MANAJEMEN PERBANKAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjat kan kehadira Allah SWT atas limpah rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan sholawat kepada
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sehinga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “MANAJEMEN PERBANKAN” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil pemyusunan data – data yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan judul serta infotmasi dari buku serta artikel.
Terimah kasih kepada semua rekan masiswa yang telah berkerjasama sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal menambah wawasan kita mengenain MANAJEMEN PERBANKAN,
khususnya bagi penulis, memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimah kasih.
Penulis
2
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTRA ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
LATAR BELAKANG....................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
TUJUAN RUMUSAN...................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
DEFINISI MANAJEMEN PERBANKAN....................................................................7
FUNGSI MANAJEMEN BANK...................................................................................7
STRUKTUR ORGANISASI BANK..............................................................................9
TEORI RAHASIA BANK...........................................................................................10
SUMBER DANA DAN PRINSIP PENGELOLAAN DANA PERBANKAN.............11
MANAJEMEN LIKUIDITAS PERBANKAN............................................................15
TIME DEPOSIT(DEPOSITO BERJANGKA..............................................................16
JASA GIRO.................................................................................................................18
MANAJEMEN PERKREDITAN................................................................................19
PENILIAAN DAN PENGAWASAN KREDIT...........................................................23
KREDIT RISK MANAGEMENT................................................................................24
DEFAULT RISK DAN SOLUSINYA.........................................................................27
BAB III............................................................................................................................30
KESIMPULAN............................................................................................................30
SARAN........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan
pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran
agar efektif mencapai tujuan.Manajemen perbankan memiliki peranan yang
penting dan harus dimiliki oleh semua lembaga keuangan mengingat segala
kegiatan usaha sangat memerlukan sebuah manajemen agar bisa menjadi lebih
berkembang. pengertian manajemen perbankan adalah sebagai suatu ilmu yang
lebih difokuskan dalam hal mengatur segala kegiatan bank agar mampu lebih
efektif untuk mencapai tujuan dari bank. Arti Penting Manajemen Perbankan
Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis antar bank (Lembaga Depositori) dan
dengan lembaga keuangan lainnya. Mayoritas aset bank adalah aset keuangan,
sehingga lebih mudah disalahgunakan. Sifat bisnisnya yang mengutamakan
kerahasiaan & kepercayaan menuntut bank harus menerapkan prinsip kehati-
hatian. Peraturan yang sangat ketat terhadap perbankan menuntut bank untuk
kreatif dan inovatif. Membuat gagasan usaha terhitung memutuskan sasaran/
target usaha yang pengin diraih Membuat susunan organisasi berdasar sektor
usaha/ layanan atau volume usaha Mengerakkan/memberdayakan seluruh sumber
daya bank khususnya sumber daya manusia dan dana yang diatur Melakukan
pemantauan pada rutinitas usaha bank. Fungsi dan Tugas Manajemen Bank
Terlihat bahwa proses manajemen saling berkaitan satu sama lain. Anak panah
dua arah menunjukkan bahwa fungsi merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengendalikan adalah tindakan simultan dan saling
berhubungan atau berinteraksi dalam manajemen sebuah badan usaha. Berbicara
mengenai teori-teori rahasia bank, maka ada ketentuan mnegenai rahasia bank itu
sehingga kemudian menimbulkan kesan bagi masyarakat (nasabah) bahwa bisa
juga bahwa bank sndiri sengaja untuk menyembunyikan keadaan keunagan yang
4
tidak sehat dari nasabah debitur, baik orang perorangan, atau perusahaan yang
sedang menjadi sorotan masyarakat.
Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam
memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk
menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank
harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga
tersebutlah bank memperoleh keuntungan.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu defenisi manajemen perbankan?
