Anda di halaman 1dari 6

Teks laporan hasil observasi merupakan satu di antara materi yang ada dalam pelajaran Bahasa

Indonesia. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memberikan informasi secara umum tentang
sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung.

Jadi, pengamatan atau biasa disebut observasi itu dilakukan oleh si pengamat dengan terjun langsung ke
lapangan untuk mengetahui sebuah informasi yang ada.Informasi itu bisa meliputi objek tentang
keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan, sosial, sebuah peristiwa, kesenian dan
kebudayaan.

Adapun teks laporan hasil observasi bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Hal itu berarti isi teks
laporan hasil observasi tersebut harus memberikan sebuah informasi yang mudah dipahami oleh
pembaca.

Setiap informasi yang didapat juga harus disajikan atau ditulis secara objektif dan sesuai fakta yang
sebenarnya, tidak dibuat-buat atau tidak menurut opini sang penulis, serta dapat dibuktikan
kebenarannya.

Itulah gambaran atau pengertian teks Laporan hasil observasi secara umum. Adapun untuk detailnya,
berikut ini ciri-ciri, tujuan, struktur hingga contoh teks laporan hasil observasi.

Ciri – Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

1. Ditulis secara lengkap dan sempurna.

2. Bersifat objektif, global, dan universal.

3. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.

4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai pengamatan yang telah dilakukan.


5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.

6. Tidak mengandung prasangka/dugaan yang menyimpang atau tidak tepat.

7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan
diketahuinya berdasarkan hasil analisis serta observasinya.

9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau
keadaannya secara umum.

10. Disajikan secara menarik, baik kata, bahasa, isinya berbobot maupun susunannya logis.

11. Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa adanya
opini penulis.

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Tujuan utamanya, yaitu untuk memberikan informasi secara objektif dan fakta yang ada di lapangan
sesuai hasil pengamatan yang didapatkan.

Tujuan yang lainnya yaitu :

1. Untuk penelitian.

2. Untuk memberikan informasi terbaru.


3. Untuk mengatasi suatu persoalan.

4. Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.

5. Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.

6. Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.

7. Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan observasi memiliki fungsi atau manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, fungsinya:

1. Sebagai bahan penelitian

2. Sebagai sumber yang dapat dipercaya

3. Sebagai laporan tugas dan kegiatan pengamatan

4. Sebagai dokumentasi

5. Sebagai ilmu pengetahuan


6. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam
pengamatan.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi secara umum memiliki tiga struktur di antaranya:

1. Pernyataan Umum, yaitu terdapat pembukaan, berisi pembuka atau informasi secara umum hal yang
akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis
besar tentang objek tersebut.

2. Deskripsi Bagian, yaitu terdapat isi, rincian, pembahasan, dan penjelasan secara lebih detail.

3. Deskripsi Manfaat, yaitu berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi berkaitan dengan penelitian dan pengetahuan maka hal ini termasuk jenis
teks formal yang mengharuskan bahasa yang baku atau sesuai kaidah bahasa indonesia yang baik dan
benar, serta mudah dipahami. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi, di antaranya:

1. Kata umum (hipernim) dan kata khusus (hiponim) dalam pengklasifikasian.

Benda (kata umum/hipernim) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu benda hidup (kata umum/hiponim) dan
benda mati (kata khusus/hiponim).
Benda hidup (kata umum/hipernim) dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuh-tumbuhan (kata
khusus/hiponim dari benda hidup) dan binatang (kata khusus/hiponim dari benda hidup)

Tumbuh-tumbuhan (kata umum/hipernim) dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan berbunga (kata


khusus/hiponim dari kata tumbuh-tumbuhan) dan tumbuhan tidak berbunga (kata khusus/hiponim dari
kata tumbuh-tumbuhan)

Binatang (kata umum/hipernin) diklasifikasikan menjadi vertebrata/bertulang belakang (kata khusus/


hiponim dari kata binatang) dan invertebrata/tidak bertulang belakang (kata khusus/hiponim dari kata
binatang).

2. Menggunakan frasa verbal (kelompok kata kerja) yang digunakan untuk membuat klasifikasi.
Misalnya: dibagi menjadi.

2. Menggunakan verba (kata kerja), baik verba aktif maupun verba pasif. Misalnya: membagi,
mengelompokkan, mengklasifikasikan (verba aktif), dibagi, dikelompokkan, diklasifikasikan (verba pasif).

3. Menggunakan kata bersinonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna yang sama. Misalnya, kata
membagi bersinonim dengan kata mengelompokkan dan mengklasifikasikan.

4. Menggunakan kata berantonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna berlawanan. Misalnya, kata
hidup berantonim dengan kata mati.

5. Perubahan verba (kata kerja) menjadi nomina (kata benda). Misalnya, membagi (verba) berubah
menjadi pembagian (nomina).

6. Menggunakan konjungsi (kata penghubung), misalnya: dan, tetapi, sementara itu, selanjutnya, dan
sedangkan. Masing-masing konjungsi itu mempunyai fungsi masing-masing.
7. Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks. Kalimat simpleks ialah kalimat yang hanya terdiri atas
satu struktur dengan satu verba utama. Contohnya: tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk
hidup.

Sedangkan, kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba
atau lebih. Contohnya: tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.

Langkah-langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk menyusun teks laporan hasil observasi ada langkah-langkahnya, yaitu:

1. Tentukan objek yang akan kamu amati.

2. Susunlah jadwal observasi yang akan kamu kamu lakukan.

3. Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin
pengamatan terlebih dahulu.

4. Catatlah hasil observasimu dengan memerhatikan ketepatan isi, struktur dan kaidah kebahasaannya.
Bila memungkinkan ambil foto dan videokan observasimu.

5. Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan, segera perbaiki
kembali.

Anda mungkin juga menyukai