Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN DANA BANK

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Perbankan


Dosen : Sukmayadi, S.E., MM

Oleh

Damaiyanti D1.2004155
Nur Malasari D1.2004174

MANAJEMEN DISGAB 26

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


SEBELAS APRIL SUMEDANG
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami beri judul “Manajemen Dana Bank” ini disusun untuk
memenuhi tugas Manajemen Perbankan.
Makalah ini berisikan materi mengenai manajemen dana bank, dimulai
dari pengertian manajemen dana bank, sistem manajemen dana bank, perencanaan
jumlah dana bank dan penentuan besarnya dana bank, sumber-sumber dana bank,
alokasi dana bank, hingga kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana bank.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami memohon maaf atas kesalahan yang mungkin terdapat
dalam makalah ini. Kami terbuka kepada kritik serta saran dari para pembaca,
agar kami dapat memperbaiki kesalahan kami dikemudian hari.
Untuk menutup kata pengantar ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Sumedang, 27 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……..ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan.……………………………………………...2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………......2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Dana Bank……………………………3
2.2 Sistem Manajemen Dana Bank………………………………..4
2.3 Perencanaan Jumlah Dana Bank dan Penentuan Besarnya Dana
Bank…………………………………………………………...4
2.4 Sumber-sumber Dana Bank…………………………………...6
2.5 Alokasi Dana Bank…………………………………………..10
2.6 Kebijaksanaan Penarikan dan Pengumpulan Dana Bank……12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………..14
3.2 Kritik dan Saran………………………………………..…….14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………....15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Hal tersebut juga menggambarkan salah satu peran bank yaitu sebagai perantara
keuangan. Bank menjembatani dua pihak, dimana satu pihak memiliki dana
sementara pihak lain membutuhkan dana. Peran tersebut dapat berjalan jika dana
di bank dikelola dengan baik. Pengelolaan dana tersebut dikenal dengan istilah
manajemen dana bank.
Manajemen dana bank adalah proses pengaturan terhadap penghimpunan
dana agar dapat berjalan secara optimal sehingga bank dapat bersiang dengan
bank yang lain. Selain tujuan laba, bank juga harus mempertimbangkan masalah
keamanan dan likuiditas, serta membuat dua tujuan tersebut menjadi padu. Dapat
dilihat bahwa pengelolaan dana bank merupakan hal yang memerlukan perhatian
dan keahlian.
Atas dorongan dari dosen pengampu mata kuliah Manajemen Perbankan,
serta kesadaran kami akan pentingnya memahami permasalahan mengelola dana
bank, kami menemukan ketertarikan untuk mempelajari lebih dalam mengenai
materi manajemen dana bank ini. Untuk itu, kami membuat makalah yang
berjudul “Manajemen Dana Bank”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah yang
akan dibahas, yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari manajemen dana bank?
2. Bagaimana sistem manajemen dana bank?
3. Bagaimana perencanaan jumlah dana dan penentuan besarnya dana bank?
4. Apa saja yang menjadi sumber dana bank?
5. Bagaimana alokasi dana bank?
6. Apa saja kebijaksanaan terkait penarikan dan pengumpulan dana bank?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian manajemen dana bank.
2. Untuk mengetahui dan memahami sistem manajemen dana bank.
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana jumlah dana bank
direncanakan serta bagaimana besarnya dana bank ditentukan.
4. Untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber dana bank.
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana dana bank dialokasikan
6. Untuk mengetahui dan memahami kabijaksanaan penarikan dan pengumpulan
dana bank.

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan yang
telah disebutkan, manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a. Penulis
Penulisan makalah ini memberikan pengetahuan bagi penulis tentang
bagaimana menyusun suatu karya ilmiah serta menambah pengetahuan penulis
tentang manajemen dana bank.
b. Pembaca
Memberikan materi mengenai manajemen dana bank, sistem manajemen dana
bank, perencanaan jumlah dana dan penetapan besarnya dana bank, sumber-
sumber dana bank, alokasi dana bank, serta kebijaksanaan penarikan dan
pengumpulan dana bank.
c. Dunia Pendidikan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan referensi kepada kalangan
pendidik dan peserta didik mengenai manajemen dana bank.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Dana Bank


