Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran           : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester            : VII/1

Materi Pokok              : Teks Laporan Hasil Observasi (KD 3.7,4.7)

Alokasi Waktu            : 4x 40 menit (2 kali pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses belajar berakhir diharapkan siswa mampu:


1. Mengidentifikasi struktur isi dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi.
2. Manjelaskan unsur-unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi.
3. Meyebutkan langah-langkah menyimpulkan teks laporan hasil observasi.
4. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Mengidentifikasi informasi dari 3.7.1 Mengidentifikasi struktur isi dan
teks laporan hasil observasi ciri kebahasaan teks laporan hasil
berupa buku pengetahuan yang observasi.
dibaca atau diperdengarkan.
Menjelaskan unsur-unsur
kebahasaan teks laporan hasil
3.7.2
observasi.
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan 4.7.1 Menyebutkan langkah-langkah
hasil observasi yang berupa buku menyimpulkan teks laporan hasil
pengetahuan yang dibaca dan observasi.
didengar.
Menyimpulkan isi teks laporan
4.7.2
hasil observasi yang dibaca.

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi menjelaskan
suatu objek atau fenomena yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam
penyusunannya, teks ini memaparkan fakta-fakta dengan jelas dan terperinci.

2. Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi


1. Gambaran /pernyataan/klasifikasi/definisi/penjabaran/keterangan umum
Gambaran atau pernyataan atau klasifikasi atau definisi atau
penjabaran atau keterangan atau deskripsi umum atau informasi tambahan
tentang subjek utama yang dilaporkan. Biasanya gambaran umum ini
memuat informasi umum (nama ilmiah, kelas, asal-usul, informasi
pelengkap lainnya tentang subjek yang dilaporkan). Dalam menyajikan
definisi, cirri bahasa yang digunakan yaitu menggunakan istilah dan
ditandai dengan kata “adalah” atau “merupakan”.
2. Deskripsi/perincian/klasifikasi bagian
Deskripsi /perincian/klasifikasi memuat klasifikasi atau penjelasan
bagian-bagian tertentu dari objek yang dilaporkan. Kalau subjeknya
binatang (fauna) dapat mencantumkan cirri fisik, perilaku, habitat,
makanan, reproduksi, keunikan. Kalau tumbuhan (flora) dapat merincikan
ciri fisik bunga, buah, biji, warna, akar, reproduksi, keunikan atau
penjelasan bagian-bagian yang lain. Kalau perlu, rincikan juga
khasiat/manfaat dan kandungan gizi/nutrisi dalam tumbuhan tersebut.
Kalau yang dilaporkan adalah tempat, benda, atau segala sesuatu
yang non-materil, klasifikasi bagiannya dapat memuat tentang manfaat,
keunikan, gejala-gejala lain yang berkaitan.
Selanjutnya, ciri bahasa/kebahasaan yang digunakan ditahap ini
yaitu bentuk/bentuk kata perincian atau pengklasifikasian misalnya
“dikategorikan”, “diklasifikasikan sebagai”, “termasuk”, dsb.
Sama dengan bagian pendahuluan (gambaran umum), deskripsi
bagian juga menggunakan kata-kata istilah ilmiah, kata baku, dan kalimat
efektif. Dan kata penghubung yang digunakan dapat berupa yaitu, dan,
misalnya, antara lain, selain itu, bahkan, disamping itu, dari segi, dsb.
3. Simpulan/Ringkasan
Simpulan/ringkasan memuat ringkasan/gambaran umum yang
mencakup isi teks laporan hasil observasi secara keseluruhan. Namun,
tahap ini boleh ada atau tidak, bergantung dari penulisnya.

3. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


1. Mengandung fakta.
2. Bersifat objektif.
3. Ditulis sempurna dan lengkap.
4. Tidak memasukkan unsur-unsur yang menyimpang, mengandung prasangka
atau pemihakan
5. mengandung prasangka, atau pemihakan.
6. Disajikan secara menarik, tatas bahasa jelas, isinya
7. Berbobot, dan susunan logis.
8. Teks laporan sering dimulai dg kalimat definisi tentang penggolongan atau
klasifikasi. seperti contoh: (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui.
atau (b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
9. Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda)
dengan penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi. 
10.Kelompok nomina dg penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua
kata itu harus saling berdekatan. 
11.Kelompok nomina dg pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata
penyangat, seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.
12.Disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya
berbobot, maupun susunan logis.

4. Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

1.       Rujukan kata


Rujukan kata adalah satu kata merujuk pada kata lain yang
memperlihatkan keterkaitan, rujukan behubungan dengan kata ganti
(orang, kepunyaan, penunjuk)

Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

a.       Benda/hal:ini,tersebut

Contoh:di negara ini terdapat tumbuhan

b.      Tempat:disini,disitu,disana

Contoh:jakarta mengalami banjir,dikota ini banyak rumah yang terendam


banjir.

c.       Rujukan personil:dia,ia,mereka,beliau


Contoh:dia selau membuang sampah pada tempatnya

2.       Kelompok kata(frasa)


Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non
predikatif, jenis frasa adalah :

         Frasa nominal:frasa yang unsur pembentuknya berinti kata


benda,contoh:buku,lemari dll

         Frasa verbal :unsur pembentuknya berinti kata kerja,contoh:sedang


belajar,tidak mandi

         Frasa ajektiva :unsur pembentuknya berinti kata


sifat,contoh:pintar,cantik,hitam,manis

         Frasa preposisional:unsur pembentuknya berinti menggunakan kata


depan,contoh:dirumah,kepantai.

3.       Kata imbuhan


Kata imbuhan adalah kata mendasar mendapat awalan (perfiks),
akhiran (serfiks), sisispan (infiks)

Contoh:lingkungan hidup yang terpelihara dapat menyelamatkan habitat


manusia.

4.       Kata hubung(konjungsi)

Kata hubung adalah kata tugas untuk menghubungkan klausa atau


lebih

  Konjungsi intra kalimat


a)      Konjungsi koordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau
beberapa klausa lain tetapi tetapi memiliki sintaksis yang sma
yaitu:dan,tetapi,atau,melainkan,sedangkan,lalu,kemudian,padahal

b)      Konjungsi subordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau


beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama
yaitu:ketika.jika,seandainya,agar,walaupun,seolah-olah,sebab,sampai-
sampai,bahwa.

c)       Konjungsi korelatif:menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang


memiliki sintaksis yang sama,macam-macamnya:

         Baik..maupun...

         Tidak hanya..tetapi juga

         Bukan hanya...melainkan juga

         Demikian...sehingga

         Sedemikian rupa...sehingga

         Apa(kah)...atau..

         Entah...entah...

         Jangankan..pun...

  Konjungsi antarkalimat

Konjungsi antar kalimat untuk menghubungkan satu kalimat dengan


kalimat lain
         Biarpun demikian/begitu,sekalipun demikian/begitu,sungguhpun
demikian/begitu,walaupun demikian/begitu,meskipun
demikian/begitu(untuk melakukan sesuatu)

         Kemudian,setelah itu,sesudah itu,selanjutnya,tambahan pula,lagi


pula,selain itu(untuk hal yang dinyatakan sebelumnya)

         Sebaliknya

         Sesungguhnya,bahwasannya

         Malahan,bahwa

         Akan tetapi,namun,kecuali itu

         Dengan demikian

         Oleh karena itu,oleh sebab itu

         Sebelum itu.

  Konjungsi antar paragraf

         Adapun, akan hal

5.       Kata baku dan tidak baku

  Kata baku:kata yang menjadi standar dalamk penggunaan bahasa


indonesia sebagai bahasa internasional yang terdapat di KBBI.

