Disusun oleh:
Kelompok 6
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… ii
BAB I :PENDAHULUAN……………………………………………………………. 3
BAB II:PEMBAHASAN…………………………………………………. 4
2.1 Pengukuran Biaya kualitas………………………………………………. 4
2.1.1 Definisi Kualitas……………………………………………………... 4
2.1.2 Definisi Biaya Kualitas……………………………………………… 5
2.1.3 Mengukur Biaya Kualitas…………………………………………... 6
BAB III:PENUTUP………………………………………………………. 19
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 20
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yamg telah memberikan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa bantuan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beriring
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhir nanti.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dalam pembuatan makalah ini dan terutama
kepada dosen Akuntasi Manajemen untuk Bisnis, yaitu Ibu Asri Noer Rahmi telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Kami tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan didalamnya. Kami mengharapkan saran yang bersifat
membangun, supaya menjadi makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca
semua.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengukuran biaya kualitas
2. Untuk memahami pelaporan informasi biaya kualitas
3. Untuk mengetahui pengukuran produktivitas
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
tingkat kesesuaiannya sesuai dengan spesifikasinya. Produk yang
ditarik kembali sering disebabkan oleh adanya masalah dalam dimensi
kecocokan penggunaan.
5
pencegahan, kita mengaharpkan biaya kegagalan turun. Contoh
biaya pencegahan adalah biaya rekayasa kualitas, program
pelatihan kualitas. Perencanaan kualitas, pelaporan kualitas,
pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas, siklus kualitas, uji
lapangan dan pemimjauan desain
Biaya penilaian (appraisal cost)
Terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai
dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Contoh biaya ini
termasuk biaya pemeriksaan dengan pengujian bahan baku,
pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaan
produk, penerimaan proses, peralatan pengukuran ( pemeriksaan
dan pengujian dan pengesahan dari pihak luar )
Biaya kegagalan internal
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai
dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuai-an ini
dideteksi sebelum dikirim ke pihak luar. Hal itu adalah kegagalan
yang dideteksi oleh kegiatan penilaian. Contoh biaya kegiatan
internal adalah sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian mesin (
karena adanya produk yang cacat ). Biaya-biaya tersebut tidak
terjadi jika tidak terdapat produk yang cacat.
Biaya kegagalan eksternal
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal
memenuhi persayaratan atau tidak memuaskan kebutuhan
pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Dari
semua biaya kualiutas, kategori biaya ini dapat menjadi yang
paling merugikan. Biaya penarikan produk dari pasar, misalnya
bisa mencapai ratusan juta dollar. Contoh lainnya termasuk
kehilangan penjualan karena kinerja produk yang buruk, serta retur
dan potongan penjualan karena kualitas yang buruk. Biaya
kegagalan eksternal seperti biaya kegiatan internal, hilang jika
tidak ada produk yang cacat.
6
Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulit dilakukan, ada
3 metode yang disarankan untuk tujuan tersebut: metode pengali, metode
penelitian pasar, dan fungsi kerugian kualitas taguchi :
Metode pengali : mengasumsikan total biaya kegagalan adalah
hasil pengalian dari biaya biaya kegagalan yang terukur.
Metode penelitian pasar : digunakan untuk menilai dampak kualitas
yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar.
Fungsi kerugian kualitas taguchi : definisi tanpa cacat tradisional
mengasumsikan biaya kualitas yang tersembunyi hanya terjadi atas
unit-unit yang menyimpang dari batas spesifikasi atas dan bawah,
fungsi kerugian taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan dari
nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya
kualitas yang tersembunyi. Selanjutnya biaya kualitas yang
tersembunyi meningkat secara kuadrat saat nilai actual
menyimpang dari nilai target. Fungsi kerugian kualitas taguchi
dapat di jelaskan pada persamaan berikut:
L(y) = k (y – T)2
Keterangan:
k = konstanta proposionalitas yang besarnya bergantung
pada struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan
y = nilai actual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian kualitas
$
Biaya
7
Tampilan 2.1 Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
Diameter
Unit y-T (y-T)2 K(t-T)2
Actual (y)
1 9,9 -0,10 0,010 $4,00
2 10,1 0,10 0,010 $4,00
3 10,2 0,20 0,040 $16,00
4 9,8 -0,20 0,040 $16,00
Total 0,100 $40,00
Rata-rata 0,025 $10,00
Tampilan 2.2 Ilustrasi Perhitungan Kerugian Kualitas
K=c/d2
Keterangan:
Hal ini berarti kita masih harus mengestimasi kerugian akibat deviasi
dari nilai target. Salah satu dari dua metode pertama,metode pengali atau
metode penelitian pasar, dapat digunakan untuk membantu estimasi ini
(penilaian pada satu titik waktu diperlukan). Jika k diketahui, maka biaya
kualitas tersembunyi bisa diestimasi untuk setiap tingkat penyimpangan dari
nilai target.
8
menilai biaya kualitas actual saat ini. Pertama, catatan tersebut mengungkapkan besarnya
biaya kualiats dalam setiap kategori yang memungkinkan para manajer menilai dampak
keuangannya.
Biaya Penilaian:
Pemeriksaan Bahan Baku 200,000
Penerimaan Produk 100,000
Penerimaan Proses 380,000 680,000 3.06%
9
Kegagalan
Eksternal
(19,5 %) Pencegahan
(34,5%)
Kegagalan
Internal
(25,6%)
Penilaian
(20,4 %)
Biaya
Total
Biaya
Kualitas
Biaya
Kegagalan
0 AQL 100%
Persentase Produk Cacat
10
dapat mengurangi biaya pencegahan dan penilaiannya. Sesuatu yang pada awalnya
tampak berbanding terbalik berubah menjadi pengurangan biaya permanen disemua
kategori biaya kualitas. Meskipun tampilan tersebutb menunjukkan fungsi total biaya
kualitas konsisten dengan hubungan biaya kualitas yang diuraikan, ada beberapa
perbedaan utama. Pertama, biaya pengendalian tidak meningkat tanpa batas ketika
mendekati kondisi tanpa cacat. Kedua, biaya pengendalian tdapat naik, kemudian
turun ketika mendekati kondisi tanpa cacat. Ketiga, biaya kegagalan dapat ditekan
menjadi nol.
Biaya
Total
Biaya
Kualitas
Biaya
Pengendalian
0 100%
Persentase Produk Cacat
11
2.2.3 Manajemen Berbasis Kegiatan dan Biaya Kualitas Optimal
12
MEMO
Untuk : Leola
Dari : Elbert
Hal : Biaya Kualitas
Jadi dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa informasi biaya kualitas dan
implemntasi program pengendalian kualitas total berguna untuk pengambilan keputusan
strategis yang signifikan. Ilustrasi tersebut juga menunjukkan bahwa meningkatkan
kualitas bukanlah sebuah obat mujarab. Pengurangan biaya yang ditawarkan ternyata
tidak mampu menutupi penurunan harga secara sekaligus.
13
2.3 Mengukur produktivitas
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien. Secara
spesifik, produktivitas mengacu pada hubungan antara output dan input yang
digunakan untuk memproduksi output. Kombinasi atau bauran dari input yang
berbeda-beda biasanya dapat digunakan untuk memproduksi suatu tingkat output
tertentu.
Efisiensi produktif total adalah suatu titik dimana dua kondisi terpenuhi yaitu
pada setiap baura input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input pun yang
digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan output dan atas bauran-
bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.
Kondisi pertama digerakkan oleh hubungan teknis sehingga disebut efisiensi teknis.
Karena hanya produktivitas dari satu input yang sedang diukur, ukuran
itu disebut pengukuran produktivitas parsial. Jika output dan input diukur
dalam kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran produktivitas
operasional (operational productivity measure). Jika output dan input
dinyatakan dalam satuan uang, maka kita memperoleh ukuran
produktivitas keuangan (financial productivity measure).
14
Pengukuran Profil Produktivitas
Pengukuran profil menyediakan serangkaian atau
sebuah vector ukuran operasional parsial yang berbeda dan
terpisah. Untuk itu diilustrasikan dengan menggunakan dua
input yaitu tenaga kerja dan bahan.
2007 2008
Jumlah mesin yang diproduksi 120,000 150,000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40,000 37,500
Bahan yang digunakan (dalam satuan pon) 1,200,000 1,428,571
a
Tenaga kerja : 120,000/40,000 ; bahan baku : 120,000/1,200,000
b
Tenaga kerja : 150,000/37,500 ; bahan baku : 150,000/1,428,571
”Pada tampilan diatas menyajikan profil rasio
produktivitas untuk setiap tahun. Profil tahun 2007 adalah (3;
0,100) dan profil tahun 2008 adalah (4; 0,105). Dengan
membandingkan profil kedua tahun tersebut, dapat dilihat
bahwa produktivitas tenaga kerja dan bahan meningkat (dari 3
menjadi 4 untuk tenaga kerja dan dan 0,100 menjadi 0,105
untuk bahan). Perbandingan profil ini menyediakan cukup
informasi sehingga manajer dapat menyimpulkan proses
perakitan baru secara nyata telah memperbaiki produktivitas
secara keseluruhan. Akan tetapi, nilai peningkatan
produktivitas ini tidak diungkapkan oleh rasio-rasio.”