2. Apa Fungsi manajemen bank?
3. Apa struktur organisasi bank?
4. Teori rahasia bank?
5. Apa sumber dana dan prinsip pengelolaan dan perbankan?
6. Apa Sumber dana dan prinsip pengelolaan dan perbankan?
7. Manajemen likuiditas perbankan?
8. Time deposite(deposito berjangka)?
9. Jasa giro perbankan?
10. Manajemen pengkreditan?
11. Peniliaan dan pengawasan kredit?
12. Peranan credit risk manajemen?
13. Default risk dan solusinya?
TUJUAN RUMUSAN
1. Untuk Mengetahui defenisi manajemen perbankan
2. Untuk Mengetahui Fungsi manajemen bank
3. Untuk Mengetahui organisasi bank
4. Untuk Mengetahui Teori rahasia bank
5. Untuk Mengetahui sumber dana dan prinsip pengelolaan dan
perbankan
5
6. Untuk Mengetahui Sumber dana dan prinsip pengelolaan dan
perbankan
7. Untuk Mengetahui Manajemen likuiditas perbankan
8. Untuk Mengetahui Time deposite(deposito berjangka)
9. Untuk Mengetahui Jasa giro perbankan
10. Untuk Mengetahui Manajemen pengkreditan
11. Untuk Mengetahui Peniliaan dan pengawasan kredit
12. Untuk Mengetahui Peranan credit risk manajemen
13. Untuk Mengetahui Default risk dan solusinya
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
dan mengendalikan adalah tindakan simultan dan saling berhubungan atau
berinteraksi dalam manajemen sebuah badan usaha.
Tujuan perencanaan:
8
Mengembangkan suatu mekanisme untuk
mengkordinasikan pekerjaan menjadi suatu kesatuan yang
terpadu dan harmonis sehingga setiap pegawai menjadi
terfokus untuk mencapai tujuan bank, oleh karena itu setiap
badan usaha ataupun bank membuat sruktur organisasi serta
membuat diskripsi tugas dan tanggung jawab setiap tugas
pegawai,seksi,bagian,divinisi, dan direktur.
Tugas manajer di directing ( actuating) (mengarahkan)
Controlling : yaitu pengawasan dari atas. Jadi, pengawasan bagian atasan kepada
bawahan untuk mengonntrol tugas para pegawainya. Jadi, dapat di simpulkan
bahwa tugas utama manajer adalah melakukan ke empat fungsi di atas, secara
simultan ( bersama-sama).
Pemegang saham
Dewan Komisaris
9
Dewan Direksi
Petinggi Eksekutif
Pegawai
Pemantauan Operasional Bank : BI (protektif atau representif)
Teori-teori rahasia bank artinya bahwa suatu bank wajib merahasiakan berbagai
informasi nasabahnya itu dengan ketentuan yang bersifat mutlak. Selanjutnya
dikemukakan beberapa dua teori tentang rahasia bank, antara lain:
10
membuka informasi itu yang berkaitan dengan suatu badan
atau instansi diperbolehkan untuk meminta informasi atau
keterangan data tentang keuangan nasabah yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan peerundang-
undangan yang berlaku.
Untuk kepentingan perpajakan. Hal ini diatur dalam Pasal 41 ayat (1),
yang menyatakan bahwa :
11
kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba
yang belum digunakan
• Dana yang berasal dari masyarakat luas : Simpanan
tabungan, rekening giro, deposito
• Dana yang bersumber dari lembaga lain : Kredit
likuiditas dari Bank Indonesia, Pinjaman antar bank,
Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU).
Prinsip Kepercayaan
Prinsip yang paling utama dalam menjalankan
kegiatan perbankan adalah prinsip kepercayaan atau
fiduciary principle. Prinsip kepercayaan ini yang menjadi
dasar hubungan antara bank dengan nasabah. Yaitu
menyatakan bahwa kegiatan perbankan dilandasi oleh
kepercayaan antara nasabah dengan bank. Hanya
berdasarkan kepercayaan, nasabar bersedia menyimpan
uang mereka untuk dikelola oleh pihak bank secara ama
dan jujur. Sehingga sewaktu-waktu nasabah meminta
kembali uang mereka yang disimpan, bank tersebut mampu
menyediakannya.
12
Apabila kepercayaan pada bank berkurang, tidak menutup
kemungkinan akan terjadi kericuhan dengan uang yang
disimpan nasabah di bank. (Baca juga: Bank dengan Bunga
Deposito Tertinggi)
Prinsip Kehati-hatian
Prinsip kehati-hatian merupakan prinsip yang menjadi
acuan bank untuk menjalankan usaha perbankan yaitu
dengan mengedepankan sikap hati-hati guna melindungi
dana nasabah yang telah dipercayakan di bank.