  Kata tidak baku:kebalikan dari pengertian di atas

Contoh:kreatif-kreatip,tidak-enggak,aktif-aktip
6.       Sinonom antonim

Sinonim:persamaan kata

Antonim:lawan kata

Contoh:paus gigi memiliki gigi berbentuk kerucut yang


tajam(tajam><tumpul)

7.       Gaya bahasa/majas

Gaya bahasa mempunyai makna konotasi

  Personifikasi:menggambarkan benda mati yang memiliki sifat seperti


manusia

Contoh:nyiur melambai-lambai di tepi pantai.

  Metafora:majas yang membandingkan satu benda dengan benda lain


karena mamiliki sifat yang sama,contoh:kepalamu keras bagaikan batu.

  Metonimia:majas yang menggantikan nama suatu benda dengan merek


dagangan

Contoh:ibu pergi ke Jakarta dengan garuda.

 Hiperbola:yang menyatakan sesuatu secara


berlebihan,contoh:keringatnya menganak sungai

 Litotes:menyatakan sesuatu dengan memperhalus


keadaan,contoh,singgalah digubuk saya ini.

  Ironi:menyatakan makna yang berlawanan,contoh:sebaiknya motormu


dimuseumkan saja.
  Antomasia:menyebutkan seseorang berdasarkan ciri khusus,contoh:si
gendut.

8.       Kalimat deskripsi

Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat


benda, contoh:kecil,rendah,manis,pahit,dll.

5. Langkah-Langkah Menyimpulkan Teks Laporan Hasil Observasi


1. Membaca isi teks laporan tersebut dengan rinci.
2. Membuat kesimpulan secara garis besar.
3. Menentukan inti
4. Gabungkan dan kemudian kurangi dan tambahkan beberapa kata.

6. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Buah Manggis

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman

buah asli Indonesia. Manggis adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah

tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Buah pohon manggis

juga disebut manggis. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan

asam gelugur. Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar biasa bagi

kesehatan atau biasa disebut sebagai pangan fungsional.

Pohon dan daun manggis memiliki ciri khas. Tinggi pohon manggis

rata-rata mencapai 6-25 m. Manggis memiliki ciri daun rapat (rimbun), duduk

daun berlawanan, dan tangkai daun pendek. Daun manggis tebal serta lebar.
Pohon tegak lurus dengan percabangan simetri membentuk kerucut. Semua

bagian tanaman mengeluarkan eksudat getah kuning apabila dilukai.

Manggis juga memiliki ciri khusus pada bunganya. Bunga manggis

disebut bunga berumah dua. Pada pohon manggis bunga betina yang dijumpai,

sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna. Bunga jantan tumbuh

kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi lagi. Oleh karena itu,

buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan. Bunga manggis termasuk bunga

sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bergagang, dan pendek tebal.

Bunga manggis berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak dua pasang, daun mahkota

dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau – kuning dengan pinggir

kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak. Bakal buah

manggis bertangkai berbentuk agak bulat dan beruang empat. Kepala putik

tidak bertangkai dan bercuping.Buah manggis berbentuk bulat atau elips.

Warna buah merah tua kehitaman dengan bagian dalam putih. Berat buah

bervariasi antara 75 – 150 gram. Buahnya mempunyai 4-8 segmen dan setiap

segmen mengandung satu bakal biji diselimuti oleh aril (salut biji) berwarna

putihempuk dan mengandung sari buah.

Buah manggis memiliki beberapa manfaat. Di kalangan masyarakat

tradisional sendiri, buah manggis dipercaya bisa menyembuhkan beberapa

penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, abses, dengan kemampuan anti

peradangan atau anti inflamasi. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa

kulit buah manggis sangat kaya akan anti oksidan, terutama xanthone, tanin,
asam fenolat maupun antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung

air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat

sebanyak 35,61%.

D. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan saintifik
2. Metode tanya jawab
3. Metode diskusi
4. Penugasan

E. Media Pembelajaran

1. Teks
2. Laptop
3. LCD
F. Sumber Belajar
1. Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia; Buku Siswa SMP/MTs KELAS VII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia; Buku Guru SMP/MTs KELAS VII. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

G. Langkah-langkah Pembejaran
Pertemuan 1
Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
/Tahap
Pendahulua  Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan mengucap
n salam,berdoa dan mengabsen. 10
 Guru memberikan motivasi yang membangun sikap percaya diri menit
siswa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan  Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait dengan teks
Inti laporan hasil observasi.
 Guru menanyakan kepada siswa terkait materi yang telah
dipelajari untuk mengetahui pemahaman siswa. 60
 Peserta didik menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi Menit
 Peserta didik mengidentifikasikan struktur isi teks laporan hasil
observasi.
 Peserta didik menjelaskan unsur-unsur kebahsaan teks laporan.

Penutup  Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang kesulitan dan
manfaat dari kegiatan pembelajaran yag berlangsung.
 Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh teks
laporan hasil observasi di majalah, koran, atau di buku. 10
 Guru menginformasikan kegiatan selanjutnya yang akan menit
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
 Guru dan peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa
bersama dan mengucapkan salam.

Pertemuan II
Langkah / Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
Pendahulu  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa
an bersama peseta didik. 10
 Guru menanyakan ketidak hadiran siswa. menit
 Guru memberikan penguatan terkait pelajaran yang telah dipelajari.
Kegiatan  Peserta didik menyebutkan langkah-langkah meyimpulkan teks
Inti laporan hasil observasi.
 Peserta didik membaca contoh teks laporan hasil observasi tentang 60
buah manggis. menit
 Peserta didik meyimpulkan isi teks laporan hasil observasi tentang
buah manggis.

Penutup  Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Guru dan peserta didik menutup pembelajaran dengan berdo’a 10
bersama dan megucapkan salam. menit

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi, Penilaian diri.
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, lembar penilaian diri.
c. kisi-kisi.

Aspek yang dinilai Jumlah


Religious Tanggung Responsiv Proaktif Jujur Sk nilai Predi
Namasis
jawab e or kat
No wa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.

2.

3.
4.
5.

6.

7.

8.
9.

10

11

12

13

14
15

16

17

a. Rubik Penilaian Sikap

Rubrik Skor

Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan 1


kegiatan.

Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi 2


masih sedikit dan belum konsisten.

Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 3


yang cukup sering dan mulai konsisten.

Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 4


secara terus menerus dan konsisten.

Pedoman nilai sikap;


Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

skor yang diperoleh


Nilai = x100
Skor maximal

Konversi nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori nilai dapat dilihat pada table konversi nilai sikap (K, C, B, SB).

b. Tabel Konvers Nilai

Konvers
Predikat dan nilai kompetensi
Nilai

Hasil Nilaikompetensi
Interval Predikat Pengetahua Keterampil Sikap
Konveksi
n an

96-100 4,00 A 4,00 4,00 SB

91-95 4,66 A- 4,66 4,66 (SANGAT


BAIK)

85-90 3,33 B+ 3,33 3,33 B

80-84 3,00 B 3,00 3,00 (BAIK)

75-79 2,66 B- 2,66 2,66

70-74 2,33 C+ 2,33 2,33 C

65-69 2,00 C 2,00 2,00 (CUKUP)

60-65 1,66 C- 1,66 1,66

55-59 1,33 D+ 1,33 1,33 K


≤54 1,00 D 1,00 1,00 (KURANG)

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek Keterangan

1 Relegius Peserta didik mampu menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya.

2 Tanggung Jawab Peserta didik mengamalkan prilaku bertanggung jawab


dengan hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran
yang diberikan.

3 Responsive Peserta didik mampu merespon dalam menjawab


pertanyaan yang diberikan oleh guru

4 Proaktif Peserta didik aktif dalam proses pembelajaran baik dalam


diskusi, mengerjakan latihan, tugas dan ulangan yang
diberikan.

5 Jujur Peserta didik dalam mengerjakan soal latihan maupun


ulangand engan jujur.

