MAKALAH
Oleh
Damaiyanti D1.2004155
Nur Malasari D1.2004174
MANAJEMEN DISGAB 26
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami beri judul “Manajemen Dana Bank” ini disusun untuk
memenuhi tugas Manajemen Perbankan.
Makalah ini berisikan materi mengenai manajemen dana bank, dimulai
dari pengertian manajemen dana bank, sistem manajemen dana bank, perencanaan
jumlah dana bank dan penentuan besarnya dana bank, sumber-sumber dana bank,
alokasi dana bank, hingga kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana bank.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami memohon maaf atas kesalahan yang mungkin terdapat
dalam makalah ini. Kami terbuka kepada kritik serta saran dari para pembaca,
agar kami dapat memperbaiki kesalahan kami dikemudian hari.
Untuk menutup kata pengantar ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan.……………………………………………...2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………......2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Dana Bank……………………………3
2.2 Sistem Manajemen Dana Bank………………………………..4
2.3 Perencanaan Jumlah Dana Bank dan Penentuan Besarnya Dana
Bank…………………………………………………………...4
2.4 Sumber-sumber Dana Bank…………………………………...6
2.5 Alokasi Dana Bank…………………………………………..10
2.6 Kebijaksanaan Penarikan dan Pengumpulan Dana Bank……12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………....15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian manajemen dana bank.
2. Untuk mengetahui dan memahami sistem manajemen dana bank.
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana jumlah dana bank
direncanakan serta bagaimana besarnya dana bank ditentukan.
4. Untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber dana bank.
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana dana bank dialokasikan
6. Untuk mengetahui dan memahami kabijaksanaan penarikan dan pengumpulan
dana bank.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen dana
bank adalah proses pengaturan terhadap penghimpunan dana agar dapat berjalan
secara optimal sehingga bank dapat bersiang dengan bank yang lain.
2.3 Perencanaan Jumlah Dana Bank dan Penentuan Besarnya Dana Bank
4
jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.”
5
5. Tujuan Bank
Tujuan dalam hal ini adalah laba yang ingin dicapai. Semakin banyak laba
yang diharapkan, semakin besar pula dana yang dibutuhkan.
6. Pimpinan Bank
Kemampuan dan profesionalisme pemimpin bank dapat menentukan
besarnya kebutuhan dana bank.
7. Kebutuhan Likuiditas
Terdapat kemungkinan likuiditas dipenuhi dengan mengambil modal bank
jika alat-alat likuid yang dimiliki terbatas, sehingga modal yang dibutuhkan
menjadi besar.
8. Tingkat Kualitas Aset
Semakin banyak aset yang produktif, maka kebutuhan modal semakin
mudah dipenuhi.
9. Struktur Tabungan
Apabila biaya tabungan semakin banyak, maka itu akan semakin sulit
terpenuhi.
10. Tingkat kualitas dan Sistem Operasional Bank
Bank akan semakin efisien dan produktif jika operasionalnya semakin baik.
11. Tingkat Kualitas Pemilik Bank
Apabila pemilik bank menginginkan agar banknya semakin besar, ia akan
menginvestasikan kembali laba yang ia peroleh, sehingga kebutuhan modal
semakin terpenuhi.
Sementara itu, sumber eksternal adalah sumber dana yang berasal dari luar
bank atau pihak ketiga yang sifatnya sementara dan harus dikembalikan, antara
lain deposito, giro, call money, dan lain sebagainya.
6
Malayu S.P. Hasibuan (2019) mengatakan bahwa modal sendiri bank atau
equity found adalah sejumlah uang tunai yang telah disetorkan pemilik dan
sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam bank itu sendiri. Terdiri dari
modal inti dan modal pelengkap.
Modal inti dibentuk dari laba setelah pajak, antara lain modal disetor, agio
saham, cadangan umum, cadangan tujuan, laba yang ditahan, laba tahun lalu, dan
bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya
dikonsolidasikan. Sementara modal pelengkap dibentuk tidak dari laba setelah
pajak dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal, yaitu berupa
cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva yang
diklasifikasikan, modal yang menurut BIS disebut hybrid (debt/equity) capital
instrument, serta pinjaman subordinasi.
Ada pula yang disebut dengan dana asing bank. Dana asing bank adalah
sejumlah uang tabungan atau pinjaman yang diterima bank dari pihak ketiga dan
harus dikembalikan bersama bunganya sesuai dengan perjanjian (Malayu S.P.
Hasibuan (1996)).
1. Dana yang berasal dari modal sendiri, terdiri dari modal disetor, cadangan-
cadangan dan laba yang ditahan.
2. Dana yang berasal dari modal pinjaman, terdiri dari pinjaman dari bank lain
di dalam negeri, pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri,
pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB), serta pinjaman dari
bank sentral (Bank Indonesia).