Prinsip Kerahasiaan
Hubungan yang terjalin antara bank dengan nasabah
bukanlah hubungan kontraktual biasa. Namun, dalam
hubungan tersebut, bank memiliki kewajiban untuk tidak
membocorkan rahasia nasabahnya kepada pihak lain
kecuali bila ditentukan oleh perundang-undangan lain yang
berlaku. Dalam industri perbankan, prinsip kerahasiaan
13
merupakan jiwa dari semua kegiatan usaha bank, sehingga
sangat penting untuk selalu dijaga
14
jelas untuk memberikan perlindungan pada pihak bank itu
sendiri dan juga menjaga nama baik bank
15
Potensi resiko liquiditas muncul dari ketidakmampuan bank untuk
memenuhi kewajiban mereka saat jatuh tempo. Ini muncul ketika bank tidak dapat
menghasilkan uang untuk memenuhi penarikan dana, komitmen kredit atau
peningkatan aset. Pengukuran dan pengelolaan kebutuhan likuiditas sangat
penting bagi pengoperasian yang efektif untuk bank-bank komersial karena hal ini
dapat menjadi sebab dan akibat dari risiko likuiditas terutama terkait dengan aset
dan kewajiban bank. Bank harus terus memantau posisi likuiditas dalam jangka
panjang dan terus menerus setiap hari. Ada dua pendekatan yang berhubungan
dengan kedua analisis situasi yaitu:
Fungsi Deposito
Fungsi Internal
16
Simpelnya adalah deposito secara internal mendukung
semua kegiatan dan operasional dalam bank. Jenis simpanan ini
adalah salah satu sumber utama modal bank yang mudah
pemakaiannya karena memiliki limit waktu. Deposito ini untuk
sebuah bank fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan modal bank,
dan disisi lain juga membantu menjaga posisi likuiditas bank.
Keperluan terhadap modal kerja sebuah bank harus selalu dipenuhi
setiap saat sehubungan dengan salah satu fungsi yang utama yaitu
sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat berupa
kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit.
Fungsi Eksternal
Jenis-Jenis Deposito
17
jatuh tempo oleh pihak yang tertera pada bilyetnya (bisa
perorangan atau lembaga)
Sertifikat deposito Sertifikat tersebut tidak mengacu pada
nama seseorang atau lembaga tertentu karena sertifikat
tersebut nantinya dapat digunakan untuk
memindahtangankan atau bisa juga dijual pada pihak lain.
Pencairan bunga dari sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka, tiap bulan, atau tiap jatuh tempo, baik tunai maupun
non tunai.
Deposito on call Jika kamu dapat memiliki kedua jenis
deposito di atas berbulan-bulan maka berbeda dengan
deposito on call. Deposito on call adalah tabungan
berjangka dengan waktu minimal tujuh hari atau paling
lama kurang dari satu bulan. Deposito ini diterbitkan
dengan diatasnamakan oleh nasabah dan dalam jumlah
yang besar. Pencairan bunganya bisa dilakukan pada saat
pencairan deposito on call dengan catatan bahwa nasabah
sudah memberitahukan sebelumnya bahwa tabungannya
akan diambil atau dicairkan.
JASA GIRO
Pengertian Jasa Giro Jasa giro adalah manfaat atau benefit yang
didapatkan nasabah ketika menempatkan dana dalam rekening giro. Jasa
giro dapat disamakan dengan bunga yang diterima jika Anda memiliki
tabungan biasa. Giro merupakan tabungan nasabah di suatu bank yang bila
ingin ditarik bisa melalui cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet, atau
surat pemindahbukuan yang lain. Cek yaitu surat instruksi bayar tanpa
syarat, sementara bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan. Dana
tersebut bisa diambil sewaktu-waktu. Ini adalah sumber dana jangka
pendek untuk bank yang memiliki biaya murah sebab lebih rendah dari
18
bunga tabungan biasa atau juga deposito. Giro sendiri dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :
Sepintas, rekening giro nampak serupa dengan rekening tabungan bank, dimana
keduanya adalah cara menyimpan uang di bank.
MANAJEMEN PERKREDITAN
Manajemen kredit atau manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan
suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana
yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian,
administrasi dan pengamatan kredit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
penghasilan yang tinggi sekaligus untuk menjaga keamanan untuk nasabah
penyimpan. Sedangkan fungsi kredit adalah sebagai berikut :
19
4. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
6. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
7. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional
a) Kredit komsumtif
Kredit produktif
Kredit perdagangan
20
rehabilitasi, perluasan usaha ataupun
mendirikan proyek baru.
c) Kredit menurut jangka waktunya
21
penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut
dipertimbangkan termasuk collateral (jaminan).
FALSAFAH PERKREDITAN
Kredit bukan hanya sekedar utang, tapi suatu modal, suatu alat
untuk mencapai tujuan usaha, suatu teman di kala susah, teman di kala
ingin maju dan teman setelah maju. Kredit adalah teman pengusaha selama
– lamanya, selagi usahanya masih ada.
