Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKS LAPORAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen :
Perawati, M.Pd.

Oleh:

KELOMPOK 10

ABIRA IHSANI JANNATI (1707123102)


RIFA NOVRIANI (1707122808)
RAHAYU FEBRIANTI (1707114455)

TEKNIK ARSITEKTUR S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, Karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Teks Laporan” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga penulis berterima kasih pada Ibu Perawati M.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Konteks Teks Laporan. Juga mengenai materi-
materi lainnya yang berkaitan dengan Teks Laporan. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam Makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Pekanbaru, 15 November 2018

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………….……………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 1
1.3 Tujuan……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….. 2
2.1 Membangun Konteks Teks Proposal…………………….. 2
2.1.1 Pengertian Teks Laporan……………………………
2.1.2 Struktur Teks Laporan………………………………
2.1.3 Ciri Kebahasaan Teks Laporan………………………
2.1.4 Ciri Kebahasaan Teks Laporan………………………
2.2 Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal.…… 2
2.2.1 Teks Laporan Hasil Observasi / Pengamatan………
2.2.2 Teks Laporan Percobaan……………………………
2.3 Membangun Teks Proposal secara bersama-sama……………. 22
2.3.1 Abstrak………………………………………………
2.3.2 Pendahuluan……………………………………………
2.3.3 Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka…………………..
2.3.4 Metodologi Penelitian…………………………………
2.3.5 Hasil Penelitian dan Pembahasan…………………….
2.3.6 Penutup…………………………………………….
2.4 Membangun Teks Proposal secara mandiri……………… 23
BAB III PENUTUP…………………………………………………… 24
3.1 Kesimpulan……………………………………………….. 24
3.2 Saran………………………………………………………. 24
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 25

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan adalah suatu bentuk hasil dari sebuah pengamatan yang dilakukan dan
bertujuan untuk menginformasikan hasil yang diperoleh tersebut kepada orang banyak.
Berdasarkan pengertian tersebut,teks aporan adalah sebuah bentuk tulisan yang
memaparkan suatu fenomena hasil dari pengamatan kepada para pembacanya.
Teks laporan juga sering disebut dengan teks klasifikasi. Hal ini dikarenakan teks ini
mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks ini hampir sama dengan
teks deskripsi,namun yang membedakan adalah sifatnya. Jika teks deskripsi membicarakan
hal-hal khusus,teks laporan membicarakan fenomena atau hal umum yang lebih luas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana membangun konteks teks laporan?
2. Bagaimana menelusuri dan menganalisis model teks laporan?
3. Bagaimana hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membangun konteks teks laporan.
2. Untuk mengetahui cara menelusuri dan menganalisis model teks laporan.
3. Untuk mengetahui hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Membangun Konteks Teks Laporan


2.1.1 Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai
suatu objek tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu.
Berbeda dengan teks deskripsi, teks laporan bersifat umum atau
universal. Sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan mendetail.

2.1.2 Struktur Teks Laporan


Secara umum teks laporan tersusun oleh dua bagian, diantaranya adalah:
1) Penyataan Umum (Klasifikasi)
Pernyataan umum terletak pada awal teks dan berupa pernyataan –
pernyataan umum yang disampaikan untuk mengarahkan atau
mengantarkan pembaca kepada pembahasan atau hal yang akan
dilaporkan.
2) Aspek – Aspek Laporan
Setelah pernyataan umum, ada bagian yang disebut dengan aspek – aspek
laporan. Bagian ini mengandung poin – poin laporan yang disusun
berdasarkan klasifikasi tertentu.

2.1.3 Ciri Kebahasaan Teks Laporan


Teks laporan memiliki ciri kebahasaan, diantaranya adalah:
1) Menggunakan kata sandang
Kata sandang merupakan jenis kata yang digunakan untuk mengawali
kata benda yang berfungsi sebagai penentu, misalnya sebuah, suatu,
beberapa, seorang, dan lain – lain.
Contoh :
Seorang anak hilang dalam keramaian.
Sebagian mamalia tinggal di dalam laut.
2) Menggunakan konjungsi

