term loan, artinya nasabah bebas menggunakan uang kredit
untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau tahu tentang
itu.
e) Kredit menurut jaminannya Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan, sering
juga disebut kredit blanko), yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan
akan tetapi jaminan atas kredit dimaksud adalah bonafiditas dan prospek
usaha nasabah yang bersangkutan Secured Loans, yaitu jenis kredit yang

21
penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut
dipertimbangkan termasuk collateral (jaminan).

FALSAFAH PERKREDITAN

Kredit bukan hanya sekedar utang, tapi suatu modal, suatu alat
untuk mencapai tujuan usaha, suatu teman di kala susah, teman di kala
ingin maju dan teman setelah maju. Kredit adalah teman pengusaha selama
– lamanya, selagi usahanya masih ada.

PENENTUAN POLICY PERKREDITAN

Pimpinan bank harus telah dapat mengukir kekuatan keuangan dan


permodalan bank, baik uang sendiri maupun uang luar. Tiap – tiap bank
mempunyai faktor – faktor pertimbangan sendiri dalam penentuan
kebijaksanaan perkreditannya. Beberapa faktor penting dalam penentuan
policy perkreditan yaitu :

ORGANISASI KREDIT

Berbicara tentang organisasi kredit, harus diketahui dahulu tentang


prosedur kredit, karena didalam organisasi haruslah tercermin pengertian
atau penelaahan prosedur, pembagian tugas, pembagian atau
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antara
organisasi kredit dengan unit – unit lain di dalam bank. Pengelolaan kredit
dapat kita urut sistematikanya sebagai berikut :

 Perencanaan kredit
 Permohonan kredit
 Administrasi kredit
 Pengawasan/pengamanan kredit

22
PENILIAAN DAN PENGAWASAN KREDIT
Dalam memberikan suatu kredit kepada nasabah, bank harus
merasa yakin bahwa kredit tersebut akan benar – benar kembali kepada bank.
Keyakinan bahwa nasabah tersebut akan mengembalikan kredit diperoleh
dari hasil penilaian kredit sebelum disalurkan. Penilaian kredit oleh bank
dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk medapat keyakinan tentang
nasabahnya.

prinsip-prinsip penilaian kredit dapat pula dilakukan dengan menilai


seluruh aspek yang ada. Aspek - aspek yang dinilai adalah :

 Aspek yuridis/hukum
 Aspek pasar dan pemasaran
 Aspek keuangan
 Aspek teknis/operasi
 Aspek manajemen
 Aspek sosial dan ekonomi
 Aspek amdal

pengawasan Kredit Untuk mengamankan fasilitas kredit yang


dikucurkan, bank senantiasa melakukan pengawasan terhadap nasabah baik
secara keseluruhan maupun secara individual pernasabah, apakah
pelaksanaanya sesuai dengan rencana yang telah diajukan atau tidak.
“Pengawasan kredit adalah usaha – usaha untuk menjaga agar kredit tetap
lancar, produktif, dan tidak macet” (Hasibuan, 2006:105).

“Pengawasan kredit adalah usaha penjagaan dan pengamanan dalam


pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan
efisien, guna menghindarkan terjadinya penyimpangan dengan cara
mematuhi kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan
penyusunan administrasi kredit yang benar”.(Arthesa, 2006:180), “Pengawasan
kredit merupakan salah satu fungsi manajemen dalam usahanya untuk
pengamanan dan penjagaan dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk

23
perkreditan yang efektif dan efisien, guna menghindarkan terjadinya
penyimpangan – penyimpangan dengan cara mendorong dipatuhinya kebijakan
–kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta megusahakan penyusunan
administrasi kredit yang benar”. (Mulyono, 2001:460). Dalam setiap kredit
selalu terdapat resiko bahwa kredit tersebut tersebut berpotensi untuk
menjadi kredit macet, maka bank perlu melakukan kegiatan pengawasan kredit.
Kegiatan pengawasan kredit ini hendaknya dilakukan oleh pihak bank sejak
masa awal pemberian kredit hingga kredit berakhir