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : teks tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen

No Indikator Jenis Instrumen Skor


soal

1 Mengidentifikasi struktur isi dan ciri uraian 1.Sebutkan


kebahasaan teks laporan hasil struktur isi dan ciri 0-30
observasi. kebahasaan teks
laporan hasil
observasi!

2 Menjelaskan unsur-unsur kebahasaan 0-30


2.Jelaskan unsur-
teks laporan hasil observasi.
unsur kebahasaan
teks laporan hasil
observasi!

0-40
Menyebutkan langkah-langkah
3.Sebutkan
3 menyimpulkan teks laporan hasil
langkah-langkah
observasi.
menyimpulkan
teks laporan hasil
observasi!
Jumlah Skor 100

Rubrik Penilaian Pengetahuan

No Teks Laporan bagian teks Skor Keterangan

Teks Laporan
1. Stuktur isi dan ciri kebahasaan teks laporan 1-30 Kurang-Cukup : Apabila
hasil observasi menyebutkan 3 struktur isi teks LHO
dan 12 ciri kebahasaan dengan benar
dan lengkap.
Unsur-unsur kebahasaan teks laporan hasil
2. 31-60 Cukup-Baik : Apabila menyebutkan
observasi.
7 unsur-unsur kebahasaan tek LHO
dengan benar dan lengkap.
Langkah-langkah menyimpulkan teks
3. 61-100 Baik-Sangat Baik : Apabila
laporan hasil observasi.
menyebutkan semua langkah-langkah
menyimpulkan teks LHO dengan
benar dan lengkap.

3. Penilaian keterampilan
a. Teknik : tes tulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen:

Indikator Jenis teks Skor


Instrumental
1. Simpulkan isi teks laporan hasil
1. Menyimpulkan isi Uraian 0-100
percobaan!
teks laporan hasil
observasi.

Rubrik Penilaian Keterampilan


No Aspek Penilaian Deskripsi Skor
1. Kesimpulan isi teks LHO
Menyimpulkna isi teks 0-100
LHO dengan benar dan
tepat.

100
Jumlah skor

Soal:
1. Jelaskan struktur isi dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi!
2. Jelaskan unsur-unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi!
3. Sebutkan langkah langkah menyimpulkan teks laporan hasil observasi!
4. Simpulkan isi teks laporan hasil observasi!

Kunci Jawaban:

1. Struktur isi teks laporan yaitu antara lain:


 Gambaran/penjabaran, dimana orang yang akan melakukan observasi
memberikan gambaran umum terkait hal apa saja yang akan dilakukannya selama
kegiatan observasi.
 Deskripsi, dimana seseorang yang melakukan observasi menjelaskan tentang hal
apa saja yang dilakukan ataupun diperolehnya selama melakukan obervasi
 Simpulan, seseorang yang melakukan observasi menyimpulkan hasil yang
diperolehnya selama melakukan proses obsevasi

 Ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi


1. Mengandung fakta.
2. Bersifat objektif.
3. Ditulis sempurna dan lengkap.
4. Tidak memasukkan unsur-unsur yang menyimpang, mengandung prasangka
atau pemihakan
5. mengandung prasangka, atau pemihakan.
6. Disajikan secara menarik, tatas bahasa jelas, isinya
7. Berbobot, dan susunan logis.
8. Teks laporan sering dimulai dg kalimat definisi tentang penggolongan atau
klasifikasi. seperti contoh: (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui.
atau (b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
9. Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda)
dengan penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi. 
10.Kelompok nomina dg penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua
kata itu harus saling berdekatan. 
11.Kelompok nomina dg pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata
penyangat, seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.
12.Disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya
berbobot, maupun susunan logis.

