Laporan ini disusun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen
Oleh:
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kualitas..................................................................................2
2.2. Definisi Biaya Kualitas............................................................................3
2.3. Pengukuran Biaya Kualitas......................................................................6
2.4. Pelaporan Biaya Kualitas.........................................................................7
2.5. Biaya Kualitas dan Pengambilan Keputusan..........................................10
2.6. Pengendalian Biaya Kualitas..................................................................13
BAB III.......................................................................................................................20
PENUTUP...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak perusahaan menjual produk atau jasa yang sama. Disamping harga
yang dianggap menentukan keberhasilan penjualan sebuah produk, ada factor lain
yang juga sangat menentukan, yaitu kualitas. Bahkan kualitas sering menjadi isu
utama. Kualitas yang rendah dapat menjadikan produk sangat mahal bagi produsen
dan konsumenya, konsekuensi rendahnya kualitas adalah tingginya biaya produk.
Solusi dari permasalahan ini adalah penerapan manajemen kualitas. Manajemen
kualitas menekankan perhatiannya pada bagaimana menghasilkan produk yang tepat
waktu, tepat tempat, tepat barang, tepat layanan dan tepat harga.
Mengelola kualitas adalah penting agar dapat mengelola biaya-biaya dan nilai
pelanggan. bagaimana menyiapkan laporan biaya kualitas serta bagaimana
menganalisis laporan biaya kualitas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
2
2.1 Pengertian Kualitas
Dalam banyak organisasi, kualitas diartikan sebagai produk atau jasa yang
memenuhi keinginan dan harapan pelanggan. Terdapat dua konsep yang harus
dipertimbangkan dalam pemenuhan keinginan pelanggan tersebut:
1. Kualitas desain kualitas produk atau jasa (quality of design/quality
prtduct or service): suatu ukuran dimana spesifikasi desain dari suatu
produk memenuhi harapan pelanggan.
Contoh:
Sebuah pintu yang didesain dengan pegangan pintu yang terlalu kecil
untuk ukuran tangan normal, akan dianggap memiliki kualitas desain
yang buruk.
2. Kualitas kesesuaian (quality of conformance): suatu ukuran temang
bagaimana suaru produk memenuhi spesifikasi desainnya.
Suatu pintu dengan pegangan pintu yang ukurannya tepat mungkin
telah didesain dengan baik, tetapi jika pegangan tersebut patah karena
proses produksi yang buruk akan menjadi tidak bisa dipakai. Pegangan
pintu tersebut dikatakan memiliki kualitas kesesuaian yang buruk karena
tidak sesuai dengan spesifikasi desainnya.
Bagaimana kaitan kualitas dengan nilai pelanggan? Perusahaan harus
dapat mendesain produk yang memenuhi harapan pelanggan - kualitas
desain - dan kemudian melaksanakan proses untuk memastikan bahwa
spesifikasi desain dipenuhi - kualitas kesesuaian. Sehingga, pemahaman
menyeluruh atas nilai pelanggan sangat penting agar dapat menyediakan
5
produk yang memiliki kualitas terbaik kepada pelanggan.
1
1.1
1.1.1
1.
2.
2.1.
2.2. Definisi Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena kualitas yang buruk
mungkin atau memang terjadi. Dari definisi dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas
terkait dengan dua subkategori dari aktivitas yang terkait kualitas (quality-related
activities):
6
yang terjadi dalam perusahaan karena aktivitas kegagalan disebut dengan
biaya kegagalan (failure cost).
Dari definisi aktivitas yang terkait kualitas (quality-rela!ed activities)
didapat empat jenis biaya kualitas:
a. Biaya Pencegahan
Adalah biaya-biaya yang timbul dalam rangka mencegah adanya
produk dengan kualitas yang buruk dan untuk meminimalisir
aktivitas penilaian. Dengan meningkatnya biaya pencegahan,
diharapkan biaya kegagalan akan menurun. Contoh biaya
pencegahan: biaya rekayasa kualitas, biaya program pelatihan
kualitas, dan biaya perencanaan kualitas.
b. Biaya Pencegahan / Deteksi
Adalah biaya-biaya yang timbul untuk menentukan apakah produk
atau jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Tujuan utama
fungsi penilaian adalah untuk mencegah adanya produk yang tidak
sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan terkirim ke
pelanggan. Contoh biaya penilaian: biaya inspeksi dan pengujian
bahan baku, biaya inspeksi pengemasan, biaya pengukuran
peralatan, biaya keberterimaan produk dan biaya keberterimaan
proses.