15
perubahan produktivitas. Pengukuran jumlah perubahan laba
yang diakibatkan oleh produktivitas disebut pengukuran
produktivitas yang berkaitan dengan laba.
Aturan keterkaitan dengan laba (profit-linkage rule)
untuk periode berjalan, hitunglah biaya input yang seharusnya
digunakan dalam keadaan tanpa adanya perubahan
produktivitas dan bandingkan biaya tersebut dengan biaya input
aktual yang digunakan. Selisih biayanya adalah sejumlah
perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.
Untuk mengaplikasikan aturan ini, input yang
seharusnya digunakan selama periode berjalan dalam keadaan
tanpa perubahan produktivitas harus dihitung terlebih dahulu.
PQ adalah jumlah input tanpa perubahan produktivitas. Untuk
mengetahui PQ pada suatu input tertentu, bagilah output
periode berjalan dengan rasio produktivitas input.
a
Tenaga kerja : 120,000/40,000 ; bahan baku : 120,000/1,200,000
b
Tenaga kerja : 150,000/37,500 ; bahan baku : 150,000/1,700,000
2007 2008
Jumlah mesin yang diproduksi 120,000 150,000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40,000 37,500
Bahan yang digunakan (pon) 1,200,000 1,700,000
Harga jual per unit (mesin) $50 $48
Upah tenaga kerja per jam $11 $12
Biaya bahan per pon $2 $3
Pengaruh terkait dengan laba = Total Biaya PQ – Total Biaya Periode Berjalan
= $5.100.000 - $5.550.000
= $450.000 (Penurunan Laba)
17
2.3.2 Komponen Pemulihan Harga
Ukuran terkait dengan laba menghitung jumlah perubahan laba dari periode
dasar ke periode berjalan sebagai akibat perubahan produktivitas. Jumlah tersebut
umumnya tidak akan sama dengan total perubahan laba antara dua periode. Selisih
antara perubahan laba tital dan perubahan produktivitas terkait dengan laba
disebut komponen pemulihan harga (price-recovery component). Komponen ini
adalah perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya input dengan asumsi
tidak ada perubahan produktivitas. Oleh karena itu, komponen pemulihan harga
mengukur kemampuan perubahan pendapatan untuk menutupi perubahan biaya
input dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas.
Untuk menghitung komponen pemulihan harga, kita perlu menghitung
perubahan laba setiap periode:
a
$48 x 150,000 ; $50 x 120,000
b
($12 x 37,500)+($3 x 1,700,000);($11 x 40,000)+($2 x 1,200,000)
Kenaikan pendapatan tidak akan cukup untuk menutupi kenaikan biaya input.
Penurunan produktivitas hanya akan memperburuk masalah pemulihan harga.
Meskipun demikian, perhatikan bahwa kenaikan produktivitas dapat digunakan
untuk mengimbangi kerugian pemulihan harga.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya kualitas terjadi sebagai akibat adanya produk cacat ataupun
produk yang tidak berkualitas. Secara umum, biaya tersebut dapat
diklarifikasikan sebagai biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya
kegagalan internal dan eksternal. Biaya pencegahan merupakan biaya yang
terjadi dalam rangka mencegah dihasilkannya produk cacat. Biaya
penilaian adalah biaya yang terjadi dalam rangka memastikan bahwa tidak
ada produk cacat yang terkirim kepada pelanggan. Biaya kegagalan
internal adalah biaya yang terjadi sebagai akibat terdeteksinya keberadaan
produk cacat sebelum produk tersebut dikirim kepada pelanggan. Biaya
kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi sebagai konsekuensi dari
terjadinya pengiriman produk cacat kepada pelanggan. Biaya kegagalan
eksternal dapat berupa perbaikan, penggantian, maupun kehilangan
pelanggan dimasa yang akan mendatang. Sebagian besar ahli setuju bahwa
upaya manajemen dalam meminimalisasi produk cacat harus difokuskan
pada tindakan pencegahan. Investasi yang kecil dalam tindakan
pencegahan dapat menghasilkan pengurangan yang signifikan pada biaya
penilaian, biaya kegagalan internal dan eksternal. Informasi terkait biaya
kualitas diikhtisarkan pada laporan biaya kualitas. Laporan ini
menunjukkan jumlah biaya kualitas yang terjadi beserta signifikan dan
tren dari biaya tersebut. Laporan biaya kualitas akan membantu manajer
memahami pentingnya biaya kualitas, mengidentifikasi area-area
permasalahan dan melakukan penilaian bagaimana seharusnya biaya
kualitas di distribusikan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20