Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUKUM PERBANKAN
“ Pengertian & sejarah bank, Pengaturan perbankan, jenis-jenis bank, Pendirian dan
likuidasibank, Kegiatan usaha bank ”
MATA KULIAH
ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI ISLAM
Dosen Pengampu :
Nuruddin Armanto m.e.i

Disusun Oleh :

MOH ROJIL FADLILLAH (211207290692)

M. RIJAL (202107290684)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN-PROBOLINGGO
Jl. Raya Panglima Sudirman No.360, Semampir, Kec. Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur
67282

2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hukum perbankan” Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas “Nuruddin Armanto m.e.i” pada
bidang Studi Ekonomi Syariah dengan mata kuliah aspek hukum dalam ekonomi islam Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentangmakna teori konsumsi secara
mendalam bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ustadzah tri nadirotur roifah selaku dosen mata
kuliah aspek hukum dalam ekonomi islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari makalah yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna . oleh karena itu, Kritik dan saran yang membangun dan akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum.wr.wb.

Kraksaan, 31Mei 2023

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 4
C. TUJUAN ..................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A. Pengertian Dan Sejarah Bank ..................................................................................................... 6
B. Pengaturan Perbankan ................................................................................................................. 8
C. Jenis-Jenis Bank .......................................................................................................................... 8
D. Pendirian Dan Likuidasi Bank .................................................................................................. 11
E. Kegiatan Usaha Bank ................................................................................................................ 13
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara-negara Eropa,
Amerika, dan Jepang mendengar kata bank sudah bukan merupakan barang yang asing.
Bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan
mereka. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai teransaksi yang
berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan uang, melakukan
investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran atau melakukan penagihan.
Disamping itu peran perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu
negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonimian suatu negara. Oleh
karena itu kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan
negara yang besangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peran
perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan
semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya.
Lain halnya dengan di negara-negara berkembang, seperti indonesia pemahaman
tenteng bank di negeri ini baru sepotongpotong. Sebagian masyarakat hanya memahami
bank sebatas tempat memimjam dan menyimpan uang belaka. Bahkan terkadang
sebagian masyarakat sama sekali belum memehami bank secara utuh, sehingga
pandangan tentang bank sering diartikan secara keliru. Selebihnya banyak masyarakat
yang tidak paham sama sekali tentang dunia perbankan. Semua ini tentu dapat di
pahami karena pengenalan dunia perbankan secara utuh terhadap masyarakat sangatlah
minim, sehingga tidak mengheran kan keruntuhan dunia perbankanpun tidak terlepas
dari kurang pahamnya pengelola perbenkan di tanah air dalam memahami dunia
perbankan secara utuh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Di Maksud Pengertian Bank Dan Sejarah Bank ?
2. Apa Yang Di Maksud Pengaturan Perbankan ?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Bank?
4. Apa Yang Di Maksud Dari Pendirian Dan Likuiditas Bank?
5. Bagaimana Kegiatan Usaha Bank ?

5
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bank Dan Sejarah Bank
2. Untuk Mengetahui Pengaturan Perbankan
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Bank
4. Untuk Mengetahui Pendirian Dan Likuiditas Bank
5. Untuk Mengetahui Kegiatan Usaha Bank

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Sejarah Bank


1. Pengertian Bank
Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang
hidup di perkotaan. Bahkan di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan
merupakan kata yang asing dan aneh. Menyebut kata bank setiap orang selalu
mengkaitkannya dengan uang, sehingga selalu saja ada anggapan bahwa yang
berhubungan dengan bank selalu ada kaitannya dengan uang.
Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para
nasabah. Istilah bangku secara resmi dan populer menjadi bank. Bank termasuk
perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa
kepada masyarakat. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank
lainnya.
Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang
bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana
atau hanya menyalurkan dana atau keduaduanya.
Ada beberapa definisi lain tentang bank yang dikemukakan oleh undang-
undang dan para ahli perbankan, antara lain sebagai berikut:
UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan UU No
10 Tahun 1998, berbunyi :
1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana darimasyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2) Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkuttentang bank, mencangkup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.
3) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatanusaha secara konvesional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