KREDIT RISK MANAGEMENT


Definisi Risiko Kredit “Risiko karena ketidakpastian dalam kemampuan
pihak ke-3 untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang
disepakati” dengan kata lain "Risiko bahwa Peminjam tidak akan membayar apa
yang terutang". Tujuan dari Manajemen Risiko Kredit adalah untuk
memaksimalkan Tingkat Pengembalian yang disesuaikan dengan Risiko dari
Lembaga Keuangan dengan mempertahankan Eksposur Risiko Kredit dalam
parameter yang dapat diterima. Lembaga Keuangan perlu mengelola Risiko
Kredit Yang Melekat pada seluruh portofolio serta risiko dalam kredit atau
transaksi individu. Lembaga Keuangan juga harus mempertimbangkan hubungan
antara risiko kredit dan risiko lainnya. Manajemen Risiko Kredit yang efektif
merupakan komponen penting dari pendekatan komprehensif untuk manajemen
risiko dan penting untuk keberhasilan jangka panjang dari setiap organisasi/
Lembaga Keuangan.

Prinsip-Prinsip untuk Manajemen Risiko Kredit

 Prinsip-Prinsip Internal
o Menetapkan Lingkungan Risiko Kredit yang Tepat Dewan
Direksi seharusnya memiliki tanggung jawab untuk
Menyetujui dan secara berkala (setidaknya setiap tahun)
Meninjau ‘Strategi Risiko Kredit’ dan ‘Kebijakan Risiko
Kredit’ yang signifikan dari Lembaga Keuangan terkait.

24
Strategi tersebut harus mencerminkan Toleransi Lembaga
Keuangan terhadap risiko dan Tingkat Profitabilitas yang
diharapkan untuk dicapai oleh Lembaga Keuangan atas di-
toleransinya berbagai Risiko Kredit tersebu
o Beroperasi di bawah Proses Pemberian Kredit yang Sehat
Lembaga Keuangan idealnya harus beroperasi dalam
‘Kriteria Pemberian Kredit’ yang Jelas dan Terdefinisi
dengan baik. Kriteria ini harus mencakup Indikasi yang
jelas tentang Target Pasar dari Lembaga Keuangan dan
pemahaman menyeluruh tentang Peminjam atau counter
parties, serta Tujuan dan Struktur Kredit, serta Sumber
Pembayarannya.
o Mempertahankan Administrasi, Proses Pengukuran dan
Pemantauan Kredit yang tepat Lembaga Keuangan
didorong untuk mengembangkan dan memanfaatkan
‘Sistem Peringkat Risiko Internal’ dalam mengelola Risiko
Kredit. Sistem Peringkat (rating system) harus konsisten
dengan Sifat, Ukuran, dan Kompleksitas kegiatan Lembaga
Keuangan tersebut (produk maupun aktifitas)
o Memastikan Kontrol yang Memadai atas Risiko Kredit
Lembaga Keuangan seyogyanya harus memastikan bahwa
Fungsi Pemberian Kredit dikelola dengan benar dan bahwa
Eksposur Kredit berada dalam level yang konsisten dengan
Standar Kehati-hatian dan Limit/ Batas internal.
 Prinsip-Prinsip Eksternal Pengawas (Otoritas Jasa Keuangan)
harus mensyaratkan bahwa Lembaga Keuangan (baik LKB
maupun LKBB) memiliki Sistem yang Efektif untuk proses-proses
Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko
Kredit sebagai bagian dari keseluruhan pendekatan Manajemen
Risiko.

