Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Bank Syariah yang
dibimbing oleh :
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “ Manajemen Permodalan Bank Syariah”.
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu kami
meminta maaf dan menerima segala saran dan kritik.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini tentang “Manajemen
Permodalan Bank Syariah” berguna dan manfaat untuk kita semua dan dapat
memberikan informasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
DAFTARPUSTAKA……………………………………………………......
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
d. Untuk Mengetahui Sumber Permodalan Bank Syariah?
e. Untuk Mengetahui Kecukupan Modal Bank Syariah?
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Pengertian Modal Bank
Modal bank adalah jumlah dana yang ditanamkan dalam suatu perusahaan
oleh para pemiliknya untuk pembentukan suatu badan usaha dan dalam
perkembangannya modal tersebut dapat susut karena kerugian ataupun
berkembang karena keuntungan-keuntungan yang diperoleh (Teguh Pujo
Muliono, 1996).1 Sedangkan manajemen permodalan bank syariah adalah
bagaimana mengatur modal sedemikian rupa sehingga masyarakat mau
memberikan dananya untuk menambah modal bagi suatu bank. Jika demikian
berarti semakn tinggi tingkat kepercayaan masyarakat kemungkinan masih
besar pula modal yang bisa diserap oleh perbankan. Sehingga bisa dikatakan
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat sangat mempengaruhi permodalan bagi
suatu bank.
Semakin banyak kodal yang ada semakin banyak pula hasil investasi yang
diraup. Namun disisi lain, adanya modal (terutama dana talangan pihak ketiga)
1
Dr. Muhammad, Manajemen Bank Syariah Ed. 1( cet. 1; Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2002), h.230
5
juga menjadi sangat penting untuk menjaga berbagai kemungkinan terjadiya
resiko kerugian pada investasi yang dilakukan oleh perbankan
Modal dibagi kedalam dua jenis yaitu2 : Modal inti (tier 1) terdiri dari
modal setor, agio saham, modal sumbangan, cadangan umum dll. Modal
Pelengkap (tier 2) terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk bukan dari
laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal.
Bank pada umumnya dan bank syariah pada khsususnya adalah lembaga
yang di dengan orientasi laba. Untuk mendirikan lembaga demikian ini perlu
didukung dengan aspek permodalan yang kuat. Kekuatan aspek permodalan ini
dimungkinkan terbangunnya kondisi bank yang dipercaya oleh masyarakat.
Sebagaimana bank adalah lembaga kepercayaan. Sehubungan dengan
persoalan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebu, maka manajemen
bank harus menggunakan semua perangkat operasionalnya untuk mampu
menjaga kepercayaan masyarakat itu. Salah satu perangkat yang sangat
strategis dalam menopang kepercayaan itu adalah permodalan yang cukup
memadai. Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan
2
Muhammad, Akutansi Lembaga Keuangan Ed. 1( cet. 2; Jakarta: Jakarta Tazkia Institut, 2002), h.
51
3
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern Ed. 1( cet. 1; Yogyakarta :
C.V Andi Offset, 2011), h. 217
6
dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Setiap
penciptaan aktiva, disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga
menimbulkan terjadinya risiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat
diguanakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas
investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga atau
masyarakat peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus
secara simultan dibarengi dengan pertimbangan resiko yang mungkin timnbul
guna melindungi kepentingan pemilik dana.
7
b. Menentukan modal yang memadai
c. Mengusahakan pemenuhan modal dari internal tanpa merudak kepentingan
pemiliknya atau pemegang saham
d. Mengusahakan kekurangan modal dari pihak luar.
BAB III
PENUTUP
8
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
9
Muhammad Dr. 2002, Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN
10