ORGANISASI KREDIT
Perencanaan kredit
Permohonan kredit
Administrasi kredit
Pengawasan/pengamanan kredit
22
PENILIAAN DAN PENGAWASAN KREDIT
Dalam memberikan suatu kredit kepada nasabah, bank harus
merasa yakin bahwa kredit tersebut akan benar – benar kembali kepada bank.
Keyakinan bahwa nasabah tersebut akan mengembalikan kredit diperoleh
dari hasil penilaian kredit sebelum disalurkan. Penilaian kredit oleh bank
dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk medapat keyakinan tentang
nasabahnya.
Aspek yuridis/hukum
Aspek pasar dan pemasaran
Aspek keuangan
Aspek teknis/operasi
Aspek manajemen
Aspek sosial dan ekonomi
Aspek amdal
23
perkreditan yang efektif dan efisien, guna menghindarkan terjadinya
penyimpangan – penyimpangan dengan cara mendorong dipatuhinya kebijakan
–kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta megusahakan penyusunan
administrasi kredit yang benar”. (Mulyono, 2001:460). Dalam setiap kredit
selalu terdapat resiko bahwa kredit tersebut tersebut berpotensi untuk
menjadi kredit macet, maka bank perlu melakukan kegiatan pengawasan kredit.
Kegiatan pengawasan kredit ini hendaknya dilakukan oleh pihak bank sejak
masa awal pemberian kredit hingga kredit berakhir
Prinsip-Prinsip Internal
o Menetapkan Lingkungan Risiko Kredit yang Tepat Dewan
Direksi seharusnya memiliki tanggung jawab untuk
Menyetujui dan secara berkala (setidaknya setiap tahun)
Meninjau ‘Strategi Risiko Kredit’ dan ‘Kebijakan Risiko
Kredit’ yang signifikan dari Lembaga Keuangan terkait.
24
Strategi tersebut harus mencerminkan Toleransi Lembaga
Keuangan terhadap risiko dan Tingkat Profitabilitas yang
diharapkan untuk dicapai oleh Lembaga Keuangan atas di-
toleransinya berbagai Risiko Kredit tersebu
o Beroperasi di bawah Proses Pemberian Kredit yang Sehat
Lembaga Keuangan idealnya harus beroperasi dalam
‘Kriteria Pemberian Kredit’ yang Jelas dan Terdefinisi
dengan baik. Kriteria ini harus mencakup Indikasi yang
jelas tentang Target Pasar dari Lembaga Keuangan dan
pemahaman menyeluruh tentang Peminjam atau counter
parties, serta Tujuan dan Struktur Kredit, serta Sumber
Pembayarannya.
o Mempertahankan Administrasi, Proses Pengukuran dan
Pemantauan Kredit yang tepat Lembaga Keuangan
didorong untuk mengembangkan dan memanfaatkan
‘Sistem Peringkat Risiko Internal’ dalam mengelola Risiko
Kredit. Sistem Peringkat (rating system) harus konsisten
dengan Sifat, Ukuran, dan Kompleksitas kegiatan Lembaga
Keuangan tersebut (produk maupun aktifitas)
o Memastikan Kontrol yang Memadai atas Risiko Kredit
Lembaga Keuangan seyogyanya harus memastikan bahwa
Fungsi Pemberian Kredit dikelola dengan benar dan bahwa
Eksposur Kredit berada dalam level yang konsisten dengan
Standar Kehati-hatian dan Limit/ Batas internal.
Prinsip-Prinsip Eksternal Pengawas (Otoritas Jasa Keuangan)
harus mensyaratkan bahwa Lembaga Keuangan (baik LKB
maupun LKBB) memiliki Sistem yang Efektif untuk proses-proses
Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko
Kredit sebagai bagian dari keseluruhan pendekatan Manajemen
Risiko.