3
Kata sambung digunakan untuk menghubungkan dua bagian kalimat.
Ada dua macam kata sambung, yaitu kata sambung intra kalimat dan kata
sambung intra paragraf. Contohnya adalah sedangkan, namun, dan,
tetapi, sehingga, dan lain – lain.
Penggunaan kata sambung ini agar teks laporan menjadi karangan atau
tulisan yang padu.
3) Kalimat aktif
4) Kata tugas
5) Kosakata teknis bidang ilmu
6) Penulisan unsur serapan

2.1.4 Ciri-ciri Teks Laporan


Ciri-ciri Teks Laporan,diantaranya adalah:
1) Harus mengandung fakta
2) Bersifat objektif
3) Harus ditulis sempurna dan lengkap
4) tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka,
atau pemihakan
5) disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya
berbobot, maupun susunan logis

2.2 Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Laporan


Ada banyak sekali jenis-jenis teks laporan yang bisa kita temukan, diantaranya
adalah:
1. Teks laporan hasil observasi
2. Teks laporan percobaan

2.2.1 Teks Laporan Hasil Observasi / Pengamatan


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi
mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat
global atau universal. Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan
berbagai hal ke dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis pada umumnya.

4
Teks ini juga berkaitan dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas
yang ada didalamnya.
1) Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks menjadi
sebuah teks laporan hasil observasi, Secara umum, teks laporan hasil
observasi memiliki 2 struktur, diantaranya yaitu:
a) Pernyataan umum (klasifikasi) : merupakan semacam
pembuka atau pengantar tentang hal yang dilaporkan. Pada
tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-benda di dunia
dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan
perbedaan.
b) Anggota/aspek yang dilaporkan, merupakan bahasan atau
rincian tentang objek yang diamati.
Adapun struktur lainnya dari teks laporan ini adalah sebagai berikut:
a) Definisi Umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian
tentang sesuatu yang dibahas didam teks.
b) Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi ide pokok dari
setiap paragraf (penjelasan rinci).
c) Definisi Manfaat, bagian yang menjelaskan manfaat dari
sesuatu yang dilaporkan
d) Penutup, adalah bagian rincian akhir dari teks.

2) Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi/Pengamatan


a) Memberitahukan atau menjelaskan laporan pertanggung
jawaban dari sebuah tugas atau kegiatan pengamatan
(observasi).
b) Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan
kebijaksanaan, keputusan atau pemecahan masalah dalam
pengamatan.
c) Merupakan sumber informasi yang akurat dan terpercaya
karena disusun berdasarkan dengan data dan fakta.
d) Merupakan sarana untuk mendokumentasikan hasil kegiatan
observasi.

5
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi / Pengamatan :
Kerajaan Hewan
Secara umum hewan di dunia ini diklasifikasikann menjadi beberapa kelompok.
Pembagain ini disebut dengan kingdom mamalia atau kerajaan hewan. Klasifikasi ini
membagi hewan ke dalam 5 kelompok hewan berdasarkan jenis-jenisnya. Lima kelompok
besar hewan yang hidup di dunia ini adalah mamalia, aves, pisces, amphibi, insect, dan
reptile.
Mamalia adalah kelompok hewan yang paling besar. Hewan-hewan pada kelompok
ini dicirikan dengan memiliki kelenjar susu pada bagian tubuhnya. Hal ini dikarenakan
hewan-hewan mamalia melahirkan dan menyusui anak-anaknya. Hewan-hewan yang
termasuk mamlia adalah sapi, kerbau. harimau, dan lain-lain. Kebanyakan hewan mamalia
tinggal di darat. Namun, ada beberapa mamalia yang tinggal di lautan seperti paus, dan
lumba-lumba.
Kelompok hewan selanjunya adalah aves. Kelas aves adalah hewan yang memiliki
bulu di sekujur tubuhnya. Hewan-hewan yang berada di kelas ini adalah burung, baik
burung yang bisa terbang seperti burung elang, burung yang pandai berenang seperti
penguin, dan burung yang tidak bisa terbang seperti merak dan ayam.
Kelompok hewan selanjutnya adalah reptile. Reptile adalah kelompok hewan yang
melata, dan memiliki kulit yang sangat keras. Hewan reptile biasanya berkembang biak
dengan bertelur dan berdarah dingin. Namun, ada juga sebagian yang melahirkan dan
berdarah panas. Hewan-hewan yang masuk ke dalam jenis reptile ini adalah ular, buaya,
kadal, dan lain-lain.
Pisces adalah kelompok hewan terbesar ke dua yang ada di muka bumi ini. Hewan-
hewan yang berada di kelompok pisces adalah hewan-hewan yang berenang, yaitu ikan.
Pisces memiliki kelompok yang sangat banyak, dimulai dari ikan yang tinggal di perairan
laut maupun perairan darat.
Insect adalah sebutan untuk hewan-hewan serangga di dunia ini. Kelompok insect
bernafas dengan menggunakan trakea. Hewan-hewan yang masuk ke dalam kelompok
insect adalah nyamuk, kumbang, dan lain-lain.
Kelompok hewan yang terakhir adalah amphibi. Ampihibi adalah sebutan untuk
hewan-hewan yang hidup di dua lingkungan, yaitu darat maupun perairan. Hewan-hewan
yang berada di kelas ini biasanya bernafas melalui kulitnya sehingga kulitnya selalu
tampak basah. Hewan amphibi contohnya adalah katak, salamander, dan lain-lain.

