Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia


TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Disusun oleh:
1.Fadila Sabrina
2.Putri Aulia
3.Shafa Rifanti Mahar
4.Taufailah Sasikirana

Kelas X-2

SMA NEGERI 1 DUKUPUNTANG


Jl.Nyi Ageng Serang, Desa Sindang Mekar, Kec.Dukupuntang,Kab.Cirebon 45652

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas remedial pelajaran bahasa Indonesia, makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang "Laporan Hasil Observasi".
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada rekan-rekan dan pihak yang telah
membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar penulis dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya
datangnya hanya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Cirebon,31 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR ISI..........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................1
1.2 Tujuan.............................................1
1.3 Rumusan Masalah....................................1
1.4 Tujuan Penulisan...................................1
BAB II PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.......................2
2.1 Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi............2
2.2 Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi................2
2.3 Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi................2
2.4 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi..............2
2.5 Ciri Teks Laporan Hasil Observasi..................3
2.6 Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Observasi...........3
2.7 Sifat Teks Laporan Hasil Observasi.................4
2.8 Langkah Teks Laporan Hasil Observasi...............4
2.9 Syarat/Kriteria Teks Laporan Hasil Observasi.......5
2.10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.................5
BAB IIl PENUTUP......................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................7
3.2 Saran..............................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teks laporan hasil observasi adalah suatu teks berisi penjabaran atau pemaparan
mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.Teks laporan hasil observasi harus
dibuat dengan struktuk yang jelas.Adanya struktur yang jelas bertujuan agar teks laporan
hasil observasi dapat dipahami dengan baik.Teks laporan hasil observasi pada dasarnya
adalah pendeskripsian suatu objek dalam bentuk, ciri, dan sifatnya umum. Objek yang
diamati dalam teks laporan hasil observasi diantaranya yaitu manusia, hewan, tumbuhan,
benda, sosial, budaya hingga berbagai peristiwa yang terjadi dengan acuan fakta dan
objektif atau kenyataan.

1.2. Tujuan
Tujuan teks laporan observasi adalah untuk memberikan informasi tentang suatu
objek atau situasi, setelah diadakannya penelitian secara sistematis dengan memperinci,
mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau
fenomena.

1.3. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian teks laporan observasi?
2. Bagaimana struktur teks laporan observasi?
3. Apa ciri-ciri teks laporan observasi?

1.4. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian teks laporan observasi
2. Untuk mengetahui struktur teks laporan observasi
3. Untuk mengetahui ciri-ciri teks laporan observasi
4. Untuk mengetahui dan menyampaikan data hasil pengamatan

1
BAB II
PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

2.1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah suatu teks berisi penjabaran atau pemaparan
mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. Teks laporan hasil observasi harus
dibuat dengan struktuk yang jelas. Adanya struktur yang jelas bertujuan agar teks laporan
hasil observasi dapat dipahami dengan baik.

2.2. Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi


Berikut tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi:
1. Mengetahui suatu objek berkaitan dengan perkembangan masalah yang ada.
2. pengawasan atau supervisi untuk melakukan perbaikan.
3. Mengambil keputusan yang lebih efektif berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan.
4. Menemukan suatu cara atau metode tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada
berdasarkan hasil pengamatan.
5. Memberikan pemaparan yang benar

2.3. Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi


1. Merupakan sumber informasi.
2. Untuk mengetahui kemajuan suatu permasalahan.
3. Dapat menemukan teknik baru.
4. Melaporkan hasil kegiatan yang telah di lakukan.
5. Sebagai pemecah suatu masalah.

2.4. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Struktur adalah bagian bagian yang membangun sebuah teks menjadi sebuah
teks Iaporan hasil observasi yang utuh. Secara umum, teks laporan hasil observasi
memiliki 2 struktur antara lain :
1. Pernyataan umum / klasifikasi, merupakan semacam pembuka atau pengantar
tentang hal yang dilaporkan. Pada tahap pembukoan disampaikan bahwa benda
benda dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu.

2
2. Anggota atau aspek yang dilaporkan, merupakan bahasan atau rincian tentang objek
yang diamati.
Adapun struktur lainnya dari teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut :
1. Definisi umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang suatu yang
dibahas dalam teks.
2. Definisi bagian, adalah bagian yang menjelaskan ide pokok dari setiap
paragraf/penjelasan rinci.
3. Definisi manfaat, adalah bagian yang mejelaskan manfaat dari sesuatu yang
dilaporkan.
4. Penutup, adalah bagian rincian akhir teks.

2.5. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi


Ciri-ciri teks laporan hasil observasi:
1. Bersifat objektif dan universal.
2. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
3. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
4. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
5. Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dengan
subkelas yang ada di dalamnya.
6. Mengandung fakta dan bersifat objektif.
7. Tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau
pemihakan.

