Anda di halaman 1dari 6

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Dengan mempelajari dan memahami teks hasil observasi ini diharapkan siswa mampu untuk:

 Mengenal struktur isi teks laporan hasil observasi


 Mengenal ciri bahasa teks laporan hasil observasi
 Mengenal isi teks laporan hasil observasi makna kata, istilah, ungkapan dalam teks laporan hasil
observasi
 Lebih memahami isi teks laporan hasil observasi

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Pengetian teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:

a. Teks Laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang
disusun dan didasarkan pada hasil pengamatan dan fakta yang ada melalui kalimat deskripsi.

b. Teks Laporan hasil observasi adalah Teks yang berfungsi menjelaskan suatu objek atau fenomena
yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam penyusunannya, teks ini memaparkan fakta-fakta dengan
jelas dan terperinci

Struktur isi teks laporan hasil observasi


Struktur isi teks laporan hasil observasi terdiri dari tiga bagian sebagai berikut:

1. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, teks laporan hasil obesrvasi berisikan tentang penjelasan umum atau klarifikasi
atau definisi umum umum.

2. Isi
Di dalam isi teks laporan hasil observasi terdapat 3 struktur yaitu:
 Definisi umum
 Definisi Bagian dan
 Definisi manfaat

3. Penutup
Di bagian penutup terdapat kesimpulan

Ciri-Ciri Bahasa teks laporan hasil observasi


Ciri-ciri dari teks hasil observasi adalah sebagai berikut:

1) Mengandung fakta.
2) Bersifat objektif.
3) Ditulis sempurna dan lengkap.
4) Tidak memasukkan unsur-unsur yang menyimpang, mengandung prasangka atau pemihakan
5) mengandung prasangka, atau pemihakan.
6) Disajikan secara menarik, tatas bahasa jelas, isinya
7) Berbobot, dan susunan logis.
8) Teks laporan sering dimulai dg kalimat definisi tentang penggolongan atau klasifikasi. seperti
contoh: (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui. atau (b) “Kucing besar” itu adalah hewan
pemangsa dan pemakan daging.
9) Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda.
10) Disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun
susunan logis.

Kaidah kebahasaan Teks Laporan hasil observasi


Selain struktur teks, teks hasil observasi ini juga memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang membuat
teks ini menjadi khas dan agar mudah diketahui bahwa jenis teks ini adalah teks laporan hasil observasi.

Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:


1) Menggunakan kalimat definisi
2) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI.
3) Tidak ada bagian penutup dari penulis.
4) Adanya frasa atau kelompok kata dibagi menjadi
5) Adanya konjungsi dan yang digunakan untuk menambahkan sifat-sifat untuk anggota kelas yang
sama
6) Adanya konjungsi tetapi yang digunakan untuk menyatakan perbedaan angara anggota kelas yang
satu dengan anggota kelas yang lain.
7) adanya konjungsi sementara itu, sedangkan, selanjutnya
8) Adanya kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba
utama
9) Adanya kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua atau
lebih verta utama.
10) Menggunakan sinonim/antonim
11) Menggunakan data/angka

Langkah-langkah penyusunan teks laporan hasil observasi


Untuk membuat teks laporan hasil observasi agar lebih mudah, maka langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1) Melakukan observasi objek penelitian yang akan dijadikan judul laporan
2) Menentukan judul laporan yang baik dan benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
3) Menyusun kalimat pembuka
4) Menusun isi laporan yang berisi gagasan atau ide pokok dan saran yang disertai alasan terhadap
laporan hasil pengamatan.
5) Menulis kalimat penutup.
Untuk menyusun teks laporan hasil observasi setiadaknya anda harus melihatkan 5W + 1 H dengan
uraian sebagai berikut:
1) What (apa)
2) Who (siapa)
3) When (kapan)
4) Where (dimana)
5) Why (mengapa)
6) How (Bagaimana)

Untuk membuat teks hasil observasi yang menarik maka syarat-syarat di bawah ini harus terpenuhi:
1) Objek yang akan diamati harus menarik.
2) Objektif.
3) Disusun secara sistematis.
4) Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5) Menggunakan bahasa yang efektif dan logis.

Contoh teks laporan hasil observasi


Berikut adalah salah satu contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah:

Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan
terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah
yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat
dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik
merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable.

Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu,
kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi
jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.

Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk
sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability
menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah
padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-
biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah
kembali).
Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah.
Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu
limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen
berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan
dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.

Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur
ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah
manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan
sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan
dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah
industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia
karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Judul: Pencemaran Limbah Sawit di Lingkungan Sungai Baliri

Pendahuluan

Sungai Baliri yang mengalir melalui desa Kalola, kecamatan Bambalamotu, Mamuju Utara merupakan
sungai yang masih dipergunakan oleh warga untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan
mengairi area persawahan.Sungai tersebut menjadi hal yang vital dalam kehidupan warga Kalola.Namun
sayangnya, sungai tersebut baru-baru ini mulai tercemar oleh limbah sawit. Limbah tersebut berasal dari
saluran pembuangan pabrik pengolahan kelapa sawit PT Toscano Indah Pratama yang langsung mengalir
ke sungai Baliri.Pabrik sawit tersebut belum mempunyai kolam penampungan limbah permanen untuk
mengolah limbah sehingga sungai Baliri menjadi tempat untuk pembuangan limbah.