6
Berdasarkan penjabaran-penjabaran di atas, hewan-hewan yang hidup di dunia ini
ada dalam 5 kelompok besar, yaitu mamalia, pisces, insect, amphibi, aves, dan reptile.

2.2.2 Teks Laporan Percobaan


Suatu teks yang berisi tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis
yang biasa berada ketika seseorang melakukan suatu percobaan, observasi atau
melakukan karya ilmiah dan bisa juga pada laporan praktikum.
1) Struktur Teks Laporan Percobaan
Secara umum, struktur teks rekaman percobaan terdiri dari empat bagian,
yakni:
a) Tujuan serta alat dan bahan
b) Langkah-langkah
c) Hasil
d) Simpulan
2) Unsur Kebahasaan Teks Laporan Percobaan
Unsur kebahasaan dalam teks rekaman percobaan serupa dengan unsur
kebahasaan dalam teks prosedur. Jadi,di dalamnya terdapat
: sinonim, antonim, dan kata bilangan.

Contoh Teks Laporan Percobaan :


Kenaikan Tarif Tol Tidak Mempertimbangkan Hak Konsumen
Tarif ruas tol akan kembali naik. Kali ini, PT Jasa Marga bakal menaikkan tarif ruas
Tol Sedyatmo mulai Jumat (19/9). Penaikan ini dinilai tidak adil karena tidak
mempertimbangkan hak konsumen sebagai pengguna jasa.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus
Abadi, mengatakan sudah berulang kali kenaikan tarif tol dianggap tidak adil karena
berdasarkan regulasi mengatur kenaikan tarif tol setiap dua tahun, serta hanya
berlandaskan laju inflasi. "Hal initidak adil karena hak-hak konsumen tidak
dipertimabngkan. Indikator kenaikan bukan inflasi saja, melainkan juga kemanfaatan jalan
tol bagi pengguna,” tuturnya saat dihubungi SH, Senin (15/9) pagi.
Menurutnya, fakta selama ini, kenaikan tarif tol tidak sebanding kualitas layanan.
Pertumbuhan pembangunan jalan tol yang relatif lambat juga tidak mampu mengimbangi
pertumbuhan kendaraan.

6
"Sebagai contoh, grafik kecepatan rata-rata semakin bertambah sehingga waktu
tempuh kendaraan lebih efisien dari segi waktu. Lihat saja kecepatan rata-rata kendaraan
yang melintasi tol dalam kota setiap hari, dari arah Jagorawi menuju Semanggi, padatnya
luar biasa. Jarak tempuh bisa 2-3 jam,sangat macet sekali,” ucapnya.
Tulus menyebutkan, sudah sejak lama pihaknya mengusulkan agar Undang-Undang
(UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Jalan direvisi agar tidak hanya berpihak
kepada investor dan operator jalan tol. “Standar pelayanan minimum (SPM) pun harus
ditingkatkan standarnya, tidak hanya itu-itu saja selama puluhan tahun. Masak tarif sudah
naik, tetapi SPM tidak naik, malah turun standarnya,” tutur Tulus.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di tol
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo akan menaikkan tarif 7,14-18,75 persen mulai Jumat mendatang,
sejak pukul 00.00 WIB. Dengan kenaikan itu, PT Jasa Marga memperkirakan pendapatan
perusahaan akan naik sekitar Rp100 juta per hari.
Pejabat PT Jasa Marga Tbk, Taruli M. Hutapea, mengatakan sampai Juli 2014 lalu
lintas harian rata-rata (LHR) ruas tol sepanjang 14,3 kilometer (km) itu mencapai 204.000
kendaraan per hari, dengan pendapatan Rp1,1 miliar setiap hari. “Jumlah LHR ini masih
sedikit di bawah target yang ditetapkan perusahaan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ruas Tol Sedyatmo ini menyumbang 6 persen dari seluruh ruas
tol Jasa Marga. Sejauh ini, pendapatan keseluruhan perusahaan pelat merah ini dalam
bisnis jalan tol mencapai Rp18 miliar per hari.
Para pakar menyarankan pemerintah, dalam hal ini PT Jasa Marga, untuk menunda
penaikan tarif tol tersebut mengingat efek yang ditimbulkan penaikan tersebut akan sangat
terasa bagi kalangan menengah ke bawah.