7
2. Sejarah Bank
Dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern baik
dari segi ragam produk, kualitas pelayanan dan teknologi yang dimiliki. Perbankan
semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara. Bahkan
aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara
dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu tidak heran apabila perbankan suatu negara
hancur maka akan mengakibatkan kehancuran perekonomian negara yang
bersangkutan seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 dan 1999.
Sejarah perbankan yang di kenal oleh dunia berawal dari daratan benua
eropa ini dimulai dari zaman Babilonia yang kemudian dilanjutkan ke zaman
Yunani kuno dan Romawi. Bank bank yang sudah terkenal pada saat itu di benua
Eropa antara lain adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian menyusul Bank of
Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sedangkan perkembangan perbankan di
daratan Inggris sebagai negara yang banyak menjajah bangsa lain baru di mulai
pada abad ke 16.
Sejarah perbankan modern di Indonesia di mulai pada tahun 1827 dengan
didirikannya De Javasche Bank. Walaupun bank ini milik swasta, namun
pemerintah Hindia Belanda memberikan wewenang kepadanya untuk mengedarkan
uang kertas dan uang logam di wilayah Indonesia, yang dulu masih disebut Hindia
Belanda. Dengan demikian, management banknya harus disetujui oleh pemerintah
Belanda.
Sampai perang dunia kedua bank-bank yang beroperasi di Indoesia
termasuk bank-bank Belanda, Inggris, Jepang, Tionghaoa dan Indonesia asli.
Hampir setiap bank tersebut tutup selama pendudukan Jepang, kecuali Yahohama
Specia Bank dan de Algemene Volkscrediet Bank, yang namanya diganti menjadi
Shomin Ginko walaupun fungsi-fungsinya tetap sama. Uang kertas yang beredar
pada waktu itu dikeluarkan oleh pemerintah militer Jepang.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17
agustus 1945, Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Bank Negara Indonesia
sebagai bank sentral pada tahun 1946. Namun selama diadakan perundingan
perundingan ke arah pengakuan kedaulatan Indonesia dengan pihak Belanda pada
akhir tahun 1949, ditetapkan bahwa De Javasche Bank akan berfungsi sebagai Bank
Sentral Indonesia.

8
B. Pengaturan Perbankan
Pengaturan dan pengawasan bank merupakan salah satu tugas Bank Indonesia
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 8 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 yang
telah diubah UU Nomor 3 Tahun 2004. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur
dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan
mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan
pengawasan bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank.

Untuk maksud tersebut Bank Indonesia berwenang menetapkan


ketentuanketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian. Ketentuan-ketentuan
perbankan yang memuat prinsip kehatihatian tersebut bertujuan untuk memberikan
rambu-rambu bagi penyelenggaraan kegiatan usaha perbankan, guna mewujudkan
sistem perbankan yang sehat.

C. Jenis-Jenis Bank
1. Dilihat dari segi fungsinya.
Menurut Undang- Undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967 jenis
perbankan menurut fungsinya terdiri dari :
a. Bank Umum
b. Bank Sentral
c. Bank Pembangunan
d. Bank Tabungan
e. Bank Pasar
f. Bank Desa
g. Lumbung Desa
h. Bank Pegawai Dan bank lainnya
2. Dilihat dari Segi Kepemilikan
Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank
tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham
yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan
adalah:
a. Bank Milik Pemerintah
Bank ini merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini
sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan

9
bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank-bank milik Pemerintah
Indonesia ini antara lain:
1) Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
2) Bank Rakyat Indonesia (BRI)
3) Bank Tabungan Negara (BTN)
4) Bank Mandiri
b. Bank Milik Swasta Nasional
Merupakan bank seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
swasta nasional, kemudian kependiriannya oleh swasta dan pembagian
keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta antara
lain:
1) Bank Central Asia (BCA)
2) Bank Danamon
3) Bank Mega
4) Bank Niaga
5) Bank universal
6) Bank Lippo
7) Bank Bumi Putra dan bank lainnya
c. Bank Milik Koperasi
Merupakan bank yang kepemilikan saham –sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank jenis ini adalah Bank
Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
d. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negri baik
milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya pun jelas dimiliki
oleh pihak asing (luar negri). Contoh bank asing antara lain:
1) ABN AMRO bank
2) American Express Bank
3) Bank of American
4) Bank of Tokyo
5) Bangkok Bank
6) City Bank
7) Standard Chartered
8) Bank Hongkong Bank Dan lainnya