c. Biaya Kegagalan Internal
Adalah biaya-biaya yang timbul karena produk atau jasa tidak sesuai
dengan spesifikasi atau keinginan pelanggan. Ketidaksesuaian ini
diketahui pada saat penilaian produk, sebelum produk dikirim ke
pihak luar. Biaya-biaya ini hilang jika tidak terdapat produk cacat
Contoh biaya-biaya ini adalah biaya inspeksi ulang, biaya pengerjaan
ulang (rework), biaya pengujian ulang, biaya waktu yang hilang
7
karena suatu peralatan tidak dapat beroperasi disebabkan adanya
kerusakan (downtime) dan biaya perubahan desain.
d. Biaya Kegagalan Eksternal
Adalah biaya-biaya yang terjadi karena produk dan jasa tidak sesuai
dengan spesifikasi atau tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan
setelah produk atau jasa tersebut dikirim ke pelanggan. Dari seluruh
biaya kualitas, kelompok biaya ini dapat menjadi biaya yang paling
besar bagi perusahaan. Contoh, biaya penarikan produk dari
peredaran, biaya kehilangan penjualan karena performa produk yang
buruk, biayajaminan, biaya reparasi, biaya kehilangan pangsa pasar,
dan biaya ketidakpuasan pelanggan. Seperti biaya kegagalan internal,
biaya ini akan hilang jika tidak ada peroduk yru1g rusak.
8
1
2
2.1
2.1.1
2.1.2
2.3. Pengukuran Biaya Kualitas
1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
Biaya kualilas juga dapat diklasifikasikan menjadi biaya kualitas yang dapat
diobservasi (observable quality costs) dan biaya kualilas tersembunyi (hidden quality
costs). Biaya kualilas yang dapat diobservasi adalah biaya-biaya yang tersedia dari
catatan akuntansi perusahaan. Sedangkan biaya kualilas rersembunyi adalah biaya
kesempatan (opportunity costs) yang diliasilkan dari kualitas yang buruk. Semua
biaya yang telah dijelaskan di atas adalah biaya kualitas yang dapat diobservasi,
kecuali biaya kehilangan penjualan, marjin kontribusi yang hilang atas penjualan saat
ini dan masa depan, biaya ketidalkpuasan pelanggan dan kehilangan pangsa pasar.
Sedangkan biaya kualitas tersembuyi adalah semua biaya dalam kelompok
biaya kegagalan ekstemal. memasukkan biaya kualitas tersembunyi dalam menilai
jumlah biaya kegagalan eksternal akan membuat manajemen menjadi lebih akurat
dalam menentukan tingkat sumber daya yang dikeluarkan untuk aktivitas pencegahan
dan penilaian. Dengan kata lain, dengan makin tingginya biaya kegagalan, diharapkan
manajemen akan meningkatkan biaya pengendalian. Seluruh biaya kualilas
lersembunyi bisa menjadi signifikan sehingga harus diestimasi. Terdapat dua metode
unruk mengestimasi biaya kualitas tersembunyi:
a. Metode multiplier
9
Metode ini mengasumsikan bahwa total biaya kegagalan adalah merupakan
penggandaan dari biaya kegagalan yang telah diukur:
Total biaya kegagalan eksternal = k x biaya kegagalan
eksternal yang telab diukur
Dengan k adalah efek pengganda.
Contoh:
PT BRANT AS melaporkan suatu nilai k antara 3 dan 4. Jika biaya kegagalan
ekstemal yang telah diukur adalah sebesar Rp 7 juta. Maka biaya kegagalan
eksternal aktual adalah sebesar antara Rp 21 juta dan Rp 28 juta.
10
setiap kategori, sehingga manajer dapat menilai arti penting relatif atas tiap
kategori.
