Anda di halaman 1dari 9

REVIEW ARTIKEL

SISTEM FONOLOGI BAHASA LAMALERA

OLEH :
AIMANSYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Review Artikel ini dengan baik.
Kami mengucapkan permohonan maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstrutif tetap kami harapkan untuk kesempurnaan Review Artikel ini
dimasa yang akan datang. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Review Artikel ini.
Akhir kata kami berharap semoga Review Artikel dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.Atas arahan dan bantuan dari semua
pihak kami mengucapkan terima kasih, semoga mendapat balasan setimpal dari
Allah SWT.

Mataram, 20 JULI 2018

Penyusun
A. IDENTITAS ARTIKEL
1) Judul : Sistem Fonologi Bahasa Lamalera.
2) Tema : Menganalisis Sistem Fonologi Bahasa Lamalera.
3) Penulis : Tri Wahyu Retno Ningsih1
Endang Purwaningsih2
Fakultas Sastra Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok
1t_wahyu@staff.gunadarma.ac.id
4) Nama Jurnal/Halaman/Tahun/Volume Nomor : sistem fonologi
bahasa Lamalera/Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013 Bandung, 8-9
Oktober 2013
B. DESKRIPSI ARTIKEL
1. Latar Belakang

Sistem fonologi merupakan sistem kebahasaan yang digunakan


oleh suatu masyarakat untuk membedakannya dari masyarakat lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sistem fonologi bahasa
Lamalera. Bahasa Lamalera merupakan rumpun bahasa Austronesia,
Cabang Malayo-Polinesia Cabang Malayo-Polinesia Tengah, (3) Bahasa
Lamalohot (Bahasa Solor). Dialek Lamalera dipergunakan oleh
penduduk Lamalera yang terletak di pantai Selatan pulau Lembata.
Metode penelitian dalam penelitian ini terdiri atas tahap
penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis
data. Tahap penyediaan data digunakan untuk menentukan daerah
pengamatan yang akan diambil menggunakan metode cakap yaitu
pengumpulan data lingual dengan melakukan percakapan antara peneliti
dengan penutur sebagai narasumber. Teknik dasar metode penelitian
yang digunakan adalah teknik pancing (elisitasi), teknik cakap semuka,
teknik rekam, dan teknik catat. Hasil penelitian dianalisis secara
deskriptif dan menunjukan hasil bahwa Bahasa Lamalera Dialek
Lamalera terbagi atas vokal panjang dan vokal pendek. Bahasa Lamalera
dialek lamalera memiliki bunyi yang terdiri atas 8 vokal dan 19
konsonan, serta 1 diftong [aw]. Dari total 28 bunyi ini tidak semuanya
bersifat fonemis setelah dilakukan uji buah pasangan minimal.
Berdasarkan pasangan minimal di atas dapat dibuktikan bahwa bahasa
bahasa Lamalera dialek Lamalera memiliki : 5 fonem vokal: /a/, /e/, /u/,
/i/, / ə / dan 8 fonem konsonan: /f/, /r/, /p/, /k/, /n/, /m/, /t/, l/.
Pengetahuan tentang fonologi berkaitan dengan bagaimana penutur
bahasa memproduksi bunyi yang mempunyai arti, mengenali aksen
yang asing, membentuk kata baru, menambah segmen fonetik yang
cocok untuk memproduksi bunyi yang beraspirasi dan yang tidak
aspirasi dalam konteks yang sesuai, mengenali apa yang berbunyi dan
yang tidak berbunyi dalam suatu bahasa itu.

2. Masalah
a. Bagaimana sistim fonologi bahasa Lamalera?
b. Bagaimana sejarah perkembangan sistim fonologi bahasa
Lamalera?
3. Tujuan dan manfaat
a. Tujuan
1) Untuk mengetahui sistim fonologi bahasa lamalera
2) Untuk mengetahui sejarah perkembangan sistim fonologi
bahasa lamalera
b. Manfaat
1) Memberikan informasi yang jelas tentang sistim fonologi
bahasa Lamalera
2) Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca
lebih khusus kepada peneliti.
4. Teori

Fromkin, V. et al (1984: 64) menyatakan bahwa fonologi adalah


ilmu yang mempelajari bunyi suara manusia.
Pengetahuan tentang fonologi berkaitan dengan bagaimana penutur
bahasa memproduksi bunyi yang mempunyai arti, mengenali aksen
yang asing, membentuk kata baru, menambah segmen fonetik yang
cocok untuk memproduksi bunyi yang beraspirasi dan yang tidak
aspirasi dalam konteks yang sesuai, mengenali apa yang berbunyi dan
yang tidak berbunyi dalam suatu bahasa itu.
Menurut Katamba, fonologi adalah cabang linguistik yang
meneliti cara bagaimana suara digunakan sistematis dalam berbagai
bahasa yang berbeda untuk membentuk kata-kata dan ujaran (Katamba,
1989:1)
Arndt menjelaskan mengenai struktur tata bahasa dialek atau
bahasa tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem
fonologi bahasa Lamalera.
Dari beberapa teori para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
ilmu fonologi adalah ilmu yang mengkaji tentang bunyi bahasa karena,
tidak ada mahluk ciptaan tuhan yang bisa berbahasa selain manusia itu
sendiri.
5. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode
deskriptif yakni memaparkan hasil penelitian berdasarkan pada fakta
yang ada, yang memang secara empiris hidup pada penutur-
penuturnya. Dalam penelitian ini, data berupa bunyi-bunyi bahasa
Lamalera, dialek Lamalera diperoleh dengan melakukan wawancara
kepada informan menggunakan data kosa kata.
Dalam Penelitian ini yaitu metode kualitatif. Definisi dari metode
kualitatif adalah menganalisis hasil yang berkualitas tampa
mengedepankan angka. Pada penelitian ini juga penulis melakukan
wawancara dengan para masyarakat yang menjadi objek penelitian
tersebut yakni meneliti tentang sistem fonologi bahasa Lamalera.

6. Novelti atau temuan


Berdasarkan data yang diperoleh, bunyi-bunyi bahasa Lamalera
dialek lamalera memiliki bunyi yang terdiri atas 8 vokal [i], [e], [ə],
[a], [ɑ̃], [u], [o], dan [ɔ], dan 19 konsonan, Yaitu
[b],[d],[f],[g],[h],[j],[k],[l],[m],[n],[ŋ],[p], [r],[s],[t], [x], [?], [ɟ], [w]
serta 1 diftong [aw]. Terjadinya diftong atau vokal rangkap karena
posisi lidah ketika menghasilkan bunyi ini pada bagian awalnya dan
bagian akhirnya tidak sama. Ketidaksamaan itu menyangkut tinggi
rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, serta strikturnya, Namun
yang dihasilkan bukan dua buah bunyi, melainkan hanya sebuah bunyi
karena berada dalam satu silabel. Jadi, vokal [aw] pada [danaw] dan
[kalaw] adalah diftong.
temuan bunyi konsonan yang dapat membentuk pola suku kata kv
adalah [b],[d],[f],[g],[h], [j],[k],[l] ,[m],[n],[ŋ],[p],[r],[s],[t], [ɟ], [w],
sementara bunyi [x] dan [?] tidak dapat membentuk pola suku kata kv.
hanya konsonan [l] yang dapat berdampingan dengan temuan 8 bunyi
vokal membentuk pola suku kata kv. bunyi konsonan yang hanya
dapat diikuti oleh bunyi vokal [i] adalah [d] [m] [n] [ŋ] [p] [r] [s] [t]
[j]. bunyi konsonan yang hanya dapat diikuti oleh bunyi vokal [e]
adalah [b] [d] [g] [h] [k] [m] [n] [ŋ] [p] [t] [j]. bunyi konsonan