2.6. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi antara lain:
1. Menggunakan kata kerja (verba). Menggunakan kata benda (nomina). Menggunakan
kata imbuhan (afiksasi). Menggunakan kalimat definisi.
2. Terdapat 6 kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi yaitu : Kata benda umum
merupakan kata-kata deskripsi suatu objek atau peristiwa yang terjadi secara umum
(general), bukan merupakan benda atau peristiwa yang khusus (spesifik).
3. Penggunaan verba (kata kerja), yaitu kata-kata yang menyatakan suatu tindakan.
Contoh: memiliki, mengalami, memegang, mengandung.
4. Penggunaan adjektiva (kata sifat), yaitu kata-kata yang digunakan untuk
mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, ataupun binatang. Kata sifat

3
biasanya didahului atau diikuti dengan kata paling, sekali, sangat, amat, dan lain-
lain. Contoh: sangat bagus, cerdik sekali, amat luas, paling besar.
5. Penggunaan sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki
persamaan makna, dan antonim adalah kata yang maknanya berlawanan. Contoh:
halus bersinonim dengan lembut, malas berantonim dengan rajin.
6. Penggunaan konjungsi, yaitu kata-kata yang menghubungkan dua satuan bahasa
sederajat. Contoh: tetapi, sedangkan, dan, atau, supaya.
7. Penggunaan kalimat kompleks dan simpleks. Kalimat kompleks adalah kalimat yang
mempunyai lebih dari satu verba atau satu predikat. Sedangkan kalimat simpleks
hanya terdiri atas satu struktur kalimat. Contoh: Kupu-kupu termasuk ke dalam
kingdom Animalia, yaitu kingdom yang anggotanya terdiri atas berbagai macam
hewan.

2.7. Sifat Teks Laporan Hasil Observasi


1. Bersifat Informatif
Bersifat informatif artinya memberikan informasi yang berguna mengenai objek
yang diamati kepada pembaca.
2. Bersifat Komunikatif
Bersifat komunikatif artinya teks tersebut menggunakan bahasa yang seolah-olah
membuat kita sedang berkomunikasi dengan teks tersebut, tujuannya agar isi laporan
dalam teks lebih mudah dimengerti.
3. Bersifat Objektif
Bersifat objektif berarti teks laporan tersebut harus faktual dan berpatokan pada
informasi yang sah tentang apa yang benar-benar terjadi.

2.8. Langkah Teks Laporan Hasil Observasi


Berikut beberapa langkah dalam menyusunnya:
1. Menentukan tema observasi.
2. Menentukan tujuan observasi.
3. Melakukan proses observasi.
4. Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan.
5. Membatasi aspek yang harus dilaporkan. Batasi aspek apa saja yang harus
dilaporkan, agar tidak keluar dari tujuan yang sudah dibuat.
6. Mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya.

4
7. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar. Tambahkan data-
data yang didapatkan dari hasil observasi bisa berupa gambar atau data yang berupa
angka yang menunjukkan suatu ukuran.
8. Menyimpulkan hasil observasi.

2.9. Syarat / Kriteria Teks Laporan Hasil Observasi


1. Memiliki struktur teks yang lengkap.
2. Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat.
3. Pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
4. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan.

2.10. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi


Wayang

● Pernyataan Umum
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya
asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7
November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor
berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak
ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
● Deskripsi Bagian
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi
tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan
wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan
dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak,
misalnya kulit kerbau, sapi atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang
ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang
menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk
mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan
wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan motekar. Wayang
kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam
jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah
wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini

5
terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pedalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti orang) adalah salah satu pertunjukkan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang dikenal di suku banjar
adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku jawa adalah wayang topeng.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam
acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Selanjutnya
jenis wayang yang lain wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu, wayang
golek berasal dari Sunda. Ada lagi wayang klithik yang bentuknya pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak dan cepak. Perkembangan
terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Wayang ini
digunakan terbuat dari rumput yang menyerupai wayang kulit. Wayang suket
biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan kepada
anak-anak di desa Jawa. Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau
wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah jenis pertunjukkan teater bayang-
bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang
berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-
bayangan bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan
bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
● Deskripsi Manfaat
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan. Media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan, karena
isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini,
wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita
lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan
seperti keluarga berencana (KB),pemilihan umum, dan sebagainya yang terakhir,
meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjelasan umum terkait dengan
hasil-hasil dari analisis dan observasi. Teks laporan hasil observasi menjadi salah satu
bentuk dari teks yang memiliki klasifikasi tentang jenis-jenis pada sesuatu hal. Ciri-ciri
teks laporan observasi ialah disusun secara sistematis atau ditulis secara secara berurutan.
Ciri-ciri teks laporan observasi selanjutnya ialah menyampaikan data dari pengamatan
yang dilakukan atau sesuai fakta. Data yang dituliskan pada teks laporan observasi harus
dibuktikan secara ilmiah. Objek yang diamati dalam teks laporan hasil observasi
diantaranya yaitu manusia, hewan, tumbuhan, benda, sosial, budaya hingga berbagai
peristiwa yang terjadi dengan acuan fakta dan objektif atau kenyataan. Struktur teks
laporan hasil observasi terdiri dari empat bagian, yaitu pernyataan umum, deskripsi
bagian, deskripsi manfaat, dan kesimpulan.

3.2. Saran
Untuk membuat laporan hasil observasi perlu diperhatikan langkah-langkah maupun
ciri-ciri teks laporan hasil observasi agar teks yang dibuat bisa menjadi teks yang ideal
sehingga para pembaca lebih mengerti isi dalam teks tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ayudia, A., Suryanto, E., & Waluyo, B. (2017). Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa
Indonesia Dalam Laporan Hasil Observasi Pada Siswa Smp. Basastra, 4(1), 34-49.
Dewi, N. P. E. P., Sutama, I. M., & Sriasih, S. A. P. (2015). Analisis Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan
Hasil Observasi Kelas X IIS. 1 SMAN 1 Mendoyo. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Undiksha, 3(1).
Sari, Y., Syahrul, R., & Rasyid, Y. (2018). Hubungan Antara Keterampilan Membaca
Pemahaman Dengan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas
X SMK Negeri 3 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(3), 446-453.
Mujianto, G. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif.
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran),, 5(1), 39-54.

Anda mungkin juga menyukai