Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleransi, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahua faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian spesifik dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD)  Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Mengidentifikasi teks laporan 3.1.1   Menentukan isi pokok laporan hasil observasi
hasil observasi yang 3.1.2 Menentukan ciri-ciri kebahasaan dalam teks
dipresentasikan dengan lisan dan laporan hasil observasi
tulis.
4.1 Menginterpretasi isi teks 4.1.1 Menyusun ringkasan teks laporan hasil
laporan hasil observasi berdasarkan observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi
interpretasi baik secara lisan teks laporan hasil observasi
maupun tulis. 4.1.2 Mempresentasikan hasil ringkasan teks laporan
hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan,
dan isi teks laporan hasil observasi

C.  Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari dan memahami teks hasil observasi ini diharapkan anda mampu untuk:
 Mengenal struktur isi teks laporan hasil observasi
 Mengenal ciri bahasa  teks laporan hasil observasi
 Mengenal isi teks laporan hasil observasi makna kata, istilah, ungkapan dalam teks
laporan hasil observasi
 Lebih memahami isi teks laporan hasil observasi
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Pengetian teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
a. Teks Laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu
yang disusun dan didasarkan pada hasil pengamatan dan fakta yang ada melalui kalimat
deskripsi. 
b. Teks Laporan hasil observasi adalah Teks yang berfungsi menjelaskan suatu objek atau
fenomena yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam penyusunannya, teks ini memaparkan
fakta-fakta dengan jelas dan terperinci

2. Struktur isi teks laporan hasil observasi


Struktur isi teks laporan hasil observasi terdiri dari tiga bagian sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, teks laporan hasil obesrvasi berisikan tentang penjelasan umum atau
klarifikasi atau definisi umum.

b. Isi
Di dalam isi teks laporan hasil observasi terdapat 3 struktur yaitu:
 Definisi Umum
 Definisi Bagian dan
 Definisi Manfaat

c. Penutup

Di bagian penutup terdapat kesimpulan

3. Ciri-Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi


Ciri-ciri dari teks hasil observasi adalah sebagai berikut :
1. Mengandung fakta.
2. Bersifat objektif.
3. Ditulis sempurna dan lengkap.
4. Tidak memasukkan unsur-unsur yang menyimpang, mengandung prasangka atau
pemihakan
5. mengandung prasangka, atau pemihakan
6. Disajikan secara menarik, tatas bahasa jelas, isinya
7. berbobot, dan susunan logis.
8. Teks laporan sering dimulai dengan kalimat definisi tentang penggolongan atau
klasifikasi. seperti contoh:
(a) Mamalia adalah binatang yang menyusui. atau
(b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
9. Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda) dengan
penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi. 
10. Kelompok nomina dengan penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua kata itu
harus saling berdekatan. 
11. Kelompok nomina dengan pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata penyangat,
seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.
12. Disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun
susunan logis.

4. Kaidah kebahasaan Teks Laporan hasil observasi

Selain struktur teks, teks hasil observasi ini juga memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang
membuat teks ini menjadi khas dan agar mudah diketahui bahwa jenis teks ini adalah teks
laporan hasil observasi. 
Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:
1. Merupakan hasil dari pengamatan atau penelitian terbaru dan terkini.
2. Bersifat universal.
3. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
KBBI.
4. Membahas objek tunggal.
5. Tidak ada bagian penutup dari penulis.
6. Adanya frasa atau kelompok kata dibagi menjadi
7. Adanya konjungsi dan yang digunakan untuk menambahkan sifat-sifat untuk anggota
kelas yang sama
8. Adanya konjungsi tetapi yang digunakan untuk menyatakan perbedaan angara anggota
kelas yang satu dengan anggota kelas yang lain.
9. Adanya konjungsi sementara itu, sedangkan, selanjutnya
10. Adanya kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu
verba utama.
11. Adanya kalimat kompleks, yaitu  kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan
dua atau lebih verta utama.

5. Langkah-langkah penyusunan teks laporan hasil observasi

Untuk membuat teks laporan hasil observasi agar lebih mudah, maka langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan observasi objek penelitian yang akan dijadikan judul laporan
2. Menentukan judul laporan yang baik dan benar sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan
3. Menusun kalimat pembuka
4. Menusun isi laporan yang berisi gagasan atau ide pokok dan saran yang disertai alasan
terhadap laporan hasil pengamatan.
5. Menulis kalimat penutup.
Untuk menyusun teks laporan hasil observasi setiadaknya anda harus melihatkan 5W + 1 H
dengan uraian sebagai berikut :
1. What (apa)
2. Who (siapa)
3. When (kapan)
4. Where (dimana)
5. Why (mengapa)
6. How (Bagaimana)
Untuk membuat teks hasil observasi yang menarik maka syarat-syarat di bawah ini harus
terpenuhi:
1. Objek yang akan diamati harus menarik.
2. Objektif.
3. Disusun secara sistematis.
4. Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Menggunakan bahasa yang efektif dan logis.

6. Contoh teks laporan hasil observasi


1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah:

Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan.
Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam
maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah
dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi
dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat
diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah
anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable.

Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu,
kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk
mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya,
sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.

Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik
termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh
proses biologi) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses
biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali)
dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).

Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah.
Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi
dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang
mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah
sampah cair yang dihasiklan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur
ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti
feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia
karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan
bakteri.

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan
dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah
sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir
dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi
lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap
kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi.

2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang Tanaman Lidah Mertua:

SEJUTA MANFAAT LIDAH MERTUA

Sansiviera atau lebih dikenal dengan Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang cukup
popular sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi
yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansiviera memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan
ujung meruncing.

Sansiviera dikenal dengan sebutan lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Dibanding
tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti
karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran
50–75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan
lebar 3–6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini
ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan.

Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan.
Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.
Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna
kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai
daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-
zag.

Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini
secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.

Selain keistmewaan di atas, tanaman Sansivieria ini juga memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome,


yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida,
nikotin dari rokok, dan penggunaan AC. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa
berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.
2. Jika ditempatkan di dalam kulkas dapat menghilangkan aroma tidak sedap.
Dalam lingkungan industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang produksi industri
untuk mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh pekerja.
3. Dapat mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan
oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau
televisi.
4. Getahnya dapat digunakan sebagai obat antiseptic
5. Akarnya dapat dimanfaatkan sebagai penyegar rambut/tonik dan obat
wasir
6. Daunnya bila dibakar dapat menyembuhkan sakit kepala,
7. Juga bisa untuk merangsang pertumbuhan rambut
8. Mencegah diabetes (bila di rebus)

Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria
keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa
disebut dengan jenis sansevieria hibrid.

Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari
induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi
sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/06/13-pengertian-observasi-menurut-para.html
(diakses 24 November 2015)
http://shimozuki666.blogspot.co.id/2014/12/struktur-kaidah-dan-ciri-bahasa-dalam.html (diakses
24 November 2015)
http://desirohmaeni.blogspot.co.id/2015/05/teks-laporan-hasil-observasi.html (diakses 24
November 2015)

Anda mungkin juga menyukai