2.3 Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan


2.3.1 Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan penelitian.
Kenyataan itu tampak jelas pada definisi yang dikemukakan oleh de american
national standard institute (dalam clark, 2007) bahwa “an abstrak is an
abbreviated accurate representation of content of document, preferably
prepared by its author(s) for publication with it”.
Pada laporan penelitian, abstrak adalah genre mikro yang berisi
ringkasan seluruh penelitian yang dilaporkan. Pada konteks ini abstrak juga

7
disebut ringkasan atau intisari. Abstrak menjadi bagian yang tidak tepisahkan
dari laporan itu sendiri secara keseluruhan.Oleh sebab itu, sebagai ringkasan,
abstrak berfungsi secara sosial untuk menjelaskan keseluruhan isi penelitian,
yang meliputi : (1) masalah yang diteliti (dan atau tujuan penelitian), (2)
metodologi penelitian, (3) temuan yang dihasilkan dan pembahasan, serta (4)
simpulan,implikasi, dan atau saran. Melalui poin-poin tersebut, abstrak dapat
memotivasi pembaca untuk membaca lebih lanjut laporan penelitian yang
lengkap. Dari abstrak pembaca dapat mengetahui gambaran umum tentang
penelitian itu.

2.3.2 Pendahuluan
Pada laporan penelitian, pendahuluan merupakan tahapan yang berfungsi
untuk menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan,
permasalahan yang diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pentingnya
masalah itu diteliti, dan pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Tiga hal yang disebutkan pertama sering dinyataka ke dalam subbab
tersendiri atau dinyatakan dalam satu kesatuan dan disisipkan ke dalam
paragraf-paragraf pendahuluan. Adapun dua hal yang disebutkan kemudian
cukup disisipkan ke dalam paragraf-paragraf yang relevan pada pendahuluan
itu. Permasalahan biasanya dirumuskan ke dalam kalimat-kalimat tanya, tujuan
penelitian adalah arah yang dituju oleh penelitian dan manfaat penelitian
adalah kegunaan yang diperoleh baik secara teoritis maupun praktis. Di pihak
lain, pentingnya masalah itu diteliti adalah alasan yang mendasari
dilakukannya penelitian tersebut. Sementara metode hanya diuraikan secara
sigkat dalam hal teori yang disintesiskanuntuk memecahkan masalah, metode
penelitian yang diterapkan, serta teknik pengumpulan data.
Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal
penelitian pada dasrnya sama. Oleh sebab itu, genre mikro yang digunakan
untuk megungkapkan tahapan pendahuluan dan tahapan penutup pun relatif
sama, yaitu eksposisi dan atau meliputi deskripsi. Perbedaan diantaranya
terletak pada orientasi waktu.

8
2.3.3 Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka berisi dua hal.yang pertama
adalah landasan teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang
digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti, dan yang kedua adalah
tinjauan pustaka yang berfungsi untuk menyatakan perbandingan antara
penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-penelitian sebeumnnya. Ada
kalanya tahapan ini dilengkapi dengan kerangka pikir penelitian. Pada
prinsipnya kerangka pikir itu berisi alur pelaksanaan penelitian dan logika
berpikir yang diikuti dalam melaksanakan penelitian itu secara keseluruhan.
Genre makro yang digunakan adalah ulasan atau review. Pada dasarnya
tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka dalam laporan penelitian dan
dalam proposal penelitian itu sama, terutama untuk subtahapan tinjauan
pustaka. Formulasi bahasa pada tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka
sama dengan formulasi bahasa pada teks ulasan buku terutama pada tafsiran isi
dan tahapan evaluasi.

