Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Manajeman Permodalan Bank Syariah

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Bank Syariah yang
dibimbing oleh :

M.F. Hidayatullah, M.S.I,

Disusun Oleh Kelompok I ES 5:

1. Muhammad Zainul Haq (E20182227)

2. Moh Faisal Bahri (E20182235)

3. Fira Wardani (E20182211)

4. Arifatul Khairiyah (E20182212)

5. Ulin Lidiyawati (E20182222)

6. Fifi Alida Yahya (E20182238)

7. Mia Nur Haqiqi (E20182215)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “ Manajemen Permodalan Bank Syariah”.

Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu kami
meminta maaf dan menerima segala saran dan kritik.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini tentang “Manajemen
Permodalan Bank Syariah” berguna dan manfaat untuk kita semua dan dapat
memberikan informasi terhadap pembaca.

Jember, 20 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… I

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. II

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................

2.1 Pengertian Modal Bank......................................................................

2.2 Manajemen permodalan Bank Syariah.........................................

2.3 Fungsi Modal Bank..................................................................


2.4 Sumber Permodalan Bank Syariah...............................................
2.5 Kecukupan Modal Bank Syariah.................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................

3.1 Kesimpulan .....................................................................................

DAFTARPUSTAKA……………………………………………………......

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bank Syariah merupakan lembaga keuangan syariah, yang berorientasi
pada laba (profit). Namun laba disini bukan hanya untuk kepentingan pemilik
saja, melainkan untuk mengembangkan usaha bank syariah. Laba bank
syariah terutama diperoleh dari selisih antara pendapatan atas penanaman
dana dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Untuk
memperoleh atau mendapatkan hasil yang optimal, bank syariah dituntut
untuk melakukan pengelolaan dananya secara efisien dan efektif, baik atas
dana-dana yang dikumpulkan dari masyarakat (dana dari pihak ketiga), serta
dana modal pemilik atau pendiri bank syariah maupun atas pemanfaatan atau
penanaman dana tersebut.
Dalam makalah ini akan diuraikan pola dalam manajemen modal bank
syariah. Adanya perbedaan pola manajemen modal antara bank
konvensioanal dengan bank syariah, minimakl dapat memenuhi likuidibitas,
rentabilitas, dan solvabilitas yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Modal Bank?

b. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Permodalan Bank Syariah?

c. Apa saja Fungsi Modal Bank

d. Bagaimana Sumber Permodalan Bnak Syariah?


e. Apa yang dimaksud dengan Kecukupan Modal Bank Syariah?
1.3 Tujuan

a. Untuk Mengetahui Modal Bank?

b. Untuk Mengetahui Manajemen Permodalan Bank Syariah?

c. Untuk Mengetahui Fungsi Modal Bank?

3
d. Untuk Mengetahui Sumber Permodalan Bank Syariah?
e. Untuk Mengetahui Kecukupan Modal Bank Syariah?

BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1 Pengertian Modal Bank

Modal bank adalah jumlah dana yang ditanamkan dalam suatu perusahaan
oleh para pemiliknya untuk pembentukan suatu badan usaha dan dalam
perkembangannya modal tersebut dapat susut karena kerugian ataupun
berkembang karena keuntungan-keuntungan yang diperoleh (Teguh Pujo
Muliono, 1996).1 Sedangkan manajemen permodalan bank syariah adalah
bagaimana mengatur modal sedemikian rupa sehingga masyarakat mau
memberikan dananya untuk menambah modal bagi suatu bank. Jika demikian
berarti semakn tinggi tingkat kepercayaan masyarakat kemungkinan masih
besar pula modal yang bisa diserap oleh perbankan. Sehingga bisa dikatakan
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat sangat mempengaruhi permodalan bagi
suatu bank.

Modal menjadi faktor penting bagi perkembangan dan kemajuan bank.


Terutama dalam upaya menjaga tingkat kepercayaan terhadap masyarakat.
Semakin baik tingkat pengelolaan modal dari suatu perbankan maka
kemungkinan, baik pula tingkat kepercayaan masyarakat. Demikian juga
sebaliknya, semakin buruk suatu perbankan dalam pengelolaan modal maka
kemungkinan buruk pula tingkat kepercayaan masyarakat. Walaupun prediksi
ini bisa juga salah, karena modal sebenarnya bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank. Namun
setidaknya ini ada benang merah yang menghubungkan tingkat kepercayaan
masyarakat kepada bank dengan manajemen modal bank yang baik. Dalam
pemanfaatan dana untuk aktifitas pengembangan modalnya (investasi), bank
memiliki dua kemungkinan; kemungkinan u ntung dan kemungkinan rugi.
Adanya perkembangan investasi, guna mendapatkan hasil yang besar.