Untuk mendefinisikan apa itu manajemen dana bank, terdapat tiga hal yang
akan dijelaskan secara terpisah, yaitu Manajemen, Dana Bank dan Bank.
G.R. Terry mengartikan manajemen sebagai suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tundakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya. Malayu S.P. Hasibuan juga memiliki pendapat mengenai definisi dari
manajemen. Menurutnya, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Dana bank adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai suatu bank
dalam kegiatan operasionalnya, atau suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian terhadap penghimpunan dana yang ada di masyarakat.
Sementara bersumber dari Kasmir (2007), dana bank adalah uang tunai yang
dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat
diuangkan.
Selanjutnya, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
tarap hidup rakyat banyak.
Secara keseluruhan, dikutip dari buku Manajemen Perbankan Untuk
Akademisi dan Praktisi karya Sukmayadi, SE., MM. cetakan kesatu tahun 2020
halaman 63, manajemen dana bank adalah “ilmu dan seni mengatur proses
penarikan dan pengumpulan dana yang optimal dan dengan cost of money yang
wajar. Yang dimaksud dengan wajar adalah cost of money (cost of found +
overhead cost) dapat bersaing dengan bank-bank lain.”

3
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen dana
bank adalah proses pengaturan terhadap penghimpunan dana agar dapat berjalan
secara optimal sehingga bank dapat bersiang dengan bank yang lain.

2.2 Sistem Manajemen Dana Bank

Salah satu peran bank adalah sebagai perantara keuangan (financial


intermediary), artinya bank berperan dalam menjembatani kebutuhan dua pihak,
dimana satu pihak memiliki dana dan pihak lainnya membutuhkan dana. Dalam
rangka menjalankan peran tersebut, bank menjalankan dua fungsi utama, yaitu
menghimpun dana dari masyarakat dan memberikan kerdit.
Dari penjelasan mengenai financial intermediary di atas, diketahui bahwa
manajemen dana bank mengatur penghimpunan dana dari masyarakat ke bank,
pengalokasian dana tersebut untuk operasional bank dan untuk kepentingan
masyarakat, serta pemupukannya yang dilakukan secara optimal sehingga bank
mampu menghasilkan laba yang memadai dengan tidak menyalahi aturan.
Merujuk pada penjelasan sebelumnya, ruang lingkup kegiatan manajemen
bank antara lain:
1. Semua aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat.
2. Aktivitas dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat dengan
penyediaan uang tunai bagi pemeliharaan kepentingan masyarakat
penyimpanan.
3. Penempatan dana dalam bentuk kredit sebagai usaha pelayanan kebutuhan
uang masyarakat dan penempatan dana dalam bentuk lain, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
4. Pengelolaan modal bank agar dapat berfungsi wajar sesuai dengan
peranannya selaku penggerak aktivitas.
Pola pengelolaan bank berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut bisa
disebabkan oleh skala besar kecilnya bank.

2.3 Perencanaan Jumlah Dana Bank dan Penentuan Besarnya Dana Bank

Menurut G.R. Terry, “Perencanaan adalah memilih dan menggabungkan


fakta dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa datang dengan

4
jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.”

Sementara menurut Malayu S.P. Hasibuan (2019), “Rencana adalah


sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua
unsur, yaitu tujuan dan pedoman.”

Perencanaan jumlah dana bank penting untuk dilakukan karena dengan


menentukan jumlah dana, pengendalian dapat dilakukan. Ada beberapa data dan
informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan jumlah dana bank, antara
lain:

1. Undang-undang perbankan dan surat edaran bank sentral.


2. Situasi moneter dan keadaan perekonomian.
3. Pendapatan masyarakat (IPC) dan besarnya biaya hidup.
4. Jumlah bank saingan dan besarnya cost of found yang berlaku.
5. Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal dan Bank For
International Settlement (BIS).
Sementara itu, menentukan besarnya dana bank secara absolut akan sulit,
tetapi dapat ditentukan berdasarkan hal-hal berikut ini:
1. Ketetapan Pemerintah
Pemerintah selalu menetapkan besarnya dana sendiri setiap bank melalui
UUD, Keputusan Presiden, atau surat edaran Bank Indonesia.
2. Kewajiban Penyediaan Modal Minimun (KPMM)
KPMM merupakan perbandingan antara modal dengan aktiva tertimbang
menurut risiko (ATMR).
3. Area Operasional Bank
Semakin besar area operasional bank, maka dana yang dibutuhkan akan
semakin besar.
4. Produk Jasa Bank
Jika produk jasa yang akan dilayani banyak, maka kebutuhan dana semakin
besar, dan sebaliknya.

