Anda di halaman 1dari 2

Bahasa Indonesia 24 September 2021

A. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi terdiri atas hal-hal berikut.

1. Menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya. Contoh: Lumba-lumba
hidung botol.
2. Menggunakan kata pengelompokan, seperti dipilih, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas. Contoh: Sampah
terbagi menjadi sampah organik dan anorganik.
3. Menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu. Contoh: Tursiops truncates, blowhole, blubber.
4. Menggunakan kalimat deskripsi. Kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan.
Contohnya: Sapi adalah herbivora atau pemakan tumbuhan.
5. Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi,
terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang
digunakan secara khusus pada bidang tertentu).
6. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur,
dan sebagainya.
7. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang
hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
8. Mengandung kalimat definisi

Kalimat definisi adalah suatu kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda, hal, aktivitas,
dan lain-lain. Kalimat definisi sering digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah istilah teknis atau
ilmiah tertentu.
Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering
muncul dalam sebuah tulisan.
Contoh:
- Mamalia adalah hewan yang menyusui.
- Kucing adalah hewan mamalia berkaki empat.
- Awan adalah hasil penguapan air yang dipanaskan oleh sinar matahari.
- Buaya adalah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
- Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri.
- Harimau merupakan jenis hewan karnivora, yaitu hewan pemakan daging.

9. Mengandung kalimat deskripsi


Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda.
Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal khusus yang bisa ditangkap oleh panca indera, misalnya berupa
ukuran, seperti besar kecil, tinggi rendah. Warna, seperti merah, kuning, biru. Rasa, seperti manis, pahit, getir,
halus, kasar, dan sebagainya.

Kalimat deskripsi membantu pembaca membayangkan apa yang sedang dibicarakan seolah-olah seperti
melihat, merasakan, atau mengalaminya sendiri.

Contoh:

- Ikan paus memiliki tubuh yang sangat besar.


- Awan mendung berwarna hitam pekat.
- Buaya memiliki kulit yang kasar dan gigi yang sangat tajam.
- Manusia memiliki dua buah tangan dan dua buah kaki.
- Harimau memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak-oyak daging.

10. Mengandung kata sifat


Bahasa Indonesia 24 September 2021
Kata sifat adalah kata-kata yang menjelaskan, mengubah atau menambah arti suatu kata benda yang
diikutinya hingga menjadi lebih spesifik. Kata sifat atau adjektifa bisa menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan,
kualitas, maupun penekanan pada suatu kata.
Contohnya adalah kata sifat Besar Rumah besar
Kata sifat ini menambah arti kepada kata benda sehingga menjadi lebih spesifik rumah yang berukuran besar

11. Menggunakan konjungsi


Konjungsi atau kata hubung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat:
kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh konjungsi
diantaranya, dan, atau, karena, sehingga, jadi, oleh sebab itu.

B. Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

1. Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.


2. Merencanakan cara menyelesaikan masalah.
3. Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan. Hal yang perlu diperhatikan ketika
melakukan observasi adalah sebagai berikut:
a. mencatat data yang diperlukan sesuai dengan tujuan laporan,
b. melakukan survei tempat atau mencari referensi,
c. menemui narasumber bila ada untuk memperkuat data,
d. mencatat hasil observasi.
4. Meneliti ulang hasil pengamatan.
5. Membuat kerangka hasil pengamatan, berdasarkan struktur teks laporan hasil observasi , yaitu pernyataan
umum/definisi umum/klasifikasi umum, deskripsi bagian, dan kesimpulan.
6. Menyusun laporan hasil observasi atau mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan yang baik
sesuai dengan kaidah kebahasaan teks laporan, Perhatikan pula penggunaan ejaan dan tanda baca, serta
kata baku.
7. Membenahi atau menyunting teks laporan hasil observasi. Hal ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-
kesalahan yang mungkin ada dalam tulisan, baik yang berkaitan dengan isi, struktur, ataupun penggunaan
kaidah bahasanya.

C. RANGKUMAN

1. Teks laporan hasil observasi dapat dianalisis dari segi isi dan kaidah kebahasaannya. Melalui hal tersebut
dapat menunjukkan perbedaan isi teks yang memiliki topik pengamatan yang sama serta mengetahui
karakteristik teks laporan hasil observasi dari jenis yang lain.
2. Dari segi kaidah kebahasaan, teks laporan hasil observasi tersusun atas berbagai kata untuk menjelaskan
informasi, yaitu nomina, verba, material, kopula, verba pengelompok, verba keadaan, dan istilah teknis.
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kaidah kebahasaan meliputi struktur kalimat, pemilihan
kata, penulisan ejaan, efektivitas kalimat, dan kepaduan antarkalimat dan antarparagraf.
4. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menulis teks laporan hasil observasi sebagai berikut :
a. Menentukan topik dan objek observasi.
b. Merencanakan penyelesaian masalah.
c. Melakukan pengamatan.
d. Mencatat hasil pengamatan.
e. Meneliti kembali hasil pengamatan.
f. Menyusun kerangka laporan.
g. Menyusun laporan hasil observasi.
h. Menyunting teks hasil observasi.

Anda mungkin juga menyukai