Semakin banyak kodal yang ada semakin banyak pula hasil investasi yang
diraup. Namun disisi lain, adanya modal (terutama dana talangan pihak ketiga)

1
Dr. Muhammad, Manajemen Bank Syariah Ed. 1( cet. 1; Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2002), h.230

5
juga menjadi sangat penting untuk menjaga berbagai kemungkinan terjadiya
resiko kerugian pada investasi yang dilakukan oleh perbankan

Modal dibagi kedalam dua jenis yaitu2 : Modal inti (tier 1) terdiri dari
modal setor, agio saham, modal sumbangan, cadangan umum dll. Modal
Pelengkap (tier 2) terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk bukan dari
laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal.

Sebelum diuraikan lebih lengkap tentang masing-masing modal


berdasarkan jenis atau bentuknya, pada bagian awal disampaikan lebih dahulu
mengenai pengertian dan pembagian jenis modal secara umum. Modal adalag
setiap bentuk kekayaan yang dimiliki untuk memproduksi lebih banyak
kekayaan. Pada suatu bisni, modal tervagi dalam beberapa bentuk termasuk kas
persediaan peralatan, pabrik dan sebagainya.3 Pada dasarnya pada perudsahaan
dikenal dua jenis modal yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif disebut
juga harta atau aktiva perusahaan. Modal aktif digunakan untuk menjalankan
operasi dan proses produksi disebut modal kerja. Modal pasif merupkan
sumber dana yang dapat dibedakan menjadi modal asing dan modal sendiri.

2.2 Manajemen Permodalan Bank Syariah

Bank pada umumnya dan bank syariah pada khsususnya adalah lembaga
yang di dengan orientasi laba. Untuk mendirikan lembaga demikian ini perlu
didukung dengan aspek permodalan yang kuat. Kekuatan aspek permodalan ini
dimungkinkan terbangunnya kondisi bank yang dipercaya oleh masyarakat.
Sebagaimana bank adalah lembaga kepercayaan. Sehubungan dengan
persoalan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebu, maka manajemen
bank harus menggunakan semua perangkat operasionalnya untuk mampu
menjaga kepercayaan masyarakat itu. Salah satu perangkat yang sangat
strategis dalam menopang kepercayaan itu adalah permodalan yang cukup
memadai. Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan
2
Muhammad, Akutansi Lembaga Keuangan Ed. 1( cet. 2; Jakarta: Jakarta Tazkia Institut, 2002), h.
51
3
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern Ed. 1( cet. 1; Yogyakarta :
C.V Andi Offset, 2011), h. 217

6
dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Setiap
penciptaan aktiva, disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga
menimbulkan terjadinya risiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat
diguanakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas
investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga atau
masyarakat peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus
secara simultan dibarengi dengan pertimbangan resiko yang mungkin timnbul
guna melindungi kepentingan pemilik dana.

Menurut Zainal Arifin secara tradisional, modal didefinisikan sebagai


sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan.4
Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih (net
worth) yaitu selisih antara nilai buku dari aktiva dikurangi dengan nilai buku
dari kewajiban (liabilities). Pada suatu bank, sumber perolehan modal bank
dapat diperoleh dari beberapa sumber. Pada awal pendirian, modal bank
diperoleh dari para pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham
menempatkan modalnya pada bank dengan harapan memperoleh hasil
keuntungan dimasa yang akan datang. Sumber modal dari pemegang saham
tersebut juga berpengaruh pada posisinya didalam neraca. Didalam neraca,
sumber modal terlihat pada sisi passiva bank, yaitu rekening modal dan
cadangan. Rekening modal berasal dari setoran para pemegang saham,
sedangkan rekening cadangan adalah berasal dari bagian keuntunga n yang
tidak dibagikan kepada pemegang saham, yang digunakan untuk keperluan
tertentu, mialnya untuk perluasan usaha dan untuk menjaga likuiditas karena
adanya kredit-kredit yang diragukan atau menjurus kepada macet.

Prinsip-prinsip dasar manajemen permodalan bank. Pengelolaan modal


bank terfokus kepada kecukupan untuk membiayai operasi bank atau
memenuhi berbagai kepentingan, prinsip modal akan tercermin dalam
memperhitungkan kebutuhan modl yang memadai, yaitu :

a. Menyusun rencana keuangan secara meneyeluruh


4
Zainul arifin, Dasar-Dasar manajemen Bank Syariah, Jakarta : Alfabeta, 2002, h.157

7
b. Menentukan modal yang memadai
c. Mengusahakan pemenuhan modal dari internal tanpa merudak kepentingan
pemiliknya atau pemegang saham
d. Mengusahakan kekurangan modal dari pihak luar.

BAB III

PENUTUP

8
3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka

Arifin Zainal. 2002, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Alfabeta

9
Muhammad Dr. 2002, Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN

Muhammad. 2002. Akutansi Lembaga Keuangan. Jakarta: Jakarta Tazkia Institut

Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern.


Yogyakarta: C.V Andi Offset

10

Anda mungkin juga menyukai