5
5. Tujuan Bank
Tujuan dalam hal ini adalah laba yang ingin dicapai. Semakin banyak laba
yang diharapkan, semakin besar pula dana yang dibutuhkan.
6. Pimpinan Bank
Kemampuan dan profesionalisme pemimpin bank dapat menentukan
besarnya kebutuhan dana bank.
7. Kebutuhan Likuiditas
Terdapat kemungkinan likuiditas dipenuhi dengan mengambil modal bank
jika alat-alat likuid yang dimiliki terbatas, sehingga modal yang dibutuhkan
menjadi besar.
8. Tingkat Kualitas Aset
Semakin banyak aset yang produktif, maka kebutuhan modal semakin
mudah dipenuhi.
9. Struktur Tabungan
Apabila biaya tabungan semakin banyak, maka itu akan semakin sulit
terpenuhi.
10. Tingkat kualitas dan Sistem Operasional Bank
Bank akan semakin efisien dan produktif jika operasionalnya semakin baik.
11. Tingkat Kualitas Pemilik Bank
Apabila pemilik bank menginginkan agar banknya semakin besar, ia akan
menginvestasikan kembali laba yang ia peroleh, sehingga kebutuhan modal
semakin terpenuhi.

2.4 Sumber-sumber Dana Bank

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana


dalam rangka membiayai kegiatan operasinya (Kasmir (2013:61)). Sumber dana
dapat berasal dari sumber interal dan eksternal. Sumber internal berasal dari
dalam bank dan bersifat tetap, seperti setoran modal atau penjualan saham,
pemupukan cadangan, laba yang ditahan, dan lain sebagainya.

Sementara itu, sumber eksternal adalah sumber dana yang berasal dari luar
bank atau pihak ketiga yang sifatnya sementara dan harus dikembalikan, antara
lain deposito, giro, call money, dan lain sebagainya.

6
Malayu S.P. Hasibuan (2019) mengatakan bahwa modal sendiri bank atau
equity found adalah sejumlah uang tunai yang telah disetorkan pemilik dan
sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam bank itu sendiri. Terdiri dari
modal inti dan modal pelengkap.

Modal inti dibentuk dari laba setelah pajak, antara lain modal disetor, agio
saham, cadangan umum, cadangan tujuan, laba yang ditahan, laba tahun lalu, dan
bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya
dikonsolidasikan. Sementara modal pelengkap dibentuk tidak dari laba setelah
pajak dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal, yaitu berupa
cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva yang
diklasifikasikan, modal yang menurut BIS disebut hybrid (debt/equity) capital
instrument, serta pinjaman subordinasi.

Ada pula yang disebut dengan dana asing bank. Dana asing bank adalah
sejumlah uang tabungan atau pinjaman yang diterima bank dari pihak ketiga dan
harus dikembalikan bersama bunganya sesuai dengan perjanjian (Malayu S.P.
Hasibuan (1996)).

Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2006:152), terdapat tiga


sumber dana, yaitu:

1. Dana yang berasal dari modal sendiri, terdiri dari modal disetor, cadangan-
cadangan dan laba yang ditahan.
2. Dana yang berasal dari modal pinjaman, terdiri dari pinjaman dari bank lain
di dalam negeri, pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri,
pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB), serta pinjaman dari
bank sentral (Bank Indonesia).
3. Dana yang berasal dari masyarakat, yaitu giro, deposit, dan tabungan.

Dapat disimpulkan bahwa sumber dana bank berasal dari:


1. Modal sendiri
Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang
saham atau pemilik bank. Dana ini tercatat dalam pos modal dan cadangan

7
yang tercantum pada sisi pasiva dalam neraca. Yang termasuk ke dalam
dana ini adalah :
a. Modal yang disetor
Modal disetor adalah modal awal yang disetorkan oleh pemilik pada saat
bank didirikan.
b. Cadangan-cadangan
Kuncoro dan Suharjo (2002:152) berpendapat bahwa cadangan adalah
sebagian dari laba yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan
lainnya yang akan digunakan untuk menutup timbulnya risiko di
kemudian hari.
c. Laba yang ditahan
Laba yang ditahan adalah laba milik pemegang saham yang menurut
keputusan dalam rapat umum pemegang saham tidak dibagikan dan
digunakan sebagai modal.