25
o Pengawas dan/atau Regulator harus melakukan evaluasi
independen terhadap Strategi, Kebijakan, Prosedur, dan
praktik Lembaga Keuangan, terkait Pemberian Kredit
maupun Pengelolaan Portofolio yang berkelanjutan, serta
menetapkan batas kehati-hatian untuk membatasi Eksposur
Lembaga Keuangan kepada Peminjam Tunggal atau
Kelompok Rekanan yang terhubung (Batas Maksimum
Pemberian Kredit/ Konsep One Obligor)
o Setelah Proses Manajemen Risiko Kredit dievaluasi,
Pengawas Lembaga Keuangan harus mengatasi kelemahan
apa pun yang terdeteksi dalam sistem, kelebihan
konsentrasi, klasifikasi kredit bermasalah, dan estimasi
setiap ketentuan tambahan dan pengaruhnya terhadap
profitabilitas Lembaga Keuangan dari segala penangguhan
akrual bunga. Dalam keadaan di mana Pengawas
menentukan bahwa keseluruhan Sistem Manajemen Risiko
Kredit dari Lembaga Keuangan yang diawasinya tidak
memadai atau tidak efektif untuk profil risiko kredit
spesifik Lembaga Keuangan, mereka harus memastikan
Lembaga Keuangan tersebut mengambil tindakan yang
tepat untuk segera meningkatkan Proses Manajemen Risiko
Kreditnya.

JENIS-JENIS RISIKO KREDIT

 Risiko Kredit Pemerintah (Sovereign Credit Risk)


 Risiko Kredit Korporasi (Corporate Credit Risk)
 Risiko Kredit Perorangan (Individual Credit Risk)
 Markets Counterparty Credit Risk

Risiko kredit mengacu pada kemungkinan kerugian karena kegagalan


peminjam untuk melakukan pembayaran pada semua jenis utang. Manajemen

26
risiko kredit, sementara itu, adalah praktik untuk memitigasi kerugian tersebut
dengan memahami kecukupan modal bank dan cadangan kerugian pinjaman
pada waktu tertentu – suatu proses yang telah lama menjadi tantangan bagi
lembaga keuangan. Krisis keuangan global – dan krisis kredit yang mengikuti
– menempatkan manajemen risiko kredit ke dalam sorotan regulasi.
Akibatnya, regulator mulai menuntut lebih banyak transparansi. Mereka ingin
tahu bahwa bank memiliki pengetahuan mendalam tentang nasabah dan risiko
kredit terkait. Dan peraturan baru Basel III akan menciptakan beban regulasi
yang lebih besar bagi bank. Untuk mematuhi persyaratan peraturan yang lebih
ketat dan menyerap biaya modal yang lebih tinggi untuk risiko kredit, banyak
bank yang merombak pendekatan mereka terhadap risiko kredit. Tetapi bank-
bank yang melihat ini sebagai latihan kepatuhan yang ketat berpikiran sempit.
Pengelolaan risiko kredit yang lebih baik juga memberikan peluang untuk
meningkatkan kinerja secara keseluruhan dan mengamankan keunggulan
kompetitif

DEFAULT RISK DAN SOLUSINYA


Risiko Default (Default Risk) adalah risiko pinjaman yang diberikan
kepada peminjam sama ada individu atau pun syarikat yang tidak mampu
membayar semula komitmen hutang yang diambil.Pemberi pinjaman dan
peminjam wang akan terdedah kepada risiko default dalam kesemua bentuk
pemberian kredit (hutang), dengan kata mudah ialah risiko kegagalan dalam
membayar semula hutang. Risiko Default ini juga dipanggil sebagai risiko
kebarangkalian (probability risk). Ianya merupakan kebarangkalian tidak dapat
membayar semula semua hutang pinjaman atau bayaran tepat pada masanya.
Walaupun definisi risiko default cukup mudah, tetapi tahap risiko default sangat
bergantung kepada kemampuan peminjam; iaitu kemampuan kewangan peminjam
untuk membayar semula hutang tepat pada waktunya.