25
o Pengawas dan/atau Regulator harus melakukan evaluasi
independen terhadap Strategi, Kebijakan, Prosedur, dan
praktik Lembaga Keuangan, terkait Pemberian Kredit
maupun Pengelolaan Portofolio yang berkelanjutan, serta
menetapkan batas kehati-hatian untuk membatasi Eksposur
Lembaga Keuangan kepada Peminjam Tunggal atau
Kelompok Rekanan yang terhubung (Batas Maksimum
Pemberian Kredit/ Konsep One Obligor)
o Setelah Proses Manajemen Risiko Kredit dievaluasi,
Pengawas Lembaga Keuangan harus mengatasi kelemahan
apa pun yang terdeteksi dalam sistem, kelebihan
konsentrasi, klasifikasi kredit bermasalah, dan estimasi
setiap ketentuan tambahan dan pengaruhnya terhadap
profitabilitas Lembaga Keuangan dari segala penangguhan
akrual bunga. Dalam keadaan di mana Pengawas
menentukan bahwa keseluruhan Sistem Manajemen Risiko
Kredit dari Lembaga Keuangan yang diawasinya tidak
memadai atau tidak efektif untuk profil risiko kredit
spesifik Lembaga Keuangan, mereka harus memastikan
Lembaga Keuangan tersebut mengambil tindakan yang
tepat untuk segera meningkatkan Proses Manajemen Risiko
Kreditnya.
26
risiko kredit, sementara itu, adalah praktik untuk memitigasi kerugian tersebut
dengan memahami kecukupan modal bank dan cadangan kerugian pinjaman
pada waktu tertentu – suatu proses yang telah lama menjadi tantangan bagi
lembaga keuangan. Krisis keuangan global – dan krisis kredit yang mengikuti
– menempatkan manajemen risiko kredit ke dalam sorotan regulasi.
Akibatnya, regulator mulai menuntut lebih banyak transparansi. Mereka ingin
tahu bahwa bank memiliki pengetahuan mendalam tentang nasabah dan risiko
kredit terkait. Dan peraturan baru Basel III akan menciptakan beban regulasi
yang lebih besar bagi bank. Untuk mematuhi persyaratan peraturan yang lebih
ketat dan menyerap biaya modal yang lebih tinggi untuk risiko kredit, banyak
bank yang merombak pendekatan mereka terhadap risiko kredit. Tetapi bank-
bank yang melihat ini sebagai latihan kepatuhan yang ketat berpikiran sempit.
Pengelolaan risiko kredit yang lebih baik juga memberikan peluang untuk
meningkatkan kinerja secara keseluruhan dan mengamankan keunggulan
kompetitif
27
Kitaran ekonomi dan keadaan industri
Kesihatan peminjam
Risiko penukaran matawang (Currency risk)
Faktor ketidakseimbangan politik
Risiko undang-undang dan guaman
Risiko persekitaran
Kemusnahan dan bencana alam
Risiko default ini tidak hanya berlaku kepada individu yang meminjam wang,
tetapi juga boleh berlaku kepada syarikat yang menerbitkan bon atas kekangan
kewangan, dan tidak dapat membuat pembayaran faedah atas bon tersebut.
Apabila ini terjadi individu atau syarikat boleh dikenakan tuntutan mahkamah dan
seterusnya diisytiharkan sebagai muflis. Dalam konteks pelaburan, risiko default
ialah risiko di mana pelaburan yang di laburkan lebur oleh kerana syarikat gagal
atau tidak mampu memulangkan baki pelaburan setelah ia dicairkan. Apabila
sebuah syarikat diisytiharkan muflis, setiap asetnya akan dicairkan untuk
memenuhi tuntutan kewangan dari pelbagai pihak. Keutamaan tuntutan akan
diberikan kepada pihak-pihak yang meminjamkan wang mereka kepada syarikat
berkenaan. Sayangnya, bagi kita sebagai pemegang saham syarikat, tuntutan
untuk mendapatkan keutamaan yang paling rendah sekali umtuk ditunaikan. Oleh
itu, ada kemungkinan besar tidak akan mendapatkan lagi wang pelaburan
28
Kesimpulannya, setiap individu atau syarikat mempunyai risiko default
yang tersendiri bergantung kepada tahap aliran kewangannya. Individu atau
syarikat yang semakin dekat dengan kosong atau negatif lebih terdedah kepada
muflis.
29
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian Jasa Giro Jasa giro adalah manfaat atau benefit yang
didapatkan nasabah ketika menempatkan dana dalam rekening giro. Jasa giro
dapat disamakan dengan bunga yang diterima jika Anda memiliki tabungan biasa.
Giro merupakan tabungan nasabah di suatu bank yang bila ingin ditarik bisa
melalui cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet, atau surat pemindahbukuan
yang lain. Cek yaitu surat instruksi bayar tanpa syarat, sementara bilyet giro
adalah surat perintah pemindahbukuan.
SARAN
30
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, L Ricard, Manajement, diterjemahkan Salim Emil, dalam buku Manajemen,
Jakarta: Erlangga, 2002.
31