2. Pinjaman (Pihak kedua)


Dana ini berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, antara
lain:
a. Pinjaman antar bank (call money)
Pinjaman antar bank adalah pinjaman dari bank lain di dalam negeri.
Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan yang mendesak.
b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri
Pinjaman dari luar negeri ini biasanya berbentuk pinjaman jangka
menengah-panjang. Pinjaman ini harus melewati persetujuan Bank
Indonesia.
c. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
Pinjaman ini tidak selalu berbentuk pinjaman/kredit, melainkan surat
berharga yang dapat diperjualbelikan.
d. Likuiditas Bank Indonesia
Likuiditas Bank Indonesia adalah pinjaman yang diperoleh dari Bank
Indonesia. Pinjaman dari BI diperoleh jika bank yang bersangkutan
ditunjuk untuk menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor usaha yang

8
menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan, misal kredit usaha
tani (KUT), kredit pengadaan gabah, dan sebagainya.

3. Masyarakat
Dana masyarakat adalah dana yang berasal dari masyarakat yang diperoleh
dalam bentuk simpanan. Dana yang termasuk ke dalam kategori ini antara
lain:
a. Giro (demand deposit)
Menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998,
giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya dengan cara pemindahbukuan.
b. Deposito (time deposit)
Menurut UU No. 10 tahun 1998, deposito adalah simpanan berjangka
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. Ada dua
jenis deposito, yaitu:
- Deposito berjangka, yaitu bentuk simpanan berjangka yang
penarikannya disesuaikan dengan jangka waktu tertentu.
- Sertifikat deposito, yaitu jenis simpanan yang penarikannya sesuai
dengan jangka waktu tertentu dan dapat diperjualbelikan. Menurut
UU No. 10 tahun 1998, sertifikat deposito adalah simpanan dalam
bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahbukukan.
c. Tabungan (saving deposit)
Menurut UU No. 10 tahun 1998, tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

9
2.5 Alokasi Dana Bank
Dari beberapa sumber dana yang dihimpun, bank harus menyiapkan strategi
penempatan berdasarkan rencana alokasi. Alokasi dana bank mempunyai tujuan
untuk:
1. Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup.
2. Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga posisi likuiditas
tetap aman.

Dari dua tujuan diatas, diketahui bahwa dana bank harus diatur sedemikian
rupa, sehingga tersedia saat dibutuhkan dan dapat memenuhi kepentingan
nasabah.

Pada dasarnya, alokasi dana-dana bank dibagi menjadi dua bagian penting
dari aktiva bank, yaitu aktiva yang tidak menghasilkan dan aktiva yang
menghasilkan. Aktiva yang tidak menghasilkan terdiri dari:

1. Primary reserve, yaitu penempatan dana untuk memenuhi ketentuan


likuiditas wajib minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Penggunaan dana dalam aktiva tetap dan inventaris.

Sementara itu, aktiva yang menghasilkan terdiri dari:


1. Secondary reserve, yaitu penempatan dana ke dalam aset likuid bukan kas
yang dapat memberikan pendapatan kepada bank terdiri dari surat-surat
berharga yang paling likuid yang dapat dijadikan uang tunai kapanpun tanpa
merugikan bank. Tidak hanya itu, secondary reserve juga dimaksudkan
sebagai penyangga primary reserve. Surat berharga yang dimaksud antara
lain:
a. surat berharga pasar uang (SBPU),
b. sertifikat Bank Indonesia (SBI),
c. surat berharga jangka pendek lainnya.
2. Loan (kredit) yang merupakan prioritas lain dalam pengalokasian bank.
Setelah primary reserve dan secondary reserve tercukupi, bank dapat
menentukan volume kredit yang akan diberikan.

10
3. Investasi jangka pendek dan jangka panjang. Ini dapat berupa investasi
portofolio, yaitu mengalokasikan dana untuk investasi pada surat berharga
yang dapat memberikan pendapatan tambahan dan likuiditas bank.

Selanjutnya, menurut Dendawijaya (2009:54), ada dua pendekatan yang


dapat digunakan dalam alokasi dana bank dengan mempertimbangkan sumber
dananya, yaitu:

1. Pool of Funds Approach


Dalam pendekatan ini, penempatan (alokasi) dana tidak memperhatikan hal-
hal yang berkaitan dengan sumber dana.

Gambar 2.1 Diagram Pool of Funds Approach


Sumber : http://bagussatriawibawa.blogspot.com/2018/04/pengertian-asset-liability-pool-
of-fund.html?m=1

2. Assets Allocation Approach


Dalam pendekatan ini, hal-hal yang berkaitan dengan sumber dana
diperhatikan untuk menentukan alokasi dana. Penempatan dana ke berbagai
aktiva dicocokan dengan masing-masing sumber dana.