Di antara punca yang menjadi risiko default adalah,

27
 Kitaran ekonomi dan keadaan industri
 Kesihatan peminjam
 Risiko penukaran matawang (Currency risk)
 Faktor ketidakseimbangan politik
 Risiko undang-undang dan guaman
 Risiko persekitaran
 Kemusnahan dan bencana alam

Risiko default ini tidak hanya berlaku kepada individu yang meminjam wang,
tetapi juga boleh berlaku kepada syarikat yang menerbitkan bon atas kekangan
kewangan, dan tidak dapat membuat pembayaran faedah atas bon tersebut.
Apabila ini terjadi individu atau syarikat boleh dikenakan tuntutan mahkamah dan
seterusnya diisytiharkan sebagai muflis. Dalam konteks pelaburan, risiko default
ialah risiko di mana pelaburan yang di laburkan lebur oleh kerana syarikat gagal
atau tidak mampu memulangkan baki pelaburan setelah ia dicairkan. Apabila
sebuah syarikat diisytiharkan muflis, setiap asetnya akan dicairkan untuk
memenuhi tuntutan kewangan dari pelbagai pihak. Keutamaan tuntutan akan
diberikan kepada pihak-pihak yang meminjamkan wang mereka kepada syarikat
berkenaan. Sayangnya, bagi kita sebagai pemegang saham syarikat, tuntutan
untuk mendapatkan keutamaan yang paling rendah sekali umtuk ditunaikan. Oleh
itu, ada kemungkinan besar tidak akan mendapatkan lagi wang pelaburan

Jadi, setiap kali melakukan analisis pelabur penilaian sesebuah syarikat,


penentuan kesihatan kewangan syarikat sangat penting dalam menjadi kayu ukur
tahap risiko pelaburan. Namun bagi pemberi hutang seperti bank, tahap risiko
default lebih tinggi membawa kepada pulangan yang lebih tinggi dengan kadar
faedah yang lebih tinggi. Ini kerana, setiap kali pemberi pinjaman kredit di
berikan kepada peminjam, besar kemungkinan jumlah pinjaman tidak akan
dibayar balik sangat tinggi. Oleh itu, setiap entiti perlu menjana pendapatan bersih
dan aliran tunai yang lebih untuk mengurangkan risiko default.

28
Kesimpulannya, setiap individu atau syarikat mempunyai risiko default
yang tersendiri bergantung kepada tahap aliran kewangannya. Individu atau
syarikat yang semakin dekat dengan kosong atau negatif lebih terdedah kepada
muflis.

29
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan


pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran
agar efektif mencapai tujuan.Manajemen perbankan memiliki peranan yang
penting dan harus dimiliki oleh semua lembaga keuangan mengingat segala
kegiatan usaha sangat memerlukan sebuah manajemen agar bisa menjadi lebih
berkembang. Membuat gagasan usaha terhitung memutuskan sasaran/ target usaha
yang pengin diraih Membuat susunan organisasi berdasar sektor usaha/ layanan
atau volume usaha Mengerakkan/memberdayakan seluruh sumber daya bank
khususnya sumber daya manusia dan dana yang diatur Melakukan pemantauan
pada rutinitas usaha bank.

Pengertian Jasa Giro Jasa giro adalah manfaat atau benefit yang
didapatkan nasabah ketika menempatkan dana dalam rekening giro. Jasa giro
dapat disamakan dengan bunga yang diterima jika Anda memiliki tabungan biasa.
Giro merupakan tabungan nasabah di suatu bank yang bila ingin ditarik bisa
melalui cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet, atau surat pemindahbukuan
yang lain. Cek yaitu surat instruksi bayar tanpa syarat, sementara bilyet giro
adalah surat perintah pemindahbukuan.

SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan

30
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA
Daft, L Ricard, Manajement, diterjemahkan Salim Emil, dalam buku Manajemen,
Jakarta: Erlangga, 2002.

Hafiduddin, Didin, MANAJEMEN SYARIAH dalam Praktik, Jakarta: Pt. Gema


Insani, 2003.

Hasibuan ,H. Malayu S. P., Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT Bumi Aksara,


2001.

James A. F. Stoner, R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert, Jr.


Management,Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer, 1996 diterjemahkan oleh Dr.
Alexander Sindoro, dalam buku Manajemen.

Muhammad, Lembaga ekonomi syariah, Yogyakarta꞉ Graha Ilmu, 2007.

Stephen p Robbins and Mary Coulter, Management, Jakarta: PT. Prenhallindo,


1999. Diterjemahkan oleh Drs. T. Hermaya dalam Manajemen.

31

Anda mungkin juga menyukai