Sungai Baliri yang mula-mula berair jernih kini menjadi berwarna hitam dan beraroma tak sedap. Air sungai
tak bisa lagi dipergunakan dan aroma tersebut sangat mengganggu warga setempat. Pemerintah daerah
Mamuju Utara telah mengeluarkan banyak peringatan kepada pihak pabrik, namun hingga kini kondisi
sungai tersebut masih dalam keadaan tercemar.

Isi

Limbah Sawit
Limbah kelapa sawit bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yakni padat, cair dan gas.Limbah padat diperoleh
dari tandan kosong, tempurung, dan serat (kulit serabut). Limbah cair diperoleh dari residu proses
pengolahan kelapa menjadi minyak yang berupa air buangan kondensat dan air pengolahan. Limbah cair
ini berwarna hitam kecoklatan dan masih mengandung sisa padatan berupa koloid dan minyak.

Sementara limbah gas ini merupakan gas metan dan CO2 yang dihasilkan dari limbah cair yang tersimpan
dalam kolam penampungan. Tentunya limbah gas ini akan meningkatkan kadar CH4 dan CO2 yang
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di lingkungan sekitar dan menyebabkan polusi udara.Limbah
sawit sebetulnya merupakan limbah yang menguntungkan karena limbah tersebut masih bisa diolah lagi
menjadi produk-produk pertanian, peternakan, dan industri.

2. Dampak Limbah Sawit Bagi Lingkungan

Limbah sawit sebetulnya memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif ini bisa diperoleh hanya jika
limbah tersebut diolah dengan baik sesuai dengan prosedur. Sebaliknya, limbah sawit bisa berdampak
negatif jika tidak diolah dengan tepat.Mengambil kasus pencemaran sungai Baliri di desa Kakola, Mamuju
Utara, limbah yang dialirkan ke sungai Baliri merupakan limbah cair.Limbah cair tersebut merupakan jenis
limbah yang paling sulit diolah dan berbahaya.

Karena sifatnya yang cair, jika limbah tersebut di buang di tanah maka limbah tersebut akan mencemari air
tanah di sekitar area pembuangan dan jika di alirkan ke sungai maka limbah tersebut akan menjadi polusi
sungai dan berbahaya bagi ekosistem sungai sekaligus berbahaya bagi manusia yang memanfaatkan
sungai tersebut untuk keperluan sehari-hari.Jika limbah tersebut terbuang ke lingkungan dalam jumlah
sedikit, maka limbah tersebut masih bisa terurai secara alami dan bisa menjadi pupuk.Namun jika terbuang
terus menerus dan dalam jumlah banyak, hal tersebut akan menjadi hal yang sebaliknya, yakni bersifat
racun dan beraroma busuk.Maka tak heran jika warga desa Kalola mengeluhkan soal limbah sawit yang
dibuang di sungai Baliri tersebut.Tentunya banyak hewan sungai yang mati dan sungai tersebut tak layak
lagi dipergunakan untuk mencuci, mandi atau bahkan untuk mengairi sawah akibat dari pembuangan
limbah tersebut.

Selain berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup, limbah tersebut mengganggu perekonomian
warga sekaligus mengganggu kondisi kesehatan fisik dan psikologis warga.Bahkan situasi belajar
mengajar di SD Kalola yang berdekatan dengan sungai tersebut menjadi terganggu karena siswa susah
berkonsentrasi dan harus mengenakan masker untuk mengurangi bau busuk dari sungai tersebut.

3. Pengolahan Limbah Sawit

Semestinya limbah kelapa sawit ini bisa diolah dengan baik dan tepat karena selain bisa mengurangi
pencemaran lingkungan, hasil olahan limbah kelapa sawit ini bisa bernilai milyaran rupiah.

1. Pemanfaatan Limbah Cair

Produk utama yang bisa dihasilkan dari limbah cair ini merupakan biogas dan bio diesel untuk bahan bakar
industri.Namun, untuk mengolah limbah cair menjadi gas dibutuhkan alat khusus berupa bioreaktor yang
akan mengolah limbah cair menjadi biogas dan biodiesel.Selain itu, limbah cair juga bisa diolah untuk
dijadikan pupuk, pakan ternak dan sabun.

2. Pemanfaatan Limbah Padat

Limbah padat dari pengolahan kelapa sawit ini adalah tandan kosong, tempurung, dan serat yang bisa saja
diolah dengan cara sederhana untuk dijadikan pupuk kompos. Selebihnya, limbah padat tersebut masih
bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai.Tandan kosong kelapa sawit masih bisa diolah lagi sebagai
bahan pembuat kertas dan bioetanol jika diolah dengan cara tertentu.

Tempurung kelapa sawit bisa dijadikan briket arang aktif sebagai bahan campuran pembuatan keramik dan
serat kelapa atau sabut kelapa sawit bisa diolah menjadi media tanam untuk jamur dan berbagai jenis
tanaman lainnya.

Kesimpulan

Semestinya pencemaran sungai Baliri tak akan terjadi jika perusahaan pengolahan kelapa sawit yang
terdapat di wilayah tersebut mau mengolah limbah sisa pengolahan kelapa sawit menjadi produk lainnya
selain minyak karena jika proses daur ulang limbah tersebut dilakukan, yang diuntungkan bukan hanya
perusahaan itu sendiri melainkan masyarakat sekitar setidaknya tidak mendapatkan dampak negatif yang
terlalu ekstrim seperti yang terjadi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai