Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI

(MKTI)

“QUALITY CONTROL CHART”

Disusun Oleh :
1. Angelia Wina Pratiwi (H1101191028)
2. Devi Indah Wulandari (H1101191057)
3. Dian Indah Sari (H1101191045)
4. Nizar Aqsa Saputra (H1101201057)
5. Rury Indriyayi (H1101191011)
6. Nurul Shinta Islamaynita (H1101201016)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
senantiasa melimpahkan rahmat, berkat, serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangka
pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Kualitas Teknologi Informasi, serta sekaligus
sebagai sebuah media pembelajaran bagi kami. Adapun judul yang kami bahas dalam
penyusunan makalah ini yaitu “Quality Control Charts”.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung, terutama kepada yang terhormat;
1. Bapak Ibnur Rusi, S.Kom.,M.M, selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Kualitas Teknologi Informasi.
2. Seluruh teman-teman satu kelompok yang telah membantu mencari referensi dan
materi sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna, Masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini yang harus dibenahi.
Keterbatasan ilmu sebagai manusia membuat penulis sangat mengharap masukan dari
berbagai pihak, baik kritik dan saran yang membangun demi peningkatan isi dan mutu yang
lebih dari tulisan ini.
Wassalamu’alaikum wr. wb

Pontianak, 1 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Definisi Quality Control Chart ...................................................................3
2.2 Manfaat Quality Control Chart ...................................................................3
2.3 Komponen Quality Control Chart ..............................................................4
2.4 Jenis Data pada Quality Control Chart .......................................................4
2.5 Jenis-Jenis Quality Control Chart ..............................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan, pastinya tidak lepas dari konsumen serta produk yang
dihasilkannya. Setiap konsumen tentunya berharap bahwa barang yang dibelinya dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Produk yang telah dibeli diharapkan memiliki
kondisi dan kualitas baik serta terjamin. Oleh karena itu perusahaan harus melihat serta
menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan benar-benar terjamin ketika diterima oleh
konsumen serta dapat bersaing di pasar.
Quality Control atau biasa disebut pengendalian kualitas, pertama kali diterapkan di
Amerika Serikat sekitar tahun 1920 sebagai sarana statistik untuk memperbaiki produksi di
dunia industri. Awalnya, pengendalian kualitas hanya terbatas pada bidang-bidang teknis
tertentu, seiring dengan berkembangnya waktu pengawasan kualitas menjadi bagian kegiatan
di perusahaan menyeluruh.
Pengendalian kualitas (quality control) pada perusahaan baik perusahaan jasa maupun
perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan. Pengendalian kualitas yang dilaksanakan
dengan baik dapat memberikan dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Pengendalian kualitas dapat berfungsi untuk mendapatkan pasar yang lebih luas
dan mempertahankan produk dari pesaing sejenisnya. Apabila produk yang ditawarkan oleh
perusahaan telah merambat secara luas maka secara otomatis konsumen akan membeli
produk tersebut karena konsumen akan memilih produk yang berkualitas.
Untuk melakukan pengendalian kualitas (quality control) diperlukan sebuah alat atau
tool. Control Chart atau Peta Kendali adalah suatu quality tool yang dapat digunakan untuk
mendeteksi apakah sebuah proses tersebut berada dalam kondisi terkontrol secara statistik
(statistical stable) ataukah tidak. Control chart atau Peta Kendali merupakan salah satu dari
alat QC 7 tools (7 alat pengendalian Kualitas) yang berbentuk grafik dan digunakan untuk
memonitor atau memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses
dari waktu ke waktu.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan beberapa rumusan
masalah yaitu sebagai berikut ini.
1. Apa itu Quality Control Chart?
2. Apa saja manfaat dari penggunaan Quality Control Chart?
3. Komponen apa saja yang ada dalam Quality Control Chart?
4. Jenis data apa saja yang dapat digunakan dalam Quality Control Chart?
5. Apa saja jenis-jenis Quality Control Chart?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang Quality Control Chart.
2. Mengetahui manfaat dari penggunaan Quality Control Chart.
3. Mengetahui komponen-komponen yang ada pada Quality Control Chart.
4. Mengetahui jenis data apa saja yang dapat digunakan pada Quality Control Chart.
5. Mengetahui jenis-jenis Quality Control Chart.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Quality Control Chart


Control chart atau Peta Kendali merupakan salah satu dari alat QC 7 tools (7
alat pengendalian Kualitas) yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk memonitor
atau memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari
waktu ke waktu.
Quality Control Charts adalah grafik yang menggambarkan apakah produk
atau proses sampel memenuhi spesifikasi yang dimaksudkan. Jika tidak, bagan akan
menunjukkan sejauh mana perbedaannya dari spesifikasi. Quality control charts yang
menganalisis atribut tertentu dari suatu produk disebut bagan univariat, sedangkan
bagan yang mengukur varians dalam beberapa atribut produk disebut bagan
multivariat. Produk yang dipilih secara acak diuji untuk atribut tertentu yang dilacak
oleh bagan.
Quality control charts adalah representasi grafis apakah produk atau proses
perusahaan memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Jika masalah muncul, quality
control charts dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana perbedaan
tersebut dari spesifikasi tersebut dan membantu dalam koreksi kesalahan.

2.2 Manfaat Quality Control Chart


Manfaat quality control chart digunakan untuk mengadakan perbaikan kualitas
proses, menentukan kemampuan proses, membantu menentukan spesifikasi-
spesifikasi yang efektif, menentukan kapan proses dijalankan dan kapan dibuat
penyesuaiannya, dan menemukan penyebab dari tidak diterimanya standar kualitas
tersebut (produk). Quality control chart ini digunakan apabila dalam pengukuran
ternyata ada kecenderungan hasil pengukurannya semakin naik atau semakin
menurun. Quality control chart ini juga berperan sebagai pengontrol kualitas produk
agar sesuai dengan keinginan konsumen atau pelanggan.

3
2.3 Komponen Quality Control Chart

Quality Control Chart memiliki komponen atau bagian yaitu garis tengah,
batas kontrol atas (BKA), dan batas kontrol bawah (BKB). Garis-garis ini umumnya
dijadikan sebagai acuan dasar apakah suatu kualitas atau proses sudah berjalan
dengan baik atau tidak. Namun selain ketiga garis tersebut dapat juga ditambahkan
garis batas peringatan yang berjarak 1 atau 2 sigma dari garis tengah.

2.4 Jenis Data pada Quality Control Chart


Terdapat 2 jenis data yang umumnya digunakan sebagai data pada pembuatan
peta kendali yaitu data variabel (kontinu) dan data atribut (diskrit).
1. Data Variabel (Data Kontinu)
Data variabel atau data kontinu adalah data yang sifatnya kontinu dan umumnya
berupa data terukur atau data yang didapat dari hasil pengukuran misalnya data
tebal sol sepatu.
Contoh data variabel atau data kontinu yaitu data tebal sol sepatu (dalam mm)
misalnya seperti berikut.

4
Data variabel atau data kontinu dapat digunakan untuk membuat peta kendali
berupa peta X̄-R, peta X̄-S, dan peta X-MR. Detail mengenai peta X̄-R, peta X̄-S,
dan peta X-MR akan dijelaskan di bawah.
2. Data Atribut (Data Diskrit)
Data atribut atau data diskrit adalah data yang sifatnya diskrit (bilangan bulat)
ataupun berupa proporsi/persentase dan umumnya berupa data yang didapat dari
hasil perhitungan misalnya perhitungan jumlah cacat per produk atau jumlah
produk cacat pada batch produk.

Data atribut terbagi menjadi dua yaitu:

● Data jumlah cacat pada produk (defect). Jenis data ini berupa angka diskrit.
Peta kendali yang digunakan untuk jenis data ini adalah peta c dan peta u.
● Data jumlah produk cacat (defective). Jenis data ini berupa proporsi. Peta
kendali yang digunakan untuk jenis data ini adalah peta p dan peta np.

Contoh data atribut atau data diskrit yaitu data jumlah produk sepatu cacat per hari
yang tidak memenuhi spesifikasi ergonometri misalnya seperti berikut.

Data atribut atau data diskrit dapat digunakan untuk membuat peta kendali berupa
peta c, peta u, peta p, dan peta np. Detail mengenai keempat peta kendali tersebut
akan dijelaskan di bawah.

5
2.5 Jenis-Jenis Quality Control Chart

Terdapat beberapa jenis Quality Control Chart yang dapat digunakan yaitu sebagai
berikut.
1. Peta Kendali untuk Data Variabel (Data Kontinu)
a. Peta X-MR / I-MR (Individual-Moving Range Chart)
Peta X-MR adalah sepasang peta kendali yang digunakan untuk memetakan
data variabel/data kontinu dari suatu proses dengan subgrup berukuran 1 data
(tanpa subgrup). Peta X-MR berguna untuk membantu menentukan apakah
suatu proses stabil dan dapat diprediksi atau tidak serta untuk memantau
perubahan proses dari waktu ke waktu.

Peta X berfungsi untuk menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu.


Sedangkan peta MR berfungsi untuk menunjukkan rentang perubahan data dari
satu waktu terhadap data pada waktu sebelumnya.

Beberapa karakteristik dari peta X-MR yaitu sebagai berikut:

● Peta yang dibuat: peta X (peta data tiap waktu) dan peta MR (peta rentang
perubahan data terhadap data pada waktu sebelumnya).
● Data yang digunakan: data yang digunakan pada peta X-MR adalah data tiap
waktu dan rentang satu data terhadap data sebelumnya.

6
● Ukuran Subgrup: ukuran subgrup pada peta X-MR yaitu 1 data (tanpa
subgrup).
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta X-MR berupa
nilai kontinu (bilangan real).
● Penggunaan: peta X-MR digunakan jika ukuran subgrup yang digunakan
berjumlah 1 data (tanpa subgrup).

b. Peta X̄-R
Peta X̄-R adalah sepasang peta kendali yang digunakan untuk memetakan data
variabel/data kontinu dari suatu proses dengan subgrup berukuran 2 hingga 9
data. Peta X̄-R berguna untuk membantu menentukan apakah suatu proses stabil
dan dapat diprediksi atau tidak.
Peta X̄ berfungsi untuk menunjukkan perubahan rata-rata data tiap subgrup dari
waktu ke waktu. Sedangkan peta R berfungsi untuk menunjukkan perubahan
range (rentang) data dari tiap subgrup dari waktu ke waktu.
Beberapa karakteristik dari peta X̄-R yaitu sebagai berikut:
● Peta yang dibuat: peta X̄ (peta rata-rata subgrup) dan peta R (peta range
subgrup)
● Data yang digunakan: data yang digunakan pada peta X̄-R adalah data rata-
rata dan range tiap subgrup.
● Ukuran Subgrup: ukuran subgrup pada peta X̄-R yaitu 2-9 data.
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta X̄-R berupa
nilai kontinu (bilangan real).
● Penggunaan: peta X̄-R digunakan jika ukuran subgrup yang digunakan
berjumlah 2-9 data.

c. Peta X̄-S
Peta X̄-S adalah sepasang peta kendali yang digunakan untuk memetakan data
variabel/data kontinu dari suatu proses dengan subgrup berukuran 10 data atau
lebih. Peta X̄-S berguna untuk membantu menentukan apakah suatu proses
stabil dan dapat diprediksi atau tidak serta untuk memantau efek dari perbaikan
proses.
Peta X̄ berfungsi untuk menunjukkan perubahan rata-rata data tiap subgrup dari
waktu ke waktu. Sedangkan peta S berfungsi untuk menunjukkan perubahan
standar deviasi dari tiap subgrup dari waktu ke waktu.
Beberapa karakteristik dari peta X̄-S yaitu sebagai berikut:
● Peta yang dibuat: peta X̄ (peta rata-rata subgrup) dan peta S (peta standar
deviasi subgrup)
● Data yang digunakan: data yang digunakan pada peta X̄-S adalah data rata-
rata dan standar deviasi tiap subgrup.
● Ukuran Subgrup: ukuran subgrup pada peta X̄-S yaitu 10 data atau lebih.
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta X̄-S berupa
nilai kontinu (bilangan real).

7
● Penggunaan: peta X̄-S digunakan jika ukuran subgrup yang digunakan
berjumlah 10 data atau lebih.

2. Peta Kendali untuk Data Atibut (Data Diskit)


a. Peta P (Proportion)
Peta p adalah peta kendali atribut yang digunakan jika data yang digunakan
merupakan data jumlah produk cacat (defective) dan besar subgrup sampel tidak
konstan.
Beberapa karakteristik dari peta p yaitu sebagai berikut:
● Simbol: p pada peta p merupakan singkatan dari proportion.
● Distribusi: peta p menggunakan distribusi binomial.
● Ukuran subgrup: ukuran subgrup pada peta p tidak konstan.
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta p berupa
persentase.
● Penggunaan: peta p digunakan jika data yang digunakan merupakan data
jumlah produk cacat (defective) dan besar subgrup sampel tidak konstan.