2. Unsur Kebahasaan

1.       Rujukan kata

Rujukan kata adalah satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan
keterkaitan, rujukan behubungan dengan kata ganti (orang, kepunyaan,
penunjuk)

Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

a.       Benda/hal:ini,tersebut
Contoh:di negara ini terdapat tumbuhan

b.      Tempat:disini,disitu,disana

Contoh:jakarta mengalami banjir,dikota ini banyak rumah yang terendam


banjir.

c.       Rujukan personil:dia,ia,mereka,beliau

Contoh:dia selau membuang sampah pada tempatnya

2.       Kelompok kata(frasa)

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikatif, jenis
frasa adalah :

         Frasa nominal:frasa yang unsur pembentuknya berinti kata


benda,contoh:buku,lemari dll

         Frasa verbal :unsur pembentuknya berinti kata kerja,contoh:sedang


belajar,tidak mandi

         Frasa ajektiva :unsur pembentuknya berinti kata


sifat,contoh:pintar,cantik,hitam,manis

         Frasa preposisional:unsur pembentuknya berinti menggunakan kata


depan,contoh:dirumah,kepantai.

3.       Kata imbuhan

Kata imbuhan adalah kata mendasar mendapat awalan (perfiks), akhiran


(serfiks), sisispan (infiks)
Contoh:lingkungan hidup yang terpelihara dapat menyelamatkan habitat
manusia.

4.       Kata hubung(konjungsi)

Kata hubung adalah kata tugas untuk menghubungkan klausa atau lebih

  Konjungsi intra kalimat

a)      Konjungsi koordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa


klausa lain tetapi tetapi memiliki sintaksis yang sma
yaitu:dan,tetapi,atau,melainkan,sedangkan,lalu,kemudian,padahal

b)      Konjungsi subordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa


klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama
yaitu:ketika.jika,seandainya,agar,walaupun,seolah-olah,sebab,sampai-
sampai,bahwa.

c)       Konjungsi korelatif:menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang


memiliki sintaksis yang sama,macam-macamnya:

         Baik..maupun...

         Tidak hanya..tetapi juga

         Bukan hanya...melainkan juga

         Demikian...sehingga

         Sedemikian rupa...sehingga

         Apa(kah)...atau..

         Entah...entah...
         Jangankan..pun...

  Konjungsi antarkalimat

Konjungsi antar kalimat untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat


lain

         Biarpun demikian/begitu,sekalipun demikian/begitu,sungguhpun


demikian/begitu,walaupun demikian/begitu,meskipun
demikian/begitu(untuk melakukan sesuatu)

         Kemudian,setelah itu,sesudah itu,selanjutnya,tambahan pula,lagi


pula,selain itu(untuk hal yang dinyatakan sebelumnya)

         Sebaliknya

         Sesungguhnya,bahwasannya

         Malahan,bahwa

         Akan tetapi,namun,kecuali itu

         Dengan demikian

         Oleh karena itu,oleh sebab itu

         Sebelum itu.

  Konjungsi antar paragraf

         Adapun, akan hal

5.       Kata baku dan tidak baku


  Kata baku:kata yang menjadi standar dalamk penggunaan bahasa indonesia
sebagai bahasa internasional yang terdapat di KBBI.

  Kata tidak baku:kebalikan dari pengertian di atas

Contoh:kreatif-kreatip,tidak-enggak,aktif-aktip

6.       Sinonom antonim

Sinonim:persamaan kata

Antonim:lawan kata

Contoh:paus gigi memiliki gigi berbentuk kerucut yang tajam(tajam><tumpul)

7.       Gaya bahasa/majas

Gaya bahasa mempunyai makna konotasi

  Personifikasi:menggambarkan benda mati yang memiliki sifat seperti manusia

Contoh:nyiur melambai-lambai di tepi pantai.

  Metafora:majas yang membandingkan satu benda dengan benda lain karena


mamiliki sifat yang sama,contoh:kepalamu keras bagaikan batu.

  Metonimia:majas yang menggantikan nama suatu benda dengan merek


dagangan

Contoh:ibu pergi ke Jakarta dengan garuda.

  Hiperbola:yang menyatakan sesuatu secara berlebihan,contoh:keringatnya


menganak sungai
  Litotes:menyatakan sesuatu dengan memperhalus keadaan,contoh,singgalah
digubuk saya ini.