2.3.4 Metodologi Penelitian


Tahapan metodologi penelitian berisi sajian tentang pendekatan, metode,
dan teknik penelitian yang diterapkan pada penelitian yang dilaporkan,
termasuk langkah-langkah yang ditempuh. Untuk megungkapkan kenyataan
pada tahapan metodelogi penelitian, genre mikro yang digunakan adalah
deskripsi dan atau meliputi laporan, rekon, dan prosedur. Deskripsi digunakan
untuk memaparkan lokasi penelitian dan sifat-sifat kekhususan data, laporan
digunakan untuk mengklasifikasikan data, rekon digunakan untuk menyatakan
rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung,dan
prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan penelitian.
Formulasi bahasa pada tahapan metodelogi penelitian menunjukkan
penelitian itu sudah dikerjakan diwaktu lampau, sehingga nuansa keakanan
yang ditandai oleh penggunaan akan (seperti yang digunakan dalam proposal)
diubah menjadi nuansa kelampauaan yang ditandai oleh penggunaan sudah
atau telah. Pada konteks inilah genre rekon digunakan. Namun demikian,

9
formulasi bahasa yang menunjukkan masa lampau itu tidak hanya terdapat
pada tahapan metodelogi penelitian.

2.3.5 Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tahapan hasil penelitian dan pembahasan terdiri atas dua hal yang
berbeda: hasil penelitian dan pembahasan. Pada laporan penelitian, kedua hal
itu dapat dijadikan satu bab dengan “Hasil Penelitian dan Pembahasan”, atau
dijadikan dua bab masing-masing dengan nama “Hasil Penelitian” dan
“Pembahasan”. Biasanya uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan pada
laporan penelitian dinyatakan pada bab IV (apabila hasil penelitian dan
pembahasan digabung) atau pada bab IV dan V (apabila bab pembahasan dan
hasil penelitian dipisah). Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan
tahapan hasil penelitian dan pembahasan adalah deskripsi dan diskusi.
Penyajian menjadi satu bab atau dua bab adalah persoalan gaya
selingkung. Yang lebih penting adalah bahwa laporan penelitian harus
mengangandung esensi hasil penelitian dan pembahasan. Secara sensial,
keberadaan kedua hal itu mengisyaratkan perealisasian dua fungsi retoris yang
berbeda tetapi sekaligus tidak dapat dipisahkan. Fungsi tahapan hasil penelitian
dan pembahasan yang pertama direalisasikan dengan genre deskripsi dan
laporan untuk menggambarkan hasil atau temuan penelitian (yang dipaparkan
berdasarkan tema, pertanyaan penelitian, atau klasifikasi data/metode
pengambilan data). Selanjutnya, fungsi yang kedua direalisasikan dengan genre
diskusi (meliputi ekspalanasi) untuk membahas dan menjelaskan hasil atau
temuan yang diperoleh. Kemudian hasil itu atau temuan itu dikaitkan dengan
teori yang dirujuk dan penelitian-penelitian sejenis sebelumnya. Dari
pembahasan, dapat diketahui apakah teori yang dirujuk itu dapat memecahkan
persoalan penelitian sebagaimana yang tergambar pada data, dan apakah hasil
atau temuan itu dapat menjembatani persoalan-persoalan yang belum
terpecahkan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa terdapat banyak laporan penelitian yang tidak
mengandung pembahasan, meskipun bab hasil penelitian dan pembahasan
secara ekplisit dinyatakan. Pada laporan penelitian yang demikian itu, bab yang
dimaksud hanya berisi deskripsi data biasa tanpa disertai analisis dengan cara