10
3. Dilihat dari segi Status (Area Operasional)
Kedudukan atau status ini menunjukan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas
pelayanannya. Untuk memperoleh status tertentu diperlukan penilaian-penilaian
dengan kriteria tertentu pula. Jenis Bank dilihat dari segi status/area operasional
adalah sebagai berikut:
a. Bank devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau
yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya
transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan
pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Bank-bank devisa antara lain:
b. Bank non devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi
sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya
bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan daripada bank devisa,
dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batasbatas negara.
4. Dilihat dari segi Penciptaan Uang
Dilihat dari segi penciptaan uang, dikenal:
a. Bank Primer
Ialah bank yang dapat menciptakan uang kartal (logam maupun kertas)
dan uang giral (cek maupun bilyet giro).
b. Bank Sekunder
Ialah bank yang tidak dapat menciptakan uang kartal, bank ini hanya
berperan atau bertugas sebagai perantara kredit dan simpan pinjam saja.
Misalnya bank hipotek dan bank tabungan. Jadi bank Indonesia berhak
menciptakan uang kartal maupun uang giral, sedangkan bank primer lainnya
hanya berhak menciptakan uang giral (cek, bilyet giro, dan wesel cek) saja.
5. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
Jenis bank dilihat dari segi cara menentukan harganya, baik harga jual
maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu:
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (barat)
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank
yang berorientasi pada prinsip bank konvensional. Hal ini tidak terlepas dari

11
sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh
colonial belanda.
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di
Indonesia. Namun di luar negeri terutama di Negara-negara Timur Tengah
seperti di mesir atau Pakistan bank yang berdasarkan prinsip syariah sudah
berkembang pesat sejak lama. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

D. Pendirian Dan Likuidasi Bank


1. Pendirian Bank

Bank Umum disebut juga sebagai “bank dagang”, “bank komersial”, “bank
Kredit“, bahkan di beberapa Negara disebut sebagai “bank deposito”. Bank yang
melaksanakan kegiatan usaha Secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah ini dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sebaga Bank konvensional, Bank Umum melakukan usaha perbankan


dengan memberikan kredit kepada nasabah baik perorangan maupun perusahaan.
sedangkan Bank Umum yang menganut prinsip syariah menggunakan aturan
perjanjian berdasarkan Hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah.

Bank Umum ini sendiri dapat berupa Bank Milik Negara, Swasta, maupun
Koperasi, yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk giro, deposito, serta tabungan dan dalam usahanya terutama memberikan
kredit jangka pendek. Kredit jangka pendek ini dipilih karena dana utama yang
diterima juga berjangka waktu pendek, sehingga pemberian kredit jangka pendek
diharapkan tidak mengganggu kemampuan bank untuk memenuhi jangka
pendeknya. Suatu bank dikatakan sebagai Bank Umum karena bank tersebut
mendapatkan keuntungan dari selisih bunga yang diterima dari peminjam dengan
yang dibayarkan oleh bank kepada depositor (disebut spread).1

1 https://ojs.unida.ac.id/JN/article/download/1166/pdf

12
2. Likuidasi bank
Likuidasi bank merupakan tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban
bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank. Jadi
likuidasi bank bukanlah sekedar pencabutan izin usaha dan pembubaran badan
hukum bank, tetapi berkaitan dengan proses penyelesaian segala hak dan kewajiban
dari suatu bank yang dicabut izin usahanya. Setelah suatu bank dicabut izin usahanya,
dilanjutkan lagi dengan proses pembubaran badan hukum bank yang bersangkutan,
dan seterusnya dilakukan proses pemberesan berupa penyelesaian seluruh hak dan
kewajiban (piutang dan utang) bank sebagai akibat dari pencabutan izin usaha dan
pembubaran badan hukum bank.2
Kemudian dalam perkembangannya, terdapat beberapa istilah yang ada
kaitannya dengan likuidasi, yaitu :
a. Dissolution, yaitu rangkaian proses yang terdiri dari proses pemberhentian badan
hukum dan bisnis perusahaan, penjualan aset, pembagian hasil penjualan aset
kepada para pihak yang berhak dan dalam proses ini dilakukan juga
prosespembubaran. Terdapat 3 (tiga) macam dissolusi, yaitu :
1) Dissolusi Sukarela (voluntary dissolution), yaitu disolusi yang dilakukan
atas rekomendasi dari salah satu atau lebih organ perseroan dan diputus
oleh RUPS.
2) Dissolusi Administrasi (administrative dissolution), yaitu dissolusi yang
dilakukan atas perintah pemerintah karena perusahaan tidak memenuhi
prosedur hukum tertentu atau karena alasan demi kepentingan umum.
Dissolusi ini dilakukan tidak secara sukarela sehingga disebut juga
involuntary dissolution.
3) Dissolusi judisial (judicial dissolution), merupakan salah satu
involuntary dissolution yang diperintahkan oleh Pengadilan karena
permohonan dari pemegang saham, kreditor atau negara karena alasan-
alasan khusus.
b. Winding up, yaitu suatu proses dimana perusahaan yang sudah diputuskan
untukdilikuidasi diangkat likuidatornya, asetnya dikumpulkan dan dibagikan
kepada para kreditor, pemegang saham atau kepada pihak lainnya yang berhak.