3. Dana yang berasal dari masyarakat, yaitu giro, deposit, dan tabungan.
7
yang tercantum pada sisi pasiva dalam neraca. Yang termasuk ke dalam
dana ini adalah :
a. Modal yang disetor
Modal disetor adalah modal awal yang disetorkan oleh pemilik pada saat
bank didirikan.
b. Cadangan-cadangan
Kuncoro dan Suharjo (2002:152) berpendapat bahwa cadangan adalah
sebagian dari laba yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan
lainnya yang akan digunakan untuk menutup timbulnya risiko di
kemudian hari.
c. Laba yang ditahan
Laba yang ditahan adalah laba milik pemegang saham yang menurut
keputusan dalam rapat umum pemegang saham tidak dibagikan dan
digunakan sebagai modal.
8
menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan, misal kredit usaha
tani (KUT), kredit pengadaan gabah, dan sebagainya.
3. Masyarakat
Dana masyarakat adalah dana yang berasal dari masyarakat yang diperoleh
dalam bentuk simpanan. Dana yang termasuk ke dalam kategori ini antara
lain:
a. Giro (demand deposit)
Menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998,
giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya dengan cara pemindahbukuan.
b. Deposito (time deposit)
Menurut UU No. 10 tahun 1998, deposito adalah simpanan berjangka
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. Ada dua
jenis deposito, yaitu:
- Deposito berjangka, yaitu bentuk simpanan berjangka yang
penarikannya disesuaikan dengan jangka waktu tertentu.
- Sertifikat deposito, yaitu jenis simpanan yang penarikannya sesuai
dengan jangka waktu tertentu dan dapat diperjualbelikan. Menurut
UU No. 10 tahun 1998, sertifikat deposito adalah simpanan dalam
bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahbukukan.
c. Tabungan (saving deposit)
Menurut UU No. 10 tahun 1998, tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
9
2.5 Alokasi Dana Bank
Dari beberapa sumber dana yang dihimpun, bank harus menyiapkan strategi
penempatan berdasarkan rencana alokasi. Alokasi dana bank mempunyai tujuan
untuk:
1. Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup.
2. Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga posisi likuiditas
tetap aman.
Dari dua tujuan diatas, diketahui bahwa dana bank harus diatur sedemikian
rupa, sehingga tersedia saat dibutuhkan dan dapat memenuhi kepentingan
nasabah.
Pada dasarnya, alokasi dana-dana bank dibagi menjadi dua bagian penting
dari aktiva bank, yaitu aktiva yang tidak menghasilkan dan aktiva yang
menghasilkan. Aktiva yang tidak menghasilkan terdiri dari:
10
3. Investasi jangka pendek dan jangka panjang. Ini dapat berupa investasi
portofolio, yaitu mengalokasikan dana untuk investasi pada surat berharga
yang dapat memberikan pendapatan tambahan dan likuiditas bank.
11
Gambar 2.2 Diagram Assets Allocation Approach
Sumber : http://bagussatriawibawa.blogspot.com/2018/04/pengertian-asset-liability-pool-
of-fund.html?m=1
12
2. Kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana berasal dari sumber
eksternal, terdiri dari:
a. Kebijaksanaan eceran jika dana akan ditarik dari semua lapisan
masyarakat. Cara ini dilakukan dengan menerima tabungan awal yang
relatif kecil.
b. Kebijaksanaan distribusi apabila sumber dana ditarik dari golongan
menengah ke atas.
c. Kebijaksanaan suku bunga dilakukan dengan cara menetapkan suku
bunga berdasarkan besar tabungan. Semakin besar tabungan, semakin
tinggi pula suku bunganya.
d. Kebijaksanaan waktu dilakukan dengan cara menetapkan suku bunga
yang semakin tinggi untuk waktu tabungan yang semakin lama.
e. Kebijaksanaan pemberian hadiah dilakukan untuk menarik pemilik uang
untuk menabung dengan cara memberikan hadiah.
f. Kebijaksanaan pencairan tabungan dengan cara memberikan fasilitas
yang mempermudah pencairan tabungan seperti melalui ATM.
g. Kebijaksanaan kombinasi apabila penarikan dan pengumpulan dana
bank dilakukan dengan cara mengkombinasi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUTAKA
Andrianto, dkk. (2019). Manajemen Bank. CV. Penerbit Qiara Media. Tersedia
dari UMSurabaya Repository database.
http://bagussatriawibawa.blogspot.com/2018/04/pengertian-asset-liability-pool-of-
fund.html?m=1 diakses pada tanggal 27 Maret 2022
http://digilib.uinsby.ac.id/3391/3/Bab%202.pdf diakses pada tanggal 27 Maret
2022
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/403/BAB%202.pdf?
sequence=7&isAllowed=y diakses pada tanggal 27 Maret 2022
https://diplkeu.usu.ac.id/images/modul/
MODUL_MANAJEMEN_DANA_BANK.pdf diakses pada tanggal 27
Maret 2022
Sukmayadi. (2020). Manajemen Perbankan Untuk Akademisi dan Praktisi.
Alfabeta. Tersedia dari Academia.edu database.
15