Disusun oleh:
1.Fadila Sabrina
2.Putri Aulia
3.Shafa Rifanti Mahar
4.Taufailah Sasikirana
Kelas X-2
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas remedial pelajaran bahasa Indonesia, makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang "Laporan Hasil Observasi".
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada rekan-rekan dan pihak yang telah
membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar penulis dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya
datangnya hanya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR ISI..........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................1
1.2 Tujuan.............................................1
1.3 Rumusan Masalah....................................1
1.4 Tujuan Penulisan...................................1
BAB II PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.......................2
2.1 Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi............2
2.2 Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi................2
2.3 Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi................2
2.4 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi..............2
2.5 Ciri Teks Laporan Hasil Observasi..................3
2.6 Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Observasi...........3
2.7 Sifat Teks Laporan Hasil Observasi.................4
2.8 Langkah Teks Laporan Hasil Observasi...............4
2.9 Syarat/Kriteria Teks Laporan Hasil Observasi.......5
2.10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.................5
BAB IIl PENUTUP......................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................7
3.2 Saran..............................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan teks laporan observasi adalah untuk memberikan informasi tentang suatu
objek atau situasi, setelah diadakannya penelitian secara sistematis dengan memperinci,
mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau
fenomena.
1
BAB II
PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
2
2. Anggota atau aspek yang dilaporkan, merupakan bahasan atau rincian tentang objek
yang diamati.
Adapun struktur lainnya dari teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut :
1. Definisi umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang suatu yang
dibahas dalam teks.
2. Definisi bagian, adalah bagian yang menjelaskan ide pokok dari setiap
paragraf/penjelasan rinci.
3. Definisi manfaat, adalah bagian yang mejelaskan manfaat dari sesuatu yang
dilaporkan.
4. Penutup, adalah bagian rincian akhir teks.
3
biasanya didahului atau diikuti dengan kata paling, sekali, sangat, amat, dan lain-
lain. Contoh: sangat bagus, cerdik sekali, amat luas, paling besar.
5. Penggunaan sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki
persamaan makna, dan antonim adalah kata yang maknanya berlawanan. Contoh:
halus bersinonim dengan lembut, malas berantonim dengan rajin.
6. Penggunaan konjungsi, yaitu kata-kata yang menghubungkan dua satuan bahasa
sederajat. Contoh: tetapi, sedangkan, dan, atau, supaya.
7. Penggunaan kalimat kompleks dan simpleks. Kalimat kompleks adalah kalimat yang
mempunyai lebih dari satu verba atau satu predikat. Sedangkan kalimat simpleks
hanya terdiri atas satu struktur kalimat. Contoh: Kupu-kupu termasuk ke dalam
kingdom Animalia, yaitu kingdom yang anggotanya terdiri atas berbagai macam
hewan.
4
7. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar. Tambahkan data-
data yang didapatkan dari hasil observasi bisa berupa gambar atau data yang berupa
angka yang menunjukkan suatu ukuran.
8. Menyimpulkan hasil observasi.
● Pernyataan Umum
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya
asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7
November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor
berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak
ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
● Deskripsi Bagian
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi
tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan
wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan
dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak,
misalnya kulit kerbau, sapi atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang
ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang
menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk
mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan
wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan motekar. Wayang
kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam
jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah
wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini
5
terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pedalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti orang) adalah salah satu pertunjukkan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang dikenal di suku banjar
adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku jawa adalah wayang topeng.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam
acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Selanjutnya
jenis wayang yang lain wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu, wayang
golek berasal dari Sunda. Ada lagi wayang klithik yang bentuknya pipih seperti
wayang kulit. Akan tetapi cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak dan cepak. Perkembangan
terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Wayang ini
digunakan terbuat dari rumput yang menyerupai wayang kulit. Wayang suket
biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan kepada
anak-anak di desa Jawa. Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau
wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah jenis pertunjukkan teater bayang-
bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang
berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-
bayangan bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan
bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
● Deskripsi Manfaat
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan. Media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan, karena
isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini,
wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita
lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan
seperti keluarga berencana (KB),pemilihan umum, dan sebagainya yang terakhir,
meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjelasan umum terkait dengan
hasil-hasil dari analisis dan observasi. Teks laporan hasil observasi menjadi salah satu
bentuk dari teks yang memiliki klasifikasi tentang jenis-jenis pada sesuatu hal. Ciri-ciri
teks laporan observasi ialah disusun secara sistematis atau ditulis secara secara berurutan.
Ciri-ciri teks laporan observasi selanjutnya ialah menyampaikan data dari pengamatan
yang dilakukan atau sesuai fakta. Data yang dituliskan pada teks laporan observasi harus
dibuktikan secara ilmiah. Objek yang diamati dalam teks laporan hasil observasi
diantaranya yaitu manusia, hewan, tumbuhan, benda, sosial, budaya hingga berbagai
peristiwa yang terjadi dengan acuan fakta dan objektif atau kenyataan. Struktur teks
laporan hasil observasi terdiri dari empat bagian, yaitu pernyataan umum, deskripsi
bagian, deskripsi manfaat, dan kesimpulan.
3.2. Saran
Untuk membuat laporan hasil observasi perlu diperhatikan langkah-langkah maupun
ciri-ciri teks laporan hasil observasi agar teks yang dibuat bisa menjadi teks yang ideal
sehingga para pembaca lebih mengerti isi dalam teks tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ayudia, A., Suryanto, E., & Waluyo, B. (2017). Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa
Indonesia Dalam Laporan Hasil Observasi Pada Siswa Smp. Basastra, 4(1), 34-49.
Dewi, N. P. E. P., Sutama, I. M., & Sriasih, S. A. P. (2015). Analisis Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan
Hasil Observasi Kelas X IIS. 1 SMAN 1 Mendoyo. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Undiksha, 3(1).
Sari, Y., Syahrul, R., & Rasyid, Y. (2018). Hubungan Antara Keterampilan Membaca
Pemahaman Dengan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas
X SMK Negeri 3 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(3), 446-453.
Mujianto, G. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif.
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran),, 5(1), 39-54.