11
Gambar 2.2 Diagram Assets Allocation Approach
Sumber : http://bagussatriawibawa.blogspot.com/2018/04/pengertian-asset-liability-pool-
of-fund.html?m=1

2.6 Kebijaksanaan Penarikan dan Pengumpulan Dana Bank


Kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana bank perlu ditetapkan
dengan baik. Kebijaksanaan ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana berasal dari sumber
internal, terdiri dari:
a. Penjualan saham portofolio dengan cara menjual saham portofolio yang
masih ada di atas nilai nominal saham untuk memperoleh agio saham.
b. Peningkatan nilai saham dengan cara meningkatkan nilai saham dari
nilai nominalnya berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham
(RUPS).
c. Penerbitan saham baru dilakukan untuk penarikan dan pengumpulan
dana bank yang dibutuhkan.
d. Reinvestasi laba dengan cara menahan sebagian laba untuk
diinvestasikan kembali menjadi modal bank bersangkutan.

12
2. Kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana berasal dari sumber
eksternal, terdiri dari:
a. Kebijaksanaan eceran jika dana akan ditarik dari semua lapisan
masyarakat. Cara ini dilakukan dengan menerima tabungan awal yang
relatif kecil.
b. Kebijaksanaan distribusi apabila sumber dana ditarik dari golongan
menengah ke atas.
c. Kebijaksanaan suku bunga dilakukan dengan cara menetapkan suku
bunga berdasarkan besar tabungan. Semakin besar tabungan, semakin
tinggi pula suku bunganya.
d. Kebijaksanaan waktu dilakukan dengan cara menetapkan suku bunga
yang semakin tinggi untuk waktu tabungan yang semakin lama.
e. Kebijaksanaan pemberian hadiah dilakukan untuk menarik pemilik uang
untuk menabung dengan cara memberikan hadiah.
f. Kebijaksanaan pencairan tabungan dengan cara memberikan fasilitas
yang mempermudah pencairan tabungan seperti melalui ATM.
g. Kebijaksanaan kombinasi apabila penarikan dan pengumpulan dana
bank dilakukan dengan cara mengkombinasi.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen dana bank adalah proses pengaturan terhadap penghimpunan


dana agar dapat berjalan secara optimal sehingga bank dapat bersiang dengan
bank yang lain. Bank menjalankan dua fungsi utama, yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan memberikan kerdit.
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Dana bank berasal dari tiga sumber
utama, yaitu modal sendiri (pemilik), pinjaman, dan masyarakat.
Alokasi dana-dana bank dibagi menjadi dua bagian penting dari aktiva bank,
yaitu aktiva yang tidak menghasilkan dan aktiva yang menghasilkan. Ada dua
pendekatan yang dapat digunakan dalam alokasi dana bank dengan
mempertimbangkan sumber dananya, yaitu dengan memperhatikan sumber dana
(Assets Allocation Approach) dan tidak memperhatikan sumber dana (Pool of
Funds Approach).
Ada dua golongan kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana yang
perlu dibuat, yaitu kebijaksanaan untuk dana yang berasal dari sumber internal
dan kebijaksanaan untuk dana yang berasal dari sumber eksternal.

3.2 Kritik dan Saran

Dengan dibuatnya makalah ini, penulis mengharapkan pembaca lebih


memahami mengenai manajemen dana bank, dan pemahaman tersebut dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Demikian makalah ini penulis buat. Penulis menyadari akan banyaknya
kekurangan dalam penulisannya, karena itu penulis sangat terbuka untuk diskusi
dan kritik. Apabila ada kesalahan ejaan atau kata-kata yang kurang dimengerti,
penulis memohon maaf atas ketidaksempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi pembaca dan dapat diterima dengan baik.

14
DAFTAR PUTAKA

Andrianto, dkk. (2019). Manajemen Bank. CV. Penerbit Qiara Media. Tersedia
dari UMSurabaya Repository database.
http://bagussatriawibawa.blogspot.com/2018/04/pengertian-asset-liability-pool-of-
fund.html?m=1 diakses pada tanggal 27 Maret 2022
http://digilib.uinsby.ac.id/3391/3/Bab%202.pdf diakses pada tanggal 27 Maret
2022
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/403/BAB%202.pdf?
sequence=7&isAllowed=y diakses pada tanggal 27 Maret 2022
https://diplkeu.usu.ac.id/images/modul/
MODUL_MANAJEMEN_DANA_BANK.pdf diakses pada tanggal 27
Maret 2022
Sukmayadi. (2020). Manajemen Perbankan Untuk Akademisi dan Praktisi.
Alfabeta. Tersedia dari Academia.edu database.

15

Anda mungkin juga menyukai