PT. ABC
Laporan Biaya Kualitas
Untuk TahunYang Berakhir 31 Desember 2017
Persentase Dari
Biaya Kualitas
Penjualan (%)
Biaya Pencegahan:
Rp
Pelatihan Kualitas 10,000,000.00
Rp Rp
Rekayasa Keandalan 65,000,000.00 75,000,000.00 1.5%
Biaya Penilaian:
Rp
Inspeksi Bahan Baku 5,000,000.00
Rp
Keberterimaan Produk 20,000,000.00
Rp Rp
Keberterimaan Proses 75,000,000.00 100,000,000.00 2.0%
Biaya Kegagalan Internal:
Rp
Sisa 150,000,000.00
Rp Rp
Pengerjaan Ulang 100,000,000.00 250,000,000.00 5.0%
Biaya Kegagalan Eksternal:
Rp
Complain Pelanggan 150,000,000.00
11
Rp
Jaminan 250,000,000.00
Retur Dan Pengurangan Rp
Harga 175,000,000.00
Rp
Total Biaya Kualitas 575,000,000.00 11.5%
Penjualan Aktual Rp. 5M Rp. Rp
1M/Rp. 5M = 20% 1,000,000,000.00 20.0%
Tabel 2.4.01 Contoh Tabel Biaya Kualitas
Biaya kualitas juga dapat digambarkan dalam bentuk bar graph dan pie
chart, seperti tampak dalam contoh berikut:
Gambar 2.4.01 Contoh Grafik Kontribusi Relatif atas Biaya Kualitas: Bar
Graph
12
Gambar 2.4.02 Contoh Grafik Kontribusi Relatif atas Biaya Kualitas: Pie
Chart
13
Perusahaan percaya bahwa dengan menurunkan harga jual sebanyak l5 %
akan dapat mempertahankan pangsa pasar dan profitabilitas produk. Langkah
yang diambil adalah dengan mengurangi biaya yang akan berujung pada
pengurangan harga jual. Untuk itu, perusahaan membutuhkan informasi biaya
kualitas atas lini produk, yang terlihat sebagai berikut:
14
Analisis biaya-volume-laba konvensional hanya mendasarkan pada analisis
biaya tetap dan biaya variabel dalarn kaitannya dengan biaya Ketika
perusahaan ingin menawarkan produk baru, maka analisis biaya-volwne-laba
konvensional memiliki kelemahan seperti terlihat dalam contoh berikut:
15
Break even dalam unit (X) = Rp 60.000 X = 1 M + Rp 40.000 X
x=30 Ribu Unit
16
diproduksi dan dijual. Misal, jika ditetapkan AQL adalah 2%,
maka setiap kali proses produksi, tidak boleh ada produk
cacat yang dikirirn ke pelanggan diatas 2%. Kelemahan
standar ini, dengan rnenetapkan suatu pesentase tertentu,
maka perusahaan sudah memiliki komitmen unruk mengirim
produk cacat ke pelanggan, yang pasti akan membuat
pelanggan tidak puas.
b. Pendekatan Kualitas Total
Standar ini mengacu pada zero-defects standard yang
menuntut produk atau jasa untuk diproduksi dan dikirim
sesuai dengan yang ditargetkan.
c. Kuantifikasi Atas Standar Kualitas
Kualitas dapat diukur dari biaya-biayanya, jika biaya kualitas
menurun, maka akan dihasilkan kualitas yang lebih tinggi.
Perusahaan dengan program manajemen kualitas yang
berjalan baik, dapat berjalan dengan biaya kualitas sekitar
2.5% dari penjualan. Standar 2.5% ini adalah persentase
untuk total biaya kualitas. Jika zero defect tercapai, maka
nilai ini adalah untuk biaya pencegahan dan penilaian.
d. Standar Fisik
Untuk manajer lini dan bagian operasional, ukuran fisik dari
kualitas - seperti jumlah kerusakan per unit, persentase
kegagalan eksternal, kesalahan penagihan, dan kesalahan
kontrak - mungkin lebih bermakna. Untuk ukuran fisik,
standar kualitasnya adalah zero defect atau zero error, dengan
tujuan agar setiap orang bertindak dengan benar sejak awal.
e. Penggunan Standar Interim
Bagi sebagian besar perusahaan, standar zero defect
merupakan tujuan jangka panjang, sehingga standar
17
perbaikan kualitas secara tahunan perlu dikembangkan agar
manajer dapat menggunakan laporan kinerja untuk rnenilai
kemajuan yang dicapai atas dasar interim.
2. Jenis Laporan Kinerja Kualitas
Laporan kinerja kualitas mengukur kemajuan yang direalisasikan
oleh program peningkatan kualitas perusahaan. Terdapat tiga
jenis laporan biaya kualitas:
a. Laporan standar interim
Perusahaan harus menyiapkan standar kualitas interim setiap
tahun dan rnembuat perencanaan untuk mencapai tingkat
yang ditargetkan. Setiap akhir tahun, laporan kinerja tahunan
dibuat untuk membandingkan biaya kualitas aktual dengan
yang dirargerkan.