Rumus Standar tidak ditentukan

Rumus Standar ditentukan

Contoh (mitra)

8
9
b. Peta NP (Number Proportion)
Peta np adalah peta kendali atribut yang digunakan jika data yang digunakan
merupakan data jumlah produk cacat (defective) dan besar subgrup sampel
konstan.
Beberapa karakteristik dari peta np yaitu sebagai berikut:
● Simbol: np pada peta np merupakan singkatan dari number proportion.
● Distribusi: peta np menggunakan distribusi binomial.
● Ukuran subgrup: ukuran subgrup pada peta np konstan.
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta np berupa
angka diskrit.
● Penggunaan: peta n digunakan jika data yang digunakan merupakan data
jumlah produk cacat (defective) dan besar subgrup sampel konstan.

Rumus Standar tidak ditentukan

Rumus standar ditentukan

Contoh (mitra)

10
c. Peta C (Count)
Peta c adalah peta kendali atribut yang digunakan jika data yang digunakan
merupakan data jumlah cacat pada produk (defect) dan besar subgrup sampel
konstan. Beberapa karakteristik dari peta p yaitu sebagai berikut:
● Simbol: c pada peta c merupakan singkatan dari count.
● Distribusi: peta c menggunakan distribusi Poisson.
● Ukuran subgrup: ukuran subgrup pada peta c konstan.
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta c berupa
angka diskrit.
● Penggunaan: peta c digunakan jika data yang digunakan merupakan data
jumlah cacat pada produk (defect) dan besar subgrup sampel konstan.

Rumus Standar tidak ditentukan

11
Rumus Standar ditentukan

Contoh mitra

d. Peta U (Unit)

12
Peta u adalah peta kendali atribut yang digunakan jika data yang digunakan
merupakan data jumlah cacat pada produk (defect) dan besar subgrup sampel
tidak konstan.
Beberapa karakteristik dari peta p yaitu sebagai berikut:
● Simbol: u pada peta u merupakan singkatan dari unit.
● Distribusi: peta u menggunakan distribusi Poisson.
● Ukuran subgrup: ukuran subgrup pada peta u tidak konstan.
● Angka/Nilai pada peta: angka/nilai yang ditampilkan pada peta u berupa
persentase.
● Penggunaan: peta u digunakan jika data yang digunakan merupakan data
jumlah cacat pada produk (defect) dan besar subgrup sampel tidak konstan.

Rumus Standar tidak ditentukan

Contoh mitra

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Quality control charts adalah representasi grafis apakah produk atau proses
perusahaan memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Jika masalah muncul, quality
control charts dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana perbedaan
tersebut dari spesifikasi tersebut dan membantu dalam koreksi kesalahan.
Manfaat quality control chart digunakan untuk mengadakan perbaikan kualitas
proses, menentukan kemampuan proses, membantu menentukan spesifikasi-
spesifikasi yang efektif, menentukan kapan proses dijalankan dan kapan dibuat
penyesuaiannya, dan menemukan penyebab dari tidak diterimanya standar kualitas
tersebut (produk).
Quality Control Chart memiliki komponen atau bagian yaitu garis tengah,
batas kontrol atas (BKA), dan batas kontrol bawah (BKB). Selain ketiga garis tersebut
dapat juga ditambahkan garis batas peringatan yang berjarak 1 atau 2 sigma dari garis
tengah.

14
Terdapat 2 jenis data yang umumnya digunakan sebagai data pada pembuatan
peta kendali yaitu data variabel (kontinu) dan data atribut (diskrit).
Jenis Quality Control Chart yang dapat digunakan untuk jenis data variabel
(kontinu) adalah peta X-MR/I-MR, peta X̄-R, dan peta X̄-S. Sedangkan jenis Quality
Control Chart yang dapat dipakai untuk jenis data atribut (diskrit) adalah peta P
(proportion), peta NP (Number Proportion), peta C (count), dan peta U (unit).

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://informasains.com/edu/post/2021/07/peta-kendali-control-chart-pengertian-komponen-
jenis/, diakses pada 1 Maret 2022
http://repository.upi.edu/1365/4/s_d5051_0611189_chapter3.pdf, diakses pada 1 Maret 2022
https://ilmumanajemenindustri.com/jenis-jenis-control-chart-peta-kendali-rumus-, diakses 1
Maret 2022

15

Anda mungkin juga menyukai