yang hanya dapat diikuti oleh bunyi vokal [ə] adalah [b] [d] [f] [g] [k]
[m] [n] [ŋ] [p] [r] [s] [t] . bunyi konsonan yang hanya
dapat diikuti oleh bunyi vokal [a] adalah [b] [d] [f] [g] [h] [k] [m] [n]
[p] [r] [s] [t] [j] [ɟ] [ŋ]. bunyi konsonan yang hanya dapat diikuti oleh
bunyi vokal [ɑ̃] adalah [b] [f] [k] [m] [t] [j] .bunyi konsonan yang
hanya dapat diikuti oleh bunyi vokal
[u] adalah [b] [f] [g] [k] [m] [n] [p] [r] [s] [t] . bunyi konsonan yang
hanya dapat diikuti oleh bunyi vokal [o] adalah [b] [d] [f] [g] [ɟ] [k] [l]
[m] [n] [r] [s] [t] [j]. bunyi konsonan yang paling jarang ditemukan
dalam pola suku kata kv adalah [s] . bunyi konsonan yang paling
sering ditemukan dalam pola suku kata kv adalah [n]

7. Simpulan
Dari hasil penelitian bahasa Lamalera dengan data berjumlah 200
kosa kata diperoleh deskripsi bahwa bahasa Lamalera memiliki:
1. Bahasa Lamalera Dialek Lamalera terbagi atas vokal panjang
[e:] dan vokal pendek [e] Bahasa Lamalera dialek lamalera
memiliki bunyi yang terdiri atas 8 vokal [i], [e], [ə], [a], [ɑ̃], [u],
[o], dan [ɔ], dan 19 konsonan, yaitu
[b],[d],[f],[g],[h],[j],[k],[l],[m],[n],[ŋ],[p],[r],[s],[t], [x], [?], [ɟ],
[w] serta 1diftong [aw].
2. Selain 8 vokal dan 19 konsonan, ditemukan pula satu diftong
yaitu [aw]. Dari total 28 bunyi ini tidak semuanya bersifat
fonemis setelah dilakukan uji buah pasangan minimal. Dari
pasangan minimal di atas dapat dibuktikan bahwa bahasa bahasa
Lamalera dialek Lamalera memiliki : 5 fonem vokal: /a/, /e/, /u/,
/i/, /ə/ dan 8 fonem konsonan: /f/, /r/, /p/, /k/, /n/, /m/, /t/, l/,
Berdasarkan cara artikulasinya, bunyi-bunyi yang dihasilkan
dalam Bahasa Lamelera dalam penelitian ini dapat dibedakan
menjadi bilabial, labiodentals, alveolar, palatal, velar, dan glotal.
Berdasarkan cara artikulasinya, bunyi-bunyi yang dihasilkan
dalam Bahasa Lamelera dalam penelitian ini dapat dibedakan
menjadi hambat, frikatif, nasal, getar, lateral, dan semivokal.
3. Semua bunyi vokal dapat membentuk pola suku kata V, kecuali
bunyi [ɑ̃] dan [ɔ]. Sementara itu, pada umumnya semua bunyi
konsonan dapat membentuk pola suku kata KV kecuali bunyi
[x] dan [?]. Sementara itu, hanya bunyi konsonan [l] yang dapat
berdampingan dengan semua bunyi temuan vokal membentuk
pola suku kata KV Pada pola suku kata KVK, hanya bunyi
konsonan [b],[d],[h],[ŋ],[s], [x], [?], [w] yang tidak dapat
menjadi awal suku kata dan hanya bunyi konsonan
[b],[d],[f],[g],[h],[j],[m],[n],[p], [ɟ], [w] yang tidak dapat
menjadi akhir.
C. BIOGRAFI PENULIS

1. Nama : AIMANSYAH
2. No. HP :085333456170
3. Ttl: Wadukopa 30-06-1998
4. E-mail : Femansetiawan@gmail.com
5. Motto Hidup : Berpikirlah Hari Ini Berbicara Dan Bertindaklah Hari
Esok.
6. Foto 3x4zs

Anda mungkin juga menyukai