  Ironi:menyatakan makna yang berlawanan,contoh:sebaiknya motormu


dimuseumkan saja.

  Antomasia:menyebutkan seseorang berdasarkan ciri khusus,contoh:si gendut.

8.       Kalimat deskripsi

Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda,


contoh:kecil,rendah,manis,pahit,dll.

3. Langkah-Langkah Menyimpulkan Laporan Percobaan


1. Baca isi laporan tersebut dengan rinci
2. Membuat kesimpulan secara garis besar
3. Menentukan Inti
4. Gabungkan dan kemudian kurangi dan tambahkan beberapa kata

4. Simpulan isi teks Laporan Hasil Observasi


Simpulan:
Manggis buah asli Indonesia yang khas. Selain rasa yang manis dan

penampilannya yang enak dilihat, buah manggis juga memiliki banyak

kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.


Mengetahui,

Kepala Sokolah, Guru Mata Pelajaran,

Nurjuwita Qomariah
Dra. Titin Untari., M.Pd
NIM. 117110021
NIDN.0810106301

LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK(LKPD)


A. Kompetensi Dasar
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku
pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan
yang dibaca dan didengar.
B. Indikator
1.1.1 Mengidentifikasi struktur isi dan ciri kebahasaan teks laporan hasil
observasi
1.1.2 Menjelaskan unsur-unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi
1.1.3 Menyebutkan langkah-langkah menyimpulkan teks laporan hasil
observasi
1.1.4 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yang dibaca
C. Materi Pembelajaran
Contoh Teks

Buah Manggis

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman

buah asli Indonesia. Manggis adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah

tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Buah pohon manggis

juga disebut manggis. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan

asam gelugur. Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar biasa bagi

kesehatan atau biasa disebut sebagai pangan fungsional.

Pohon dan daun manggis memiliki ciri khas. Tinggi pohon manggis

rata-rata mencapai 6-25 m. Manggis memiliki ciri daun rapat (rimbun), duduk

daun berlawanan, dan tangkai daun pendek. Daun manggis tebal serta lebar.

Pohon tegak lurus dengan percabangan simetri membentuk kerucut. Semua

bagian tanaman mengeluarkan eksudat getah kuning apabila dilukai.

Manggis juga memiliki ciri khusus pada bunganya. Bunga manggis


disebut bunga berumah dua. Pada pohon manggis bunga betina yang dijumpai,
sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna. Bunga jantan tumbuh
kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi lagi. Oleh karena itu,
buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan. Bunga manggis termasuk bunga
sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bergagang, dan pendek tebal.
Bunga manggis berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak dua pasang, daun mahkota
dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau – kuning dengan pinggir
kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak. Bakal buah
manggis bertangkai berbentuk agak bulat dan beruang empat. Kepala putik
tidak bertangkai dan bercuping.Buah manggis berbentuk bulat atau elips.
Warna buah merah tua kehitaman dengan bagian dalam putih. Berat buah
bervariasi antara 75 – 150 gram. Buahnya mempunyai 4-8 segmen dan setiap
segmen mengandung satu bakal biji diselimuti oleh aril (salut biji) berwarna
putihempuk dan mengandung sari buah.
Buah manggis memiliki beberapa manfaat. Di kalangan masyarakat
tradisional sendiri, buah manggis dipercaya bisa menyembuhkan beberapa
penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, abses, dengan kemampuan anti
peradangan atau anti inflamasi. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa
kulit buah manggis sangat kaya akan anti oksidan, terutama xanthone, tanin,
asam fenolat maupun antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung
air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat
sebanyak 35,61%.

Soal
1. Jelaskan struktur isi dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi!
2. Jelaskan unsur-unsur kebahasaan teks laporan hasil observasi!
3. Sebutkan langkah langkah menyimpulkan teks laporan hasil observasi!
4. Simpulkan isi teks laporan hasil observasi!

Anda mungkin juga menyukai