Berikut adalah contoh laporan standar interim:
PT ABC
Laporan Kinerja standar Interim: Biaya kualitas
Unruk tahun yang berakhir 31 Desember 2017
Biaya
Biaya Kualitas Biaya Aktual Diangarkan Varians (Rp)
Biaya Pencegahan: -
Rp Rp
Pelatihan Kualitas 80,000,000.00 80,000,000.00 -
Rp Rp
Rekayasa Keandalan 160,000,000.00 160,000,000.00 -
Rp Rp
Total Biaya Pencegahan 240,000,000.00 240,000,000.00 -
Biaya Penilaian:
Rp Rp
Inspeksi Bahan Baku 75,000,000.00 83,000,000.00 8,000,000
Keberterimaan Rp Rp
Produk 40,000,000.00 40,000,000.00 -
Keberterimaan Proses Rp Rp
18
65,000,000.00 55,000,000.00 (10,000,000)
Rp Rp
Total Biaya Penilaian 180,000,000.00 178,000,000.00 (2,000,000)
Biaya Kegagalan Internal:
Rp Rp
Sisa 50,000,000.00 44,000,000.00 (6,000,000)
Rp Rp
Pengerjaan Ulang 100,000,000.00 96,500,000.00 (3,500,000)
Total Biaya Kegagalan Rp Rp
Internal 150,000,000.00 140,500,000.00 (9,500,000)
Biaya Kegagalan
Eksternal:
Rp Rp
Complain Pelanggan 65,000,000.00 65,000,000.00 -
Rp Rp
Jaminan 78,000,000.00 68,500,000.00 (9,500,000)
Retur Dan Rp Rp
Pengurangan Harga 87,000,000.00 79,000,000.00 (8,000,000)
Total Biaya Kegagalan Rp Rp
Eksternal 230,000,000.00 212,500,000.00 (17,500,000)
Rp Rp
Total Biaya Kualitas 800,000,000.00 771,000,000.00 (29,000,000)
Presentase Terhadap
Rp Rp
Penjualan Aktual Rp. -0.36%
0.10 0.10
8,000,000,000
19
2015 900,000,000 6,000,000,000 15%
2016 868,000,000 6,200,000,000 14%
2017 800,000,000 8,000,000,000 10%
20%
15%
10%
Cost Qualty
5%
0%
013 014 015 016 017
2 2 2 2 2
20
10%
Biaya Pence-
8% gahan
6% Biaya Penilaian
4% Biaya Kega-
galan Internal
2%
Biaya Kega-
0% galan Eksternal
20132014201520162017
21
kinerja kualitas jangka panjang merupakan variasi atas biaya
yang bernilai tambah dan yang tidak.
1.1.
1.2.
1.3.
PT ABC
Laporan kinerja kualitas jangka panjang
Untuk talmn yang berakhir 31 Desember 2017
Biaya Yang
Biaya Aktual
Biaya Kualitas Ditargetkan Varians (Rp)
(Rp)
(Rp)
Biaya Pencegahan:
80,000,00 50,000,00 (30,000,00
Pelatihan Kualitas 0 0 0)
160,000,00 100,000,00 (60,000,00
Rekayasa Keandalan 0 0 0)
240,000,00 150,000,00 (90,000,00
Total Biaya Pencegahan 0 0 0)
Biaya Penilaian:
75,000,00 5,000,00 (70,000,00
Inspeksi Bahan Baku 0 0 0)
40,000,00 (40,000,00
Keberterimaan Produk 0 - 0)
65,000,00 20,000,00 (45,000,00
Keberterimaan Proses 0 0 0)
180,000,00 25,000,00 (155,000,00
Total Biaya Penilaian 0 0 0)
Biaya Kegagalan Internal:
50,000,00 (50,000,00
Sisa 0 - 0)
100,000,00 (100,000,00
Pengerjaan Ulang 0 - 0)
150,000,00 (150,000,00
Total Biaya Kegagalan Internal 0 - 0)
Biaya Kegagalan Eksternal:
65,000,00 (65,000,00
Complain Pelanggan 0 - 0)
78,000,00 (78,000,00
Jaminan 0 - 0)
Retur Dan Pengurangan 87,000,00 (87,000,00
Harga 0 - 0)
22
230,000,00 (230,000,00
Total Biaya Kegagalan Eksternal 0 - 0)
800,000,00 175,000,00 (625,000,00
Total Biaya Kualitas 0 0 0)
BAB III
PENUTUP
1. Biaya kualitas menjadi salahsatu tolok ukur bagi manajemen untuk dapat
menentukan seberapa besarkah biaya yang telah dikeluarkan untuk
meningkatakan kualitas produk.
2. Manajemen perusahaan dapat meningkatakan kualitas produk sesuai
dengan aktifitas pasar atau keinginan pelanggan dengan menggunakan
data terkait kualitas
23
3. Semakin besar biaya-biaya untuk meningkatkan kualitas produk maka
semakin mahal produk dapat sampai ketangan pelanggan akibatnya
produk kurang terserap dengan maksimal oleh pasar, begitu sebaliknya
semakin sedikit perusahaan mengeluarkan biaya terkait kualitas maka
prodak semakin memenuhi ekspektasi pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, t.fowen, Guan (2009). Cost Management, 6m Edition. Mason Ohio: South
Western Cengage Learning.
Langfield-Smith, Thorne and Hilton (2012). Management Accounting: Information
for creating and managing value, 6m Edition. New South Wales: l\1cGraw Hill
Australia Pty Limited. 208
24