2 https://lps.go.id/documents/10157/182852/PLPS+No+1+Tahun+2011+tentang+Likuidasi+Bank

13
Istilah ini di beberapa negara disamakan dengan likuidasi, seperti halnya
likuidasi disamakan dengan dissolusi.
c. Termination, merupakan pengakhiran suatu perusahaan setelah proses
likuidasiselesai. Pengertian ini dapat disamakan dengan pembubaran menurut
hukum Indonesia.3

E. Kegiatan Usaha Bank


Kegiatan usaha utama bank adalah penghimpunan dan penyaluran dana.
Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan
apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan
dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana
penggunaan dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud tersebut
dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat, perkiraan tingkat pendapatan, risiko
penyimpanan dana, pelayanan yang diberikan oleh bank.4

Menurut Sigit Triandaru & Totok Budisantoso5 adapun kegiatan perbankan di


Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :


a. Giro
Rekening giro atau checking account adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk
penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan, sedangkan cek atau
bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
b. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan
dan bank.
c. Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
dengan syarat tertentu yang telah disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet
giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara penarikan rekening

3
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/136049-T%2028055-Kajian%20hukum-Tinjauan%20literatur.pdf
4
(Sigit Triandaru & Totok Budisantoso 2006).
5 (2006:62)

14
tabungan yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan buku tabungan,
cash card atau kartu ATM dan debet card.
d. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya
dapat diperjualbelikan. Agar simpanan ini dapat dengan mudah diperjualbelikan
maka penarikan pada saat jatuh tempo dapat dilakukan atas tunjuk, sehingga
siapapun yang memegang bukti simpanan tersebut dapat menguangkannya pada
saat jatuh tempo.
2. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk kredit.
Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan
oleh sebuah bank. Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 tentang PerTubahan atas UU
No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Service)6
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjangan untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dana menyimpan dana titik sekalipun sebagai
kegiatan penunjang kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank
dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan
yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread Based
semakin mengecil, bahkan cenderung negatif Sprite (bunga simpanan lebih besar
dari bunga kredit)

6 http://eprints.uny.ac.id/8000/3/BAB%202-09409134006.pdf

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti yang telah dibahas pada awal halaman, bahwa dapat ditarik kesimpulan
yaitu bank yang berasal dari bahasa Italia banco yang artinya bangku yang secara sederhana
dapat diartikan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-
jasa bank lainnya. Perdagangan melalui pertukaran sudah lama dikenal umat manusia.

Dalam perbankan sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan terjadi
pada zaman kerajaan di daratan Eropa. Kegiatan perbankan yang pertama adalah jasa
penukaran uang. Oleh karena itu dalam sejarah perbankan, bank dikenal sebagai tempat
menukarkan uang. Sedangkan sejarahnya kegiatan perbankan dikenal mulai dari zaman
Babylonia. Kegiatan perbankan ini kemudian berkembang ke zaman Yunani kuno.

Sedangkan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi, kepemilikan, dan dari segi
menentukan harga. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan
atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca

16
DAFTAR PUSTAKA

Ichsan, Nurul. "Pengantar perbankan." (2014).

Carter, H & I. Parington. 1982. Applied Economics in Banking and Finance. USA:
Oxford University Press

Dahlan Siamat. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta, Intermedia

Susilo Sri, Sigit Triandaru, dan Totok Budi Santoso. 2000. Bank dan Lembaga
Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE


UI

Dendawijaya Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Dudley g. Luckett. 1980. Uang dan Bank. Jakarta : Erlangga.

http://eprints.uny.ac.id/8000/3/BAB%202-09409134006.pdf Dikutip Jum'at, 12 Mei


2023

https://lps.go.id/documents/10157/182852/PLPS+No+1+Tahun+2011+tentang+Likui
dasi+Bank Dikutip Sabtu, 13 Mei 2023

https://ojs.unida.ac.id/JN/article/download/1166/pdf Dikutip Sabtu, Mei 2023

17

Anda mungkin juga menyukai