10
membanding-bandingkan berbagai temuan yang ada serta tanpa
dikonfrontasikan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Formulsi bahasa pada tahapan hasil penelitian dapat dikenali kekhususan
pilihan kata dan konstruksi kalimat. Pilihan kata pada tahapan tersebut
menunjukkan ciri-ciri tertentu. Bahkan kata-kata yang dipilih pada subtahapan
hasil penelitian cenderung berbeda dengan kata-kata yang dipilih pada
subtahapan pembahasan. Pada tahapan hasil penelitian menunjukkan ciri-ciri
genre diskripsi dan laporan, sedangkan pilihan kata pada subtahapan
pembahasan menunjukan ciri-ciri genre dikusi dan eksplanasi.
Ciri-ciri tersebut bukanlah satu-satunya ciri dari genre deskripsi dan
laporan, serta diskusi dan eksplanasi. Deskripsi, laporan, diskusi, dan
eksplanasi yang ada ditahapan hasil penelitian dan pembahasan tidak berdiri
sendiri sebagai genre mikro tetapi berada dalam campuran.
Seperti didaftar secara berturut-turut pada tabel 2.1 dan tabel 2.2 pilihan
kata pada subtahapan hasil penelitian menunjukan ciri-ciri genre deskripsi dan
laporan, sedangkan pilihan kata pada subtahapan pembahasan menunjukkan
ciri-ciri genre diskusi dan eksplanasi.
Kosakata
Nomina Verba
deskripsi, pendeskripsian Mendeskripsikan, dideskripsikan
paparan, pemaparan Memaparkan, dipaparkan
pajanan, pemajanan Memanjakan, dipanjakan
sajian, penyajian Manyajikan, disajikan
kelompok, pengelompokan Mengelompokkan, dikelompokkan
klasifikasi, pengklasifikasian Klasifikasi
golongan, penggolongan Menggolongkan, digolongkan
Tabel 2.1 pilihan kata pada subtahapan hasil penelitian

Kosakata
Nomina Verba
Bahasan, pembahasan Membahas, dibahas
Penjelasan Cerminan, Menjelaskan, dijelaskan
pencerminan Gambaran, Mencerminkan
penggammbaran Indikasi Menggambarkan, digambarkan
Perbedaan Mengindikasikan, diindikasikan
Penjelasan Berbeda, dibedakan
Sebab Menjelaskan
akibat Menyebabkan
Mengakibatkan, berakibat
Tabel 2.2 pilihan kata pada subtahapan pembahasan

11
Hal lain yang perlu diperhatikan pada tahapan hasil penelitian dan
pembahasan adalah penggunaan tabel, grafik, histogram, gambar, bagan dan
sejenisnya. Tidak hanya ungkapan verbal yang dapat berfungsi untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, mengklasifikasikan, dan menggabungkan
fakta-fakta penelitian. Ungkapan non verbal yang berupa tabel, grafik,
histogram, gambar, atau bagan pun juga dapat mengemban fungsi yang sama.
Meskipun tabel, grafik, histogram, gambar, atau bagan sudah dapat
mendeskripsikan dirinya masing-masing, penjelasan tambahan masih
diperlukan namun demikian, tidak semua aspek pada ungkapan non verbal itu
harus dijelaskkan. Aspek-aspek yang dijelaskan adalah aspek-aspek yang
menonjol.

2.3.6 Penutup
Bab penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan
penelitian. Tahapan ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan
saran. Selain dua unsur itu, implikasi penelitian juga sering dimasukkan
kedalam tahapan tersebut.
Untuk menyampaikan simpulan dan saran, genre mikro yang digunakan
adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi yang sudah dijabarkan di atas, kami menyimpulkan bahwa
pengetahuan mengenai teks laporan adalah sebagai berikut :
1. Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu
objek tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu.
2. Model teks laporan diantaranya;teks laporan hasil observasi,laporan
percobaan,dan teks laporan eksperimen.
3. Hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan yaitu,tanpa genre kita
tidak akan bisa membedakan tahapanteks laporan. Maka,kita tidak dapat
menulis teks laporan dengan benar.

3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari dan
memperhatikan konteks teks laporan dengan benar karena laporan merupakan salah
satu media dokumentasi yang penting dalam sebuah penelitian.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://smkpenanusantara.blogspot.com/2016/12/pengertian-teks-laporan-struktur-
teks.html
https://www.scribd.com/presentation/363905856/Menganalisis-Hubungan-Genre-
Pada-Setiap-Tahapan-Teks-Laporan https://www.google.co.id/search?
q=apa+itu+konteks%3F&oq=apa+itu+konteks%3F
&aqs=chrome..69i57.4993j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai